Hasil Penelitian

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Kualitatif

Pada bab sebelumnya, penentuan besarnya sampel menggunakan sejumlah keseluruhan kuisioner (30 buah) yang telah kami sebarkan pada masing-masing unit kerja dan telah mendapatkan balasannya.

Tabel 4.1.Deskripsi Proses Pengumpulan Data Kuesioner

Kuesioner yang di sebar

30 100% Kuesioner yang kembali

30 100% Kuesioner yang di olah

memenuhi syarat. Sumber: Data diolah Tabel 4.1. Menunjukkan penyebaran dan tingkat pengembalian dengan jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 30 kuesioner, yang kemudian dari jumlah 30 kuesioner yang di sebar, kembali sebanyak 30 kuesioner atau 100 %. Berdasarkan 100 % kuesioner yang kembali semuanya dianggap memenuhi syarat.

4.2.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pegawai bagian akuntansi Pemerintah Kota Medan maka dapat diketahui pada Tabel dibawah :

a. Jenis kelamin Pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin pegawai bagian akuntansi sebagian besar adalah wanita, dimana terdapat 18 orang atau 60 % dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan jenis kelamin pria terdapat 12 orang atau 40% dari jumlah keseluruhan responden. Hal itu menunjukkan bahwa bidang akuntansi pemerintahan kebanyakan di pegang oleh wanita karena ketelitian yang diperlukan dalam bidang ini.

b. Umur Pegawai bagaian akuntansi Karakteristik responden dilihat dari umur pegawai di sajikan pada table

Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Umur

No. Umur

Orang

Persentase (%)

1 40 kebawah

2 41-50

10 33,3 Jumlah

3 51 keatas

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa responden yang memiliki umur dibawah 40 sebanyak 10 orang, responden yang memiliki umur 41-50 sebanyak 10 orang dan yang memiliki umur 51 ke atas sebanyak 10 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai bagian akuntansi yang golongan mudah dan golongan tua rata-rata sudah mampu dan berpengalaman dalam mengerjakan tugas.

c. Lama Bekerja Karakteristik pegawai akuntansi Pemerintah Kota medan berdasarkan lama bekerja dibagi dalam tiga kategori antara 51-12 tahun. Karakteristik responden berdasarkan lama jabatan ditunjukkan Tabel 4.4

Tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan lama bekerja

2 6-10 tahun

3 11-12 tahun

30 100 Sumber: Data diolah

Jumlah

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai lama bekerja antara 6 tahun-10 tahun, dimana terdapat 26 orang atau 86 % dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan yang memiliki lama bekerja 5 tahun adalah 1 orang atau 3,3 %, dan yang memiliki lama bekerja 11-12 tahun adalah sebanyak 3 orang atau 10% dari keseluruhan responde Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai lama bekerja antara 6 tahun-10 tahun, dimana terdapat 26 orang atau 86 % dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan yang memiliki lama bekerja 5 tahun adalah 1 orang atau 3,3 %, dan yang memiliki lama bekerja 11-12 tahun adalah sebanyak 3 orang atau 10% dari keseluruhan responde

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

1 S1- Akuntansi

30 100 Sumber : Data di olah Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pendidikan bagian akuntansi adalah semuanya sarjana S1-Akuntansi yaitu 30 orang atau 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai bagian akuntansi pemerintah kota medan seluruhnya berpendidikan sarjana sehingga memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik.

4.2.3 Hasil Uji Instrumen Data

4.2.3.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan esens kebenaran penelitian sebuah

instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur serta dapat mengungkapkan data variabel yang akan diteliti secara tepat. Kriteria validitas dalam penelitian ini dengan membandingkan Corrected Item-Total Correlation dengan r Tabel sebesar 0.349.

