PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN

TESIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA DEWA KADEK OKA KUSUMAJAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

TESIS PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA DEWA KADEK OKA KUSUMAJAYA NIM: 0990661012 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

  PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

  Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Manajemen Program Pascasarjana Universitas Udayana

DEWA KADEK OKA KUSUMAJAYA NIM: 0990661012 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

  Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL……………

  PEMBIMBING I, PEMBIMBING II.

  Dr. I.B Panji Sedana, SE., M.Si

  Drs.I Putu Yadnya, MM

  Ketua Program Studi Magister

  Direktur

  Program Pascasarjana Universitas Udayana

  Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM

  Prof. Dr.dr. A.A Raka Sudewi, Sp S (K)

  NIP. 19620922.198702.1.002

  NIP. 19590215.198510.2.001

PENETAPAN PANITIA PENGUJIAN TESIS

  Tesis Ini Telah Diuji Pada Tanggal 10 Juli 2011

  Panitia Pengujian Tesis Berdasarkan SK Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayan No 1026H14.4HK2011 Tanggal 23 Mei 2011

  Ketua: Dr. I.B Panji Sedana, SE., M.Si

  Anggota:

  1. Drs.I Putu Yadnya, MM

  2. Prof. Dr. Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si

  3. Prof. Dr. IG.B. Wiksuana, SE., MS

  4. Drs. Ketut Mustanda, MM

PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS

  Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah TESIS dengan judul:

  “PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA”

  Tidak terdapat karya ilmiah yang diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau yang diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

  Apabila ternyata di dalam naskah TESIS ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (Magister Manajemen) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. (UU NO. 20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)

  Denpasar, Mahasiswa

  Nama

  Dewa Kadek Oka Kusumajaya

  Magister Manajemen PSFEUNUD

UCAPAN TERIMA KASIH

  Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi WasaTuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha- Nya, tesis ini dapat diselesaikan.

  Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. I.B Panji Sedana, SE., M.Si pembimbing utama yang penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program Magister Manajemen, khusus dalam penyelesaian tesis ini. Terimakasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Drs. I Putu Yadnya, MM sebagai Pembimbing Pendamping yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

  Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr.dr. A.A Raka Sudewi, Sp S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE., MM., Ak., CPA Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti program magister. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Prof. Dr. Made Wardana, SE, MP, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Ucapan terima kasih Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr.dr. A.A Raka Sudewi, Sp S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE., MM., Ak., CPA Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti program magister. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Prof. Dr. Made Wardana, SE, MP, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Ucapan terima kasih

  Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus serta penghargaan kepada seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Juga penulis ucapkan terima kasih kepada Ajik dan Ibu yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan dasar-dasar berpikir logik dan suasana demokratis sehingga tercipta lahan yang baik untuk berkembanganya kreativitas. Akhirnya penulis sampaikan terima kasih kepada calon istri dan kakak tercinta yang telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini.

  Semoga Ida Sang Hyang Widhi WasaTuhan Yang Mah Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dan penyelesaian tesis ini serta kepada penulis sekeluarga.

ABSTRAK PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

  Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

  Populasi penelitian ini adalah industri manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun penelitian 2006 sampai dengan 2009. Metode penentuan sampel dengan metode purposive sampling, dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka jumlah sampel adalah sebanyak 27 perusahaan manufaktur. Data penelitian merupakan data sekunder diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Menjawab masalah penelitian dan pengujian hipotesis penelitian digunakan teknik analsis jalur (path analysis), dengan alat bantu aplikasi SPSS versi 13.0.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 2) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 3) struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 4) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan 5) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

  Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk tidak meneliti pada sektor manufaktur saja, melainkan seperti perbangkan, pelayanan transportasi dan telekomunikasi yang memiliki karakteristik yang baik untuk dijadikan populasi, serta meneliti variabel keuangan yang lain yang mempengaruhi nilai perusahaan, dan untuk perusahaan disarankan memperhatikan penentuan struktur modal yang optimal, pertumbuhan perusahaan yang positif, dan profitabilitas untuk meningkatkan nilai perusahaan.

  Kata Kunci : Debt to Equity Ratio, Pertumbuhan Aset, Return on Equity, dan Price to

  Book Value.

