Deskripsi Data Hasil Penelitian .1 Uji Persyaratan Hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode Survei Tes, bertujuan untuk membandingkan tingkat signifikansi hubungan kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh antara senam Aerobic dengan senam Body Language. Kesegaran jasmani diukur dengan Harvad Step Test, dan untuk persentase lemak tubuh dengan mengukur lingkar perut dan berat badan dan dengan rumus tertentu. Pengukuran telah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan tabulasi data. Pengukuran kesegaran jasmani yang dihitung adalah denyut nadi dan kemudian dengan rumus pendek dihitung, demikian pula untuk persentase lemak tubuh sebelumnya dihitung terlebih dahulu Lean Body Weight dengan rumus maka diperoleh persentase lemak tubuhnya. Karena dari masing-masing variabel satuannya tidak sama maka terlebih dahulu perlu distandardisasi ditransformasi ke skor T Sutrisno Hadi, 1990:267. Setelah itu dilanjutkan dengan perhitungan statistik deskriptif yang hasilnya sebagai berikut : Tabel : 1 Data Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Jenis Senam Komponen Fitnes Mean Std. Deviation N Lat Aerobik Kes jasmani 47.1110 7.7565 20 Fat 50.0000 5.7950 20 Total 48.5555 6.9145 40 Lat BL Kes jasmani 50.5000 8.2358 20 Fat 55.9995 9.1040 20 Berdasarkan pada tabel 1 dapat dijelaskan sebagai berikut : Untuk variabel kemampuan cardio respiratory dengan latihan senam Aerobic dengan N atau jumlah sampel = 20, mean = 47.1110, nilai std. Deviasi = 7.7565. Untuk persentase lemak 45 46 tubuh dengan latihan senam Aerobic N = 20, nilai mean = 50.0000, nilai std. Deviasi = 5.7950. Untuk variabel kemampuan cardio respiratory dengan latihan Senam BL dengan N atau jumlah sampel = 20, nilai mean = 50.5000, nilai std. Deviasi = 8.2358. Untuk persentase lemak tubuh dengan latihan Senam BL N = 20, nilai mean = 55.9995, nilai std. Deviasi = 9.1040. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Persyaratan Hipotesis Setelah dilakukan penghitungan statistik deskriptif selesai maka dilanjutkan dengan uji hipotesis, uji hipotesis yang akan diuji adalah uji perbedaan signifikansi hubungan kesegaran jasmani dengan persentase lemak tubuh antara latihan Senam Aerobic dan Body Languange dengan menggunakan uji Anava Faktorial 2x2 Design, maka dilakukan uji hipotesis, uji ini merupakan kegiatan statistik inferensial. Untuk melakukan uji ini ada dua hal yang harus diuji terlebih dahulu : 1 apakah beberapa sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang sama populasi data berdistribuasi normal , 2 apakah sampel-sampel tersebut mempunyai varians yang sama ? Dan uji ini lebih dikenal dengan Uji Persyaratan Analisis Singgih Santoso, 2005 : 209 . Untuk itulah dari hasil perhitungan statistik deskripsi seperti terlihat pada tabel 1, kemudian dilanjutkan dengan uji persyaratan analisis hipotesis yang meliputi beberapa langkah sebagai berikut : Adapun sebelum uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan hipotesis yang meliputi 1 uji normalitas data, 2 uji homogenitas, dengan langkah-langkahnya sebagai berikut : 4.2.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui 47 apakah beberapa sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang sama atau populasi data berdistribusi normal. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Adapun untuk menguji normalitas data ini dengan ketentuan : jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti distribusi data normal, dan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti distribusi data tidak normal. Dari perhitungan statistik diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel : 2 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov -Smirnov Jenis Senam Statistic df Sig. Keterangan Nilai latihan Lat Aerobik .086 40 .200 0.05 Normal Lat BL .081 40 .200 0.05 Normal Berdasarkan pada perhitungan nilai pada tabel 2 menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan datanya berdistribusi normal, sehingga uji parametrik dapat dilanjutkan. 4.2.1.2 Uji Homogenitas Uji Homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel-sampel dalam penelitian ini berasal dari varians yang sama dan ini merupakan prasyarat bila uji statistik infrensial hendak dilakukan Singgih Santoso, 2005 : 209 , uji homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Chi-Square dan dengan ketentuan : jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama atau homogen, sedang jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 berarti data berasal dari populasi- populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : 48 Tabel : 3 Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Nilai latihan Based on Mean 2.926 1 78 .091 Based on Median 2.872 1 78 .094 Based on Median and with adjusted df 2.872 1 75.298 .094 Based on trimmed mean 2.958 1 78 .089 Berdasarkan pada tabel 3 alat uji yang digunakan adalah Levene test terlihat nilai signifikansi mean ialah 0.091 0.05 dengan demikian dapat dikatakan bahwa data berasal dari populasi yang mempunyai variance sama atau sampel latihan aerobik dan latihan BL dan dengan demikian uji parametrik dapat dilanjutkan. 4.2.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji Anava Faktorial 2x2 design, sebab uji ini bertujuan ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata mean jenis latihan dari dua populasi ialah antara populasi latihan aerobic dan populasi latihan BL, dan variabel komponen kesegaran jasmani dengan melihat nilai rata-rata kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh Fat. Adapun hipotesis yang hendak diuji meliputi : 4.2.2.1 Uji beda jenis latihan Aerobic dan Latihan Body Language Dalam uji beda jenis latihan berdasarkan hasil perhitungan Tests of Between-Subjects Effects diperoleh hasil pada tabel 4 berikut : Tabel : 4 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai latihan Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Eta Squared Corrected Model 826.628 3 275.543 4.509 .006 .151 Intercept 207286.179 1 207286.179 3391.782 .000 .978 JENIS 440.720 1 440.720 7.211 .009 .087 KOMPONEN 351.835 1 351.835 