Administrasi dan Disiplin

Bab VII Administrasi dan Disiplin

Pasal 99

Setiap tempat interniran harus ditempatkan dibawah kekuasaan seorang perwira yang bertanggun jawab, yang dipilih dari tentara tetap atau pemerintahan sipil biasa Negara Penahan. Perwira yang bertanggung jawab atas tempat interniran harus memiliki suatu salinan dari Konvensi ini dalam bahasa resmi, atau dalam salah satu bahsa resmi dari negerinya dan ia bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Petugas-petugas yang mengawai kaum interniran harus diberi pelajaran tentang ketentuan-ketentuan Konvensi ini serta tindakan-tindakan administratif yang dimbul untuk menjamin pelaksanaannya.

Teks Konvensi ini dan teks-teks dari persetujuan-persetujuan khusus yang diadakan berdasarkan Konvensi tersebut harus ditempelkan di dalam tempat interniran, dalam suatu bahasa yang dipahami oleh kaum interniran, atau harus ada dalam tangan Komite Interniran.

Peraturan-peraturan, perintah-perintah, pemberitahuan-pemberitahuan serta pengumuman-pengumuman apapun juga macamnya harus disampaikan kepada orang-orang yang diinternir dan ditempelkan di dalam tempat-tempat interniran, dalam suatu bahasa yang mereka pahami.

Setiap perintah dan komando yang ditujukan kepada orang-orang interniran secara perseorangan juga harus diberikan dalam suatu bahasa yang mereka pahami.

Pasal 100

Peraturan disipliner dalam tempat-tempat interniran harus sesaui dengan asas- asas perikemanusiaan, dan dalam keadaan bagaimanapun juga tidak boleh mengandung peratiran-peraturan yang mengharuskan dilakukannya usaha jasmani apapun oleh kaum interniran yang berbahaya bagi eksehatan mereka atau mengandung pengorbanan jasmaniah atau kesusilaan. Identifikasi dengan mencacah kulit atau membubuhkan cap atau tanda-tanda pada tubuh, adalah dilarang.

Yang teruratam dilarang adalah menyuruh berdiri dan apel-apel yang terlalu lama, latihan-latihan baris-berbaris sebagai hukuman, latihan-latihan dan gerakan- gerakan kemiliteran, atau pengurangan rangsum makanan.

Pasal 101

Kaum interniran berhak untuk mengajukan kepada penguasa-penguasa yang berkuasa atas mereka, petisi apapun mengenai keadaan penginterniran yang mereka

alami. Mereka juga berhak untuk berhubungan, tanpa suatu pembatasan, meallui

Komite Interniran atau apabila mereka pandang perlu, langsung dengan wakil-wakil Negara Pelindung, untuk menunjukkan kepada mereka hal-hal bertalian dengan keadaan penginterniran terhadap mana mereka mungkin ada keberatan.

Petisi-petisi dan keberatan-keberatan demikian harus disampaikan dengan segera dan tanpa suatu perubahan danhal itu tidak dapat emnyebabkan dijatuhkannya hukuman apapun, walalupun keberatan-keberatan itu kemudian ternyata tidak beralasan.

Komite Interniran dapat mengirim laporan-laporan berkala mengenai keadaan dalam tempat-tempat interniran dan mengenai kebutuhan-kebutuhan kaum interniran kepada wakil-wakil Negara Pelindung.

Pasal 102

Dalam tiap tempat interniran, orang-orang interniran bebas untuk memilih setiap enam bulan sekali dengan jalan pemilihan rahasia, anggota-anggota Komite yang dikuasakan untuk mewakili mereka dihadapan Negara-Negara Penahan dan Perlindungan, didepan Komite Internasioanl Palang Merah dan setiap organisasi lainnya yang memberi bantuan kepada mereka. Anggota-Anggota Komite itu dapat diplih kembali.

Orang-orang interniran yang dipilih jalan demikian akan mulai melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka sesudah pemilihan mereka itu disetujui oleh penguasa- penguasa penahan. Alasan-alasan bagi suatu penolakan atau pemberhentian harus disampaikan kepada Negara Pelindung yang bersangkutan.

Pasal 103

Komite-Komite Interniran harus memajukan kesejahteraan jasmani, rohani dan intelektual dariapda orang-orang interniran.

Dalam hal kaum interniran memutuskan, untuk mengorganisir suaut sistem tolong-menolong diantara mereka, maka organisasi ini berada dalam kompetensi Komite-Komite sebagai tambahan pada kewajiban-kewajiban khusus yang dipercayakan kepada mereka menurut ketentuan-ketentuan Konvensi ini.

Pasal 104

Anggota-Anggota Komite Interniran tidak boleh diwajibkan untuk melakukan pekerjaan lain apapun apabila pelaksanaan tugas mereka akan dipersukar karenanya.

Anggota-Anggota Komite Interniran dapar mengangkat dari antara kaum interniran pembantu-pembantu yang mereka butuhkan. Mereka harus diberi segala fasilitas materil, terutama kebebasan bergerak dalam batas tertentu, yang diperlukan untuk penunaian tugas mereka (kunjungan ke detasemen-detasemen kerja, penerimaan bahan-bahan perlengkapan, dan sebagainya).

Kepada anggota-anggota Komite Interniran juga harus diberikan segala fasilitas untuk perhubungan pos dan telegraf dengan penguasa-penguasa penahan, dengan Negara Pelindung, dengan dengan Komite Internasional Palang Merah serta utusan- utusan mereka, dan dengan organisasi-organisasi yang memberikan pertolongan kepada kaum interniran.

Anggota-Anggota Komite di detasemen kerja harus mendapat fasilitas-fasilitas serupa untuk berhubungan dengan Komite Interniran mereka di tempat interniran Anggota-Anggota Komite di detasemen kerja harus mendapat fasilitas-fasilitas serupa untuk berhubungan dengan Komite Interniran mereka di tempat interniran

Anggota-Anggota Komite-Komite Interniran yang dipindahkan harus diberi waktu yang pantas untuk memperkenalkan pengganti-pengganti mereka dengan masalah-masalah yang sedang berjalan.