57
2. Waktu Penelitian
Waktu dalam penelitian tindakan kelas ini disesuaikan dengan jadwal pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 1 Magelang. Sebelum penelitian ini
dilaksanakan, peneliti harus terlebih dahulu membuat kesepakatan dengan pihak sekolah yaitu pada bulan Februari – April 2016 agar penelitian yang dilaksanakan
sesuai dengan kegiatan belajar mengajar di SMK N 1 Magelang.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang dikenai tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas X paket keahlian Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Magelang tahun ajaran 20152016 berjumlah 31 siswa. Karakteristik siswa paket keahlian Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Magelang
memiliki pengetahuan, pemahaman dan motivasi yang berbeda-beda, sehingga dapat dikatakan heterogen.
Obyek penelitian adalah sumber diperolehnya data dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Obyek penelitian tindakan kelas ini adalah keaktifan
dan hasil belajar Mekanika Teknik menggunakan model pembelajaran STAD Student Teams Achievement Division di kelas X paket keahlian Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Magelang.
D. Jenis Tindakan
Kegiatan penelitian ini bersifat kolaboratif antara guru, peneliti, dan siswa. Kegiatan kolaboratif mengandung pengertian bahwa masing-masing
individu yang terlibat dalam penelitian mempunyai tugas, tanggung jawab, dan kepentingan yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama.
Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan desain penelitian model Kemmis Mc. Taggart. Alasan penggunaan model ini karena
58 kegiatan tindakan dan observasi dilaksanakan secara bersama-sama, dimana
peneliti dan guru memberikan tindakan kepada siswa secara langsung, sedangkan observer mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Wiraatmadja 2014:66-68 menyatakan bahwa komponen-komponen yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas yaitu: 1 perencanaan planning, 2
tindakan acting, 3 pengamatan observing, dan 4 refleksi reflecting. Tahap perencanaan planning merupakan tindakan yang tersusun atas
identifikasi dan pembatasan tema, pengumpulan informasi, kajian pustaka, serta penyusunan rencana tindakan. Langkah pertama dalam tahap perencanaan
adalah mengidentifikasi tema dan membatasi tema. Pembatasan tema bertujuan untuk mendapatkan fokus tindakan yang lebih mendalam, sehingga akan
didapatkan rencana tindakan yang baik. Langkah kedua adalah mengumpulkan pustaka yang terkait dengan tema, dalam hal ini disesuaikan dengan kompetensi
dasar mata pelajaran Mekanika Teknik. Tahap tindakan acting
terdiri atas implementasi rencana dan pengumpulan data. Implementasi rencana merupakan langkah lanjutan dari
pembatasan tema dan perencanaan tindakan, dalam implementasi rencana guru telah mempersiapkan metode pembelajaran yang akan digunakan serta telah
menyusun instrumen apa saja yang akan digunakan saat pengambilan data. Tahap pengamatan observing berfungsi untuk mendokumentasikan
hasil tindakan yang telah dilaksanakan beserta dengan prosesnya. Tahap pengamatan dapat dijadikan landasan bagi tahap refleksi tindakan dan dapat
digunakan sebagai orientasi pada siklus selanjutnya. Dalam tahap pengamatan harus bersifat responsif, terbuka, dan obyektif.
59 Tahap refleksi reflecting terdari atas penyampaian hasil-hasil tindakan
serta melakukan tinjauan pada proses yang telah dilaksanakan apakah sudah mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan. Dalam tahap ini seorang guru
meminta pendapat kepada observer mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil tindakan yang diperoleh apabila masih belum mengalami
peningkatan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan perencanaan kembali pada siklus selanjutnya. Tahap ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi
tindakan yang telah dilakukan dengan memperbaiki pada siklus selanjutnya.
E. Prosedur Penelitian