Validasi Instrumen Metode Analisis Data

mendapatkan langkah yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalan trigonometri.

3.8 Validasi Instrumen

Validitas suatu tes adalah ukuran sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo,1995:242. Untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel dilakukan proses sebagai berikut: instrumen disusun berdasarkan kajian teori, kemudian instrumen dikonsultasikan kepada para ahli expert jugment untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang diukur, ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X Anggraeni,2010:38. Validasi instrument pembelajaran dan instrumen observasi dilakukan dengan konsultasi dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X. Aspek-aspek yang dinilai dalam instrument penelitian meliputi: a. Bahasa Bahasa yang digunakan dalam penelitian khususnya pada soal-soal yang diberikan sudah menggunakan bahasa yang baku dan mudah dipahami oleh siswa. Perintah pada soal tidak membuat siswa bingung dalam mengerjakan, dilihat dari hasil pekerjaan siswa. b. Waktu dan Jumlah Soal Dalam waktu 60 menit, peneliti memberikan soal sejumlah 5 butir soal uraian. Dalam waktu tersebut semua soal dapat diselesaikan sesuai waktu yang diberikan. Berdasarkan konsultasi dengan guru dan dosen pembimbing, soal yang digunakan telah dianggap sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan waktu pengerjaan soal. c. Soal Soal yang diberikan telah sesuai dengan SKKD dan indikator dalam RPP yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan karakteristik siswa. Soal-soal yang dipakai berdasarkan rekomendasi guru.

3.9 Metode Analisis Data

Tahapan selanjutnya setelah pengumpulan data adalah analisis terhadap data tersebut. Dari hasil penelitian data yang harus dianilisis setelah melakukan penelitian dengan melihat pengaruh metode drill terhadap hasil belajar siswa sebagai berikut : 1. Analisis Tes Akhir atau Tes Hasil Belajar. Suatu hasil belajar yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran matematika dalam pokok bahasan pecahan dengan menerapkan suatu model pembelajaran, yaitu pembelajaran mandiri metode drill akan dilihat dari hasil tes akhir yang akan dianalisis secara kualitatif. Kriteria Ketuntasan Minimum Minimal KKM adalah tingkat kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran Sri,2009:56. Untuk selanjutnya, peneliti akan menggunakan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal. KKM setiap mata pelajaran ditetapkan oleh masing-masing sekolah dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik Sri,2009:84. KKM ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria Sri,2009:58 berikut: 1 tingkat esensial kepentingan dari setiap Indikator Pencapaian IP, 2 tingkat kompleksitas kesulitan dan kerumitan, 3 kemampuan sumber daya pendukung, dan 4 tingkat kemampuan rata-rata siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan oleh SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta adalah sebagai berikut: • Standar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran matematika adalah 75. Untuk mengetahui kriteria penilaian tes prestasi belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta pada materi Trigonometri digunakan kriteria penilaian kecakapan akademik berikut ini: Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik Presentase Ketuntasan Kriteria Nilai terkini 80 Sangat tinggi 60 Nilai terkini ≤ 80 Tinggi 40 Nilai terkini ≤ 60 Cukup 20 Nilai terkini ≤ 40 Rendah Nilai terkini ≤ 20 Sangat Rendah Hasil tes dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 3.6 Tabel Hasil Belajar Siswa No Nama Siswa Skor tes akhir Tuntas Belajar Skor tes awal Tuntas Tidak Tuntas 1. 2. Dari tabel hasil analisis Hasil Belajar di atas, dapat dilihat hasil belajar siswa yang dicapai dimana siswa yang hasil belajarnya tuntas dan tidak tuntas. Kemudian dari data tersebut akan ditarik suatu kesimpulan mengenai seberapa tinggi ketuntasan siswa. Ketuntasan siswa ini dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan. Dari KKM itu maka akan diperoleh hasil presentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta. 2. Analisis video rekaman penelitian Video rekaman adalah bukti nyata terjadinya penelitian. Dari rekaman video ini peneliti dapat melihat dan mendeskripsikan bagaimana situasi kelas saat pembelajaran berlangsung. Sehingga kekurangan saat pertemuan ini dapat dibenahi saat pertemuan berikutnya.

3.10 Perencanaan Penelitian