e Antiemesis Tidak dijumpai adanya teratogenitas dengan menggunakan dopamine
antagonis metoklopramid, domperidon, fenotiazin klorpromazin, proklorperazin, antikolinergik disiklomin atau antihistamin prometazin, siklizin .
Antiemetik, yang awalnya diberikan secara intramuskular dan kemudian diberikan per oral, terutama diberikan untuk mencegah komplikasi kehilangan cairan
lebih lanjut Tiran, 2008.hal.29.
3 Terminasi Kehamilan Terminasi kehamilan secara selektif hanya kadang dilakukan sebagai upaya
terakhir pada sebagian besar kasus hiperemesis gravidarum berat yang membahayakan kehidupan ibu jika kehamilan dilanjutkan. Jika kehamilan tidak
direncanakan, terdapat lebih dari satu janin yang membuat ibu mengalami depresi secara klinis, atau jika kondisi sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari ibu dan
pasangan atau memengaruhi hubungan mereka, terminasi lebih cederung dilakukan. Selain itu, faktor psikososial harus diperhitungkan saat wanita meminta terminasi
kehamilan Tiran, 2008. Hal. 34 .
8. Penelitian Kualitatif Fenomenologi
Fenomena berasal dari bahasa Yunani yaitu phainomena yang berakar kata phanein dan berarti “menampak “ sering digunakan untuk merujuk ke semua objek
yang masih dianggap eksternal dan secara paradigmatik harus disebut objektif dalam arti belum menjadi bagian dari subjektivitas konseptual manusia bungin,
2011.Hal. 19. Fenomenologi diartikan sebagai : 1 pengalaman subjektif atau pengalaman
Universitas Sumatera Utara
fenomenologikal; 2 suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang Husserl. Istilah fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan
umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Dalam arti yang lebih khusus, istilah ini mengacu pada penelitian
terdisiplin tentang kesadaran dari persfektif pertama seseorang. Fenomenologi kadang-kadang digunakan sebagai perspektif filosofi dan juga
digunakan sebagai pendekatan dalam metodologi kualitatif. Fenomenologi memiliki riwayat yang cukup panjang dalam penelitian social termasuk psikologi, sosiologi
dan pekerjaan sosial. Fenomenologi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan
interpretasi - interpretasi dunia. Beberapa ciri pokok fenomenologi yang harus dilakukan oleh peneliti
fenomenologis adalah sebagai berikut : 1
Fenomenoligis cenderung mempertentangkannya dengan naturalisme yaitu yang disebut objektivisme dan positivisme yang telah berkembang sejak zaman
renaisans dalam ilmu pengetahuan modern dan teknoiogi. 2
Secara pasti, fenomenologis cenderung memastikan kognisi yang mengacu pada apa yang dinamakan oleh Husserl, Evidenz yang dalam hal ini
merupakan kesadaran tentang sesuatu benda itu sendiri secara jelas dan berbeda dengan yang lainnya, dan mencakupi untuk sesuatu dari segi itu.
3 Fenomenologis cenderung percaya bahwa bukan hanya sesuatu benda yang ada
dalam dunia alam dan budaya. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa
dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berbeda dalam situasi-situasi tertentu. Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi
Universitas Sumatera Utara
orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka, Yang ditekankan oleh fenomenologis adalah aspek subjektif dari perilaku orang. Mereka berusaha untuk masuk ke dalam
dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rapa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di
sekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari Moleong, 2007. Penelitian kualitatif fenomenologi yang pernah dilakukan di RS. PMC
Pekanbaru menyatakan bahwa semua partisipan merasakan hal yang sama ketika mengalami hiperemesis gravidarum yaitu perasaan tidak senang karena penderitaan
yang harus mereka tanggung selama mengalami symptom hiperemesis gravidarum. Tetapi setelah hiperemesis yang dialami mulai berkurang, sebagian besar partisipan
merasakan sangat senang karena bisa makan kembali tanpa harus merasa takut muntah. Meskipun demikian, dua orang partisipan tetap merasa kurang senang
karena kenyamanan dan kesehatan tubuh tidak seperti keadaan sebelum hamil. Juhana, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif fenomenologi. Fokus utama fenomenologi adalah pengalaman nyata. Penelitian
fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkapkan makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa
individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi alami sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji Saryono, 2010, hal. 56.
Sesuai dengan tujuan penelitian, penelitian fenomenologi ini berfokus pada penemuan fakta untuk mengeksplorasi bagaimana pengalaman ibu hamil yamg
mengalami hiperemesis gravidarum pada trimester I.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang pernah di rawat di RSUD
Dr. Pirngadi Kota Medan dengan riwayat hiperemesis gravidarum. 2.
Sampel Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi yang dikehendaki peneliti sehingga
sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah ditetapkan sebelumnya Nursalam, 2008. hal.94.
Universitas Sumatera Utara