Kegiatan religius juga berdampak dan sering dihubungkan dengan depresi yang lebih rendah pada lansia di Eropa. “Religious coping” berhubungan dengan
kesehatan emosional dan fisik yang lebih baik. “Religious coping” berhubungan dengan berkurangnya gejala-gejala depresif tertentu, yaitu kehilangan
ketertarikan, perasaan tidak berguna, penarikan diri dari interaksi sosial, kehilangan harapan, dan gejala-gejala kognitif lain pada depresi Blazer, 2003.
2.2.4 Gambaran Klinis
Dalam Gallo Gonzales 2001 disebutkan gejala-gejala depresi lain pada lanjut usia:
1. kecemasan dan kekhawatiran, 2. keputusasaan dan keadaan tidak berdaya,
3. masalah-masalah somatik yang tidak dapat dijelaskan, 4. iritabilitas,
5. kepatuhan yang rendah terhadap terapi medis atau diet, 6. psikosis,
Depresi pada usia lanjut mempunyai simptom yang bervariasi sangat luas dan merupakan ekspresi faktor-faktor penyebab yang sangat kompleks. Pada usia
lanjut depresi dimulai dengan adanya sindrom depresi yang berupa perasaan sedih, pikiran terhambat tingkah laku lamban, sampai pada keluhan – keluhan
somatik. Gejala-gejala depresi sering berbaur dengan keluhan somatik. Pada usia lanjut yang mengalami depresi bisa mengeluhkan adanya perasaan sedih, tetapi
bisa juga menyangkalnya. Keluhan lain berupa perasaan tidak bahagia, sering menangis, kecemasan, merasa sendiri, lamban, cepat lelah, tidak selera makan,
penurunan berat badan, gangguan daya ingat, sulit berkonsentrasi, hilangnya kesenangan yang biasanya dinikmati dan menyusahkan orang lain.
Keluhan somatik cenderung lebih dominan dibandingkan dengan mood depresi, sedangkan penurunan minat seksual jarang jarang dikeluhkan. Pada keadaan yang
lebih berat didapatkan pikiran-pikiran untuk bunuh diri Mudjaddid, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Diagnosis
Diagnosis depresi pada usia lanjut menjadi lebih sulit apabila ditemukan bersamaan dengan penyakit organik tetapi kriteria yang dipakai untuk
menegakkan diagnosis sama saja yaitu mengacu kepada kriteria yang dicantumkan dalam DSM IV Diagnostic and Statistical manual of Mental
Disorder IV atau ICD-10 Mudjadjid, 2003.
Tabel 2.1. Diagnosis Depresi menurut DSM IV Lebih dari 2 minggu terdapat 5 atau lebih gejala di bawah ini dan salah satu
gejalanya ialah mood depresi atau hilangnya rasa senangminat. Gejala-gejalanya ialah :
• Mood depresi • Hilangnya minat atau rasa senang secara nyata
• Berat badan menurun atau justru bertambah • Insomnia atau hipersomnia
• Agitasi atau retardasi psikomotor • Kelelahan atau hilang tenaga
• Perasaan bersalah berlebihan atau tidak berguna • Sulit berkonsentrasi
• Pikiran berulang tentang kematian dan ide bunuh diri
Pada usia lanjut diagnosis depresi juga sulit karena sering timbul gejala yang tumpang tindih akibat penyakit organik yang diderita dan berhubungan
dengan gejala fisik seperti sakit kepala, berdebar-debar, gangguan pencernaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Diagnosis Depresi menurut ICD 10 Gejala Utama
Gejala Tambahan Keterangan
• Penyakit jantung koroner • Mood depresi
• Hilangnya minathilang
semangat • Mudah
lelahhilang tenaga
• Mudah lelahhilang tenaga
• Konsentrasi menurun • Harga diri berkurang
• Perasaan bersalah • Pesimis melihat masa
depan • Ide bunuh diri atau
menyakiti diri sendiri • Pola tidur berubah
• Nafsu makan menurun • Depresi ringan : 2
gejala utama, 2 tambahan
• Depresi sedang : 2 gejala utama, 3
tambahan • Depresi berat : 3
gejala utama, 3 tambahan
2.2.6 Dampak Depresi Pada Lansia