Bibit okulasi harus dipelihara, antara lain dengan langkah-langkah seperti pemeriksaan mata tunas tempel, penyiraman, pemupukan, pemotongan ujung
batang pokok. Setelah umur bibit mencapai 6-8 bulan, dan tinggi bibit tanaman mencapai 70-100 cm kemudian dipindahkan ke dalam polybag yang berukuran
25 cm x 20 cm. Polybag diisi dengan campuran tanah, pupuk kandang, pupuk urea dengan perbandingan 2 : 1 : 1 hingga mencapai ¾ volume polybag. Kemudian
bibit rambutan sudah dapat dijual. Cara perbanyakan Bibit Tanaman Rambutan yang dilakukan di daerah
penelitian ternyata sesuai dengan cara perbanyakan yang telah dikemukakan oleh Rahmat Rukmana.
Tahapan perbanyakan bibit tanaman rambutan di daerah penelitian dengan cara okulasi yaitu :
1. Pembersihan Biji
Biji diperoleh penangkar dari penjual biji, biji yang digunakan penangkar ialah biji yang dibersihkan dengan fermentasi biasa. Kemudian biji dicuci bersih
dengan air mengalir sampai bersih.
2. Penyemaian Biji dengan Sistem Bedengan
Pembibitan dilakukan di dalam bedengan. Biji yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian disemai di bedengan selama 4 sampai 6 bulan. Penyemaian
dilakukan di bedengan pembibitan yang dibuat dengan lebar 1 sampai 2 meter dan dengan tinggi 20 sampai 30 cm.
Setelah biji ditanam, media semai disiram hingga cukup basah jenuh dengan air. Kemudian media semai ditutup dengan plastik transparan
untuk menjaga kelembapan media semai. Di sekeliling media semai dibuat pagar
Universitas Sumatera Utara
pelindung, untuk menghindari gangguan binatang piaraan atau ternak yang ada di sekitar lahan.
3. Perawatan Bibit Semai
Bibit rambutan kemudian dirawat sampai umur bibit 4-6 bulan. Langkah- langkah yang dilakukan dalam perawatan bibit rambutan, antara lain :
a. Penyiraman Penyiraman dilakukan dengan frekuensi 1 sampai 2 kali sehari,
terutama pada musim kemarau. b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan larutan pupuk urea sebanyak 10-30 gram dalam 10 liter air yang dilakukan pada umur bibit 3-6 bulan. Pupuk
disiramkan pada medium semai sebanyak 250-500 cc untuk 1 bibit tanaman.
d. Pemberantasan hama penyakit
Dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida jika ada serangan hama dan penyakit.
3. Okulasi Bibit
Saat yang tepat melakukan okulasi untuk durian, rambutan dan mangga adalah saat musim kemarau karena pada waktu tersebut curah hujan berkurang.
Bibit yang telah mencapai umur 4-6 bulan dan ukuran batangnya kira-kira sebesar pensil sudah dapat diokulasi. Langkah-langkah dalam okulasi bibit rambutan
ialah:
Universitas Sumatera Utara
a. Memilih bibit yang digunakan sebagai batang bawah onderstam,
pangkal pohon dibersihkan dengan lap. b.
Kulit pohon diiris dengan membentuk huruf U terbalik, kulit bawahnya dikorek dengan menggunakan ujung pisau, kemudian
dikelupas. c.
Memotong dua pertiga bagian kulit batang bawah yang telah dikelupas, sedangkan sepertiga bagian tersisa digunakan untuk
menjepit kulit ’mata’ yang akan ditempelkan. d.
Menyediakan pucuk yang berfungsi sebagai batang atas entris, pucuk diiris sepanjang 3 cm, kemudian dipotong.
e. Disisipkan mata tunas ke dalam celah sayatan batang bawah hingga
benar-benar melekat. f.
Bidang tempelan dililitkan dengan tali rafia. Kemudian dibiarkan selama 25 hari.
5. Perawatan Bibit Okulasi