Ada dua kemungkinan penyebab fenomena ini terjadi. Pertama, investasi sektor perkebunan dan produk turunannya di daerah menyebabkan disparitas spasial
antar daerah semakin mengecil. Hal ini lebih disebabkan investasi subsektor perkebunan lebih banyak menggunakan tenaga manual dibandingkan tenaga modern
peralatan , sehingga akan menambah pendapatan masyarakat di daerah sekitarnya. Kedua, kemungkinan pembangunan industri turunan kelapa sawit PKS di masing-
masing daerah perkebunan juga menciptakan peluang kerja dan usaha bagi masyarakat tempatan, sehingga ini juga akan menambah daya beli masyarakat.
2.4 Penelitian Terdahulu
Mulyana 2002 melakukan analisa terhadap harga tandan buah segar kelapa sawit TBS di daerah Sumatera Selatan dengan judul Penetapan Harga Tandan
Buah Segar Kelapa Sawit di Sumatera Selatan dari Perspektif Pasar Monopoli Bilateral. Penelitian dilakukan posisi harga tandan buah segar TBS kelapa sawit
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dalam rentang harga hasil pendekatan pasar monopoli bilateral, dalam pengertian apakah telah memberikan perlindungan
kepada petani dan mendekati harga yang mencerminkan kekuatan tawar – menawar yang seimbang, atau lebih mengarah pada harga monopsonis, atau malah mengarah
pada harga monopoli. Tiga pola perusahaan inti rakyat PIR menjadi sampel untuk dikaji kondisi dan datanya 1998-2002 dalam penelitian ini yaitu PIR-
Transmigrasi manajemen swasta, BUMN dan PIR-KUK. Alat analisis yang digunakan adalah model ekonometrika persamaan tunggal
permintaan dan penawaran TBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga TBS ketetapan pemerintah daerah telah melindungi petani plasma dari kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
penerapan harga pasar monopsonis. Hal ini mencerminkan lebih kuatnya posisi tawar perusahaan inti ketimbang petani dan posisi harga TBS sebagai turunan
harga CPO dunia. Budiyanto, dkk 2005 melakukan penelitian mengenai kelapa sawit dengan
judul kajian Perbedaan Tandan Buah Segar yang Dihasilkan Oleh Perkebunan Rakyat dan Perkebunan Besar. Penelitian dilakukan menggunakan data primer yaitu
dipabrik pengolahan kelapa sawit dengan menggunakan dua varietas yang diambil dari petani di tiga lokasidesa berbeda. Dilakukan analisis rendemen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbedaan budidaya tanaman kelapa sawit pada lokasi yang berbeda tidak terlihat dampaknya pada rendemen CPO tandan buah
segar yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena sampel yang digunakan dipilih berdasarkan berat yang relative sama.
Handewi 2005 penelitian yang berjudul Metode Analisis Harga Pangan. Yang membahas tentang metode analisis harga pangan dan alternative teknis
analisis harga pangan dan pemanfaatan analisis harga pangan. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif yang didasarkan pada pola perilaku yang
terjadi pada deret waktu, pendekatan neraca dan pendekatan kuantitatif dengan memperhatikan keterkaitan antar variable fungsi permintaan dan fungsi penawaran
. Dan juga menggunakan teknik riset operasi linear programming. Hutabarat 2006 melakukan penelitian mengenai analisa harga kopi dengan
judul Analisis Saling Pengaruh Harga Kopi Indonesia dan Dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan dan keragaman harga di dua lokasi
konsumen di luar negri, menganalisis perubahan nilai tukar dollar AS serta
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan orientasi dan dampaknya dalam menuju hubungan sesamanya dan dampaknya dalam jangka panjang. Alat analisis digunakan yaitu metode
kointegrasi. Data yang digunakan adalah data skunder meliputi harga kopi dalam negri ditingkat produsen, pedagang dan ekspor dan harga eceran konsumen Negara
pengimpor utama dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga eceran di Jepang selalu lebih tinggi dari harga – harga di Negara – Negara konsumen seperti
AS, Jerman, Italia dan Belanda dan trend perkembangan harga cenderung positive sampai tahun 1995 dan negative sesudahnya.
Penelitian mengenai kointegrasi dilakukan oleh munadi 2007 dengan judul Penurunan Pajak Ekspor dan Dampaknya Terhadap Ekspor Minyak Kelapa Sawit
Indonesia Ke India. Dalam pendekatan ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan baku industry minyak goring dalam negri, pajak ekspor terhadap minyak
kelapa sawit digunakan sebagai instrument untuk memonitor keluar masuknya minyak kelapa sawit ke pasar ekspor yang relative lebih menguntungkan setiap
saat.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konseptual