SISTEMATIKA LAPORAN LAKIP DITJEN HUBLA 2015

II - 2 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS 23 Unit e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS 6 Unit f. Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Kapal Patroli 77 Unit - Pembangunan Baru Kapal Patroli 38 Unit - Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli - Unit - Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli 39 Unit g. Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Kapal Kenavigasian 10 Unit - Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian 10 Unit - Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian - - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian - 3 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut 11 Dokumen Sasaran Strategis 2 2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut 4 Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut pada kapal 7 Kejadian Tahun 5 Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port Facility Security 1,572 Kapal 6 Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port Facility Security 370 Lokasi II - 3 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 S A S A R A N II PELAYANAN Sasaran Strategis 3 3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan 7 Kinerja Pelayanan Transportasi Laut - Pencapaian Waiting Time WT 43,40 - Pencapaianan Approach Time AT 48,90 - Pencapaian Effective Time ETBT 71,80 8 Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut 6 Dokumen Sasaran Strategis 4 4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompetensi 9 Jumlah Sumber Daya Manusia SDM Transportasi Laut Bersertifikat Aparatur Teknis 3.870 Orang Sasaran Strategis 5 5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance 10 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP 86,24 11 Prosentase Penyerapan Anggaran 87,14 12 Nilai Barang Milik Negara BMN Rp. 46,047,331,883,767 13 Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak PNBP Rp. 620,986,332,124 14 Jumlah Penyederhanaan Perijinan 6 Jenis Perijinan 15 Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis 6 Dokumen Sasaran Strategis 6 6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi 16 Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan 14 Peraturan II - 4 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 Laut Sasaran Strategis 7 7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca RAN- GRK Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut 17 Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 0,336 Juta ton CO2e 18 Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan 14 Unit 19 Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan - SBNP Solar Cell 2.475 Unit Sasaran Strategis 8 8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim 20 Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran 100 21 Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim 5 Laporan 22 Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim 4.100 Sertifikat S A S A R A N III KAPASITAS TRANSPORTASI Sasaran Strategis 9 9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck 23 Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut 5 Rute 24 Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial 306 Pelabuhan 25 Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 103 Kapal - Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 100 Kapal - Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis - II - 5 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 3 Kapal 26 Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur PelayaranKolam Pelabuhan 13 Lokasi 27 Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut 2 Proyek Sasaran Strategis 10 10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut 28 Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang 7.459.766 PnpTahun - PerintisPelni PSO 5.345.461 PnpTahun - Non PerintisPelni Non PSO 2.114.305 PnpTahun 29 Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang 1.168.638.474 TonTahun - PerintisPelni 408.363 TonTahun - Swasta 1.168.230.111 TonTahun 30 Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional 11,12 Sasaran Strategis 11 11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya 31 Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis 89 Rute II - 6

