88 10 Tabel Kembali
Tabel 22. Struktur Tabel Kembali Field
Type Size
Key Id_kembali
Int 11
PK Id_transaksi
Int 11
FK Tgl_kmbl
Datetime FK
Id_guru varchar
10 FK
11 Tabel Transaksi Harian Tabel 23. Tabel Transaksi Harian
Field Type
Size Key
Id_transaksiharian Int 11
PK Id_kelas
varchar 20
FK Id_spek
Varchar FK
Id_mapel Varchar
FK Id_guru
Varchar FK
Id_ruang Varchar
FK Id_katbarang
Varchar FK
Jumlah_pjm Int
Tgl_pjm datetime
Keterangan varchar
20 12 Tabel Kembali Harian
Tabel 24. Tabel Kembali Harian Field
Type Size
Key Id_kembaliharian
Int 11
PK Id_transaksiharian Int
11 FK
Tgl_kmbl Datetime
FK Jml_kmbl
Int Id_guru
varchar 10
FK
b. Implementasi Arsitektur
Berdasarkan perancangan arsitektur yang telah dibuat, maka implementasi arsitektur dilakukan dengan memilah file-file ke dalam package model, controller,
dan view sesuai fungsi masing-masing.
89
1 Model
Pada penelitian ini, model memiliki beberapa kelas. Kelas-kelas tersebut adalah kelas modelbarang, modeltransaksi, modelguru, modelruang, modelsiswa,
modeluser. Gambar 33 menunjukkan struktur pemfolderan pengkodean model.
Gambar 33. Struktur Pemfolderan Model Salah satu contoh model yang digunakan untuk melihat data barang
ditampilkan pada Gambar 33. Gambar 34 merupakan penggalan script untuk melilhat data barang. Script ini merupakan bagian dari kelas modelbarang.
Gambar 34. Script pada Model Modelbarang Model pada Gambar 34 merupakan model untuk menampilkan data barang.
Berdasarkan Gambar 34 dapat dijelaskan bahwa nama kelas tersebut adalah kelas modelbarang sebagai ekstensi dari CI_Model. Function m_tampil_barang
90 akan menyimpan parameter yang disimpan sebagai id. Perintah selanjutnya yaitu
this-db-select‘’; this-db-from‘barang’; merupakan perintah query untuk memanggil semua data yang ada pada tabel barang di database. Selanjutnya,
hasil query diload menggunakan metode get dan disimpan dalam variable data.
2 View
Setelah model dibuat, selanjutnya adalah membuat view untuk menampilkan informasi yang diperoleh dari model tersebut. Pada penelitian ini, view memiliki
kelas utama untuk menampilkan tampilan yang baik bagi user, yaitu kelas template. Selanjutnya, kelas dalam view dibedakan menjadi kelas view untuk
admin dan view untuk guru. Gambar 35 menunjukkan struktur pemfolderan view.
Gambar 35. Struktur Folder Pengkodean View
3 Controller
Setelah model dan view terbentuk, selanjutnya adalah membentuk controller yang mengatur pemanggilan view dan model berdasarkan request yang dilakukan
pengguna. Controller memiliki kelas conbarang, contransaksi, consiswa, conguru, conuser, conjam, conkbarang, dan controller utama yaitu BaseAdmin. Struktur
folder pengkodean controller dapat digambarkan pada Gambar 36.
91 Gambar 36. Struktur Pemfolderan Controller
Karena contoh pada model merupakan contoh untuk melihat data barang, maka contoh pada controller juga merupakan contoh untuk melihat data barang.
Gambar 37 merupakan penggalan script untuk melihat data barang. Script ini merupakan bagian dari conbarang.
Gambar 37. Script Pada Controller conbarang
92 Berdasarkan Gambar 37 dapat dijelaskan bahwa nama kelas tersebut adalah
kelas controllerbarang sebagai ekstensi dari baseAdmin. Nama function ini adalah c_tampil_barang. Baris 5-15 merupakan pengaturan untuk tampilan pagination.
Pagination diatur untuk menampilkan 10 record setiap halaman dengan tiga segmen di setiap halamannya. Baris 16 merupakan perintah untuk memanggil
methode m_tampil_barang pada modelbarang dengan parameter per_page sesuai id. Baris 17-24 merupakan script untuk menampilkan view tampilbarang
sesuai user yang melakukan login.
c. Implementasi Antarmuka