ABSTRACT THE INFLUENCE OF CAPITAL STRUCTURE AND COMPANY’S GROWTH TOWARDS PROFITABILITY AND COMPANY’S VALUE AT MANUFACTURE’S COMPANY AT JAKARTA STOCK EXCHANGE

  The value of a company is investor’s perception towards the company’s success level which is often related to the price of the stock. The high price of stock makes the value of the company high. The high value of the company will make the market believe in not only the present condition of the company but also the prospect of the company. Based on the previous studies, there are some factors influencing the value of the company, among them are: decision of funding, dividend policy, decision of stock, company’s growth and size of the company. Some of the factors have relationship and influence towards the inconsistent value of the company. The present study is aimed at finding out the influence of capital structure and the company’s growth towards the profitability and value of company at manufacture companies of Jakarta Stock Exchange.

  The population of the study was the manufacture industry registered at Indonesia Stock Exchange which was studied from 2006 up to 2009. The method used to determine samples was using purposive sampling method with some fixed criteria with the total number of 27 samples of manufacture companies. The data used was the secondary data which was obtained from Indonesian Capital Market Directory from 2006 up to 2009. To answer the problems of the study and to test the research hypothesis, path analysis was used together with the application of SPSS version 13.0

  The result of the study shows that 1) capital structure has a positive and significant influence towards profitability, 2) company’s growth has a positive and significant influence towards profitability, 3) capital structure has a positive and significant influence towards the company’s value, 4) company’s growth has a positive and significant influence towards the value of the company and 5) profitability has a positive and significant influence towards the value of the company.

  It is recommended that the future researchers study not only the manufacture sector, but rather as banking, transportation services and telecommunication which have good characteristics to be used as the research population but also other financial variables which influence the value of company and for company it is suggested that it pay attention on determining the optimum capital structure, positive company’s growth and profitability to improve the value of the company.

  Keywords: Debt to Equity Ratio, Asset Growth, Return on Equity and Price to Book

  Value.

DAFTAR TABEL

  1.1 Rata-Rata Debt to Equity Ratio, Pertumbuhan Perusahaan, dan Return on Equity, Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2005-2009…………………………………….…………. 8

  4.1 Proses Pengambilan Sampel…………………………………… . 57

  4.2 Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Tahun 2006-2009… . 58

  5.1 Statistik Deskriptif Variabel Nilai Perusahaan, Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas Sampel Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009………. . 64

  5.2 Ringkasan Model Linier……………………………………….. . 67

  5.3 Ringkasan Koefisien Jalur……………………………………... . 69

  5.4 Koefisien hubungan langsung, tidak langsung dan total antar variabel…………………………………………………… . 71

DAFTAR GAMBAR

  3.1 Krangka Konseptual……………………………………………. . 50

  4.1 Diagram Jalur Mengenai Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan .……………………………… . 59

  5.1 Hasil Koefisien Diagram Jalur…………………………………. . 70

DAFTAR ISTILAH

  DER : Debt To Equity Ratio ROE :

  Return On Equity

  PBV : Price Book Value

DAFTAR LAMPIRAN

  1 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 90

  2 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 91

  3 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 92

  4 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 93

  5 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 94

  6 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 95

  7 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 96

  8 Tingkat Populasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan DER, Pertumbuhan Aset, ROE, dan PBV di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009……………………………………………… . 97

  9 Tingkat Pertumbuhan Debt to Equity Ratio (DER) Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2005-20………………. . 98

  10 Tingkat Pertumbuhan Aset Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2005-2009………………………………… . 99

  11 Tingkat Pertumbuhan Return on Equity (ROE) Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2005-2009……………. . 100

  12 Tingkat Pertumbuhan Price Book Value (PBV) Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2005-200..……………. . 101

  13 Descriptives Statistics………………………………………….. . 102

  14 Hasil Uji Curve Fit Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Tahun 2006-2009………………………………... . 103

  15 Hasil Uji Regresi Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terdap Profitabilitas Tahun 2006-2009……..…………………. . 104

  16 Hasil Uji Curve Fit Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Tahun 2006-2009…………………………… . 105

  17 Hasil Uji Curve Fit Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Tahun 2006-2009…………………. . 106

  18 Hasil Uji Curve Fit Pengaruh ProfitabilitasTerhadap Nilai Perusahaan Tahun 2006-2009…………………………… . 107

  19 Hasil Uji Regresi Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Tahun 2006-2009………... . 108

  20 Hasil Uji Regresi Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai perusahaan Tahun 2006-2009……………………………………………… . 109

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.

  Investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Investor perlu mengetahui dan memahami ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi saham karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah. Salah satu Investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Investor perlu mengetahui dan memahami ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi saham karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah. Salah satu

  

  Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten.

  Saat ini dunia usaha sangat tergantung pada masalah pendanaan. Dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh banyaknya lembaga- lembaga keuangan yang mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat adanya kemacetan kredit pada dunia usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbangkan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal yang diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan biaya modal perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaaan menggambarkan semakin sejahtera pemilik perusahaan.

  Berdasarkan teori struktur modal, apabila posisi struktur modal berada di atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Penentuan target struktur modal optimal adalah salah satu dari tugas utama manajemen perusahaan. Struktur modal adalah proporsi pendanaan dengan hutang (debt financing) perusahaan, yaitu rasio laverage (pengungkit) perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan (financial policy) perusahaan dalam menentukan struktur modal (bauran antara hutang dan ekuitas) bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan (value of the firm).

  Penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan memiliki kuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan hutang diperoleh dari pajak

  (bunga hutang adalah pengurangan pajak) dan disiplin manajer (kewajiban membayar hutang menyebabkan disiplin manajemen), sedangkan kerugian penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya kepailitan.

  Teori trade-off memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan nilai perusahaan dengan asumsi keuntungan pajak masih lebih besar dari biaya tekanan financial dan biaya keagenen. Teori trade-off juga memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan tingkat profitabilitas atau kinerja keuangan perusahaan. Pengurangan bunga hutang pada perhitungan penghasilan kena pajak akan memperkecil proporsi beban pajak, sehingga proporsi laba bersih

  (net income) setelah pajak menjadi semakin besar, atau tingkat profitabilitas semakin tinggi.

  Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan struktur modal diantara adalah Christianti (2006) menemukan bahwa adanya perbedaan kepentingan outsider dengan insider menyebabkan terjadinya agency cost dimana manajer cendrung menggunakan hutang yang tinggi bukan atas dasar maksimisasi nilai perusahaan tetapi utuk kepentingan opportunistic. Sugihen (2003) menemukan bukti bahwa struktur modal berpengaruh tidak langsung dan negatif terhadap nilai perusahaan. Para pelaku pasar yakin bahwa apabila pengaruh eksternal ini kembali normal, maka perusahaan kembali membaik dan nilai pasar ekuitas ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

  Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di era persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar. Perusahaan yang tumbuh cepat juga menikmati keuntungan dari citra positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra hati-hati, karena kesuksesan yang diperoleh menyebabkan perusahaan menjadi rentan terhadap adanya isu negatif. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian penting karena dapat menurunkan sumber berita negatif yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan, mengembangkan dan membangun kecocokan kualitas dan pelayanan dengan harapan konsumen.

  Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber daya manusia yang dimiliki untuk secara optimal memberikan kontribusinya. Agar pertumbuhan cepat tidak memiliki arti pertumbuhan biaya yang kurang terkendali, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya.

  Growth dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana total aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang akan datang (Taswan, 2003). Pertumbuhan aset menggambarkan pertumbuhan aktiva perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang menyakini bahwa persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang lebih baik dalam mengukur growth perusahaan (Putrakrisnanda, 2009).

  Ratusan perusahaan saat ini telah menerapkan perencanaan strategis secara menyeluruh dalam upaya mereka untuk meraih pendapatan laba yang lebih tinggi. Tujuan jangka panjang menunjukkan hasil yang diharapkan dengan menjalankan strategi tertentu. Strategi mempresentasikan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan panjang. Tujuan harus kuntitatif, terukur, realistis, dapat dimengerti, menantang, hirarkis, dapat dicapai dan selaras dengan unit organisasi. Salah satu tujuan biasanya dinyatakan dalam bentuk pertumbuhan aset. Tujuan jangka panjang dibutuhkan pada tingkat korporasi, divisi, dan fungsional dalam organisasi. Tujuan tersebut merupakan ukuran penting dalam tujuan keuangan perusahaan mencangkup sesuatu yang diasosiasikan dengan pertumbuhan dalam pendapatan, pertumbuhan dalam laba, tingkat pengembalian investasi yang tinggi, dan perbaikan arus kas.

