a. Menanamkan, menumbuhkan dan menyebar-luaskan nilai-nilai negara
hukum yang berkeadilan, demokratis serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali;
b. Menanamkan, menumbuhkan sikap kemandirian serta memberdayakan
potensi lapisan masyarakat yang lemah dan miskin sedemikian rupa sehingga mereka mampu merumuskan, menyatakan, memperjuangkan
serta mempertahankan hak-hak dan kepentingan mereka baik secara individual maupun secara kolektif;
c. Mengembangkan sistem, lembaga-lembaga serta instrumen-instrumen
pendukung untuk meningkatkan efektifitas upaya-upaya pemenuhan hak- hak lapisan masyarakat yang lemah dan miskin;
d. Memelopori, mendorong, mendampingi dan mendukung program
pembentukan hukum, penegakan keadilan hukum dan pembaharuan hukum nasional sesuai dengan Konstitusi yang berlaku dan Deklarasi
Umum Hak Asasi Manusia Universal Declaration of Human Rights e.
Memajukan dan mengembangkan program-program yang mengandung dimensi keadilan dalam bidang politik, sosial-ekonomi, budaya dan jender,
utamanya bagi lapisan masyarakat yang lemah dan miskin.
E. Fungsi LBH Medan
Adapun yang menjadi fungsi dari LBH Medan adalah sebagai berikut : 1.
Public Service
Ini sehubungan dengan kondisi sosial ekonomis yang dimana karena sebagian dari masyarakat Indonesia tergolong tidak mampu untuk menggunakan
dan membayar jasa advokat, maka Lembaga Bantuan Hukum memberikan jasa- jasanya dengan cuma-cuma. Sebagai Paralelly, service dari Lembaga disini dapat
diibaratkan sebagai klinikpuskesmas bagi orang-orang sakit yang tidak mampu pergi berobat ke Dokter.
2. Social Education
Ini sehubungan dengan kondisi sosial kultur, dimana Lembaga dengan suatu perencanaan yang matang dan sistematis serta metode kerja yang praktis
harus memberikan penerangan-penerangan dan petunjuk-petunjuk untuk mendidik masyarakat agar lebih sadar dan mengerti hak-hak dan kewajiban-kewajibannya
menurut hukum, sehingga dengan demikian sekaligus menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran hukum masyarakat.
Social Education dibidang hukum ini adalah tidak mudah karena menyangkut mentalitas sikap dan nilai-nilai yang berlaku sekarang dalam
masyarakat. Mentalitas takut, khawatir, segan, perasaan malu terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan hukum dan proses peradilan karena takut
terbawa-bawa harus dirobah, menjadi keberanian dan kemauan untuk menyelesaikan segala sesuatu menurut jalan hukum.
Dalam hal merealisasikan fungsi ini, LBH Medan telah membentuk posko paralegal di 7 kabupaten yaitu : kabupaten langkat, kabupaten deli serdang,
kabupaten serdang bedagai, kabupaten batu bara, kabupaten kisaran, kabupaten
labuhan batu utara, dan kabupaten labuhan batu. Posko paralegal ini bertugas untuk memberikan pendidikan hukum dan konsultasi hukum kepada masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kabupaten tersebut. Orang-orang dapat datang ke posko paralegal tersebut untuk mendapatkan pendidikan dan berkonsultasi
tentang masalah-masalah yang dialaminya dan mendapatkan pencerahan dan langkah-langkah hukum apa yang dapat ditempuh. Akan tetapi, posko paralegal
ini hanya memberikan pendidikan dan konsultasi hukum, untuk penanganan perkara posko paralegal ini belum berhak, karena penanganan perkara masih
berada dalam tugas dan kewengan LBH Medan yang mencakup seluruh wilayah Sumatera Utara.
