Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 23 III - 23
terdapat realisasi sebanyak 2 dua dokumen, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 2 dua dokumen, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat
realisasi sebesar 11 sebelas dokumen dan prosentase pencapaian kinerjanya sebesar 100.
TW I TW II
TW III TW IV
TARGET 11
11 11
11 REALISASI
1 2
2 11
2 4
6 8
10 12
PE DO
M AN
TAHUN 2015
PEDOMAN STANDAR KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT
TARGET REALISASI
Adapun pedoman standar keselamatan yang terealisasi pada tahun 2015, yaitu:
1. Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM. 7 Tahun 2015 tentang Kewajiban
Pelaporan Kecelakaan Kapal.
2. Peraturan Dirjen tentang Tata Cara Pemberian Kemudahan Surat Persetujuan
Belayar SPB Kapal Wisata Yacht Asing di Pelabuhan Indonesia
3. Peraturan Dirjen nomor HK.10339DJPL-15 tentang tata cara pemberian surat
persetujuan penggunaan sarana bantu dan prasarana pemanduan kapal
4. Standar dan tata cara penerbitan SPB online di 16 UPT DJPL sesuai Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 154 Tahun 2015 Tentang Pelayanan Surat Persetujuan Syahbandar secara Online
5. Pedoman Desain Dan Pemasangan Elemen Visibel Pada Alarm Darurat Umum
Di Kapal Penumpang Msc.1Circ.1418- 20 Februari 2015
6. Penyamaan Pemahaman Terhadap Rekomendasi Yang Telah Direvisi Tentang
Pengujian Peralatan Keselamatan Resolusi Msc.8170 Msc.1Circ.1489 – 1 Oktober 2015
7. Penyusunan Standar Operasional Prosedur SOP VTS Makassar 8. Penyusunan Standar Operasional Prosedur SOP VTS Balikpapan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 24 III - 24
9. Penyusunan Standar Operasional Prosedur SOP VTS Pontianak 10. Penyusunan Standar Operasional Prosedur SOP VTS Samarinda
11. Penyusunan Standar Operasional Prosedur SOP VTS Jakarta sesuai SK
Dirjen Hubla Nomor NV.101119DJPL-15 tanggal 20 Agustus 2015
SASARAN STRATEGIS 2
Sasaran strategis
Menurunnya Jumlah
Gangguan Keamanan
Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut terdiri dari 3 tiga Indikator Kinerja Utama
dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1 Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut pada
kapal, adapun sesuai dengan target pada tahun 2015 sebesar 7 Kejadian Tahun.
Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi sebesar 3 Kejadian Tahun, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi sebesar 4 Kejadian Tahun, sampai dengan
Triwulan III terdapat realisasi 5 Kejadian Tahun dan sampai dengan Triwulan IV terdapat terealisasi sebesar 6 Kejadian Tahun sehingga prosentase pencapaian
sebesar 85,71
Gangguan Keamanan yang terjadi di perairan Indonesia selama tahun 2015 sebanyak 6 enam kejadian. Pada bulan januari sampai maret terdapat 3 tiga
kejadian, 2 dua kejadian diindikasikan pembajakan kapal dan 1 satu kejadian diindikasikan pencurian kapal. Pada bulan april sampai juni terdapat 1 satu
kejadian gangguan keamanan yaitu distress kejadian gangguan di atas kapal ex:
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 25 III - 25
kapal terbakar terbalik tubrukan. Pada juli sampai september terdapat 1 satu kejadian gangguan keamanan yaitu pembajakan kapal. Dan pada oktober sampai
desember terdapat 1 satu kejadian gangguan keamanan yaitu dugaan konsleting listrik.
Langkah-langkah preventif yang dilakukan dalam rangka mengurangi gangguan keamanan yang terjadi di perairan Indonesia antara lain dengan memantau dan
meningkatkan keamanan serta melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan instansi lain, melakukan patroli secara berkala di perairan Indonesia,
mengoptimalkan tugas dan fungsi dari kapal patroli KPLP untuk penegakan hukum dan pertolongan pertama SAR Search and Rescue di laut.
2 Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port
Facility Security sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 1,572 kapal. Terlihat
pada Triwulan I terdapat realisasi 131 seratus tiga puluh satu kapal, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 595 lima ratus sembilan puluh lima kapal,
sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 1,193 seribu seratus Sembilan puluh tiga kapal, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi
sebesar 1,858 seribu delapan ratus lima puluh delapan kapal dan prosentase pencapaian sebesar 118
Pada tahun 2015 jumlah kapal yang telah memiliki sertifikat ISPS Internasional Ship And Port Facility Security ber jumlah 1,858 kapal, dengan target tahun 2015
sebesar 1,572 kapal
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 26 III - 26
3 Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And
Port Facility Security sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 370 tiga ratus
tujuh puluh Lokasi, Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 51 lima puluh satu lokasi, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 151 seratus lima puluh satu
lokasi, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 260 dua ratus enam puluh lokasi, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 369 tiga
ratus enam puluh sembilan lokasi dan prosentase pencapaian sebesar 99,73
Pada tahun 2015 Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port Facility Security ber jumlah 369 lokasi, dengan target
tahun 2015 sebesar 370 lokasi
SASARAN STRATEGIS 3
Sasaran strategis Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana
Transportasi Laut terdiri dari 2 dua Indikator Kinerja Utama dengan gambaran
capaian kinerja sebagai berikut:
1 Kinerja Pelayanan Transportasi Laut, adapun pencapaian sasaran ini pada tahun
2015 adalah sebagai berikut:
a Pencapaian Waiting Time WT sesuai dengan target tahun 2015 sebesar
43,40, Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi sebesar 70,33 , sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi sebesar 62,36, sampai dengan Triwulan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 27 III - 27
III terdapat realisasi sebesar 60,69, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 52,70 dan prosentase pencapaian sebesar 121,43 .
