Gambar 5. Erythemopultaceous.
26
Stomatitis uremik merupakan komplikasi oral yang biasa dijumpai pada penderita penyakit ginjal kronik stadium akhir dengan etiologi yang belum
diketahui. Stomatitis uremik terbagi atas 4 tipe, yaitu erythemapultaceous, ulseratif, hemoragik dan hiperkeratosis. Stomatitis uremik dapat muncul dalam Erythema
pultaceous dengan mukosa merah yang ditutupi eksudat tebal dan pseudomembran, atau dalam bentuk ulserasi yang kemerahan dan pultaceous. Stomatitis uremik biasa
muncul pada permukaan ventral lidah dan permukaan mukosa anterior.
7,9
Xerostomia pada penderita kemungkinan disebabkan oleh pembatasan asupan cairan, efek samping obat-obatan biasanya obat-obatan hipertensi, kelainan
pada kelenjar saliva dan pernapasan kussmul. Pernapasan kussmul adalah pernapasan yang dalam dan berat yang merupakan reaksi tubuh yang timbul karena kebutuhan
untuk meningkatkan eksresi karbondioksida sehingga dapat mengurangi keparahan asidosis.
1,7,8,9
2.2.4 Pemeriksaan Penyakit Ginjal
a. Laju Filtrasi Gromerulus LFG Salah satu indeks fungsi ginjal yang terbaik adalah laju filtrasi glomerulus
LFG. Terdapat banyak cara dalam mengukur LFG, salah satunya adalah uji bersihan inulin yang dianggap merupakan cara paling teliti dalam mengukur LFG.
Namun, uji ini jarang dilakukan di klinik karena melibatkan proses infus intra vena
Universitas Sumatera Utara
dengan kecepatan yang konstan dan pengumpulan urin pada saat-saat tertentu dengan kateter.
1
Cara lain yang lazim digunakan adalah menggunakan persamaan Modification of Diet in Renal Disease MDRD dan persamaan Cockcroft-Gault.
Persamaan-persamaan ini dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin dan etnis.
19,27,28
Persamaan Modification of Diet in Renal Disease MDRD saat ini lebih sering digunakan dalam mengukur LFG menggantikan persamaan Cockcroft-Gault.
Persamaan ini dapat menyesuaikan empat variabel sekaligus yaitu, luas area permukaan tubuh normal 1,73 m
2
, ras, jenis kelamin dan usia sehingga dapat meminimalisir ketidakakuratan.
2,19,27,28
Persamaan MDRD.
19
Normalnya, nilai LFG pada laki-laki muda normal adalah 125 ± 15 mLmenit1,73m
2
sedangkan pada perempuan normal muda normal adalah 110 ± 15 Normalnya, nilai LFG pada laki-laki muda normal adalah 125 ± 15
mLmenit1,73m
2
sedangkan pada perempuan muda normal adalah 110 ± 15 mLmenit1,73m
2
. Laju
filtrasi glomerulus
LFG dinyatakan
dalam mLmenit1,73m
2
. LFG dapat berkurang seiring bertambahnya usia dan hal ini dianggap normal.
1
b. Serum Kreatinin Konsentrasi serum kreatinin dapat digunakan sebagai petunjuk laju filtrasi
glomerulus. Serum kreatinin merupakan indeks yang lebih cermat dibandingkan pemeriksaan urea nitrogen darah dalam menentukan laju filtrasi glomerulus
dikarenakan kecepatan produksinya terutama merupakan fungsi dari massa otot sehingga jarang sekali mengalami perubahan. Konsentrasi serum kreatinin normal
adalah 0,7-1,5 mgdl. Seseorang dapat dikategorikan menderita penyakit ginjal sedang apabila konsentrasi serum kreatinin berada pada nilai 2,5-5,0 mgdl dan
Universitas Sumatera Utara
dikategorikan menderita gagal ginjal kronik apabila konsentrasi serum kreatinin 5,0 mgdl.
1,29
c. Pemeriksaan Urea Nitrogen Darah BUN Konsentrasi nitrogen urea darah BUN dapat digunakan sebagai petunjuk
LFG. Konsentrasi BUN normal besarnya hanya sekitar 10 hingga 20 mg per 100 mL. Zat ini merupakan hasil akhir nitrogen dari metabolisme protein yang
normalnya dieksresikan dalam urin. BUN dipengaruhi oleh jumlah protein dalam diet dan katabolisme protein tubuh.
1
2.2.5 Penanganan Gagal Ginjal Kronik