3. Perbaikan Tertib Hukum
Ini sehubungan dengan kondisi sosial politis, dimana peranan Lembaga Bantuan Hukum tidak hanya terbatas pada perbaikan-perbaikan dibidang
peradilan pada umumnya dan profesi pembelaan khususnya, akan tetapi juga dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan ombudsman selaku partisipasi masyarakat
dalam bentuk kontrol dengan kritik-kritik dan saran-sarannya untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan ataupun mengoreksi tindakan-tindakan penguasa yang
merugikan masyarakat. Untuk melihat semua kritik-kritik dan saran-saran LBH tersebut dapat
diakses langsung ke website LBH Medan lbhmedan.com. Didalam website LBH tersebut tercantum semua kritik-kritik dan saran-saran yang LBH lontarkan
kepada penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh pihak penguasa dan pihak yang berwenang yang merugikan masyarakat.
4. Pembaharuan Hukum
Dari pengalaman-pengalaman praktis dalam melaksanakan fungsinya Lembaga menemukan banyak sekali peraturan-peraturan hukum yang sudah
usang tidak memenuhi kebutuhan baru, bahkan kadang-kadang bertentangan atau menghambat perkembangan keadaan.
Berdasarkan pengalaman ini Lembaga dapat mempelopori usul-usul perobahan undang-undang law reform kearah pembaharuan hukum sesuai
dengan atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan baru dalam masa pembangunan sekarang ini.
Usul-usul perobahan undang-undang ini tidak perlu dan tidak mungkin mencakup keseluruhan tata hukum, namun cukuplah dengan perobahan yang
praktis dan urgent. Juga dalam hal ini lembaga dapat bekerja sama dengan fakultas-fakultas hukum dalam memikirkan usaha-usaha pembaharuan hukum.
5. Pembukaan Lapangan Pekerjaan Labour Market
Sudah menjadi kenyataan bahwa dewasa ini terdapat banyak pengangguran sarjana-sarjana hukum yang tidak atau belum dimanfaatkan atau
dikerahkan pada pekerjaan-pekerjaan yang relevant dengan bidangnya dalam rangka pembangunan Nasional. Lembaga Bantuan Hukum jika saja dapat
didirikan diseluruh Indonesia misalnya satu kantor LBH disetiap ibukota
kabupaten, maka banyak sekali dari tenaga-tenaga serjana-sarjana hukum ini dapat ditampung dan dimanfaatkan.
Dengan jalan ini bukan saja masalah pengangguran sarjana-sarjana hukum teratasi, malahan juga sekaligus mempercepat proses perbaikan dibidang
peradilan, khususnya di bidang profesi Pembelaan. 6.
Practical Training
Fungsi terakhir yang tidak kurang pentingnya bahkan diperlukan oleh lembaga dalam mendekatkan dirinya dan menjaga hubungan baik dengan
centrum-centrum ilmu pengetahuan adalah kerjasama antara lembaga dengan fakultas-fakultas hukum setempat. Kerjasama ini dapat memberikan keuntungan
kepada kedua belah pihak. Bagi fakultas-fakultas hukum, lembaga dapat dijadikan sebagai tempat latihan prakter para mahasiswa-mahasiwa hukum dalam rangka
mempersiapkan dirinya menjadi sarjana hukum dimana para mahasiswa dapat menguji teori-teori yang dipelajari dengan kenyataan-kenyataan dan kebutuhan-
kebutuhan dalam praktek dan dengan demikian sekaligus mendapat pengalaman. Bagi lembaga, kerjasama diharapkan akan membawa efek turut membantu
menjaga idealisme lembaga, disamping memperoleh sumbangan-sumbangan pikiran dan saran-saran gagasan ilmiah juga memperoleh sumber dan partisipasi
tenaga mahasiswa dari fakultas untuk perkembangan dan kemajuan lembaga. Hal ini telah direalisasikan LBH medan dengan mengadakan kerjasama
dengan Fakultas Hukum USU dalam hal pengembangan institusi dan peningkatan program kerja lembaga masing-masing pada tanggal 2 September 2013.
F. Prosedur Pendaftaran Bantuan Hukum Cuma-cuma