Target pada tahun 2015 sebesar 43,40 dan terdapat realisasi sebesar 52,70 sehingga prosentase pencapaian sebesar 121,43 yang artinya bahwa
standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan di nilai cukup baik dikarenakan pencapaian rasio kinerja Waiting Time WT memiliki capaian yang di targetkan.
Berikut Tabel Perhitungan Pencapaian Waiting Time WT Tahun 2015.
Standar Jan Feb
Mar April
Mei Juni
Juli Ags
Sep Okt
Nov Des
1 Pelabuhan Belawan 1,00
1,13 0,89
0,53 0,73
0,98 1,30
0,77 1,00
1,21 0,83
0,94 1,07
0,94 1,00
1,16 0,86
2 Pelabuhan Dumai 2,00
0,11 0,11
0,06 0,17
0,11 0,12
0,12 0,11
0,09 0,11
3 Pelabuhan Tanjung Priok 1,00 0,44
0,23 0,25
0,32 0,20
1,16 0,86
1,35 0,74
0,58 0,92
0,71 4 Pelabuhan Bengkulu
1,00 0,16
0,11 0,03
0,04 0,02
0,02 0,04
0,04 0,04
0,04 5 Pelabuhan Palembang
1,00 0,47
0,14 6 Pelabuhan Panjang
1,00 0,45
0,35 0,23
0,30 0,40
0,43 0,42
0,43 0,56
0,28 7 Pelabuhan Teluk Bayur 1,00
0,07 0,13
0,14 0,18
0,13 0,13
8 Pelabuhan Banjarmasin 2,00 0,53
0,44 9 Pelabuhan Gresik
1,00 1,50
0,67 1,50
0,67 1,50
0,67 10 Pelabuhan Fak-Fak
1,00 1,00
1,00 1,00
Pencapain Kinerja Per Bulan 0,776
0,667 0,667
0,767 0,864
0,785 0,936
0,862 Pencapain Kinerja Per Tahun
0,5270 NO
PELABUHAN WT
b Pencapaian Approach Time AT, adapun sesuai dengan target pada tahun
2015 sebesar 48,90 . Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi sebesar 60,36 , sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi sebesar 55,09, sampai
dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 54,23, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 47,09 dan prosentase pencapaian
sebesar 96,30
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 28 III - 28
. Target pada tahun 2015 sebesar 48,90 dan terdapat realisasi sebesar
47,09 sehingga prosentase pencapaian sebesar 96,30 yang artinya bahwa kinerja pelayanan pemanduan dinyatakan kurang baik dikarenakan nilai
pencapaian prosedur dibawah nilai standar pelayanan yang ditetapkan. Berikut Tabel Perhitungan Pencapaian Approach Time AT Tahun 2015
Standar Jan Feb
Mar April
Mei Juni
Juli Ags
Sep Okt
Nov Des
1 Pelabuhan Belawan 1,08
2,37 0,46
2,17 0,50
2,31 0,47
2,17 0,50
2,57 0,42
2,64 0,41
2,91 0,37
3,22 0,34
2,15 0,50
2,41 0,45
2,50 0,43
2 Pelabuhan Dumai 6,00
8,10 0,74
10,09 0,59
10,15 0,59
10,69 0,56
10,40 0,58
11,07 0,54
10,84 0,55
10,96 0,55
11,46 0,52
11,00 0,55
3 Pelabuhan Tanjung Priok 2,00 1,74
1,73 1,78
1,80 1,68
1,74 1,61
1,76 1,50
1,74 4 Pelabuhan Bengkulu
1,00 0,78
0,72 0,73
0,68 0,69
0,67 0,68
0,69 0,66
0,68 5 Pelabuhan Palembang
8,00 6,86
7,56 6 Pelabuhan Panjang
1,50 0,65
0,61 0,64
0,43 0,60
0,44 0,48
0,47 0,76
0,75 7 Pelabuhan Teluk Bayur
1,00 0,92
0,93 0,89
0,94 0,93
0,89 8 Pelabuhan Banjarmasin
4,00 3,06
6,63 1,31
9 Pelabuhan Gresik 2,00
1,80 1,70
1,70 10 Pelabuhan Benoa
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 11 Pelabuhan Sampit
4,00 8,00
0,50 8,00
0,50 8,00
0,50 8,00
0,50 8,00
0,50 12 Pelabuhan Samarinda
5,00 4,00
4,00 4,00
13 Pelabuhan Fak-Fak 2,00
1,00 1,00
1,00 Pencapain Kinerja Per Bulan
0,565 0,726
0,520 0,520
0,499 0,475
0,462 0,442
0,513 0,496
0,433 Pencapain Kinerja Per Tahun
0,471 NO
PELABUHAN AT
c Pencapaian Effective Time ETBT, adapun sesuai dengan target pada tahun
2015 sebesar 71,80. Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi sebesar 96,32, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi sebesar 95,89, sampai
dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 94,82, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 78,84 dan prosentase pencapaian
sebesar 109,81.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 29 III - 29
Target pada tahun 2015 sebesar 71,80 dan terdapat realisasi sebesar 78,84 sehingga prosentase pencapaian sebesar 109,81 yang artinya bahwa