Tabel Hasil Uji Validitas Data

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Parameter Integritas/ Komitmen

Item-Total Statistics

Variabel Parameter

Corrected

Cronbach's

Keterangan Integritas/Komitm Scale Mean if Scale Variance Item-Total

R. Tabel

Alpha if Item

en

Item Deleted

if Item Deleted

Sumber: Lampiran (Data diolah SPSSS V19)

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Parameter untuk Kesiapan SDM dalam Pelaksanaan

SAP Item-Total Statistics

Variabel dalam

Corrected

Cronbach's

R.Tabel Keterangan

Pelaksanaan SDM Scale Mean if Scale Variance Item-Total

Alpha if Item

Item Deleted

if Item Deleted

Correlation

Deleted

0.349 Valid

X2.1 53.2333

0.349 Valid

X2.2 53.3333

0.349 Valid

X2.3 53.1333

X2.4 52.9333

0.349 Valid

X2.5 53.3000

0.349 Valid 0.349

Valid

X2.6 53.1000

0.349 Valid

X2.7 53.1000

X2.8 53.1000

0.349 Valid

X2.9 53.0333

0.349 Valid

X2.10 53.1000

0.349 Valid

X2.11 53.1000

0.349 Valid 0.349

Valid

X2.12 53.6333

0.349 Valid

X2.13 53.5000

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Parameter Kesiapan Sarana Prasarana terhadap Pelaksanaan SAP

Item-Total Statistics

Corrected Item- Variabel Cronbach's Sarana

Scale

Scale Mean if Item

R.Tabel Ket erangan Deleted

Variance if

Total

Alpha if Item

Item Deleted

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Parameter Kesiapan Sistem Informasi dalam Pelaksanaan SAP

Item-Total Statistics

Variabel Corrected Item- Cronbach's Sistim

Scale

Scale Mean if Item

Variance if

Total

Alpha if Item

r.Tabel Keterangan

Informasi

Deleted

Item Deleted

Valid X4.2 21.9333

0.349 Valid X4.3 21.9000

0.349 Valid X4.4 21.8667

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Corrected Item-Total Correlation menyataka nilai Corrected Item-Total Correlation > dari r table. Dengan demikian setiap item pertanyaan dalam kuesioner internal dinyatakan valid, Karena nilai corrected item- total correlation > dari nilai r table (0,349).

4.2.3.2 Uji Reabilitas

Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari angka reliabilitas dari butir-butir pernyataan masing-masing variabel dalam kuisioner. Pengujian keandalan alat pengukuruan reabilitas menggunakan metode alpha ∝ yaitu metode cronbach. Instrumen dapat dikatakan handal (rabel) bila memiliki koefisien reabilitas diatas 0.60.

4.10 Tabel Reabel Instrumen Penelitian No Variabel

4 Sistim Informasi

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa angka reabilitas Komitmen yaitu o,68 > dari nilai alpha 0.6, dan angka reabilitas SDM sebesar 0,745 > dari nilai alpha 0.60, angka reabilitas Infrastruktur sebesar 0.809 > dari nilai alpha 0.60, angka reabilitas Sistim Informasi sebesar 0.68 > nilai alpha 0.60. Sehingga semua pertanyaan dalam satu variabel dapat dipercaya atau dapat dikatakan reabel.

4.2.4 Hasil Analisis Data

Hasil penilaian kesiapan Pemerintah Kota Medan dalam Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual penuh berdasarkan PP No.

71 Tahun 2010 dengan melihat indicator Komitmen/integritas, SDM, Sarana Prasarana, Serta Sistem dijelaskan sebagai berikut.

a. Parameter Untuk Kesiapan Integritas/ Komitmen Dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual.

Cara penarikan kesimpulan untuk Variabel Kesiapan Komitmen dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual beserta indikatornya, dapat dilihat dari Lampiran Tabulasi Jawaban Kuesioner dengan menggunakan skala likert, yaitu sebagai berikut: Jumlah Responden

Item (Jumlah pertanyaan) = 12 Banyak Kelas

Total jawaban responden = 133+135+129+132+135+133+128+131+135+137+140+130 = 1598 Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Dengan demikian digambarkan interval sebagai berikut:

Gambar 4.2 Interval Parameter untuk Kesipan Komitmen dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual

Hasil Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan diatas maka skor yang didapatkan dalam Parameter untuk kesiapan Komitmen dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual dengan 12 indikator adalah sebanyak1598 skor. Dari hasil tersebut, jumlah skor berada pada rata- rata interval 1512 dan 1800. Maka dapat diketahui bahwa dalam kesiapan komitmen dengan indicator Komitmen untuk tugas, Tanggung jawab, keberanian dalam bersikap, kesiapan dukungan dalam pelaksanaan administrasi public, optimasi kerja, inovasi dan obyektif, integritas pembangunan, mempunyai prinsip transparan, memiliki keinginan mencapai hasil kerja, mempunyai strategi penedekatan yang humanis transparan, Mempunyai motivasi untuk mencapai hasil kerja, mempunyai suatu komitmen yang tinggi didalam penerapan SAP Berbasis Akrual adalah sangat siap dengan skor sebanyak 1598 jawaban.

b. Parameter Untuk Kesiapan SDM dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual.

