Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan, alat penggerak pertumbuhan dan penggerak ekonomi. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank membantu masyarakat mengatasi kekurangan modal dalam mengelola, membiayai operasi, dan mengembangkan usaha sehingga dapat meningkatkan produktivitas, dan daya saing. Pemberian kredit merupakan aktivitas paling pokok dari perbankan, hal tersebut merupakan salah satu fungsi intermediasi bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkan kembali dana tersebut, namun resikonya juga relatif besar. Sebagai antisipasinya, manajemen bank harus mengelolanya dengan prinsip kehati-hatian. Penghimpunan dana masyarakat atau sering disebut tabungan di Jawa Tengah pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 18,1 , sehingga mencapai Rp 124,69 triliun. Sedangkan secara keseluruhan tahun 2011, penyaluran kredit tumbuh sebesar 22,0 mencapai Rp 121,62 triliun. Di Wonogiri asset yang dihimpun dari masyarakat senilai Rp 30,78 miliar atau 31,32 , sedangkan jumlah kredit yang disalurkan relatif rendah senilai Rp 2,03 triliun dan total asset yang dimiliki lembaga perbankan di Wonogiri berada pada posisi buncit dari tujuh kabupaten atau kota se Karisidenan Surakarta yaitu Rp 1,58 triliun. Bank memberikan kredit berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pemberian kredit kepada nasabah harus melalui prosedur dan harus memenuhi syarat yang ditentukan untuk mencegah timbulnya kredit bermasalah yang melanda perbankan serta membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, pemberian kredit kepada masyarakat merupakan proses yang membutuhkan pertimbangan dan commit to user analisa-analisa yang baik dari bank untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerugian, serta pertimbangan dan analisa tersebut dipengaruhi oleh ketentuan dari Bank Indonesia dan kebijaksanaan dari kantor pusat bank itu sendiri. Selain daripada hak di atas, pihak perbankan juga telah mengeluarkan suatu kebijakan yang sekaligus merupakan suatu persyaratan mutlak bagi perusahaan yang hendak memperoleh pinjaman kredit dari bank, yaitu perusahaan harus memberikan laporan keuangannya untuk dianalisa dan dievaluasi oleh pihak bank untuk mengetahui posisi keuangan, kinerja dan perkembangan perusahaan, yang akhirnya dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran bunga dan pembayaran kembali pinjaman ada saat jatuh tempo. Berdasarkan ketentuan kredit perbankan harus didasarkan pada persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam atau dengan istilah lain harus didahului dengan adanya perjanjian kredit perjanjian kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah bukanlah tanpa risiko, karena suatu risiko mungkin saja terjadi. Risiko yang umumnya terjadi adalah risiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasan, keadaan tersebut sangatlah berpengaruh kepada kesehatan bank, karena uang yang dipinjamkan kepada debitur berasal atau bersumber dari masyarakat yang disimpan pada bank itu sehingga risiko tersebut sangat berpengaruh atas kepercayaan masyarakat kepada bank yang sekaligus kepada keamanan dana masyarakat tersebut. Risiko kemacetan kredit itu bisa saja terjadi dalam proses pemberian kredit. Nasabah yang dikategorikan kreditnya macet perlu diadakan penyelamatan. Penyelamatan kredit bermasalah merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh pihak bank dalam upaya penyelamatan kredit nasabah yang bermasalah jika diperkirakan prospek usahanya masih baik. Tindakan penyelamatan hanya dianjurkan dalam hal pemasaran masih memungkinkan. Jika tidak, maka penyelamatan kredit bank yang diprioritaskan. Setiap tindakan penyelamatan berupa tambahan kredit, seyogyanya tetap mempersyaratkan tambahan dana nasabah sendiri sesuai dengan kebiasaan yang berlaku. commit to user Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto. PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto menerapkan suatu proses prosedur penyelamatan kredit macet agar bank tidak mengalami kerugian dan agar kualitas kreditnya baik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto dengan judul : “Prosedur Penyelamatan Kredit Macet Pada Kredit Umum PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto ”.

B. Rumusan Masalah