kinerja bongkar muat barang dinilai cukup baik dikarenakan telah memenuhi pencapaian kinerja operasional yang ditentukan. Berikut Tabel Perhitungan
Pencapaian Effective Time ETBT Tahun 2015
Standar Jan Feb
Mar April
Mei Juni
Juli Ags
Sep Okt
Nov Des
1 Pelabuhan Belawan 75
53,93 59,30
53,55 50,88
54,47 67,21
65,55 55,97
57,46 57,39
57,28 4 Pelabuhan Dumai
73 79,78
0,92 83,90
0,87 79,68
0,92 80,58
0,91 76,52
0,96 79,53
0,92 85,60
0,86 81,02
0,91 80,76
0,91 84,00
0,87 7 Pelabuhan Tanjung Priok
70 71,68
0,98 69,97
73,28 0,96
70,42 0,99
69,79 67,61
74,14 0,94
77,57 0,90
75,78 0,92
76,82 0,91
9 Pelabuhan Bengkulu 70
70,43 0,99
70,15 1,00
70,25 1,00
70,70 0,99
69,69 69,45
70,15 1,00
69,02 70,14
1,00 70,10
1,00 10 Pelabuhan Palembang
70 47,00
47,10 13 Pelabuhan Panjang
80 58,27
59,45 59,43
61,11 60,30
64,23 64,26
64,49 67,25
150,32 17 Pelabuhan Teluk Bayur
70 66,27
65,58 66,61
63,84 63,10
65,25 22 Pelabuhan Banjarmasin
75 74,26
69,19 23 Pelabuhan Gresik
70 60,00
65,00 65,00
25 Pelabuhan Benoa 70
46,87 37,93
41,93 39,40
51,28 30,55
40,54 30,00
58,33 32,50
28 Pelabuhan Sampit 70
71,00 0,99
71,00 0,99
70,00 1,00
71,00 0,99
71,00 0,99
32 Pelabuhan Samarinda 80
56,00 56,10
56,00 48 Pelabuhan Fak-Fak
60 51,00
60,00 51,00
Pencapaian Kinerja Per Bulan 0,9689
0,9526 0,9680
0,9700 0,9722
0,9220 0,9329
0,9038 0,9433
0,9276 0,000
Pencapaian Kinerja Per Tahun 0,788
NO PELABUHAN
ET:BT
2 Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 6 enam dokumen, dan terlihat pada Triwulan I sampai III tidak terdapat realisasi dan pada Triwulan IV terealisasi
sebanyak 3 tiga dokumen ,
sehingga selama 1 satu tahun Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut yang disusun
sebanyak 3 tiga dokumen dengan prosentase pencapaian sebesar 50
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 30 III - 30
Realisasi 3 tiga Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut, yaitu :
1. Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut sesuai Permenhub Nomor PM 37 Tahun 2015 dan perubahannya Permenhub Nomor PM.119 Tahun
2015, 2. SK Dirjen Perhubungan Laut Nomor AL.10862DJPL-15 Tanggal 26
Oktober 2015 tentang jaringan trayek penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan tol laut tahun
anggaran 2015, 3. SK Dirjen Perhubungan Laut Nomor AL.10876DJPL-15 tentang jaringan
trayek dan kapal penumpang PT.PELNI yang mendapat penugasan pelayanan publik penumpang kelas ekonomi.
SASARAN STRATEGIS 4 Sasaran strategis Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai
Kompentensi terdiri dari Indikator Kinerja dengan gambaran capaian kinerja sebagai
berikut :
1 Jumlah Sumber Daya Manusia SDM Transportasi Laut Bersertifikat Aparatur
Teknis sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 3.870 tiga ribu delapan ratus
tujuh puluh orang ,
Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 180 seratus delapan puluh orang, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 391 tiga ratus Sembilan
puluh satu orang, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 924 Sembilan ratus dua puluh empat orang, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 31 III - 31
realisasi sebesar 954 sembilan ratus lima puluh empat orang denagan prosentase pencapaian sebesar 24,65
Pada tahun anggaran 2015 di targetkan jumlah kegiatan bimtek Jumlah Sumber Daya Manusia SDM Transportasi Laut Bersertifikat Aparatur Teknis yaitu :
NO KEGIATAN
JUMLAH
1. Dasar Dasar Kesyahbandaran
360 2.
Dasar Bintara KPLP 89
3. Maritime English
60 4.
Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal 30
5. Teknis terpadu Bidang Perhubungan Laut
54 6.
Penanganan Muatan berbahaya 30
7. Kesyahbandaran Kelas B
26 8.
Marine Inspector Type B 89
9. Port State Control
17 10.
ISPS Code 28
11. VTS Basic
30 12.
