75
rusak, meningkatkan tekanan darah, dapat merusak dinding lambung, dan sebagainya. Alkohol mengandung kadar trilgliserida sangat tinggi Berita
Kesehatan PT. Asuransi Jiwa Bakrie, 2006 .
5.8 Hubungan antara Obesitas dengan Hipertensi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus, yang obesitas 21 responden 30,4 dan yang tidak obesitas 48 responden 69,6. Sedangkan
pada kontrol, responden yang obesitas 48 responden 69,6 dan yang tidak obesitas 21 responden 30,4. Berdasarkan uji kai kuadrat diperoleh nilai p value
= 0,0001 0,05, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan hipertensi.
Obesitas merupakan suatu faktor utama bersifat fleksibel yang mempengaruhi tekanan darah dan juga perkembangan hipertensi. Framingham
studi telah menemukan bahwa peningkatan 15 berat badan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 18. Dibandingkan dengan mereka
yang mempunyai berat badan normal, orang yang overweight dengan kelebihan berat badan sebesar 20 mempunyai risiko delapan kali lipat lebih besar terhadap
hipertensi. Kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi. Jika kelebihan berat badan semakin meningkat maka tekanan darah akan semakin
tinggi Smith, 1992:15.
76
5.9 Hubungan antara Konsumsi Garam dengan Hipertensi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus yang mengonsumsi garam 2400 mghr sebanyak 29 responden 42,0 dan yang
mengkonsumsi garam ≤ 2400 mghr sebanyak 40 responden 58,0. Sedangkan
pada kontrol, responden yang mengkonsumsi garam 2400 mghr sebanyak 43 responden 62,3 dan yang mengkonsumsi garam
≤ 2400 mghr sebanyak 26 responden 37,7. Berdasarkan uji kai kuadarat diperoleh nilai p value = 0,017
0,05, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara konsumsi garam dengan hipertensi.
Garam dapur mengandung natrium sekitar 40 sehingga dapat menaikkan tekanan darah. Pada kondisi garam berlebihan normal tubuh manusia
mengkonsumsi tidak lebih dari 2400 mg per hari garam tersebut dapat tubuh menahan terlalu banyak air sehingga volume cairan darah akan meningkat tanpa
disertai penambahan ruang pada pembuluh darah, yang akibatnya akan menambah tekanan darah dalam pembuluh darah Berita Kesehatan PT. Asuransi Jiwa
Bakrie, 2006 .
5.10 Hubungan antara Sosial Ekonomi dengan Hipertensi