Analisa Pendekatan Konsep Perencanaan

A. Analisa Pendekatan Konsep Perencanaan

1. Pemahaman

Taman Rekreasi dan Wisata Budaya Raden Saleh adalah suatu tempat yang didalamnya dilengkapi dengan fasilitas untuk berekreasi dan wadah untuk melakukan kegiatan wisata ( menikmati) suatu budaya yang telah ada dan berkembang dalam masyarakat sebagai objek atau atraksi.

2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran

2.1. Maksud

a. Sebagai Tempat Rekreasi dan Wisata Budaya Perancangan Kembali Taman Budaya Raden Saleh ini dimaksudkan untuk menjadikannya sebagai sarana publik yang rekreatif dan edukatif. Sesuatu hal yang membuat orang penasaran sehingga muncul keinginantahuan yang mendorongnya untuk berkunjung. Semua fasilitas yang ada di dalamnya terkait dengan fungsi melestarikan dan mempelajari kebudayaan lokal, yang dikemas dalam tatanan yang rekreatif sehingga pengunjung tidak merasa bosan berada di dalamnya.

b. Sebagai Tempat Pengapresiasian Karya Seni Anak Bangsa dan Seniman Lokal pada Khususnya Adanya grup musik tradisional Gambang Semarang, grup wayang orang Ngesthi Pandowo, dan beberapa jenis kesenian lain membutuhkan suatu wadah untuk mengapresiasikan, mendokumentasikan dan melestarikannya.

Keberadaan Taman Budaya Raden Saleh semula yang tidak berkembang sebagaimana mestinya, kurang menarik perhatian masyarakat, fasilitas yang kurang dan rusak perlu ditata dan dirancang kembali agar kesenian lokal Kota Semarang tidak punah.

c. Sebagai Pusat Promosi

BAB IV

commit to user

Perancangan Kembali Taman Budaya Raden Saleh ini juga merupakan sarana promosi bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk memasarkan produk-produk lokal kepada wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke Semarang dan masyarakat sekitar. Produk-produk lokal yang dipasarkan merupakan hasil kerajinan kesenian dan makanan khas Kota Semarang, serta tempat- tempat bersejarah lain di Semarang.

2.2. Tujuan

a. Bagi Seniman dan Hasil Karyanya

· Membantu dalam mempromosikan dan mengapresiasikan karya seni

· Memberikan kesempatan kepada para seniman untuk mengembangkan bakat seninya dengan mengasah kemampuan seninya melalui ajang pameran seni.

b. Bagi Bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan

· Merupakan strategi dalam upaya untuk mengembangkan dan meramaikan obyek wisata yang telah ada.

· Membantu dalam mempromosikan sekaligus memasarkan obyek-obyek wisata yang ada di Semarang

· Membantu dalam mempromosikan sekaligus melestarikan kebudayaan lokal Kota Semarang pada khususnya · Memacu sektor-sektor lain seperti perdagangan, bisnis akomodasi pariwisata, dll.

c. Bagi Pemerintah

· Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan bagi seniman,

· Membantu pemerintah dalam mempromosikan pariwisata di Kota Semarang.

· Membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pariwisata dan seni.

· Membantu pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Daerah. · Membantu pemerintah dalam menegakkan identitas kota

Semarang sebagai kota wisata.

BAB IV

commit to user

d. Bagi Masyarakat Umum

· Memberikan pelayan berupa sarana rekreasi, apreasi seni dan tempat untuk memenuhi kebutuhan sosial.

· Memberikan sarana pelayanan berupa informasi bidang pariwisata dan seni.

· Memberikan pelayanan berupa sarana penjualan barang-barang seni dan sarana untuk dapat menikmati kesenian daerah.

2.3. Sasaran

a. Sektor Perdagangan Melalui peran Perancangan Kembali Taman Budaya Raden Saleh ini akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah dari sektor perdagangan seni dan kerajinan melalui promosi dan penjualan dalam Taman Budaya Raden Saleh yang akan dirancang dengan memanfaatkan pontensi letak Taman Budaya Raden Saleh yang strategis terkait dengan tempat-tempat wisata yang ada.

b. Sektor Kepariwisataan Melalui Perancangan Kembali Taman Budaya Raden Saleh sebagai Taman Rekreasi Dan Wisata Budaya di Semarang ini akan menambah berkembangnya pariwisata di Semarang dan meningkatkan jumlah wisatawan yang akan mengunjunginya. Hal ini akan memacu pertumbuhan sektor lain yang sangat besar manfaatnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

c. Sektor Kebudayaan Melalui Perancangan Kembali Taman Budaya Raden Saleh sebagai Taman Rekreasi dan Wisata Budaya di Semarang ini diharapkan dapat mengangkat kebudayaan lokal Kota Semarang dan melestarikannya.

d. Sektor-sektor lainnya Melalui Perancangan Kembali Taman Budaya Raden Saleh sebagai Taman Rekreasi dan Wisata Budaya di Semarang ini diharapkan Semarang memiliki tempat wisata yang lengkap. Selain itu, obyek ini diharapkan dapat mendukung dan menjadikan Taman Budaya Raden Saleh dikenal di kalangan masyarakat lokal maupun nasional sekalipun.