Cara penarikan kesimpulan untuk Variabel Kesiapan SDM dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual beserta indikatornya, dapat dilihat dari LampiranTabulasi Jawaban Kuesioner dengan menggunakan skala likert yaitu sebagai berikut: Jumlah Responden

Item (Jumlah pertanyaan) = 13 Banyak Kelas

Total jawaban responden = 132 + 129 + 135 + 141 + 130 + 136 + 136 + 136 + 138 + 136 + 136 + 120 +124

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Dengan demikian digambarkan interval sebagai berikut:

Gambar 4.3 Interval Parameter untuk Kesipan SDM dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual

Hasil Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan diatas maka skor yang didapatkan dalam Parameter untuk kesiapan SDM dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual dengan 13 indikator adalah sebanyak1475 skor Jawaban .

Dari hasil tersebut, jumlah skor berada pada rata- rata interval 1638 dan 1950. Maka dapat diketahui bahwa dalam kesiapan SDM dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual dengan indicator Memiliki integritas sebagai sarana mendukung optimasi bidang tugas, memiliki rasa kepuasan mendukung optimasi kinerja khususnya bidang keuangan, membutuhkan perhatian dan penghargaan untuk melaksanakan segala aktivitas, membutuhkan dukungan kerja yang sesuai, memiliki alas an serta harapan, membutuhkan adanya dorongan untuk berprestasi, membutuhkan ruangan kerja dan lingkungan nyaman, memiliki kemauan untuk bekerja keras dan disiplin,membutuhkan promosi atasan atas prestasi kerja, memiliki loyalitas, memiliki kemampuan yang sesuai, menempatkan pegawai/ pejabat di bidang akuntansi dan keuangan, melakukan diklat dan mengikuti pelatihan adalah Siap dengan skor sebanyak 1475 jawaban.

c. Parameter Kesiapan Infrastruktur (Sarana Prasarana) dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual.

Cara penarikan kesimpulan untuk Variabel Kesiapan Infrastruktur dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual beserta indikatornya, dapat dilihat dari Lampiran Tabulasi Jawaban Kuesioner dengan menggunakan skala likert yaitu sebagai berikut: Jumlah Responden

Item (Jumlah pertanyaan) = 6 Banyak Kelas

Total jawaban responden = 138 + 135 + 131 + 133 + 142 + 134

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Dengan demikian digambarkan interval sebagai berikut:

Gambar 4.4 Interval Parameter untuk Kesipan Infrastruktur (sarana dan prasarana) dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual

Hasil Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan diatas maka skor yang didapatkan dalam Parameter untuk kesiapan SDM dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual dengan 6 indikator adalah sebanyak 813 skor Jawaban .

Dari hasil tersebut, jumlah skor berada pada rata- rata interval antara 756 dan 900. Maka dapat diketahui bahwa dalam kesiapan Infrastriktur dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual dengan indicator mempunyai kemampuan dan integritas untuk menyiapkan sarana ruangan yang memadai untuk operasi SAP, menyiapkan dukungan sarana prasarana perangkat lunak, menyiapkan dukungan sarana prasarana basis data pendukung operasionalisasi, menyiapkan sarana administrasi yang memadai, mempunyai kemauan dan integritas untuk menyiapkan dukungan anggaran, mempunyai kemauan dan integritas untuk menyiapkan dukungan sumber daya manusia berkualitas adalah sangat siap dengan skor sebanyak 813 jawaban.

d. Parameter Kesiapan Sistim Informasi dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual.