  Penelitian yang dilakukan oleh Sriwardany (2006), Variabel yang diteliti adalah pertumbuhan perusahaan, perubahan harga saham dan kebijaksanaan struktur modal, hasil analisis yang didapat adalah pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap harga perubahan saham, hal ini berarti bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan perusahaan akan direspon secara positif oleh investor, sehingga meningkatkan harga saham dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kebijaksanaan struktur modal, yang memberi arti bahwa jika perusahaan melakukan pertumbuhan maka manajer menetapkan struktur modal yang lebih banyak menggunakan ekuitas daripada hutang.

  Penilaian kinerja keuangan perusahaan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen, merupakan persoalan yang kompleks karena menyangkut efektivitas pemanfaatan modal dan efesiensi dari kegiatan perusahaan yang menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap perusahaan. Perusahaan perlu melakukan analisis laporan terhadap laporan keuangan, karena laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Laporan keuangan sebagai sumber informasi, akan lebih bermanfaat jika dilihat secara konperhensif misalnya dengan membandingkan suatu periode dengan periode yang lain. Salah satu cara pengukuran kinerja perusahaan dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya.

  Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on

  Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. ROE merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE maka kinerja perusahaan semakin baik. Rasio yang meningkat menunjukkan bahwa kinerja manajemen meningkat dalam mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih (profitabilitas meningkat). Jadi dapat dikatakan bahwa selain memperhatikan efektivitas manjemen dalam mengelola investasi yang dimiliki perusahaan, investor juga memperhatikan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan secara efektif untuk menciptakan laba bersih.

  ROE menunjukkan keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik saham. Adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikkan permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham tersebut di pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Wirawati (2008) menunjukkan bahwa variabel return on equity (ROE), berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.

  Informasi penting dari sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009 yang terkait rata-rata DER, pertumbuhan aset dan ROE, ditunjukkan dalam Tabel 1.1.

  Tabel 1.1 Rata-Rata Debt to Equity Ratio, Pertumbuhan Perusahaan, dan Return on

  Equity, Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2005-2009

  Tahun

  DER ()

  Pertumbuhan Aset ()

  Sumber: Lampiran 9, 10, dan 11

  Tabel 1.1 Menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan total hutang perusahaan manufaktur pada Tahun 2005-2008 terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2005 rasio perbandingan total hutang yang dimiliki dengan total ekuitas perusahaan sebesar 1.00 atau 100, dan pada tahun berikutnya yaitu Tahun 2006, 2007, dan 2008 masing-masing sebesar 1.06 atau 106, 1.07 atau 107, dan 1.27 atau 127. Dilihat dari tinggginya rasio hutang pada Tabel 1.1 di atas diperkirakan keadaan kesehatan perusahaaan industri manufaktur di Indonesia, yang tercermin dari perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam ICMD (Inonesian capital market directory), secara rata-rata diperkirakan telah berada jauh dia atas target struktur modal optimalnya (30 - 40). Salah satu Tabel 1.1 Menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan total hutang perusahaan manufaktur pada Tahun 2005-2008 terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2005 rasio perbandingan total hutang yang dimiliki dengan total ekuitas perusahaan sebesar 1.00 atau 100, dan pada tahun berikutnya yaitu Tahun 2006, 2007, dan 2008 masing-masing sebesar 1.06 atau 106, 1.07 atau 107, dan 1.27 atau 127. Dilihat dari tinggginya rasio hutang pada Tabel 1.1 di atas diperkirakan keadaan kesehatan perusahaaan industri manufaktur di Indonesia, yang tercermin dari perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam ICMD (Inonesian capital market directory), secara rata-rata diperkirakan telah berada jauh dia atas target struktur modal optimalnya (30 - 40). Salah satu

  Rata-rata pertumbuhan total aset perusahaan manufaktur Tahun 2006-2008 mengalami peningkatan setiap tahun, Tahun 2006 sebesar 13.06 , Tahun 2007 sebesar 22.96 dan Tahun 2008 sebesar 24.66. Sedangkan pada Tahun 2009 tingkat pertumbuhan aset perusahaan manufaktur mengalami penurunan yaitu sebesar 10.93, hal ini diakibatkan oleh krisis global yang dialami seluruh sektor industri di Indonesia (Setian Salamuddin, 2008). Sedangkan peningkatan ROE yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 Tahun 2006, 2007, dan 2008 masing-masing sebesar 14.20 atau 1,420, 18.40 atau 1,840, 18.35 atau 1,835, dan Tahun 2009 tingkat pertumbuhan ROE pada sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di ICMD mengalami peningkatan yang sangat besar dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 33.06 atau 3,306 . Dengan adanya peningkatan ROE setiap tahun penelitian menunjukkan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menciptakan laba bersih.

  Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya di atas maka dalam penelitian ini digunakan variabel penelitian seperti struktur modal, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Perbedaan mendasar dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan profitabilitas sebagai variabel intervening endogen. Digunakan variabel profitabilitas sebagai variabel intervening endogen guna untuk mengetahui apakah profitabilitas dapat Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya di atas maka dalam penelitian ini digunakan variabel penelitian seperti struktur modal, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Perbedaan mendasar dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan profitabilitas sebagai variabel intervening endogen. Digunakan variabel profitabilitas sebagai variabel intervening endogen guna untuk mengetahui apakah profitabilitas dapat

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini:

  1) Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?

  2) Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?

  3) Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

  4) Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

  5) Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:

  1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas.

  2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.

  3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.

  4) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.

  5) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan, serta sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

  2) Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para manajer dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan sebagai tujuan utama perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

  2.1 Landasan Teori

2.1.1 Nilai Perusahaan

  Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan atau jasa untuk dijual (Salvatore, 2005). Perusahaan ada karena akan menjadi sangat tidak efisien dan mahal bagi pengusaha untuk masuk dan membuat kontrak dengan pekerja dan para pemilik modal, tanah dan sumber daya lain untuk setiap tahap produksi dan distribusi yang terpisah. Sebaliknya, pengusaha biasanya masuk dalam kontrak yang besar dan berjangka panjang dengan tenaga kerja untuk mengerjakan berbagai tugas dengan upah tertentu dan berbagai tunjangan lain. Kontrak yang umum semacam itu jauh lebih murah ketimbang sejumlah kontrak spesifik dan sangat menguntungkan baik bagi pengusaha maupun pekerja dan pemilik sumber daya lain. Perusahaan ada karena untuk menghemat biaya transaksi semacam itu. Dengan menginternalisasi berbagai transaksi (yaitu dengan menjalankan berbagai fungsi dalam perusahaan), perusahaan juga menghemat pajak penjualan dan menghindari kontrol harga dan peraturan pemerintah yang berlaku hanya untuk transaksi antar perusahaan.

  Semula teori perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa maksud atau tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek.

  Akan tetapi, berdasarkan pengamatan perusahaan sering kali mengorbankan laba jangka pendek untuk meningkatkan laba masa depan atau jangka panjang. Karena baik keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang sangat penting, teori perusahaan (theory of the firm) sekarang mempostulatkan bahwa maksud atau tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm). Hal ini dicerminkan dari nilai sekarang atas semua keuntungan perusahaan yang diharapkan di masa depan.

  Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih. Beberapa variabel kuantitatif yang sering digunakan untuk memperkirakan nilai perusahaan sebagai berikut:

  1) Nilai Buku Nilai buku per lembar saham (BVS) digunakan untuk mengukur nilai shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar. Adapun komponen dari shareholders equity yaitu agio saham (paidup capital in excess of par value) dan laba ditahan (retained earning).

  2) Nilai Appraisal Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan appraisal independent. Teknik yang digunakan oleh perusahaan appraisal sangat beragam, bagaimanapun nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan. Metode analisis ini sering tidak mencukupi dengan

  sendirinya karena nilai aktiva individual mempunyai hubungan yang kecil dengan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam kegunaan dalam menghasilkan earnings dan kemudian nilai going concern dari suatu perusahaan. Bagaimanapun nilai appraisal dari suatu perusahaan akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam penghubungan dengan metode penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam atau bagi suatu organisasi yang beroperasi dalam keadaan rugi. Kegunaan dari nilai appraisal akan menghasilkan beberapa keuntungan. Nilai perusahaan yang berdasarkan appraiser independent juga akan menghasilkan pengurangan good-will dengan meningkatkan harga aktiva perusahaan yang telah dikenal. Good-will dihasilkan sewaktu nilai pembelian suatu perusahaan melebihi nilai buku dari aktivanya.

  3) Nilai Pasar Saham Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas utama dan secara luas diperdagangkan, sebuah nilai pendekatan dapat dibangun berdasarkan nilai pasar. Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalam menilai perusahaan besar. Bagaimanapun nilai ini dapat berubah secara cepat. Faktor analisis berkompetisi dengan pengaruh spekulatif murni dan berhubungan dengan sentimen masyarakat dan keputusan pribadi.

