3.4 Infrastruktur
Prasarana mempunyai peranan ganda yaitu memadukan antara penunjang pertumbuhan ekonomi dan penunjang pemerataan hasil-hasil pembangunan dan
mempunyai dampak positif yaitu meningkatkan kualitas hidup. Pembangunan dan pengembangan prasarana kota yang dilakukan secara sektoral dan terpusat seringkali
banyak menimbulkan masalah di daerah bila keseimbangan dan keterpaduan antara satu program dengan program lainnya kurang dikendalikan secara terarah. Sulitnya
pengendalian pembangunan kota di daerah perkotaan seringkali juga disebabkan karena kondisi dan besarnya sumber dana yang dialokasikan oleh masing-masing
sektor berbeda-beda dan tidak terorganisir satu sama lainnya. Masalah yang dihadapi dalam pembanguanan prasarana dan sarana perkotaan agar ditangani dengan
pendekatan pembangunan yang tepat dan serasi, yaitu pendekatan multi sektoral, komprehensif, spasial, partisipatif, dan kemitraan serta bekelanjutan
22
. Setelah melakukan pembenahan terhadap ruang kota dan pemerintahan,kota
Perdagangan kemudian melakukan pembenahan dalam pembangunan di berbagai sektor yang berkaitan dengan tugas pemerintah sebagai pelayanan masyarakat serta
guna meingkatkan kualitas daerah. Berbagai pembenahan segera dilakukan terutama menyangkut tentang
pembangunan infrastruktur pada bidang pendidikan, prasarana jalan, pelayanan masyarakat serta keagamaan.
22
Rahardjo Adisasmita, Pembangunan Kota Optimum, Efisien, dan Mandiri, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010, hal. 92.
1. Pendidikan
Salah satu unsur dalam pembangunan yang berkesinambungan adalah tersedianya sumber daya manusia SDM yang cukup dan memiliki keahlian dan
keterampilan. Hal ini dapat diperoleh melalui pemberian pembelajaran lebih dini melalui wajib belajar 9 tahun. Jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang
lemah maka bangsa itu akan menjadi bangsa yang tertinggal dari semua bangsa- bangsa lainnya yang memiliki SDM yang berkualitas dengan tingkat pendidikan dan
keahlian serta keterampilan yang lebih baik. Karena dengan memiliki SDM yang berkualitas tersebut maka akan menjadi motor penggerak dalam mempercepat gerak
pertumbuhan pembangunan. Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan yang semakin kompleks. Dalam skala makro,
pendidikan merupakan indikator kualitas sumber daya manusia, semakin maju pendidikan maka semakin baik pula kualitas sumber daya manusianya. Selain itu
pendidikan juga merupakan sarana transformatif, dari yang tidak tau apa-apa menjadi ahli. Oleh karena itu, pendidikan adalah sangat penting untuk meningkatkan sumber
daya manusia. Begitu pentingnya pendidikan sehingga pemerintah menjadikan pendidikan sebagai hak dasar masyarakat Indonesia yang dijamin dalam UUD 1945.
Pendidikan merupakan mekanisme untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sekaligus merupakan alat bagi setiap individu untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Upaya pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan di bidang
pendidikan adalah menyediakan sarana dan fasilitas pendidikan berupa sekolah dan tenaga guru.
Di kota Perdagangan yang merupakan wilayah dari kelurahan Perdagangan tercatat beberapa sarana pendidikan antara lain:
23
Dilihat dari uraian di atas, di Kota Perdagangan terdapat sarana pendidikan yang cukup memadai. Dengan kata lain masyarakat kota Perdagangan dapat dengan
mudah mendapatkan sarana pendidikan, mulai dari pendidikan formal maupun non formal. Masyarakat juga bebas memilih dari jenis pendidikan yang akan ditempuh,
apakah dari jenis pendidikan yang bersifat umum ataupun dari jenis pendidikan yang 1. Taman Kanak- Kanak Negeri
: 1 sekolah 2. Taman Kanak- Kanak Swasta
: 3 sekolah 3. SD Negeri
: 6 sekolah 4. SD Swasta
: 8 sekolah 5. SD Inpres
: 1 sekolah 6. Madrasah Ibtidaiyah
: 3 sekolah 7. SMP Negeri
: 1 sekolah 8. SMP Swasta
: 4 sekolah 9. SMA Negeri
: 1 sekolah 10. SMA Swasta
: 6 sekolah 11. Sekolah Menengah kejuruan
: 2 sekolah 12. Perguruan Tinggi
: 1 universitas
23
Notulensi Sekretaris Kelurahan Perdagangan I tgl 27 November 1990
bersifat keagamaan. Untuk masyarakat yang menginginkan keterampilan khusus di luar pendidikan formal, maka masyarakat dapat menempuh jalur informal.
Untuk tingkat yang lebih tinggi, di kota Perdagangan juga telah tersedia perguruan tinggi universitas, yang dikelola oleh pihak swasta, yakni Perguruan
Tinggi Panca Budi. Dari proses perkembangannya, ternyata masyarakat yang menuntut ilmu di perguruan tinggi ini bukan hanya masyarakat Kota Perdagangan
saja, melainkan juga dari daerah lainnya seperti dari daerah Kerasahan, Kec. Pematang bandar, Bah Lias dan daerah-daerah lainnya yang berbatasan dengan Kota
Perdagangan, atau Kelurahan Perdagangan. 2.
