3 Pengaruh VEG terhadap PER
Nilai t-hitung untuk variabel VEG adalah sebesar 11,053 dan t-tabel dengan α = 5 diketahui sebesar 2,042. Hal ini berarti t-hitung lebih
besar dari t-tabel 11,053 2,042 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya H
ditolak dan Ha diterima, bahwa VEG secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap PER pada
perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
C. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang menyebutkan bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel 55,184 2,922 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang
lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini berarti menolak hipotesis nol Ho dan menerima hipotesis alternatif Ha, dengan demikian DPR, CR dan VEG
berpengaruh secara signifikan terhadap PER pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Hal ini berarti bahwa
investor dalam memprediksi PER investor dapat menggunakan DPR, CR dan VEG secara bersama-sama. Nilai R sebesar 0,937 menunjukkan bahwa korelasi
atau hubungan antara PER dan DPR dan CR mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat yaitu sebesar 93,7. Nilai Adjusted R Square atau koefisien
determinasi adalah sebesar 0,862. Nilai ini mengidentifikasikan bahwa PER mampu dijelaskan oleh DPR dan CR sebesar 86,2 sedangkan selebihnya sebesar
13,8 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standard error of the estimate adalah sebesar 6,016103 dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi
semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen yaitu PER perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara parsial variabel independen yaitu DPR dan CR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel independen. Bukti tidak berpengaruh DPR dan CR dapat dilihat dari nilai signifikansi DPR dan CR yang lebih besar dari 0,05, yang memiliki makna bahwa
Ho diterima dan Ha ditolak. DPR secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PER,
sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,880 0,05, setelah dilakukan uji t. Hal ini berarti bahwa H
1
ditolak atau DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap PER. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
Sembiring 2008 yang menemukan bahwa variabel DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap PER, pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor kurang tertarik dengan adanya penawaran dividen oleh perusahaan tetapi lebih memperhatikan
prospek perusahaan perusahaan dimasa yang akan datang yang nantinya akan memberikan keuntungan yang lebih kepada investor. Semakin tingginya DPR
yang ditetapkan oleh suatu perusahaan, semakin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan yang berarti akan menghambat
pertumbuhan perusahaan. Ada kemungkinan perusahaan yang pertumbuhan labanya kurang stabil ataupun mengalami kerugian mengalokasikan keuntungan
yang diperoleh untuk membayarkan dividen kepada investor, sehingga dapat mengurangi keseimbangan investor tentang keuntungan perusahaan. Selain itu
investor perlu memperhatikan bahwa perusahaan yang membayar dividen yang
besar mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut hanya menjadikan dividen sebagai penarik bagi pihak luar agar menanamkan dananya ke dalam perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa CR tidak bepengaruh terhadap PER. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi t-hitung untuk CR
sebesar 0,495 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa seorang investor dalam melakukan investasi tidak memperhatikan faktor CR yang dimiliki
oleh perusahaan. Rasio ini hanya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Hasil
penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Halim 2005 yang menemukan bahwa CR memiliki pengaruh terhadap PER.
Penelitian juga menghasilkan variabel varians of earning growth VEG berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio PER, ditunjukkan dengan
nilai t-hitung sebesar 11,053, lebih besar dari t-tabel 2,042, dengan signifikansi 0,000, lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelelitian tersebut terlihat bahwa
seorang investor dalam melakukan investasi memperhatikan faktor risiko yang akan diterma, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi
dengan risiko yang minimal. Umumnya PER akan meningkat jika tingkat risiko mengalami penururan. Namun, investor juga harus memperhatikan proxi risiko
tersebut karena variabel tersebut merupakan ukuran penyimpangan dari nilai yang diharapkan dengan nilai yang diperoleh.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah dividend payout ratio DPR, current ratio CR dan varians of earning growth VEG mempunyai pengaruh terhadap price
earning ratio PER. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 27 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.
1. Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DPR, CR dan
VEG berpengaruh signifikan terhadap PER pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini dapat dilihat dari nilai F-hitung sebesar 55,184 yang lebih besar
dari F-tabel sebesar 2,922. Selain itu, angka signifkansi dari hasil Uji-F yaitu sebesar 0,000, nilai signifkansi ini lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima atau variabel-variabel independen DPR, CR dan VEG dalam model regresi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel independen PER. 2.
DPR secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PER, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,880 0,05,
setelah dilakukan uji t. Hal ini berarti bahwa H
1
ditolak atau DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap PER. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan Sembiring 2008 yang menemukan bahwa variabel DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap PER, pada perusahaan