22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Kinerja Organisasi Publik
Konsep kinerja performance dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau
degree of accomplishtment
Rue and Byar, 1981 dalam Keban 1995. Kinerja suatu organisasi dapat dilihat dari tingkatan
sejauhmana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada visi dan misi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk itu diperlukan beberapa
informasi tentang kinerja organisasi. Informasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses kerja yang dilakukan organisasi
selama ini, sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi banyak organisasi tidak mempunyai informasi tentang kinerja
organiasasinya. Untuk menilai kinerja organisasi itu tentu saja diperlukan indikator-
indikator untuk mengukurnya secara jelas. Sebagai pedoman dalam menilai kinerja organisasi harus dikembalikan pada tujuan atau alasan dibentuknya
sebuah organisasi. Misalnya untuk organisasi swastaprivat yang bertujuan untuk mengahasilkan keuntungan dan atau barang, maka ukuran kinerjanya
adalah seberapa besar organisasi tersebut mampu memproduksi barang untuk mengahsilkan keuntungan bagi organisasi.Indikator yang sering
23
digunakan untuk mengukur kinerja organisasi privatpublic seperti :
work lood, economy, efficiency, effectiveness dan equity
Sclim dan Wood Ward, 1992 dalam Keban 1995
productivity
Perry, 1990 dalam Dwiyanto, 1995.
Dalam organisasi publik, sulit untuk ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai Fynn, 1986, Jackson dan Palmer, 1992 dalam Bryson, 2002. Bila
dikaji dari tujuan dan misi utama kehadiran organisasi publik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik, kelihatannya
sederhana sekali ukuran kinerja organisasi publik, namun tidaklah demikian kenyataannya, karena hingga kini belum ditemukan kesepakatan
tentang ukuran kinerja organisasi publik. Kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi pelayanan publik
sebagian muncul karena tujuan dan misi organisasi publik seringkali bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat multidimensional. Organisasi publik
memiliki
stakeholders
yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang orgnisasi swataprivat.
Stakeholders
dari organisasi public seringkali memiliki kepentingan yang berbenturan satu dengan lainnya, akibatnya
ukuran kinerja organisasi publik dimata para
stakeholders
juga menjadi berbeda-beda. Namun ada beberapa indikator yang biasanya digunakan
untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu : produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, akuntabilitas Dwiyanto, 1995,
efisiensi, efektivitas, keadilan dan daya tanggap Kumorotomo, 1995