5.757 .019 .070 JENIS KOMPONEN 34.074 1 34.074 .558 .458 .007 Error 4644.682 76 61.114 Total 212757.489 80 Corrected Total 5471.310 79 a R Squared = .151 Adjusted R Squared = .118 49 Pada tabel 4 ialah tabel test between-subjects effect ialah untuk menguji variabel jenis latihan terlebih dahulu di ajukan hipotesis, adapun hipotesis yang di ajukan adalah : H o = tidak ada beda nilai yang signifikan jenis latihan antara latihan aerobic dan latihan body language. dan H 1 = ada beda nilai yang signifikan pada jenis latihan antara latihan aerobik dan latihan body language. Dengan ketentuan : jika nilai signifikan α 0,05 maka H o diterima, dan jika nilai signifikan α 0.05 maka H o ditolak. Berdasarkan dari hasil perhitungan seperti pada tabel 4 untuk variabel jenis latihan diperoleh nilai F hitung sebesar 7.211 dan nilai signifikansi sebesar 0.009 α 0.05 maka H o ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai yang signifikan pada jenis latihan Aerobic dan Body Language. 4.2.2.2 Uji Perbedaan komponen fitness antara nilai kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh. Dalam uji perbedaan komponen kemampuan cardio respiratory, Berdasarkan pada tabel 4 tabel test between-subjects effect ialah untuk menguji variabel komponen fitness, adapun hipotesis yang di ajukan adalah : H o = tidak ada beda nilai yang signifikan komponen fitness antara kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh. dan H 1 = ada beda nilai yang signifikan pada komponen fitness antara kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh. Dengan ketentuan : jika nilai signifikan α 0,05 maka H o diterima, dan jika nilai signifikan α 0.05 maka H o ditolak. Berdasarkan dari hasil perhitungan seperti pada tabel 4 untuk variabel komponen fitness diperoleh nilai F hitung sebesar 5.757 dan nilai signifikansi sebesar 0.019 α 0.05 maka H o ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai yang signifikan pada jenis komponen fitnnes antara kemampuan cardio respiratory dan persentase lemak tubuh. 50 4.2.2.3 Uji interaksi efek Uji interaksi interaction effect dimaksudkan untuk menguji interaksi dari variabel independen katagorik sering disebut faktor terhadap variabel dependen metrik. Sedangkan pengaruh interaksi ini adalah merupakan pengaruh bersama atau joint effect dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pada tabel 4 untuk menguji pengaruh interaksi effect hipotesis yang hendak di uji adalah : diperoleh hasil H o : tidak ada interaksi nilai jenis latihan dengan komponen fitness. H 1 : Ada interaksi nilai jenis latihan dengan komponen fitness. Diperoleh nilai signifikan : 0.458 0.05 berarti H : diterima. Kesimpulannya adalah : tidak ada interaksi efek, karena tidak ada interaksi maka dilakukan uji lanjut ialah uji faktorial yang hasilnya seperti terlihat pada tabel 5 berikut : Tabel : 5 Hasil Perhitungan Uji Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai latihan Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Eta Squared Corrected Model 440.720 1 440.720 6.833 .011 .081 Intercept 207286.179 1 207286.179 3214.001 .000 .976 JENIS 440.720 1 440.720 6.833 .011 .081 Error 5030.590 78 64.495 Total 212757.489 80 Corrected Total 5471.310 79 a R Squared = .081 Adjusted R Squared = .069 Berdasarkan pada tabel 5 untuk perhitungan Uji Tests of Between Subjects Effects Dependent Variabel: Nilai latihan. Terlebih dahulu diajukan hipotesis : H o : Tidak ada variasi nilai jenis latihan antara latihan aerobic dan latihan body language. H 1 : ada variasi nilai jenis latihan antara latihan aerobic dan latihan body language. Diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0.011 0.05, maka H o ditolak. Jadi ada variasi nilai jenis latihan akibat pengaruh latihan antara latihan aerobic dan latihan body language . 51 Tabel : 6 Hasil Perhitungan Uji Parameter Estimates Dependent Variable: Nilai latihan 95 Confidence Interval Parameter B Std. Error t Sig. Lower Bound Upper Bound Eta Squared Intercept 53.250 1.270 41.936 .000 50.722 55.778 .958 [JENIS=1] -4.694 1.796 -2.614 .011 -8.269 -1.119 .081 [JENIS=2] 0 . . . . . . a This parameter is set to zero because it is redundant. Tabel parameter estimates kolom B memaparkan dua informasi bahwa bila ada dua jenis latihan. Satu mengikuti jenis latihan aerobic dan latihan body languag. Maka latihan aerobic hasilnya lebih kecil sebesar - 4.694. hal ini di kuatkan dengan nilai signifikansi 0.011 0.05, sehingga H o ditolak. Jadi ada perbedaan jenis latihan antara latihan aerobic dan latihan body language. Tabel : 7 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai latihan Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Eta Squared Corrected Model 351.835 1 351.835 5.361 .023 .064 Intercept 207286.179 1 207286.179 3158.199 .000 .976 KOMPONEN 351.835 1 351.835 5.361 .023 .064 Error 5119.475 78 65.634 Total 212757.489 80 Corrected Total 5471.310 79 a R Squared = .064 Adjusted R Squared = .052 Pada tabel 7 untuk variabel komponen fitness pada test of betwwen – subjects effects . Perhatikan pada kolom signifikansi baris komponen fitness terlihat nilai 0.023 0.05, H o ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh nilai variabel terhadap komponen fitness. Tabel : 8 Parameter Estimates Dependent Variable: Nilai latihan 95 Confidence Interval Parameter B Std. Error t Sig. Lower Bound Upper Bound Eta Squared Intercept 53.000 1.281 41.375 .000 50.450 55.550 .956 [KOMPONEN=1] -4.194 1.812 -2.315 .023 -7.801 -.588 .064 [KOMPONEN=2] 0 . . . . . . a This parameter is set to zero because it is redundant. 52 Tabel parameter estimates kolom B memaparkan informasi bahwa bila ada dua komponen latihan. Satu kesegaran jasmani dan yang satu persentase lemak tubuh. Komponen latihan aerobic hasil komponen fitness nya lebih rendah sebesar - 4.194. hal ini dikuatkan dengan nilai signifikansi 0.023 0.05, berarti H o ditolak. Jadi ada perbedaan hasil komponen fitness antara komponen 1 dan komponen 2.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impack dan Body Language Terhadap Persentase Lemak Tubuh Ibu ibu Anggota Sanggar Senam Yunita Demak

