Jaminan kredit yang digunakan pada PD BPR BKK Wonogiri Kota

commit to user

6. Jaminan kredit yang digunakan pada PD BPR BKK Wonogiri Kota

Cabang Girimarto adalah jaminan tidak berwujud, antara lain yaitu: a. Sertifikat Tanah: 1 Sertifikat Tanah asli dan foto copynya diutamakan atas nama debitur 2 Sertifikat yang bukan atas nama debitur harus menggunakan surat kuasa dari pemilik jaminan kepada peminjam jaminan 3 Surat keterangan harga taksiran tanah dari desakelurahan setempat 4 Surat SPPT PBB pipil PBB diutamakan tahun terakhir b. Surat BPKB : 1 BPKB asli dan foto copy diutamakan atas nama debitur 2 Foto copy STNK 3 Gesekan Nomor Rangka dan Nomor Mesin kendaraan 4 Kwitansi kosong bermaterai dari pemilik. c. Cash Collateral : 1 Bilyet Deposito asli 2 Buku tabungan asli 3 Surat kuasa pendebetan 4 Emas dan logam mulia beserta bukti kepemilikannya 5 Dokumen yang sah atas jaminan cash collateral

B. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet Pada PD. Bank Perkreditan

Rakyat BKK Wonogiri Kota Cabang Girimarto 1. Faktor-Faktor Terjadinya Kredit Macet Sebelum adanya kredit macet perlu kita ketahui faktor-faktor yang mengakibatkan kredit macet itu sediri. Banyak beberapa faktor yang menyebabkan kredit macet, diantaranya adalah: commit to user a. Faktor Internal Bank Sumber daya manusia merupakan faktor utama dan pertama yang masih memerlukan adanya peningkatan dan pemahaman tentang bagaimana melakukan analisa kredit secara benar, yang menjadi salah satu upaya untuk memperoleh keyakinan, bahwa kredit yang akan diberikan sesuai dengan tujuan penggunaannya serta mengetahui dengan pasti sumber pembayaran kembali atas kreditnya. Faktor ke dua, masih belum adanya pembatasan-pembatasan wilayah operasional penyaluran kredit sehingga mengakhibatkan adanya dobel pemberian kredit, hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi yang baik antara kreditur dan debitur. Ketiga, Sistem informasi debitur belum sepenuhnya bisa dijadikan salah satu referensi di dalam pengambilan keputusan kredit. Sedangkan faktor yang ke empat yaitu dalam pelaksanaan operasional belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan, karena ketentuannya masih terdapat kelonggaran. Faktor selanjutnya seperti kurangnya koordinasi antar karyawan yang berakibat kesalahan yang sama diulang kembali, ditambah kepercayaan yang berlebih tanpa didukungnya analisa yang mengajukan kredit. Hal itu dikarenakan belum maksimalnya upaya pembinaan dan penanganan pasca kredit, baik yang lancar maupun non lancar. Pemanfaatan teknologi yang ada belum sepenuhnya maksimal digunakan, sehingga kurang efektif dan efisiennya kerja karyawan dalam pemberian kredit. b. Faktor Eksternal Bank Masih terdapatnya penyalahgunaan kredit oleh debitur, karena sifat konsumtif debitur yang terkadang tidak terkendali disebabkan kebutuhan yang semakin meningkat atau memiliki gaya hidup yang tinggi. Maka bank-bank banyak menawarkan pemberian kredit yang menarik, sehingga terjadi persaingan antar bank dan lembaga keuangan yang menawarkan berbagai kemudahan dalam pemberian kredit. Itikad yang kurang baik dari debitur yang menyepelekan dan ketidakniatan commit to user debitur. Debitur yang kurang mampu didalam mengelola keuangan yang ada merupakan salah satu faktor yang sering ditemui dalam penanganan kredit macet karena sebenarnya debitur harus dapat memanage pengeluaran ditambah lagi dengan menyisihkan uang untuk melunasi tanggungan kredit yang diambilnya. Faktor yang tidak diinginkanpun juga dapat terjadi seperti adanya musibah, sakit atau bencana alam yang menimpanya. Keadaan ekonomi yang membuat debitur mengalami kesulitan dalam pelunasan kredit, sering ditemui pada masyarakat yang menengah ke bawah. Kebutuhan yang semakin meningkat, terkadang memaksa seseorang untuk mengambil kredit di bank, dan belum tentu kredit yang diambil dipergunakan sebagai tambahan modal atau investasi melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif saja.

2. Prosedur Penyelamatan Kredit Macet