2. 2

PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka mengoperasionalkan Rencana Strategis, setiap tahunnya Perencanaan Strategik dituangkan dalam suatu Perjanjian Kinerja Tahunan Performance Contract. Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan stratejik, yang didalamnya memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun mendatang dengan menunjukkan sejumlah indikator kinerja kunci key performance indicators yang relevan. Indikator dimaksud meliputi indikator-indikator pencapaian sasaran dan indikator kinerja kegiatan. Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur yang digunakan dalam menilai keberhasilankegagalan penyelenggaraan pemerintahan untuk periode 1 satu tahun ke depan . Untuk mewujudkan visi sebagaimana tercantum di dalam Rencana Strategis Ditjen Hubla telah dirumuskan tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun 2015 – 2019 . Dengan mengacu kepada sasaran dan tujuan, tugas pokok dan fungsi serta Rencana Kerja Anggaran KementerianLembaga RKA-KL Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, maka setiap tahun dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan dinlingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta beberapa kegiatan yang strategis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan tertuang di dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Secara lebih rinci, Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2015 yang sudah ditandatangani antara Menteri Perhubungan dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut dapat dilihat pada tabel Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 disusun setelah DIPA Tahun 2016 ditetapkan. Dokumen Perjanjian Kinerja ditandatangani oleh Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang memuat Pernyataan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Adapan rincian Target Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut: II - 7 Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja tahun 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 S A S A R A N I KESELAMATAN DAN KEAMANAN Sasaran Strategis 1 1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut 1 Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut 0,972 Ratio Kejadian Kecelakaan Jumlah Kejadian Kecelakaan 10.000 Freight 2 Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut a. Jumlah Pembangunan SBNP 206 Unit b. Tingkat Kecukupan SBNP 82 c. Tingkat Keandalan SBNP 98 d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS 23 Unit e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS 6 Unit f. Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Kapal Patroli 77 Unit - Pembangunan Baru Kapal Patroli 38 Unit - Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli - - Penyelesaian Pembanguan Kapal Patroli 39 Unit g. Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Kapal Kenavigasian 10 Unit II - 8 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 - Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian 10 Unit - Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian - - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian - 3 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut 11 Dokumen Sasaran Strategis 2 2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut 4 Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut pada kapal 7 Kejadian Tahun 5 Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port Facility Security 1,572 Kapal 6 Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port Facility Security 370 Lokasi S A S A R A N II PELAYANAN Sasaran Strategis 3 3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut 7 Kinerja Pelayanan Transportasi Laut - Pencapaian Waiting Time WT 43,40 - Pencapaianan Approach Time AT 48,90 - Pencapaian Effective Time ETBT 71,80 8 Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut 6 Dokumen Sasaran Strategis 4 II - 9 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi 9 Jumlah Sumber Daya Manusia SDM Transportasi Laut Bersertifikat Aparatur Teknis 3.870 Orang Sasaran Strategis 5 5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance 10 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP 86,24 11 Prosentase Penyerapan Anggaran 87,14 12 Nilai Barang Milik Negara BMN Rp. 46,047,331,883,767 13 Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak PNBP Rp. 620,986,332,124 14 Jumlah Penyederhanaan Perijinan 6 Jenis Perijinan 15 Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis 6 Dokumen Sasaran Strategis 6 6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut 16 Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan 14 Peraturan Sasaran Strategis 7 7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca RAN- GRK Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut 17 Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 0,336 Juta ton CO2e 18 Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan 14 Unit 19 Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan - SBNP Solar Cell 2.475 Unit Sasaran Strategis 8 8. Meningkatnya Upaya Perlindungan 20 Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan 100 II - 10 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 Lingkungan Maritim Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran 21 Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim 5 Laporan 22 Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim 4.100 Sertifikat S A S A R A N III KAPASITAS TRANSPORTASI Sasaran Strategis 9 9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck 23 Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut 5 Rute 24 Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial 306 Pelabuhan 25 Jumlah Pembangunan Lanjutan Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 103 Kapal - Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 100 Kapal - Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis - - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 3 Kapal 26 Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur PelayaranKolam Pelabuhan 13 Lokasi 27 Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut 2 Proyek Sasaran Strategis 10 10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut 28 Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang 7.459.766 PnpTahun - PerintisPelni PSO 5.345.461 PnpTahun II - 11 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 - Non PerintisPelni Non PSO 2.114.305 PnpTahun 29 Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang 1.168.638.474 TonTahun - PerintisPelni 408.363 TonTahun - Swasta 1.168.230.111 TonTahun 30 Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional 11,12 Sasaran Strategis 11 11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya 31 Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis 89 Rute II - 12

2. 3 APBN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2015

Alokasi Pagu DIPA Awal dan Pagu DIPA-Revisi Tahun 2015 akan disampaikan pada tabel di bawah ini: Tabel 2.3.1 Perbandingan Alokasi Pagu DIPA Awal dengan Pagu DIPA Akhir Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 NO URAIAN PAGU AWAL Rp. 000 PAGU AKHIR Rp. 000 1 Belanja Pegawai 1.507.863.000 1.579.767.963 2 Belanja Barang 4.433.963.000 4.426.017.293 3 Belanja Modal 16.901.122.000 16.837.170.761 TOTAL PAGU 22.842.956.017 22.842.956.017 TOTAL REALISASI - 14.476.148.069 TOTAL SISA DANA - 8.366.807.948 Adapun kegiatan penggunaan APBN Perubahan Dana Optimalisasi akan diuraikan pada tabel berikut: Tabel 2.3.2 Kegiatan APBN Perubahan Dana Optimalisasi Tahun 2015 No PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN Rp. Juta Kegiatan Pengelolaan Dan Penyelanggaraan Kegiatan Pelabuhan dan Pengerukan 1. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut 3.797.600 2. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan 4.000.000 3. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian 1.179.700 4. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai 2.314.200 II - 13

