Fasilitasi Pemantauan Kebakaran, Dampak Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Apel Siaga Penanggulangan Kebakaran Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

8 digabungkan dengan pengadaan sarana produksi lainnya.

f. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh satker pelaksana kegiatan selama kegiatan berlangsung.

g. Laporan

1 Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan disampaikan oleh satker pelaksana kegiatan sesuai dengan jadual dan form Pedoman SIMONEV. 2 Laporan akhir kegiatan disampai kan oleh satker pelaksana kegiatan ke pusat paling lambat 2 dua minggu setelah kegiatan selesai dan tidak melewati bulan Desember 2015.

2. Prinsip Pendekatan Teknis

a. Fasilitasi Pemantauan Kebakaran, Dampak

Perubahan Iklim, dan Bencana Alam Kegiatan dilaksanakan pada Provinsi sentra pengembangan tanaman perkebunan dengan kriteria sebagai berikut: 1 Provinsi rawan kebakaran dan bencana alam. 2 Provinsi yang memiliki lahan gambut dan sering terjadi kebakaran. 9

b. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka

Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun 1 Kegiatan dilaksanakan pada KabupatenKota sentra pengembangan tanaman perkebunan provinsi rawan kebakaran. 2 Sasaran pemberdayaan adalah melalui pendekatan kepada kelompok petanipekebun yang berada pada lokasi rawan kebakaran. 3 Waktu pelaksanaan menjelang awal musim kemarau. 4 Sosialisasi dengan cara paparan, praktek lapangan simulasi dan diskusi.

c. Apel Siaga Penanggulangan Kebakaran

Lahan dan Kebun 1 Kegiatan dilaksanakan di Provinsi sentra pengembangan tanaman perkebunan pada daerah rawan kebakaran dan kekeringan. 2 Arahan yang disampaikan kepada pelaku usaha perkebunan meliputi kebijakan pencegahan kebakaran pada lahan dan kebun serta penanganan dampak perubahan iklim; kesiapan dalam menghadapi kebakaran lahan dan kebun; penerapan teknologi PLTB; koordinasi penanganan kebakaran lahan dan kebun serta penandatanganan kesepakatan 10 pelaku usaha perkebunan dalam mengendalikan kebakaran lahan dan kebun. 3 Peserta apel siaga adalah pejabat dinas provinsi kabupaten kota, regu pengendalian kebakaran lahan dan kebun yang dimiliki perusahaan perkebunan, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD, Regu Pemadam Kebakaran Damkar dan Masyarakat Peduli Api. 4 Waktu pelaksanaan kegiatan awal musim kemarau setelah pertemuan Koordinasi Pencegahan Kebakaran dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim di pusat.

d. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

1 Lokasi demplot pada kelompok tanipekebun di daerah sentra perkebunan rakyat rawan kekeringan dan atau lahan kritis. 2 Calon petani peserta tergabung dalam kelompok tani yang aktif. 3 Sosialisasi kepada petani dan pihak terkait lainnya dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan. 4 Sosialisasi dilakukan setelah penetapan CPCL. 5 Teknologi yang diterapkan berupa irigasi tetes, pembuatan biopori dan rorak dilaksanakan awal musim kemarau, untuk menghindari cekaman lingkungan. 11 6 Demplot dilaksanakan pada komoditas yang peka terhadap kekeringan kopi, kakao, jambu mete kelapa atau karet dan berada di lokasi rawan kekeringan.

e. Pengembangan Model Perkebunan Rendah