BAB IV

commit to user

Maksud, tujuan, dan sasaran di atas diciptakan dengan mengangkat nilai kelokalan daerah setempat. Agar dalam Perancangan Kembali Taman Budaya Raden Saleh sebagai Taman Rekreasi dan Wisata Budaya di Semarang tidak meninggalkan identitas yang sudah ada pada kawasan tersebut.

3. Kegiatan Yang Akan Diwadahi

Taman Budaya yang akan diciptakan menampung dua kegiatan utama, yaitu kegiatan rekreasi dan kegiatan pelestarian dan pengapresiasian budaya. Di mana kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan dihadirkan untuk mempertahankan eksistensi taman budaya dengan tetap berbasis pada hal yang memang menjadi fungsi taman budaya pada umumnya, yaitu mengadakan kegiatan pameran dan pertunjukkan budaya. Sedang kegiatan rekreasi yang akan diciptakan berbasis sebagai tempat wisata. Dengan adanya taman hiburan remaja dan pasar seni dalam Taman Budaya Raden Saleh ini dimaksudkan untuk lebih menghidupkan kondisi pariwisata yang ada di Semarang, mengingat di Semarang belum terdapat tempat wisata yang berbasis wisata budaya.

Kegiatan yang akan diwadahi dalam Taman Budaya Raden Saleh yang direncanakan merupakan harmonisasi sektor ekonomi, sektor sosial, sektor wisata, dan sektor budaya yang dapat menunjang dan meramaikan pariwisata di Semarang. Secara struktural taman budaya dan taman rekreasi/ wisata disatukan dalam satu wadah, namun dalam pengelolaan yang berlansung di dalamnya secara sektoral terpisah untuk memudahkan dalam proses pengaturan dan pengendaliannya. Dirumuskan kelompok kegiatan yang akan diwadahi dalam Taman Budaya Raden Saleh nantinya adalah :

BAB IV

commit to user

3.1. Kelompok Kegiatan Budaya

a. Kegiatan Apresiasi Budaya · Pementasan sendratari, wayang orang, wayang kulit, dll · Pemutaran film dokumenter karya anak bangsa ( lokal maupun

nasional )

b. Kegiatan Pelestarian Budaya · Pendokumentasian hasil kebudayaan Jawa Tengah pada

umumnya dan Kota Semarang pada khususnya. · Pameran temporer terkait kebudayaan Jawa Tengah

· Seminar dan penyuluhan tentang budaya

c. Kegiatan informasi · Kegiatan informasi intern dan umum zona budaya · Kegiatan informasi kawasan bersejarah Kota Semarang

· Kegiatan display barang-barang seni dan kerajinan

d. Kegiatan pengelola · Kegiatan pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian

e. Kegiatan servis dan pelayanan

f. Kegiatan penunjang

3.2. Kelompok Kegiatan Rekreasi

a. Kegiatan wisata · Kegiatan berkumpul suatu komunitas · Kegiatan jalan santai/ jogging · Kegiatan permainan dengan alat · Kegiatan makan, minum, dan istirahat

b. Kegiatan informasi dan promosi · Kegiatan informasi intern dan umum zona rekreasi · Layanan informasi pariwisata

c. Kegiatan pemasaran · Penjualan barang seni dan kerajinan secara langsung · Penjualan barang seni dan kerajinan melalui pemesanan

BAB IV

commit to user

· Penjualan jasa seni

d. Kegiatan pengelola · Kegiatan pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian

e. Kegiatan servis dan pelayanan

f. Kegiatan penunjang

4. Pelaksanaan Kegiatan

Secara umum pelaksanaan terbagi atas beberapa unsur pembentuk kegiatan dalam Taman Budaya Raden Saleh yang akan direncanakan, antara lain :

4.1. Kegiatan Pemasaran

Kegiatan pemasaran yang meliputi kegiatan jual beli yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang berlangsung dalam dunia perdagangan, bisnis, pariwisata, seni, dan hiburan, dll.

Pada umumnya kegiatan pariwisata sangat ramai pada hari minggu/libur, sedangkan kegiatan yang lain seperti kegiatan perdagangan hampir setiap hari ramai. Akan tetapi hari-hari libur kadang membawa pengaruh yang cukup potensial. Mengingat letak TBRS dekat dengan pusat kegiatan Kota Semarang yaitu Simpanglima dan berada dekat pula dengan Kampus Undip, di mana jangka waktu kegiatan di tempat tersebut berlangsung dari pagi hari sampai malam hari, maka direncanakan waktu kegiatan yang berlangsung pada Taman Budaya Raden Saleh meliputi :

Taman Budaya dan Taman Hiburan Remaja Senin – Jumat

: 07.00 – 21.00

Sabtu – Minggu

: 06.00 – 22.00

Pendhopo besar Untuk umum dan dapat digunakan sewaktu- waktu Sifat : sewa Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu jadwal kegiatan ini dapat

berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

4.2. Kegiatan Informasi dan Promosi

BAB IV

commit to user

Secara garis besar kegiatan informasi dan promosi terbagi atas 2 jenis, yaitu informasi dan promosi secara langsung dan tidak langsung. Informasi dan promosi secara langsung dilakukan secara dan sewaktu-waktu, yang secara otomatis disesuaikan dengan jadwal kegiatan pemasaran. Sedangkan promosi tidak langsung dilakukan melalui berbagai media massa, media elektronik, dan pertemuan-pertemuan periodik.