SBNP Tingkat Dasar 30
13. Marine Inspector Type A
25 14.
Marine Inspector Radio 26
15. Penyelenggara Pelabuhan dan otoritas
30 16.
Pengukuran Kapal 30
TOTAL 954
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 32 III - 32
SASARAN STRATEGIS 5 Sasaran strategis Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Dalam Mewujudkan Good Governance terdiri dari 6 enam Indikator Kinerja Utama
dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut :
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP sesuai dengan target
tahun 2015 sebesar 86,24, terlihat pada Triwulan I, II, dan III tidak terdapat prosentase pencapaian dan sampai dengan triwulan IV terealisasi sebesar 88,77,
sehingga prosentase pencapaian pada tahun 2015 sebesar 102,93.
Pada tahun 2015 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP sebesar 88,77, dengan target tahun 2015 sebesar 86,24
2 Prosentase Penyerapan Anggaran sesuai dengan target tahun 2015 sebesar
87,14, dan terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 2,37, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 7,95, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi
15,23 dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi 63,37 sehingga prosentase pencapaian sebesar 72,72.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 33 III - 33
Tidak tercapainya target daya serap anggaran 2015 dikarenakan beberapa alasan berikut yaitu :
a. Adanya pemotongan anggaran dari total pagu anggaran Ditjen Hubla;
b. Terdapat beberapa kegiatan yang diblokir oleh Kementerian Keuangan
c. Adanya kebijakan dari kabinet baru yang mana untuk kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan harus memiliki dokumen
perencanaan pembangunan pelabuhan sesuai KM.31 Tahun 2006, antara lain : Pra FS, FS, SID, Masterplan, UKL UPL, dll
sehingga mengakibatkan waktu untuk melaksanakan pelelangan kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut tidak mencukupi.
3 Nilai Barang Milik Negara BMN sesuai dengan target tahun 2015
sebesar Rp. 46.047.331.883.767,- terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi Rp. 31.473.655.152.575,- sampai dengan Triwulan II terdapat
realisasi Rp. 31.317.692.698.157,- sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi Rp. 32.541.370.439.048,- dan sampai dengan Triwulan IV
terealisasi Rp. 38.792.116.978.452,- sehingga prosentase pencapaian sebesar 84,24.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 34 III - 34
Realisasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya efek turunan dari pemotongan anggaran dan rendahnya daya serap anggaran Ditjen
Hubla Tahun 2015, sebagai contoh kasus yaitu terdapat beberapa pelabuhan yang direalokasikan pada anggaran 2016 sehingga hal ini mempengaruhi nilai aset
barang milik negara Ditjen Hubla.
4 Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak PNBP sesuai dengan target tahun
2015 sebesar Rp. 620.986.332.124,- terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi Rp. 204.254.549.749,-
sampai dengan
Triwulan II
terdapat realisasi
Rp. 491.769.550.759,- sampai
dengan Triwulan
III terdapat
realisasi Rp. 861.950.711.167,-
dan sampai
dengan Triwulan
IV terealisasi
Rp. 1.606.115.572.806,- sehingga prosentase pencapaian sebesar 258,64 .
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 35 III - 35
Realisasi nilai PNBP mengalami peningkatan dikarenakan adanya kenaikan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2015 tentang Jenis dan tarif atas PNBP yang berlaku pada Kementerian Perhubungan per tanggal 24 Februari 2015.
5 Jumlah Penyederhanaan Perijinan sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 6
enam Jenis Perijinan, terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 3 tiga Jenis Perijinan, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 3 tiga Jenis Perijinan,
sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi 4 empat jenis perijinan dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi 6 enam jenis perijinan sehingga prosentase
pencapaian sebesar 100.
Penyederhanaan perijinan terealisasi sebanyak 6 enam penyederhanaan perijinan dari 33 perijinan yang ditargetkan oleh renstra, yaitu sebagai berikut:
a. E-licensing Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut SIUPAL. b. E-licensing Surat Izin Operasi Perusahaan Angkutan Laut Khusus SIOPSUS.
c. Penyederhanaan birokrasi dalam pemberian Izin Penggunaan Kapal Asing
IPKA. d. Pendelegasian kewenangan penandatanganan dari eselon II ke eselon III untuk
Persetujuan Keagenan Kapal Asing PKKA. e. surat Ijin Usaha Perekrutan dan penempatan awak kapal SIUPPAK
penyederhanaan penerbitan SIUPPAK semula 14 hari kerja menjadi 7 hari kerja sejak pemberkasan setelah verifikasi dilaksanakan
f. penerbitan surat persetujuan berlayar SPB secara online
6 Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan
Teknis sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 6 enam dokumen, terlihat pada
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 36 III - 36
Triwulan I tidak terdapat realisasi, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 4 empat dokumen, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi 4 empat dokumen
dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi 6 enam dokumen sehingga prosentase pencapaian sebesar 100.