  4) Nilai “Chop-Shop” Pendekatan “Chop-Shop” untuk valuasi pertama kali diperkenalkan oleh Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Financial Management. Secara khusus, ia menekankan untuk mengidentifikasi perusahaan multi industry yang dibawah nilai akan bernilai lebih apabila dipisahkan

  menjadi

  bagian-bagian.

  Pendekatan ini

  mengkonseptualisasikan praktik penekanan untuk membeli aktiva di bawah harga penempatan mereka.

  5) Nilai Arus Kas Pendekatan arus kas untuk penilaian dimaksudkan agar dapat mengestimasi arus kas bersih yang tersedia untuk perusahaan yang menawarkan sebagai hasil merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas ini kemudian akan ditentukan dan akan menjadi jumlah maksimum yang harus dibayar oleh perusahaan yang ditargetkan. Pembayaran awal kemudian dapat dikurangi untuk menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.

  Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu

  Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.

  Menurut BrighamHouston (2001) terdapat beberapa pendekatan analisis rasio dalam penilaian market value, terdiri dari pendekatan price earning ratio (PER), price book value ratio (PBVR), market book ratio (MBR), deviden yield ratio, dan deviden payout ratio (DPR). Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan PBV.

  Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price book value (PBV), menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku perlembar saham. Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tersebut tentunya Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price book value (PBV), menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. PBV yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku perlembar saham. Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tersebut tentunya

  Ps

  PBV =

  … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.1)

  BVS

  Ps merupakan harga pasar saham dan BVS merupakan nilai buku per lembar saham (book value per share). BVS digunakan untuk mengukur nilai shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar. PBV mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut :

  1) Nilai buku mempunyai ukuran intutif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan price book value sebagai perbandingan

  2) Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan-perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under atau overvaluation

  3) Perusahaan-perusahaan dengan earning negatif, yang tidak bisa dinilai dengan menggunakan price earning ratio (PER) dapat dievaluasi menggunakan price book value ratio (PBV)

2.1.2 Srtuktur Modal

  Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller ( selanjutnya disebut MM) menerbitkan apa yang disebut sebagai salah satu artikel keuangan paling berpengaruh yang pernah ditulis. MM membuktikan, dengan sekumpulan asumsi yang sangat membatasi, bahwa nilai sebuah perusahaan tidak terpengaruh oleh struktur modalnya. Atau dengan kata lain, hasil yang diperoleh MM menunjukkan bahwa bagaimana cara sebuah perusahaan akan mendanai operasinya tidak akan berarti apa-apa, sehingga struktur modal adalah suatu hal yang tidak relevan. Akan tetapi, studi MM didasarkan pada beberapa asumsi yang tidak realistik, termasuk hal-hal berikut: 1) tidak ada biaya pialang, 2) tidak ada pajak, 3) tidak ada biaya kebangkrutan, 4) investor dapat meminjam pada tingkat yang sama dengan perusahaan, 5) semua investor memiliki informasi yang sama dengan menajemen tentang peluang- peluang investasi perusahaan dimasa depan, 6) EBIT tidak terpengaruh oleh penggunaan hutang.

  Meskipun beberapa asumsi di atas jelas-jelas merupakan suatu hal yang tidak realistis, hasil ketidakrelevanan MM memiliki arti yang sangat penting. Dengan menunjukkan kondisi-kondisi di mana struktur modal tersebut tidak relevan, MM juga telah memberikan petunjuk mengenai hal-hal apa yang dibutuhkan agar membuat struktur modal menjadi relevan yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil karya MM menandai awal penelitian struktur modal modern, dengan penelitian selanjutnya berfokus pada Meskipun beberapa asumsi di atas jelas-jelas merupakan suatu hal yang tidak realistis, hasil ketidakrelevanan MM memiliki arti yang sangat penting. Dengan menunjukkan kondisi-kondisi di mana struktur modal tersebut tidak relevan, MM juga telah memberikan petunjuk mengenai hal-hal apa yang dibutuhkan agar membuat struktur modal menjadi relevan yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil karya MM menandai awal penelitian struktur modal modern, dengan penelitian selanjutnya berfokus pada

  1) Pengaruh Perpajakan MM menerbitkan makalah lanjutan pada tahun 1963 di mana di dalamnya mereka melonggarkan asumsi tidak adanya pajak perusahaan. Peraturan perpajakan

  pembayaran bunga sebagai suatu beban, akan tetapi pembayaran deviden kepada pemegang saham tidak dapat menjadi pengurangan pajak. Perbedaan perlakuan ini mendorong perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya. Tentu MM mendemontrasikan bahwa jika seluruh asumsi mereka lain yang tetap berlaku, perlakuan yang berbeda ini akan mengarah pada terjadinya suatu situasi dimana perusahaan didanai 100 persen oleh hutang.

