PERAN PENGELOLAAN DANA ZIS RZ DALAM STABILITAS SISTEM KEUANGAN NASIONAL

D. PERAN PENGELOLAAN DANA ZIS RZ DALAM STABILITAS SISTEM KEUANGAN NASIONAL

Menurut pemaparan Bank Indonesia dalam “Kebijakan Makroprudensial di Bank Indonesia”, stabilitas sistem keuangan tidak saja mendukung stabilitas harga (dan

makroekonomi) tetapi juga pertumbuhan ekonomi. Pengalaman krisis global menunjukkan bahwa stabilitas harga saja tidak cukup ( necessa ry but not sufficient ) menjamin pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

RZ sebagai salah satu LAZ di Indonesia yang merupakan Lembaga Keuangan Mikro (bagian dari Lembaga Keuangan Non Bank) pada struktur Lembaga Keuangan Syariah (Achmad Zaky, 2014), mempunyai peran dalam pertumbuhan ekonomi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Hal tersebut terlihat dari pengelolaan dana ZIS dan penyalurannya melalui berbagai program di beberapa bidang, yaitu bidang pendidikan, bidang kesehatan, serta bidang ekonomi dan lingkungan.

Berikut beberapa poin yang menjelaskan mengenai peran pengelolaan dana ZIS RZ dalam Stabilitas Sistem Keuangan Nasional (sesuai dengan hasil penelitian pada penjabaran sebelumnya) :

1. RZ memiliki Payment Channel sebagai bentuk layanan kemudahan pembayaran. Layanan sistem pembayaran

ca shless ini sebagai bridge dalam memperlancar dan mempermudah arus transaksi bagi donatur yang ingin berdonasi. Berbagai kemudahan ini akan menstimulasi masyarakat agar turut serta untuk berdonasi sehingga pencapaian dalam penghimpunan dana ZIS akan meningkat. Apabila masyarakat yang berdonasi semakin meningkat (dengan berbagai kemudahan transaksi yang ada), maka akan banyak orang yang tidak mampu akan terbantu dengan dana ZIS yang sudah terkumpulkan sehingga pertumbuhan ekonomi pun akan semakin meningkat yang akan turut serta dalam menjaga stabilitas sistem keuangan secara nasional (melalui tahap mikro).

2. Capaian dana ZIS RZ tiap tahunnya meningkat, yaitu pada tahun 2012 capaian ZIS RZ sebesar Rp 169.416.834.545,00 yang mengalami kenaikan 4% pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp 176.205.442.602,00. Kemudian pada tahun 2014 mengalami kenaikan 11% menjadi Rp 196.354.015.674,00. Sedangkan pada tahun 2015 mengalami kenaikan 13% menjadi Rp 221.675.151.778,00. Peningkatan ini memperlihatkan bahwa apabila penghimpunan dana ZIS semakin bertambah maka jumlah penerima manfaat akan 2. Capaian dana ZIS RZ tiap tahunnya meningkat, yaitu pada tahun 2012 capaian ZIS RZ sebesar Rp 169.416.834.545,00 yang mengalami kenaikan 4% pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp 176.205.442.602,00. Kemudian pada tahun 2014 mengalami kenaikan 11% menjadi Rp 196.354.015.674,00. Sedangkan pada tahun 2015 mengalami kenaikan 13% menjadi Rp 221.675.151.778,00. Peningkatan ini memperlihatkan bahwa apabila penghimpunan dana ZIS semakin bertambah maka jumlah penerima manfaat akan

3. Jumlah penerima layanan manfaat RZ juga semakin meningkat, yaitu RZ telah memberikan pelayanan kepada 13.394.181 penerima layanan manfaat. Pada tahun 2015 sebanyak 4.487.524 PLM telah terlayani. Besarnya meningkat 70% dibandingkan tahun 2014. Pertumbuhan PLM ini menjadi indikator dalam efektifitas penyaluran dana ZIS bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat. Makin banyak jumlah PLM yang terlayani maka makin meluas nilai manfaat program RZ dalam mengatasi permasalahan masyarakat dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Hal ini tentunya sebagai dukungan bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

4. RZ memiliki Integrated Community Development (ICD) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pembangunan dan pemberdayaan di wilayah ICD, yaitu sebanyak 754 ICD dari 115 Kota/Kabupaten dan 17 Provinsi di Indonesia. Apabila penyebaran dan efektifitas ICD ini terus ditingkatkan, maka permasalahan kemiskinan akan teratasi secara menyeluruh dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga stabilitas sistem keuangan nasional akan tetap terjaga.

5. Pada program pendidikan sebagai bentuk penyaluran dana ZIS, RZ telah memberikan pelayanannya bagi masyarakat yang membutuhkan. Saat ini RZ memiliki 14 sekolah dasar (SD Juara), 2 sekolah menengah pertama (SMP Juara), 1 sekolah menengah kejuruan (SMK Juara Peternakan), 1 PAUD, dan 2 Day Care . Upaya ini membantu pemerintah dalam memberantas buta huruf dan menciptakan generasi penerus yang gemilang. Apabila tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan berkuantitas maka semakin besar pendapatan nasional dan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Hal ini sejalan dengan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

6. Pada program kesehatan, RZ juga berupaya untuk menurunkan angka kematian anak melalui program LBG dan RBG. Program ini berhasil membantu kelahiran sebanyak 743 persalinan di sepanjang tahun 2015. Layanan imunisasi juga berhasil melayani penerima manfaat. Kematian anak dapat ditekan dengan adanya program imunisasi. Selain itu, RZ juga berupaya meningkatkan kesehatan ibu melalui program LBG. Pencapaian ibu melahirkan 100% selamat menunjukkan bahwa upaya memberikan kemudahan akses terhadap ibu hamil/melahirkan, status gizi ibu hamil serta kualitas pelayanan perlu ditingkatkan. Konsekuensi ekonomi jika terjadi serangan penyakit pada anggota keluarga merupakan bencana jika untuk biaya penyembuhannya mengharuskan menjual asset yang mereka miliki atau berhutang. Hal ini akan menyebabkan keluarga jatuh ke dalam kemiskinan, dan jika tidak bisa keluar dari hal ini akan mengganggu tingkat kesejahteraan seluruh anggota keluarga bahkan generasi berikutnya. Hal tersebut menandakan pentingnya layanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu dan akan mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

7. Program RZ dalam bidang kesejahteraan ekonomi, perkembangan kemandirian menggunakan standar World Bank 1$/hari/kapita (standar kemiskinan) didapat angka 83% atau setara dengan 993 penerima manfaat yang tercatat sebagai member sudah berada di posisi over standard sedangkan sisanya yakni 20% masih berada di below standard atau setara dengan 207 orang versi world bank. Hal tersebut mendukung pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia dengan terus dilakukan pemeberian modal usaha dan pendampingan yang berkelanjutan. Apabila hal ini terus dilakukan dan meluas maka akan menekan angka kemiskinan dan tentunya akan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.