Cara penarikan kesimpulan untuk Variabel Kesiapan Sitim Informasi dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual beserta indikatornya, dapat dilihat dari Lampiran Tabulasi Jawaban Kuesioner dengan menggunakan skala likert yaitu sebagai berikut: Jumlah Responden

Item (Jumlah pertanyaan) = 6 Banyak Kelas

Total jawaban responden = 130 + 128 + 129 + 130 + 132 + 137

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Dengan demikian digambarkan interval sebagai berikut:

Gambar 4.5 Interval Parameter untuk Kesipan Sistim Informasi dalam Pelaksanaan SAP Berbasis Akrual

Hasil Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan diatas maka skor yang didapatkan dalam Parameter untuk kesiapan SDM dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual dengan 6 indikator adalah sebanyak 786 skor Jawaban .

Dari hasil tersebut, jumlah skor berada pada rata- rata interval antara 756 dan 900. Maka dapat diketahui bahwa dalam kesiapan Infrastriktur dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual dengan indicator kesiapan mempunyai Platform pelaksanaan kegiatan yang dituangkan dalam rencana jangka menengah dan jangka pendek dengan transparasi, akuntanbilitas, dalam bidang keuangan, kesiapan didukung oleh system mekanisme penyelenggaraan SAP clear dan clean dalam bidang keuangan, kesiapan didukung oleh system manajemen informasi yang dilaksanakn secara cermat, tepat akurat, kesiapan didikung oleh system perangkat lunak SAP yang implementatif, didukung oleh pelatihan peningkatan kualitas, memperoleh pendampingan dalam operasionalisasi adalah sangat siap dengan 786 skor jawaban.

4.2.5 Rencana Strategi Pemerintah Kota Medan Tentang Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual.

Pemerintah kota medan menyadari sepenuhya bahwa penerapan SAP dalam Laporan keuangan di setiap kementrian/lembaga maupun daerah sangat berperan terhadap opini yang diberikan BPK atas laporan keuangan karena dasar BPK melakukan audit adalah SAP, sehingga penyusunan laporan keuangan selalu berprinsip pada transparansi dan akuntanbilitas. Meskipun BPKD Kota medan belum mengaplikasikan SAP berbasis akrual, tetapi dari prinsip dasar system tersebut ada beberapa keuntungan, diantaranya dapat menyajikan laporan posisi keuangan pemerintah, memperlihatkan akuntabilitas pemerintah atas seluruh penggunaan sumber daya baik aktiva/kewajiban yang diakui dalam laporan keuangan.

Penyiapan SDM pengelola, perlu adanya sosialisasi, bintek dan pelatihan sebelum sistem itu dilaksanakan. Khusus terkait SDM sebagai pelaksana penyusunan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di daerah, kondisi SDM yang berlatarbelakang pendidikan akuntansi masih terbatas. Perlu pemahaman mendasar untuk melaksanakan sistem SAP berbasis akrual tersebut sehingga perlu waktu dan pelatihan dalam implementasi pelaksanaannya karena SDM pengelola keuangan saat ini belum semuanya memahami sistem tersebut. SDM masih memerlukan diklat terkait SAP terutama yang menyangkut perubahan-perubahan peraturan sehingga segala kendala dalam pelaksanaan bisa di share kan juga dalam diklat tersebut.

PNS sebagai SDM sudah menjadi tugas dan kewajiban untuk melaksanakan dengan sebaik -baiknya tanggungjawabnya. Punishment dan reward (perhatian dan penghargaan) sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan motivasi untuk lebih optimal dalam bekerja saat ini. Reward dan punishment diberikan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Saat ini, dalam mendukung kelancaran penyusunan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pemkot medan telah menyiapkan sarana ruangan, sarana prasarana perangkat lunak serta sarana administrasi lainnya. Pada pemkot medan sudah ada satu sistem/ perangkat lunak yang mendasarkan dan sistem yang digunakan yaitu sistem informasi pengelolaan keuangan daerah (SIPKD).

Dalam pengimplementasian PP No. 71 tahun 2010, pemerintah kota medan sudah mempersiapkan system dan prosedur kebijakan akuntansi berbasis akrual, peningkatan kualitas SDM. Saran/ pendapat pemerintah kota medan terhadap amanat PP No.71 Tahun 2010 adalah diperhatikannya pedoman sebagai petunjuk teknis maupun pelaksanaan sebagai pendukung, sehingga memudahkan pemerintah untuk mengimplementasikan PP No.71 tahun 2010.