Kondisi Prasarana Jalan Ekowisata Tangkahan

48 pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota. 5. Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan danatau antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. Berdasarkan pengklasifikasian diatas, penulis akan menjabarkan tentang kondisi prasarana jalan, peranan prasarana jalan, dan upaya penanggulangan kerjasama pada pembangunan perbaikan jalan di area pedesaan untuk pengembangan Kawasan Ekowisata Tangkahan.

4.3 Kondisi Prasarana Jalan Ekowisata Tangkahan

Untuk mencapai lokasi tangkahan dapat ditempuh dari Medan selama 3 jam dengan jarak berkisar 124 km melewati kota Binjai dan Tanjung Pura dengan kondisi jalan sangat baiktelah diaspal. Jalur lain adalah melalui jalur jalan memotong Stabat- Simpang Sidodadi dengan jarak sekitar 95 km dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan. Jalur ini sebagian jalannya dalam kondisi rusak 13 km belum beraspal terutama di kawasan perkebunan. Setiap hari terdapat angkutan umum regular untuk rute Medan-Tangkahan dari terminal Pinang Baris Medan. Universitas Sumatera Utara 49 Lokasi pemberhentian bus berada di simpang Robert di Dusun Titi Mangga. Perjalanan ke lokasi Tangkahan dari simpang ini dilanjutkan dengan mengendarai ojeksepeda motor. Jalan dari simpang ini ke Tangkahan merupakan jalan perkebunan dengan kondisi jalan belum beraspal dan masih berupa jalan batukerikil. Objek Wisata Tangkahan sangat luar biasa. Sayangnya, akses jalan menuju ke Tangkahan rusak parah. Setidaknya, terdapat 30 km jalan rusak dari 93 km jarak antara Medan-Tangkahan. Akibatnya, jarak tempuh yang seharusnya bisa dilakukan sekitar 3-4 jam bisa memakan waktu 6 jam. Untuk sampai ke Tangkahan, wisatawan harus melewati jalan yang berlubang hingga kedalaman setengah meter. Selain itu, banyak jembatan yang sudah rapuh dan mudah sekali ambruk jika dilewati kendaraan melebihi batas muatannya. Kondisi jalan beraspal hanya sampai di sekitar Pasar Batang Serangan. Padahal, dari Pasar Batang Serangan menuju Tangkahan yang masih berjarak 30 km, kondisi jalannya hampir semuanya tak beraspal. Bila hujan turun, kondisi jalan dari Pasar Batang Serangan menuju Tangkahan bagaikan kubangan dan dipenuhi lumpur. Bahkan, di beberapa titik terdapat jembatan yang kondisinya sangat rapuh. Rata-rata konstruksi jembatan terbuat dari kayu dan tak kuat menahan beban kendaraan dengan muatan besar. Kondisi ini jelas sangat membahayakan bagi pengunjung. Universitas Sumatera Utara 50 Ketua DPP Asosiasi Tour dan Travel ASITA Indonesia, Ben Sukma menyebutkan, “buruknya infrastruktur di Sumut mengakibatkan wisatawan asing maupun dalam negeri yang berkunjung turun drastis dibandingkan tahun 80-an“. Jika dibandingkan tahun 1988, jumlah wisatawan yang berkunjung itu sebanyak 500.000 orang. “Tapi sekarang, di tahun 2009 saja, jumlah wisatawan hanya 163 orang. Pariwisata kita begitu tertinggal,” ujar Ben Sukm. Ben juga menjelaskan, kondisi Pariwisata Sumatera Utara saat ini memang sangat terpuruk. Pelaku usaha perjalanan wisata juga mengeluh karena sulitnya menjual paket-paket wisata kepada wisatawan. “Bagaimana tidak sulit, wisatawannya enggan datang ke sini karena memang perjalanan yang melelahkan mulai dari bandara hingga ke lokasi wisata. Jalan rusak parah. Semua wisatawan selalu mengeluh sehingga mereka tak ingin lagi datang ke Sumatera Utara,” ungkap Ben. Lihat saja kondisi jalan Medan-Berastagi, Medan- Parapat, juga Medan-Tangkahan yang begitu buruk. Medan-Berastagi seharusnya bisa ditempuh satu setengah jam, tapi karena jalan rusak bisa memakan waktu tiga jam. Begitu juga Medan-Tangkahan yang menghabiskan waktu enam jam. Kepala Seksi Kasi Pengaturan Dinas Pekerjaan Umum PU Sumatera Utara Antony Brena mengakui kondisi jalan di Sumatera Utara khususnya menuju daerah kunjungan wisata, masih sangat memprihatinkan. Universitas Sumatera Utara 51

4.4 Peranan Perbaikan Jalan Ekowisata Tangkahan