0 19 70

BEDA PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DAN BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BEDA PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DAN BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN.

0 3 12

BEDA PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DAN BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BEDA PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DAN BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN.

0 4 15

EFEKTIVITAS SENAM ERGONOMIK DENGAN SENAM AEROBIC Efektivitas Senam Ergonomik Dengan Senam Aerobic Low Impact Terhadap Level Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi.

0 3 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN AEROBIC CLASS DAN LATIHAN BODY LANGUAGE TERHADAPPENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA PESERTA SANGGAR SENAM ASTUTI STUDIO AEROBIC DANCE SEMARANG 2010.

0 1 2

Signifikansi Hubungan Kesegaran Jasmani Dengan Persentase Lemak Tubuh Pada Anggota Sanggar Senam Aerobik “Santa Anna” Semarang Tahun 2009.

0 0 94

“Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impack dan Body Language Terhadap Persentase Lemak Tubuh Ibu-ibu Anggota Sanggar Senam Yunita Demak.

0 0 1

PERBEDAAN PENGARUH SENAM AEROBIC LOW IMPACT DAN SENAM PILATES TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH WANITA OBESITAS DITINJAU DARI USIA.

1 1 16

PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA ANTARA ANGGOTA SENAM BODY LANGUAGE DENGAN ANGGOTA SENAM HIGH IMPACT SETELAH PEMBERIAN ASUPAN MAKANAN YANG SEBELUMNYA MELAKUKAN SENAM BODY LANGUAGE DAN SENAM HIGH IMPACT

0 0 6

PERBEDAAN PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DENGAN SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH SENAM AEROBIC HIGH IMPACT DENGAN SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH PA

0 0 14