2. 4 ALOKASI ANGGARAN APBN PADA MASING-MASING KEGIATAN TAHUN 2015

Selanjutnya sesuai Pagu Definitif bahwa alokasi anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 adalah sebesar Rp 17.824.812.035,- untuk sub sektor Transportasi Laut adalah sebagai berikut : Tabel 2.5.1 Alokasi Anggaran Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2015 NO KEGIATAN PAGU AWAL Rp. 000,- PAGU AKHIIR Rp. 000,- 1 Dukungan Manajemen Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Hubla 4.489.247.207 4.489.247.207 2 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut 4.352.175.543 4.352.175.543 3 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan 8.046.168.738 8.046.168.738 4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan 137.220.547 137.220.547 5 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian 3.101.870.690 3.101.870.690 6 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai 2.716.273.292 2.716.273.292 T O T A L 17.824.812.035 17.824.812.035

2. 5 KEGIATAN-KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2015

Beberapa kegiatan prioritas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang kegiatannya dimonitor oleh Tim Kantor Staf Presiden KSP pada tahun 2015 yaitu: Pembangunan Kapal Perintis dan Penumpang 10 sepuluh unit terdiri dari 7 tujuh Unit Kapal Perintis Lanjutan, 2 dua unit Kapal Perintis baru dan 1 satu unit Kapal Khusus Pengangkut ternak, antara lain:  Penyelenggaraan Pengembangan Konektivitas Logistik perternakan Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Terdapat 3 tiga Pembangunan Kapal Perintis dan Penumpang dan Pembangunan Kapal Perintis sebanyak 10 sepuluh Unit yang terdiri dari yaitu; II - 14 a Lanjutan Pembangunan 2 Unit Kapal Perintis ukuran 750 DWT; b Lanjutan Pembangunan 1 Unit Kapal Ternak kapasitas 500 ekor; c 6 unit kapal perintis ukuran 750 DWT; d 2 Unit Kapal perintis ukuran 500 DWT; e 2 Unit Kapal Perintis ukuran 200 DWT.  Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan , terdapat Pembangunan Pembangunan Pelabuhan Barang Container 10 Unit, 2 lokasi pelabuhan yang dibangun Lapangan Containernya yang terdiri dari, yaitu : a Pelabuhan Parlimbungan Ketek - operasional 2017; b Pelabuhan Kendal - operasional 2017 Tahap I tidak dilaksanakan. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 1 III - 1

3.1 CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampaknya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Untuk melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, yang bersifat kuantitatif danatau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai atau berfungsi. Pengukuran tersebut merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengukuran kinerja ini mencakup:

1. Kinerja Kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target rencana tingkat

pencapaian dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.

2. Tingkat Pencapaian Sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target rencana

tingkat capaian dari masing-masing kelompok indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Rencana Kerja. Pengukuranan tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 2 III - 2 Dalam rangka penyempurnaan RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019, pada tahun 2015 Kementerian Perhubungan telah melakukan Review RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019 yang ditetapkan dalam KP. 1134 Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 7 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2010 – 2014. Beberapa perubahan yang terdapat pada Review RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019 adalah Sasaran dan Indikator Kinerja Utama IKU Kementerian Perhubungan. Kementerian Perhubungan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Perhubungan yang meliputi Indikator Kinerja Utama yang terdapat pada seluruh Unit Kerja Tingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan yang tertuang pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 85 Tahun 2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2012 Peraturan tersebut telah disempurnakan menjadi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama IKU di Lingkungan Kementarian Perhubungan tanggal 28 Desember 2013. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah mereview RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019 sesuai perubahan yang terdapat pada RENSTRA Kementerian Perhubungan. Beberapa perubahan yang terdapat pada Review RENSTRA Ditjen Hubla Tahun 2015 – 2019 adalah Sasaran dan Indikator Kinerja Utama IKU Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019 direview setelah Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ditandatangani, sehingga perlu dilakukan penyesuaian terhadap perubahan tersebut. Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun 2015 dilakukan dengan cara melakukan analisis dan evaluasi terhadap pencapaian antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Selanjutnya dilakukan juga analisis dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja beberapa tahun sebelumnya serta terhadap target Indikator Kinerja Utama IKU yang terdapat pada Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 3

3.2 PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015

TABEL 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI KINERJA TAHUN 2015 KINERJA KET TW I TW II TW III TW IV TOTAL 1 Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut 1 Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut Ratio Kejadian Kecelakaan Jumlah Kejadian Kecelakaan 10.000 Freight 0,972 1,581 1,694 1,615 1,382 1,382 57,87 2 Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut a. Jumlah Pembangun an SBNP Unit 206 496 496 240,78 b. Tingkat Kecukupan SBNP 82 72 73 74 76 76 92,68 justifikasi c. Tingkat Keandalan SBNP 98 95 96 96 98 98 100 justifikasi d. Jumlah Pembangun an dan Upgrade Unit 23 5 21 21 91,30