Selain informasi dan promosi yang dilakukan secara rutin, juga dilakukan prmosi yang bersifat temporer.

· Promosi rutin dilakukan setiap bulan dan tahun. · Promosi yang bersifat tidak rutin dilakukan sewaktu-waktu bila ada yang bersedia. Informasi dan promosi di sini mencakup informasi dan promosi

barang-barang seni dan kerajnan dari berbagai daerah di Kota Semarang serta informasi dan promosi tempat-tempat wisata yang ada di Kota Semarang pada khususnya dan Provinsi Jawa Tengah pada umumnya.

4.3. Kegiatan Pengelola

Kegiatan pengelola secara otomatis menyesuaikan kebutuhan dan kegiatan yang berlangsung dalam Taman Budaya Raden Saleh. Namun, untuk kegiatan administrasi hanya sampai pada jam tertentu sesuai dengan jam kerja pada umumnya. Berikut ini merupakan jadwal kerja pengelola secara resmi :

Senin-Kamis = 07.00 – 15.00 WIB Jumat

Akan tetapi pada waktu-waktu tertentu, jadwal kegiatan ini dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yag ada.

4.4. Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang berlangsung seiring dengan kegiatan pemasaran serta kegiatan informasi dan promosi di dalam Taman Budaya Raden Saleh. Sifat kegiatan ini hanya sebagai activity support kawasan.

BAB IV

commit to user

5. Skala Pelayanan

Skala pelayanan Taman Budaya Raden Saleh yang direncanakan ini bersifat regional-nasional, memanfaatkan arus wisatawan ke Semarang dan sekitarnya. Dan merupakan sarana bagi pelayanan promosi bidang seni dan pariwisata di Semarang.

6. Gagasan Umum Perencanaan

Taman Rekreasi dan Wisata Budaya ini mengangkat misi berupa taman yang memiliki makna sosial kehidupan masyarakat. Taman Budaya Raden Saleh ini memiliki konsep utama sebagai upaya melestarikan budaya setempat, dan sebagai tempat wisata baru yang dapat menunjang pariwisata yang sudah ada. Usaha pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui proses menterjemahkan kelokalan daerah ke dalam bentuk baru.

Kelokalan yang akan diwujudkan dibagi menjadi beberapa macam, yang meliputi : · Kelokalan suasana, dalam kelokalan ini dimaksudkan untuk tetap menghadirkan suasana keakraban dan semarak yang memang sering ditemukan dalam tempat wisata. Dan juga untuk mengembalikan esensi taman sebagai tempat interaksi semua kalangan dan kelas masyarakat. Penciptaan suasana tersebut dapat melalui penciptaan bentuk bangunan yang berupa bangunan tradisional yang sederhana tetapi tidak lepas dari karakter bangunan Jawa.

· Kelokalan bentuk, yang diwujudkan dengan mempresedenkan bentuk-bentuk yang dipakai pada hunian dan bangunan-bangunan umum

serta bangunan pemerintahan daerah setempat. Yaitu berupa bentuk-bentuk arsitektur tradisional yang berupa joglo, limasan, panggang pe dan lain sebagainya.

· Kelokalan material, kelokalan bentuk di atas akan didukung dengan kelokalan material. Material yang akan digunakan adalah material yang dihasilkan dan sering digunakan oleh masyarakat setempat. Dalam hal ini material yang akan digunakan adalah material kayu dan batu bata karena mudah ditemukan dan sering digunakan oleh masyarakat setempat.

BAB IV

commit to user

· Yang terakhir adalah Kelokalan Ide, dilakukan dengan mengangkat potensi kesenian yang terdapat di Semarang dan sekitarnya

diwujudkan melalui penghadiran penggung terbuka untuk tempat mementaskan karya seni rakyat seperti karawitan dan wayangan serta kesenian yang lainnya dan diletakkan pada posisi yang strategis sebagai “background” kawasan yang dapat dilihat oleh semua pengunjung.

Ruang kegiatan komunal dituntut elastis dan terbuka, baik terbuka secara fisik maupun terbuka secara visual. Terbuka secara fisik maksudnya adalah kebebasan, kemudahan, dan kelancaran yang diberikan kepada pengunjung untuk melakukan pergerakan. Sedangkan maksud terbuka secara visual artinya pengunjung dapat bebas melihat bangunan dan pandangan dapat melihat dari ruang satu ke ruang lainnya. Karakter tersebut dapat diungkapan dalam pola ruang, bidang vertikal ruang, dan pola sirkulasi.