Pada tahun 2015 terdapat dokumen yang disusun yaitu : 1. Dokumen Rencana Kerja Renja
2. Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKIP 3. Dokumen Perjanjian Kinerja PK
4. Dokumen Laporan Tahunan Laptah 5. Dokumen Pengelola Anggaran
6. Dokumen Anggaran
SASARAN STRATEGIS 6 Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan
Bidang Transportasi Laut Sasaran strategis Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan Indikator
Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut: 1
Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan sesuai dengan target tahun
2015 sebesar 14 empat belas Peraturan, terlihat pada Triwulan I sebesar 10 sepuluh Peraturan, sampai dengan Triwulan II sebesar 14 empat belas
Peraturan, sampai dengan Triwulan III sebesar 15 lima belas Peraturan dan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 37 III - 37
sampai dengan Triwulan IV sebesar 15 lima belas Peraturan sehingga prosentase pencapaian sebesar 107,14.
Pada tahun 2015 Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan sebesar 15 Peraturan, dengan target tahun 2015 sebesar 14 Peraturan
SASARAN STRATEGIS 7
Sasaran strategis Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca RAN-GRK Dan
Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut
terdapat 3 tiga Indikator Kinerja dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut: 1
Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sesuai dengan target tahun 2015
sebesar 0,336 juta ton CO2e, dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan Triwulan III realisasi penurunan emisi belum terhitung, dan sampai dengan Triwulan IV
sebesar 0,145 juta ton CO2e, sehingga selama 1 satu tahun Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi laut yang dapat diturunkan sebesar 0,145
juta ton CO2e dengan prosentase pencapaian sebesar 43,15.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 38 III - 38
Dengan jumlah pembangunan SBNP yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan pada tahun 2015 sebanyak 496 unit, dan setelah di akumulasikan dengan SBNP
tahun-tahun sebelumnya berjumlah 2.765 Unit, dan dikonversi dengan total emisi Emisi CO2, CH4 dan N2O menghasilkan ekuivalensi penurunan emisi gas rumah kaca
sebesar 0,145 juta ton CO2e. 2
Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan sesuai dengan
target tahun 2015 sebesar 14 empat belas unit ,
terlihat pada Triwulan I, II dan III tidak terdapat realisasi, sampai dengan Triwulan IV terealisasi 74 tujuh puluh
empat Unit sehingga prosentase pencapaian sebesar 528,57.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 39 III - 39
Dalam rangka penerapan MARPOL Annex 6 terkait polusi udara dan emisi dari kapal, diwajibkan bagi seluruh kapal untuk berkontribusi dalam penurunan emisi
gas rumah kaca dengan penerapan teknologi ramah lingkungan yang diukur melalui EEDI Energy Efficiency Design Index yaitu sertifikasi pada kappal dalam
bentuk sertifikat IEEC International Energy Efficiency Certificate.Pada awalnya Direktorat Perkapalan dan Kepelautan hanya menargetkan 14 unit kapal komersil
yang menerapkan teknologi ramah lingkungan ditahun 2015. Namun dengan tingginya kesadaran pemilik pada tahun 2015 terdapat 74 unit kapal komersil yang
telah disertifikasi dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan. Sehingga terjadi peningkatan capaian sekitar 528,57 dari target yang telah ditentukan
DAFTAR NAMA KAPAL NO
NamaKapal Bulan
1 Honglima January 16, 2015
2 PT. Satin Ship Management January 28, 2015
3 Pasific Finder February 5, 2015
4 Pasific Defiance February 5, 2015
5 MT. KartikaSegara February 27, 2015
6 MT. Sungai Gesong February 27, 2015
7 MT. SeiPaking February 27, 2015
8 MT. Sambu February 27, 2015
9 KM. Oceanic Progres March 13, 2015
10 KM. Sentosa 4005 March 31, 2015
11 KM. Sentosa 4006 March 31, 2015
12 KM. SinarYogya April 10, 2015
13 KM. Sinopa April 22, 2015
14 KM. Caraka Jaya Niaga III-II May 5, 2015
15 KM. Prima Samudra May 5, 2015
16 KM. Flora 8 May 5, 2015
17 KM. Berjaya II May 5, 2015
18 KM. Berjaya I May 7, 2015
19 KM. Srijaya 8 May 7, 2015
20 KM. Fajar Mas May 7, 2105
21 KM. PulauWeh May 7, 2015
22 KM. MeratusSangatta May 25, 2015
23 KM. AdindaFadilla May 27, 2015
24 MP. Veloce June 3, 2015
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 40 III - 40
25 MP. Prevail June 3, 2015
26 MP. Prelude June 3, 2015
27 MP. Premier June 3, 2015
28 KM. MeratusJayapura June 5, 2015
29 KM. IntanDoya June 8, 2015
30 KM. Global Top June 10, 2015
31 KM. AdindaAzula June 17, 2015
32 KM. Meratus Jaya June 18, 2015
33 MT. Posh Constant July 1, 2015
34 MT. Posh Congust July 1, 2015
35 KM. MeratusGorontalo July 1, 2015
36 KM. MeratusKupang July 1, 2015
37 CLV. Asean Explorer July 2, 2015
38 MT. Bull Sulawesi July 9, 2015
39 MT. Eline Enterprise July 10, 2015
40 Pertamina Gas I July 14, 2015
