BONDS PAYABLE continued PT. Nippon Indosari Corpindo - Sari Roti

language. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated 53 21. MODAL SAHAM lanjutan 21. CAPITAL STOCK continued Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan mungkin menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal atau menerbitkan saham baru. The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust its capital structure, the Company may adjust dividend payments to stockholders, return capital or issue new shares. Perusahaan dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu sehubungan dengan utang obligasi Catatan 19. The Company is required to maintain a certain level of capital in connection with the bonds payable Note 19. Perusahaan mengawasi permodalannya dengan menggunakan net gearing ratio, yang dihitung dengan membagi utang neto dengan total ekuitas. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga gearing ratio dalam batas yang dapat diterima untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Utang neto Perusahaan terdiri dari utang obligasi dikurangi kas dan setara kas. Rincian perhitungan net gearing ratio Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: The Company monitors its capital using net gearing ratio, computed by dividing net debt by total equity. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio within an acceptable level in order to secure access to financing at a reasonable cost. The Company’s net debt consists of bonds payable less cash and cash equivalents. The details of the Company’s net gearing ratio computation as of December 31, 2015 are as follows: Utang obligasi 994.405.038.101 Bonds payable Dikurangi kas dan setara kas 515.237.282.682 Less cash and cash equivalents Utang neto 479.167.755.419 Net debt Total ekuitas 1.188.534.951.872 Total equity Net gearing ratio 40,32 Net gearing ratio 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The details of additional paid-in capital as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: JumlahTotal Agio saham 178.428.450.000 Premium on capital stock Selisih kurs atas modal Foreign exchange rate difference disetor 349.534.267 on paid-in capital Biaya penerbitan saham dalam Stock issuance costs rangka penawaran umum perdana 5.776.556.232 related to initial public offering Neto 173.001.428.035 Net language. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated 54 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR lanjutan 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL continued Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan mencatatkan 151.854.000 sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia, yang menghasilkan agio saham sebesar Rp178.428.450.000. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum tersebut adalah sebesar Rp5.776.556.232. On June 28, 2010, the Company listed 151,854,000 shares out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275 per share on the Indonesia Stock Exchange, resulting in premium on capital stock totaling Rp178,428,450,000. The costs incurred in relation to the public offering amounted to Rp5,776,556,232. Selisih kurs atas modal disetor merupakan selisih antara kurs pada saat setoran modal diterima dari pemegang saham dengan kurs yang digunakan untuk menentukan nilai nominal saham dalam rupiah sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Perusahaan. Foreign exchange rate difference on paid-in capital represents the difference between the exchange rates prevailing at the time the actual capital contributions were received from the stockholders and the exchange rate used to determine the rupiah par value per share as stipulated in the Company’s articles of association. 23. INFORMASI SEGMEN 23. SEGMENT INFORMATION Perusahaan mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara geografis, yang terdiri dari: The Company manages and evaluates its operations geographically, which consist of the following: Bekasi terdiri dari Cikarang dan Cibitung Pasuruan Semarang Medan Palembang Makassar Purwakarta Cikande Bekasi consisting of Cikarang and Cibitung Pasuruan Semarang Medan Palembang Makassar Purwakarta Cikande Manajemen memantau hasil operasi dari setiap wilayah diatas secara terpisah untuk keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Oleh karena itu, penentuan segmen operasi Perusahaan konsisten dengan klasifikasi di atas. Management monitors the operating results of each of the above areas separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Therefore, the determination of the Company’s operating segments is consistent with the above classification. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan. Segment performance is evaluated on the basis of operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the financial statements. Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai hasil operasi, aset dan liabilitas dari segmen operasi Perusahaan: The following table presents information regarding operating results, assets and liabilities of the Company’s operating segments: