RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG
A. RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG
Perseroan memproyeksikan permintaan semen akan tetap tumbuh secara berkelanjutan pada masa mendatang karena dipicu oleh sedikitnya enam faktor. Pertama, populasi penduduk Indonesia yang sangat besar bisa mendorong permintaan semen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kedua, belanja pemerintah pada proyek infrastruktur dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) bisa meningkatkan permintaan semen. Ketiga, konsumsi semen per kapita di Indonesia yang masih berada di bawah rata-rata konsumsi semen per kapita di Asia memberikan peluang pertumbuhan permintaan semen di masa depan.
62 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Pengembangan Usaha
Laporan Pengembangan Usaha
Keempat, prospek jangka panjang ekonomi Indonesia yang akan terus bertumbuh meski pada tahun 2013 dan 2014 dibayangi pelambatan. Meski hampir semua negara-negara kunci dunia mengalami pelambatan, pertumbuhan Indonesia masih relatif yang tertinggi di dunia. Kondisi ini menjamin ekonomi tetap bergerak untuk mendorong permintaan semen.
Kelima, Indonesia masih menjadi tempat favorit untuk berinvestasi, yang menciptakan peluang pembangunan berbagai pabrik, akses infrastruktur, dan menggerakkan ekonomi daerah, sehingga berpeluang meningkatkan permintaan semen.
Keenam, sebagai perusahaan multinasional, Perseroan menilai masih banyak potensi pasar baru terutama di negara-negara ASEAN yang sedang tumbuh dan berbenah seperti Myanmar dan Kamboja.
Untuk menjawab potensi pertumbuhan konsumsi semen yang semakin meningkat tersebut, Perseroan telah menetapkan enam isu penting yang menjadi landasan strategi pertumbuhan berkelanjutan, sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Kapasitas
2. Pengamanan Energi
3. Penguatan Citra Korporasi
4. Pemenuhan Kebutuhan Konsumen
5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan
6. Pengendalian Risiko Utama
1. Peningkatan Kapasitas
Perseroan senantiasa melakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas produksi, baik melalui strategi organik maupun non-organik. Strategi organik dilakukan dengan melakukan penambahan kapasitas pada pabrik- pabrik yang telah beroperasi (existing plant). Salah satu implementasinya adalah pengoperasian vertical cement mill di Pabrik Tuban berkapasitas 1,5 juta ton, yang mampu meningkatkasn kapasitas produksi di Pabrik Tuban menjadi 14,5 juta ton per tahun.
Strategi organik juga dilakukan dengan penambahan pabrik baru pada anak-anak Perusahaan, seperti yang sudah terealisasi Pabrik Tonasa V di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dan akan segera dibangun Pabrik Indarung VI di Sumatera Barat dan Pabrik Rembang di Jawa Tengah.
Adapun strategi anorganik dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan semen lain yaitu Thang Long Cement Company, Vietnam. Strategi anorganik juga dimungkinkan dengan membangun atau menjalin kemitraan melalui pembentukan perusahaan patungan (joint venture) antara Perseroan dan perusahaan semen lain.
Secara total di lingkungan grup Perseroan, pada akhir tahun 2014, kapasitas produksi akan menjadi 31,8 juta ton semen per tahun dan diharapkan bisa mencapai 40 juta ton per tahun dalam empat tahun ke depan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
The Future is Here
Laporan Pengembangan Usaha
2. Pengamanan Energi
Perseroan telah melaksanakan dan senantiasa melakukan evaluasi pengamanan energi untuk menjamin keamanan pasokan batubara dan menjaga keseimbangan antara pasokan listrik dari pihak ketiga dengan pembangkit listrik milik sendiri.
Untuk mengamankan kebutuhan batubara, Perseroan melakukan kontrak pengadaan jangka panjang yang ditinjau setiap periode tertentu, dan mempertimbangkan dengan seksama pengelolaan lahan tambang yang akan dilaksanakan oleh anak Perusahaan, yaitu PT SGG Energi Prima.
Untuk mengamankan pasokan energi listrik, Perseroan selalu melengkapi pabrik baru dengan pembangkit listrik milik sendiri dengan kapasitas yang besar. Di antaranya adalah pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2 x 35 MW di Pabrik Tonasa V di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan yang merupakan pembangkit listrik terbesar yang pernah dibangun terintegrasi dengan industri semen.
Perseroan juga meningkatkan porsi bahan bakar alternatif untuk mengurangi biaya belanja energi yang berbasis fosil sekaligus untuk memastikan terwujudnya keberlanjutan lingkungan
3. Penguatan Citra Korporasi
Perseroan menyadari pentingnya penguatan citra korporasi untuk meningkatkan ekuitas merek, kinerja penjualan, dan kinerja saham. Program penguatan citra korporasi ini dilakukan secara terintegrasi dan pararel dengan program-program lain yang terdapat pada enam isu penting yang menjadi landasan strategi Perseroan.
Perseroan telah menyusun Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan yang akan menjadi panduan dalam penyampaian informasi kepada stakeholders baik internal maupun eksternal, yang sangat berpengaruh pada pembentukan citra korporasi.
Perseroan juga terus melaksanakan program Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan secara berkelanjutan untuk membangun kondisi operasional pabrik yang kondusif serta meningkatkan citra korporasi di hadapan publik
4. Pemenuhan kebutuhan konsumen
Pemenuhan kebutuhan konsumen dilakukan dengan dua cara, yaitu inovasi peningkatan kualitas produk dan perluasan jaringan distribusi semen.
Perseroan telah melaksanakan berbagai inovasi produk semen dan turunanya dengan kualitas tinggi untuk menjawab kebutuhan konsumen. Salah satu inovasi tersebut adalah pembuatan produk beton dengan pengeringan kilat (rapid strength concrete) dan beton penyerap air (pervirous concrete). Anak usaha telah mempunyai produk yang menggunakan campuran rapid strength concrete.
Perseroan juga terus memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah mitra penjualan yang telah mencapai 651 di seluruh Indonesia. Di samping itu, Perseroan banyak membangun packing plant dan batching plant untuk mempermudah pasokan semen ke daerah pemasaran.
64 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Laporan Pengembangan Usaha
Untuk menjawab keluhan pelanggan, Perseroan telah menyiapkan nomor layanan dan jika diperlukan akan menggunakan laboratorium mobile yang akan langsung menuju ke lokasi pelanggan
5. Kemampuan Menjaga Pertumbuhan
Untuk mendukung pengembangan usaha, Perseroan telah melakukan penyempurnaan atas seluruh sarana pendukung aktivitas Perseroan untuk menjadi katalis secara langsung dalam mempercepat pertumbuhan bisnis yang meliputi penataan organisasi, peningkatan kualitas teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan sumberdaya manusia (SDM). Penguatan faktor penunjang tersebut dilakukan secara terintegrasi di seluruh lingkungan grup Perseroan.
6. Pengendalian Risiko Utama
Prinsip kehati-hatian senantiasa menjadi dasar dalam operasional bisnis Perseroan meningkatkan kualitas manajemen risiko melalui pemantauan dan mitigasi atas setiap risiko utama sehingga mampu memaksimalkan setiap potensi untuk meningkatkan kinerja.
Dari seluruh kerangka strategi yang telah kami susun, Perseroan berkeyakinan dapat menyelaraskan penerapannya ke dalam kegiatan jangka pendek melalui empat fokus pengelolan strategi – revenue management, cost management, capacity management dan increasing competitive advantage – untuk mendukung percepatan pertumbuhan dalam 10 tahun kedepan dan seterusnya
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
The Future is Here
Laporan Pengembangan Usaha