41 MT. Gas Walia July 14, 2015
42 MT. Gas Widuri July 14, 2015
43 MT. Gas Attaka July 14, 2015
44 MT. Gas Arah July 14, 2015
45 MT. Gas Ambalat July 14, 2015
46 MT. Pertamina Gas 2 July 14, 2015
47 MT. Gas Arjuna July 14, 2015
48 MT. Gas Arimbi July 14, 2015
49 AHT. Posh Bawean August 5, 2015
50 KM. KEI August 14, 2015
51 KM. KNB 1 August 31, 2015
52 KM. KNB 2 August 31, 2015
53 KM. KNB 5 August 31, 2015
54 SPOB Momentum 25001 September 10, 2015
55 SPOB Momentum 25002 September 10, 2015
56 MV. PASIFIC HARRIER September 14, 2015
57 MV. SEA ROSE September 16, 2015
58 MV. New Winner September 16, 2015
59 MT. Durgandini October 6, 2015
60 LNG AQuarius October 9, 2015
61 MT. SENIPAH October 27, 2015
62 MT. NARIVA October 29, 2015
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 41 III - 41
63 KM. Seismie Supporter October 29, 2015
64 PSV. WM. Pasific October 29, 2015
65 KM. TantoLancar November 2, 2015
66 MT. Gas Maluku November 10, 2015
67 KM. Dian Cardelia November 30, 2015
68 DSV.Crest Odyssey I December 8, 2015
69 MT. Pangkalan Brandan December 22, 2015
70 MT. Pagerungan December 22, 2015
71 KM. Winposh Regent December 22, 2015
72 KM. Colombo December 23, 2015
73 KM. TantoLuas December 29, 2015
74 MT. Princess Naomi December 31, 2015
3 Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan
indikator kinerja ini terdapat pembangunan SBNP yang menggunankan solar cell sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 2.475 dua ribu empat ratus tujuh
puluh lima unit, dan terlihat pada Triwulan I, II dan III tidak ada SBNP solar cell yang terealisasi, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 496 empat ratus
sembilan puluh enam unit, sehingga selama 1 satu tahun jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan sebanyak 496 empat ratus
sembilan puluh enam unit SBNP solar cell dengan prosentase pencapaian sebesar 240,78.
TW I TW II
TW III TW IV
REALISASI 496
TARGET 206
206 206
206 200
400 600
800
SB NP
so lar
ce ll
TAHUN 2015
JUMLAH SBNP SOLAR CELL
TARGET REALISASI
NO KANTOR UPT
JUMLAH PEMBANGUNAN
SBNP
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 42 III - 42
1 Distrik Navigasi Belawan
27
2 Distrik Navigasi Sibolga
7
3 Distrik Navigasi Dumai
7
4 Distrik Navigasi Tg. Pinang
23
5
Distrik Navigasi Teluk Bayur 33
6 Distrik Navigasi Semarang
16
7 Distrik Navigasi Cilacap
4
8
Distrik Navigasi Benoa 5
9 Distrik Navigasi Kupang
17 Distrik Navigasi Banjarmasin
20
10
Distrik Navigasi Pontianak 27
11 Distrik Navigasi Tarakan
1
12 Distrik Navigasi Bitung
13
13 Distrik Navigasi Kendari
20
14 Distrik Navigasi Makssar
4
15 Distrik Navigasi Ambon
29
16 Distrik Navigasi Tual
13
17 Distrik Navigasi Sorong
10
18 Distrik Navigasi Jayapura
27
19 Distrik Navigasi Merauke
13
20 Satker Kenavigasian Kantor
Pusat 180
TOTAL 496
SASARAN STRATEGIS 8 Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim
Sasaran strategis Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim terdiri dari
3 tiga Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut : 1
Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran sesuai dengan target tahun 2015 sebesar
100 dan terlihat pada Triwulan I sebesar 12,5 , pada Triwulan II sebesar 62,5, pada Triwulan III sebesar 75 dan pada Triwulan IV terealisasi hasil rasio sebesar
100 sehingga total Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran sampai dengan akhir tahun
2015 sebesar 100 dan prosentase pencapaian sebesar 100.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 43 III - 43
2 Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim sesuai dengan
target tahun 2015 sebanyak 5 lima laporan dan terlihat pada Triwulan I sebanyak 1 satu laporan, Triwulan II sebanyak 2 dua laporan, Triwulan III sebanyak 3 tiga
laporan dan selama 1 satu tahun sebagaimana terlihat kinerja pada Triwulan IV sebanyak 6 enam laporan sehingga total Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan
Lingkungan Maritim sebanyak 6 enam laporan dan prosentase pencapaian sebesar 120
.
Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
5 5
5 5
1 2
3 6
2 4
6 8
TW I TW II
TW III TW IV
TARGET REALISASI
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 44 III - 44
Dalam pelaksanaannya, terdapat 6 enam Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim diantaranya adalah :
a. Bimbingan Teknis •
Anti Fauling System dan Civil Liability Convention Bunker diselenggarakan pada tanggal 18 sampai dengan 20 November 2015
• Bimbingan Teknis Pencegahan Pencemaran Dari Kapal dan Manajemen
Keselamatan Pengoperasian Kapal diselenggarakan pada tanggal : 1 23 sampai dengan 25 Juni 2015
2 08 sampai dengan 10 September 2015 3 21 sampai dengan 23 September 2015
• Bimtek keselamatan kapal 29 september sd 1 oktober 2015
b. Konsinyering Ratifikasi Ballast Water Management Convention dan Ship Recycling pada 7 sd 9 juli 2015 rr serbaguna peserta 30 org.
