Statistik Deskriptif

5.1 Statistik Deskriptif

  Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif

  Nilai perusahaan yang diukur dengan price book value merupakan rasio harga per lembar saham dengan nilai buku perlembar saham. Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009 sebesar 1.1976 dan standar deviasi sebesar 0.97865 dimana nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Kondisi ini menunjukkan tidak adanya fluktuasi nilai perusahaan yang besar pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel. Dalam Tabel 5.1 juga dapat dilihat nilai terendah 0.12 dan nilai tertinggi 5.35. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan manufaktur memiliki nilai perusahaan yang positif yang diukur dengan price book value.

  Struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) merupakan perbandingan antara total utang terhadap modal sendiri. Tabel 5.1 dapat dilihat rata-rata struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008 sebesar 19.1669 dan standar deviasi 16.74405, dimana standar deviasinya lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan fluktuasi struktur modal yang kecil pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel. Dalam Tabel 5.1 juga dapat diketahui nilai struktur modal terendah sebesar 0.00 dan nilai tertinggi 82.21. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan manufaktur menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya.

  Tabel 5.1

  Statistik Deskriptif Variabel Nilai Perusahaan, Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas Sampel Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009.

  Struktur Modal

  Perusahaan Profitabilitas

  Perusahaan Valid N

  (listwise)

  Sumber: Lampiran 13

  Pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan aset adalah selisih total aktiva yang dimiliki perusahaan periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya. Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009 sebesar 0.1796 dan standar deviasi sebesar 0.16119, dimana satandar deviasinya lebih kecil dari rata-ratanya. Hal ini menunjukkan fluktuasi nilai pertumbuahan perusahaan yang kecil pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel. Dalam Tabel 5.1 juga dapat Pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan pertumbuhan aset adalah selisih total aktiva yang dimiliki perusahaan periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya. Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009 sebesar 0.1796 dan standar deviasi sebesar 0.16119, dimana satandar deviasinya lebih kecil dari rata-ratanya. Hal ini menunjukkan fluktuasi nilai pertumbuahan perusahaan yang kecil pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel. Dalam Tabel 5.1 juga dapat

  0.82. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan manufaktur mengalami pertumbuhan perusahaan yang positif yang diukur dengan pertumbuhan aset.

  Profitabilitas diukur dengan return on equity (ROE) merupakan hasil pembagian antara laba bersih dengan modal sendiri. Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata-rata profitabilitas perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 20006-2009 sebesar 4.0028 dan standar deviasi sebesar 5.12940 dimana nilai standar deviasinya lebih besar dari nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan fluktuasi frofitabilitas yang besar pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel. Dalam Tabel 5.1 juga dapat diketahui nilai profitabilitas terendah sebesar 0.01 dan tertinggi sebesar 35.45, kondisi tersebut menunjukkan sebagian besar perusahaan menufaktur memiliki nilai profitabilitas yang posotof yang diukur dengan return on equity.