Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

48 3. Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah suatu keadaan yang salah satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel independen lainnya. Salah satu asumsi regresi linear klasik adalah tidak adanya multikolinearitas sempurna no perfect multikolinearitas. Sautu model regresi dikatakan terkena multikolinearitas apabila terjadi hubungan linear yang perfect dan exact diantara beberapa atau semua varibel bebas. Akibatnya akan sulit untuk melihat pengaruh secara individu variable bebas terhadap variabel tak bebas Ghozali, 2001 : 269-270. Pendeteksian multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung besarnya interkorelasi variabel bebas. Tabel dibawah menyajikan rangkuman hasil uji multikolinieritas : Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas Variabel X1 X2 X1 1 0,303 X2 0,303 1 Sumber : Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel diatas, hasil uji multikolinieritas antarvariabel menunjukkan bahwa interkorelasi antarvariabel sebesar 0,303. Seluruh interkorelasi variabel bebas tidak ada yang melebihi 0,800. Dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas dan analisis regresi ganda dapat dilanjutkan.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5. Harga yang didapat diperoleh dari perhitungan statistik. Hipotesis pertama dan kedua diuji menggunakan 49 analisis korelasi product moment dari Pearson sedangkan hipotesis ketiga menggunakan korelasi berganda. Tabel 16. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Product Moment Variabel R hitung R tabel -Y 0,463 0,202 0,214 -Y 0,342 0,202 0,117 Sumber: Data primer yang diolah 1. Uji hipotesis pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan hasil belajar mata pelajaran produktif bidang pemesinan di SMK Nasional Berbah. Hasil analisis menggunakan Korelasi Product Moment menunjukan koefisien korelasi sebesar 0,463 dan harga koefisien determinasi sebesar 0,214. Hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar mata pelajar produktif siswa kelas X,XI, XII ditentukan oleh 21,4 variabel motivasi belajar. Koefisien korelasi sebesar 0,463 di konsultasikan menggunakan SPSS dengan N = 96 dan taraf signifikansi 5. Dengan harga r diatas 0,202. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran produktif bidang pemesinan di SMK Nasional Berbah. 50 2. Uji hipotesis kedua Hasil analisis menggunakan korelasi Product Moment menunjukan koefisien korelasi sebesar 0,342 dan harga koefisien determinasi sebesar 0,117. Hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar mata pelajaran produktif bidang pemesinan di SMK Nasional Berbah ditentukan oleh 11,7 variabel gaya belajar. Koefisien korelasi sebesar 0,342 dikonsultasikan menggunakan SPSS dengan N = 96 dan taraf signifikansi 5. Dengan harga r 0,342 maka hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya belajar dan hasil belajar mata pelajaran produktif bidang pemesinan di SMK Nasional Berbah. 3. Uji hipotesis ketiga Hipotesis ketiga yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi dan gaya belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif bidang pemesinan di SMK Nasional Berbah. Pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi disajikan dalam Tabel berikut ini. Tabel 17. Hasil Analisis Regresi Model Koefisien Motivasi Belajar 0,361 Gaya Belajar 0,334 Konstanta 32,283 R 0,509 0,259 Persamaan garis regresi berdasarkan hasil di atas sebagai berikut. 51 Y = 32,283 + 0,361 + 0,334 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0,361. Artinya, apabila nilai motivasi belajar siswa X1 meningkat 1 poin maka nilai hasil belajar mata pelaran produktif Y akan meningkat sebesar 0,361 poin, dengan asumsi X2 tetap. Koefisien X2 sebesar 0,334 artinya apabila nilai gaya belajar siswa X2 meningkat 1 poin maka pertambahan nilai pada hasil belajar mata pelajaran produktif Y sebesar 0,334 poin, dengan asumsi X1 tetap. Hasil analisis regresi di atas menunjukkan harga koefisien determinasi r 2 sebesar 0,259. Nilai tersebut berarti bahwa 25,9 perubahan pada variabel hasil belajar mata pelajaran produktif dapat ditentukan oleh motivasi belajar X1 dan gaya belajar X2, sedangkan 74,1 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji signifikansi hipotesis ketiga menunjukkan nilai F sebesar 16,224. Nilai tersebut di hitung menggunakan bantuan SPSS 23 dengan taraf signifikansi 5 sebesar 3,15. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar dan gaya belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar mata pelajaran produktif bidang pemesinan di SMK Nasional Berbah. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dapat diketahui besarnya sumbangan relatif SR dan sumbangan efektif SE masing masing variabel bebas yaitu motivasi belajar dan gaya belajar terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar. Besarnya SR dan SE dapat dilihat pada hasil dibawah. 52 Motivasi belajar X1 Sumbangan relatif SR = beta X r x1y X 100 = 0,395 X 0,463 X 100 = 18,3 Sumbangan efektif SE = SR R 2 = 18,3 0,259 = 70,7 Gaya belajar X2 Sumbangan relatif SR = beta X r x1y X 100 = 0,222 X 0,342 X 100 = 7,6 Sumbangan efektif SE = SR R 2 = 7,6 0,259 = 29,3 Tabel 18. Ringkasan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif No Variabel Sumbangan Relatif Sumbangan Efektif 1 Motivasi Belajar X1 18,3 70,7 2 Gaya Belajar X2 7,6 29,3 Total 25,9 100 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas dapat diketahui bahwa motivasi belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 18,3 dan gaya belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 7,6 . Sedangkan sumbangan efektif masing masing variabel adalah motivasi belajar sebesar 70,7 dan gaya belajar 29,3. Sumbangan relatif total sebesar 25,9 yang berarti secara bersama sama variabel motivasi dan gaya belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 25,9. 53

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI AP SMK N 1 KENDAL

0 7 139

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK.

2 5 39

PENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENANGANAN MATERIAL DI SMK NEGERI 2 BANDUNG.

0 1 42

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.

0 1 45

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

1 12 55

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF BIDANG BISNIS DAN MANAJEMEN DI SMK NEGERI 11 BANDUNG.

0 0 36

PENGARUH JOB SHEET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMBUBUTAN DI SMK NASIONAL BERBAH EDWIN FATHUROCHMAN.

0 4 99

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK SWASTA PANCA BHAKTI

0 1 10