c. Ratifikasi Ballast Water Management Convention pada sidang Council IMO pada tanggal 24 November 2015.
d. Mengikuti sidang Maritime Environment Protection Commitee MEPC ke - 68 pada tanggal 15 Mei 2015 di IMO
e. Mengikuti Sidang Pollution Prevention and Response PPR ke - 2 pada tanggal 23 Jan 2015 di IMO
f. IMO NORAD Ballast Water Management High Level Regional Meeting di Bangkok, Thailand pada bulan November 2015
3 Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim
sesuai dengan target tahun 2015 sebanyak 4.100 Empat Ribu Seratus sertifikat dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan III belum terdapat realisasi, sampai
dengan Triwulan IV sebanyak 7.418 Tujuh Ribu Empat Ratus Delapan Belas sertifikat sehingga prosentase pencapaian sebesar 180,92.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 45 III - 45
JUMLAH SERTIFIKAT TERKAIT PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
MARITIM
4100 4100
4100 4100
7418
2000 4000
6000 8000
TW I TW II TW III TW IV
TARGET REALISASI
Pada Tahun 2015 telah diterbitkan 7.418 sertifikat yang berkaitan dengan pelindungan lingkungan maritim, Tren peningkatan ini dikarenakan beberapa hal:
a Semakin meningkatnya kesadaran para pemilik kapal untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan guna meningkatkan pelindungan lingkungan maritim.
b Giatnya pemberlakuan berbagai peraturan internasional di Indonesia beserta ketentuan mengenai perlindungan lingkungan maritim secara menyeluruh
c Tingginya tuntutan dari negara-negara lain yang pelabuhannya disinggahi kapal- kapal Indonesia,
yang mana negara tersebut memberlakukan standar pelindungan lingkungan maritim yang tinggi, sehingga menuntut pemilik kapal
bendera Indonesia untuk tunduk terhadap peraturan tersebut.
SASARAN STRATEGIS 9 Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Laut untuk
Mengurangi Backlog maupun bottleneck Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Laut
untuk Mengurangi Backlog maupun bottleneck terdiri dari 5 lima Indikator Kinerja
Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:
1 Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur untuk mendukung tol laut Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur dalam mendukung tol laut sesuai
dengan target tahun 2015 sebanyak 5 lima rute, dan terlihat pada Triwulan I
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 46 III - 46
terdapat 2 dua rute yang terealisasi, sampai dengan Triwulan II terdapat 2 dua rute, sampai dengan Triwulan III terdapat 2 dua rute, dan sampai dengan triwulan
IV sebanyak 5 lima rute, sehingga selama 1 satu tahun Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur dalam mendukung tol laut terealisasi sebanyak 5 lima
rute dengan prosentase pencapaian sebesar 100
Dalam rangka menindaklanjuti program Presiden mengenai pelaksanaan Tol Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menindaklanjuti dengan mengeluarkan
Trayek Liner Non Komersial, trayek tersebut ditugaskan kepada PT. Pelni Persero untuk melayari dengan diberikan penugasan Kewajiban Pelayanan Publik untuk
Angkutan Barang dalam rangka Pelaksanaan Tol Laut. Adapun maksud pelaksanaan tersebut dalam rangka menjamin ketersediaan barang
dan untuk mengurangi disparitas harga bagi masyarakat serta menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah tertinggal,
terpencil, terluar dan perbatasan. Berdasarkan SK Dirjen Hubla Nomor AL.10862DJPL-15 tanggal 26 Oktober 2015
tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dalam rangka Pelaksanaan Tol Laut Tahun Anggaran 2015, telah
ditetapkan 3 tiga trayek tol laut sebagai berikut: 1. Kode Trayek T-1 : Tg. Perak – Tual - Fak-fak – Kaimana – Timika – Kaimana –
Fak-fak – Tual – Tg. Perak dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III-32 2. Kode Trayek T-4: Tg. Priok – Biak – Serui – Nabire – Wasior – Manokwari –
Wasior – Nabire – Serui – Biak – Tg. Priok dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III-22
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 47 III - 47
3. Kode Trayek T-6 : Tg. Priok – Kijang – Natuna – Kijang Tg. Priok dioperasikan oleh KM Caraka Jaya Niaga III-4
Selain PT. Pelni Persero, terdapat juga pelayaran swasta yang berpartisipasi mendukung program tol laut yaitu PT. Altos Sea Shipping yang berdomisili di
Lampung yang mengoperasikan 2 dua kapal perdana program tol laut dengan trayek :
a. Panjang – Tg. Perak PP b. Tg. Priok – Tg. Perak PP
2 Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
Jumlah pembangunan pengembangan pelabuhan laut non komersil sesuai
dengan target tahun 2015 sebanyak 306 tiga ratus enam pelabuhan, dan terlihat pada Triwulan I, II dan III tidak terdapat realisasi, dan sampai dengan triwulan IV
sebanyak 306 tiga ratus enam pelabuhan, sehingga selama 1 satu tahun Jumlah pembangunan pengembangan pelabuhan laut non komersil sebanyak 306 tiga
ratus enam pelabuhan dengan prosentase pencapaian sebesar 100.