Prasarana Jalan Jalan merupakan salah satu infrastruktur yang penting dalam sebuah kota.
Jaringan jalan mempunyai peranan penting dalam sistem transportasi kota dan dapat dikatakan terpenting karena biasanya yang menjadi masalah dalam transportasi kota
ini adalah kekurangan akan akses jaringan jalan. Masalah yang timbul biasanya disebabkan oleh buruknya penyediaan prasarana, khususnya prasarana jalan. Kondisi
tersebut meliputi sebagai berikut: 1. Kemacetan lalu lintas.
2. Kesemrawutan lalu lintas, campur aduk antara: a. Transportasi lokal dan transportasi regional,
b. Kendaraan lamabat dan kendaraan cepat, c. Kendaraan tradisional tidak bermesin dengan kendaraan yang bermesin
d. Pedagangan kaki lima di trotoar dengan pejalan kaki, dimana terjadi perampasan hak pejalan kaki oleh para pedagangan.
3. Polusi udara dari knalpot mesin-mesin tua 4. Kendaraan umum yang tidak aman, nyaman dan tidak tepat waktu bus, angkot
5. Kebijakan pemerintah yang memanjakan penggunaan kendaraan pribadi dan sedikit mengabaikan pembinaan pada transportasi umum dan massal.
6. Prasarana jalan yang cepat rusak walaupun diperbaiki setipa tahun. Hal ini disebabkan oleh beban kendaraan yang melebihi tonase yang diizinkan
24
Di dalam kota sistem primer ini akan berhubungan dengan fungsi-fungsi kota yang bersifat regional, seperti kawasan industri, kawasan pergudangan, kawasan
perdagangan, kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan olahragarekreasi dan kawasan-kawasan lainnya. Ciri-ciri lain ialah bahwa lalu lintas jalan primer ini
merupakan jalan lintas truk. Di samping sistem primer, di dalam kota juga dikenal sistem skunder yaitu jaringan jalan yang berkaitan dengan pergerakan lalu lintas
bersifat di dalam kota saja .
Untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan oleh buruknya penyediaan prasarana khususnya sarana jalan di atas, maka pemerintah kota
Perdagangan membuat pengembangan sistem transportasi. Ditinjau dari fungsi kota terhadap wilayah pembangunannya maka sistem jaringan jalan ini ada dua macam,
yaitu sistem primer atau jaringan jalan yang berkaitan dengan hubungan antarkota.
25
24
Mulyono Sayuhutomo, Manajemen Kota dan Wilayah Realita dan Tantangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal. 65
25
Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan dan Lokal, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005, hal. 157
.
Manfaat penataan sarana transportasi, juga berdampak pada areal yang digunakan oleh para penduduk sebagai daerah tempat tinggal. Karena pemukiman
penduduk cenderung mengikuti tersedianya jaringan transportasi. Berdasarkan pada asumsi terdapat sebuah pusat mono centered maka pemanfaatan tanah dapat
dilaksanakan dengan pola segmentasi dan pola konsentris. Dalam kenyataanya sebuah pusat center mempunyai sub-center di sekitarnya yang berfungsi melayani
kebutuhan perdagangan bagi penduduk yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Pola ini adalah pola multi center multi nucleition
26
- Jalan Besar Sisingamangaraja, merupakan jalan lintas yang membelah pusat
kota Perdagangan menjadi dua. Jalan ini juga merupakan jalan lintas yang menghubungkan antara Perdagangan dengan Jalan Asahan yang ditandai
dengan batas jalan yaitu jembatan Sungai Bah Bolon, yang selanjutnya merupakan Jalan Lintas Asahan yang menjangkau hingga Kota Lima Puluh di
Indra Pura. . Dalam hal ini kota Perdagangan
termasuk ke dalam pola yang ketiga yakni pola multi center. Dengan banyaknya jalan yang menghubungkan lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lainnya maka
terjadi hubungan masyarakat yang dapat berinteraksi setiap saat. Infrastruktur jalan-jalan yang ada di Kelurahan Perdagangan merupakan potensi
karena jalan tersebut merupakan sarana trasportasi yang digunakan secara umum. Di antara jalan tersebut terdapat jalan-jalan yang besar yang menghubungkan wilayah
Kelurahan Perdagangan dengan daerah sekitarnya antara lain adalah :
26
Rahardjo Adisasmita, Op Cit hal.70
- Jalan Merdeka, merupakan jalan yang menghubungkan antara kantor
Perdagangan I dengan Kantor perdagangan III, dan Terminal Terpadu. -
Jalan lainnya yakni jalan yang merupakan jalan mengubungkan antar Lingkungan.
Selain sarana jalan raya, di kelurahan Perdagangan I juga terdapat fasilitas Jembatan yang membentang di atas Sungai Bah Bolon yang merupakan jembatan yang
mempunyai fungsi fital yakni sebagai jembatan penghubung antara Kelurahan Perdagangan dengan daerah-daerah yang berada di seberang sungai.
BAB IV
PEMEKARAN KELURAHAN PERDAGANGAN I MENJADI KELURAHAN PERDAGANGAN I DAN
KELURAHAN PERDAGANGAN III
4.1 Faktor-Faktor Pendukung Pemekaran Kelurahan Perdagangan