Hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial

43 orang yang belum dikenal, merasa canggung dan tidak terlibat pembicaraan yang menyenangkan, tidak mampu berpendapat dan memberikan pujian.

5. Perkembangan Moral

Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan siswa untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perkembangan moral terlihat dari perilaku moralnya di masyarakat yang menunjukkan kesesuaian dengan nilai dan norma di masyarakat. Pada usia ini siswa berada pada tahap moral autonomous. Tahap moral autonomous merupakan tahap siswa mengikuti peraturan untuk mengambil hati orang lain dan mempertahankan hubungan yang baik. Perkembangan siswa kelas IV SD semakin baik seiring bertambahnya usia. Perkembangan terjadi dari asepek fisik, sosial dan psikologis. Perkembangan dari aspek tersebut harus berjalan dengan baik agar berhasil mendapat perkembangan yang ideal.

D. Hubungan Konsep Diri dengan Interaksi Sosial

Konsep diri merupakan gambaran yang ada pada diri yang berisikan bagaimana siswa melihat dirinya sendiri sebagai pribadi yang disebut pengetahuan diri, bagaimana siswa merasa atas dirinya yang merupakan penilaian dan bagaimana siswa menginginkan diri sendiri sebagai apa yang diharapkan. Konsep diri terbentuk dari interaksi sosial yang dilakukan siswa. Hal ini sesuai pendapat William B. Swann dan Jennifer Bosson 2008: 448 yang menyatakan bahwa proses pembentukan diri tidak hanya berasal dari diri tapi interaksi dengan orang lain. Interaksi sosial akan membantu siswa dalam membentuk konsep 44 dirinya. Ketika siswa melakukan interaksi sosial maka terjadi hubungan timbal balik dengan orang lain. Hubungan timbal balik tersebut dapat memengaruhi diri siswa bahkan memberikan perubahan dalam gambaran diri. Cooley dalam Burns 1993: 17 juga menyatakan bahwa konsep diri seseorang dipengaruhi oleh apa yang diyakini individu bahwa orang-orang berpendapat mengenai dirinya. Disebutkan bahwa pendapat orang lain akan memengaruhi konsep diri siswa lewat interaksinya dengan orang lain. Selain itu, Mead dalam Burns 1993: 18 menyatakan bahwa diri dari setiap individu berkembang sebagai hasil dari hubungannya dengan proses aktivitas sosial dan pengalaman dan hubungan dengan orang lain dalam proses tersebut. Konsep diri terbentuk dari pengalaman diri dan interaksi sosial. Pengalaman berinteraksi, baik menyenangkan maupun tidak akan membentuk konsep diri positif atau negatif pada diri siswa. Hal ini juga menjelaskan bahwa konsep diri terbentuk dari hasil interaksi dengan pengalaman yang akan memengaruhi pola pikir individu. Interaksi sosial yang dilakukan sebagai cara menemukan apa yang orang lain pikirkan tentang diri siswa. Selanjutnya gambaran orang lain tentang diri siswa akan memengaruhi evaluasi diri siswa. Uraian tersebut menjelaskan bahwa pembentukan konsep diri individu berhubungan dengan interaksi sosialnya.

E. Penelitian yang Relevan