TW I TW II
TW III TW IV
Target 306
306 306
306 Realisasi
306 50
100 150
200 250
300 350
Pe la
bu ha
n
Jumlah pembangunan pengembangan pelabuhan laut non komersil
Pada tahun 2015
Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial
sebesar 306 Pelabuhan yang terdiri dari pelabuhan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 48 III - 48
diwilayah Unit Penyelenggara Pelabuhan serta Pelabuhan yang merupakan wilayah kerja dari Kantor kesyahbandaran dan Kantor Otoritas Pelabuhan, dengan target
tahun 2015 sebesar 306 Pelabuhan 3 Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan
Laut Perintis
Jumlah armada kapal negara angkutan laut perintis sesuai dengan target tahun
2015 sebanyak 103 seratus tiga kapal, dan terlihat pada Triwulan I dan II belum ada pembangunan penyelesaian kapal yang terealisasi, sampai dengan Triwulan III
terdapat 6 enam kapal terealisasi, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 103
seratus tiga kapal terealisasi, sehingga selama 1 satu tahun Jumlah armada kapal negara angkutan laut perintis terealisasi sebanyak 103 seratus tiga kapal
dengan prosentase pencapaian sebesar 100.
•
Jumlah Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis sesuai
dengan target tahun 2015 sebanyak 100 seratus kapal, dan terlihat pada Triwulan I dan II tidak ada pembangunan kapal yang terealisasi, sampai dengan
Triwulan III terdapat 6 enam pembangunan kapal terealisasi, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 100 seratus pembangunan kapal terealisasi,
sehingga selama 1 satu tahun Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis terealisasi sebanyak 100 seratus kapal dengan prosentase
pencapaian sebesar 100.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 49 III - 49
Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan laut Perintis
100 100
100 100
6 100
50 100
150
TW I TW II
TW III TW IV
TARGET REALISASI
Pembangunan baru kapal Negara angkutan laut perintis sebanyak 100 seratus kapal terdiri dari:
a. Pembangunan kapal perintis 750 DWT sebanyak 6 unit kapal APBN b. Pembangunan kapal perintis 500 DWT sebanyak 2 unit kapal APBN
c. Pembangunan kapal perintis 200 DWT sebanyak 2 unit kapal APBN d. Pembangunan kapal perintis GT. 2000 sebanyak 25 unit kapal APBN-P
e. Pembangunan kapal perintis GT. 1200 sebanyak 20 unit kapal APBN-P f.
Pembangunan kapal perintis 750 DWT sebanyak 5 unit kapal APBN-P g. Pembangunan kapal kontainer 100 Teus sebanyak 15 unit kapal APBN-P
h. Pembangunan kapal rede sebanyak 20 unit kapal APBN-P i. Pembangunan kapal ternak sebanyak 5 unit kapal APBN-P
•
Jumlah Penyelesaian Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis sesuai dengan target tahun 2015 sebanyak 3 tiga kapal, dan terlihat
pada Triwulan I sampai dengan triwulan III belum ada penyelesaian kapal yang terealisasi, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 3 tiga kapal terealisasi,
sehingga selama 1 satu tahun Penyelesaian Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis terealisasi sebanyak 3 tiga kapal dengan prosentase
pencapaian sebesar 100.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 50 III - 50
Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan laut Perintis
3 3
3 3
3
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
TW I TW II
TW III TW IV
TARGET REALISASI
Penyelesaian Kapal Negara angkutan laut perintis sebanyak 3 tiga kapal, terdiri dari :
a. 2 unit kapal perintis 750 DWT b. 1 unit kapal ternak
4 Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur PelayaranKolam Pelabuhan sesuai dengan target tahun 2015 sebanyak 13 tiga belas lokasi, dan
terlihat pada Triwulan I sampai dengan triwulan III belum ada lokasi pengerukan yang terealisasi, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 12 dua belas lokasi
terealisasi, sehingga selama 1 satu tahun Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur PelayaranKolam Pelabuhan terealisasi sebanyak 12 dua belas
lokasi dengan prosentase pencapaian sebesar 92,31.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 51 III - 51
Lokasi pengerukan yang terealisasi pada kurun waktu 2015 sebanyak 12 dua belas lokasi dengan rincian : Belawan, Palembang, Muara Padang, Tanjung Priok,
Tanjung Emas, Benoa, Pontianak, Ketapang, Samarinda, Sampit, Kumai, Lembar dan yang tidak terealisasi sebanyak 1 satu lokasi yaitu Lirang dikarenakan setelah
ditetapkan pemenang pekerjaan terdapat dokumen yang diragukan keabsahannya kemudian hal ini diproses lanjut ke Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN Ambon,
dan menghasilkan putusan sela untuk menghentikan pekerjaan sampai dikeluarkan putusan.
5 proses kerjasama pemerintah swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi laut sesuai dengan target tahun 2015 sebanyak 2 dua proyek, dan
terlihat pada Triwulan I terdapat 1 satu proyek terealisasi, sampai dengan Triwulan II terealisasi sebanyak 2 dua proyek, sampai dengan Triwulan III terdapat 2 dua
proyek terealisasi, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 2 dua proyek
terealisasi, sehingga selama 1 satu tahun Jumlah proses kerjasama pemerintah swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi laut terealisasi sebanyak 2
dua proyek dengan prosentase pencapaian sebesar 100.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
III - 52 III - 52