  2) Pengaruh Potensi Terjadinya Kebangkrutan. Hasil irelevansi MM juga tergantung pada asumsi bahwa perusahaan tidak akan bangkrut, sehingga tidak akan ada biaya kebangkrutan. Namun, kebangkrutan pada praktiknya terjadi, dalam hal ini sangat mahal biayanya. Perusahaan yang bangkrut akan memiliki beban akuntansi dan hukum yang sangat tinggi, dan juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan pelanggan, pemasok dan karyawannya. Masalah- masalah yang berhubungan dengan kebangkrutan kemungkinan besar akan timbul ketika sebuah perusahaan memasukkan lebih banyak hutang dalam 2) Pengaruh Potensi Terjadinya Kebangkrutan. Hasil irelevansi MM juga tergantung pada asumsi bahwa perusahaan tidak akan bangkrut, sehingga tidak akan ada biaya kebangkrutan. Namun, kebangkrutan pada praktiknya terjadi, dalam hal ini sangat mahal biayanya. Perusahaan yang bangkrut akan memiliki beban akuntansi dan hukum yang sangat tinggi, dan juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan pelanggan, pemasok dan karyawannya. Masalah- masalah yang berhubungan dengan kebangkrutan kemungkinan besar akan timbul ketika sebuah perusahaan memasukkan lebih banyak hutang dalam

  

  3) Teori Pertukaran. Fakta bahwa bunga adalah beban pengurangan pajak menjadikan hutang lebih murah daripada saham biasa atau saham preferen. Akibatnya, secara tidak langsung pemeritah akan membayarkan sebagian biaya dari modal hutang, atau dengan cara lain, hutang memberikan manfaat perlindungan pajak. Semakin banyak perusahaan menggunakan hutang, maka semakin tinggi nilai dan harga sahamnya, menurut asumsi tulisan Moddigliani- Miller dengan pajak, harga saham sebuah perusahaan akan mencapai nilai maksimal jika perusahaan sepenuhnya menggunakan hutang 100 persen. Dalam dunia nyata, perusahaan jarang menggunakan hutang 100 persen. Alasan utama perusahaan membatasi penggunaan hutang adalah untuk menjaga biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan tetap rendah.

  4) Teori Persinyalan. MM berasumsi bahwa investor memiliki informasi yang sama tentang prospek sebuah perusahaan seperti para manajernya, hal ini disebut informasi simetris (symmetric information). Namun kenyataanya, para manajer seringkali memiliki informasi yang lebih daripada pihak luar. Hal ini disebut informasi asimetris (asymmetric information), dan memiliki pengaruh yang penting pada struktur modal yang optimal.

  5) Menggunakan Pendanaan Hutang untuk Membatasi Manajer. Perusahaan dapat mengurangi arus kas yang berlebihan dengan beragam cara. Salah satunya adalah dengan menyalurkan kembali kepada pemegang saham melalui deviden yang lebih tinggi atau pembelian kembali saham. Alternatif yang lain adalah untuk mengubah struktur modal ke arah hutang dengan harapan adanya persyaratan penutupan hutang yang lebih tinggi akan memaksa manajer untuk lebih disiplin. Jika hutang tidak tertutupi seperti yang diharuskan, perusahaan akan terpaksa dinyatakan bangkrut. Pembelian melalui hutang (laverage buyout-LBO) adalah satu cara untuk mengurangi kelebihan arus kas. Dalam suatu LBO hutang digunakan untuk mendanai pembelian saham sebuah perusahaan, dimana selanjutnya akan dimiliki secara pribadi.

  Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya dan dapat dilihat pada seluruh sisi kanan dari neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal pemegang saham. Sedangkan struktur modal perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Jadi, struktur modal suatu perusahaan hanya merupakan sebagian dari struktur keuangannya. Sedangkan struktur modal adalah bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukan oleh hutang, ekuitas saham preferen, dan saham biasa.