Variance of Earning Growth

diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal. Di lain pihak utang jangka pendek dapat berupa utang pada pihak ketiga bank atau kreditur lainnya. Menurut Darsono 2005: 52, “semakin tinggi rasio lancar, kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga semakin besar”. Rasio lancar yang terlalu tinggi meskipun menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar dividen, membayar hutang jangka panjang atau untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat kembalian lebih. Dalam melihat rasio lancar, analis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri dan kondisi ekonomi makro secara umum. Rumus untuk menghitung rasio lancar adalah sebagai berikut: CR =

5. Variance of Earning Growth

Menurut Syamsuddin 2000: 90, risiko didefinisikan sebagai kemungkinan untuk luka, rusak, atau hilang. Dalam pengertian investasi, risiko selalu dikaitkan dengan tingkat variabilitas return yang dapat diperoleh dari surat berharga. Menurut Jogiyanto 2003: 130, hanya menghitung return saja untuk investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan. Untuk menghitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar yang mengukur absolute penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya. Seseorang dalam melakukan investasi cenderung untuk menghindar dari kemungkinan menanggung risiko, tetapi tidak ada seorang pun yang terbebas dari risiko. Analisis risiko dalam statistik mengkuantifikasi variabilitas return, var r, atau menggunakan deviasi standar, ə, atau akar kuadrat dari varr , varr varian, dan deviasi standar adalah ekuivalen sebagai ukuran risiko total suatu asset.. Setiap saham yang beredar dalam pasar modal mempunyai risiko yang dapat merugikan investor jika tidak cermat dalam menanganinya. Varian ini merupakan proxi dan risiko. Variance of earnings growth VEG mencerminkan ketidakpastian perusahaan dalam memperoleh laba. Perusahaan yang memiliki laba yang stabil akan cenderung akan cenderung memiliki reputasi yang baik dalam mempertahankan payout ratio. Dalam penelitian ini menggunakan variance of earning growth sebagai risiko yang akan ditanggung investor. Variance of earning growth VEG awalnya dicari melalui earning per share EPS atau laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan tersebut, kemudian dicari pertumbuhan dari laba per lembar saham. Dari laba per lembar saham itu baru dicari varian dari pertumbuhan laba. VEG mengukur seberapa besar penyimpangan tingkat pertumbuhan laba emiten yang menunnjukkan simpangan baku tingkat pertumbuhan laba yang menggambarkan risiko tiap saham. Menurut Anaroga 2006 : 300, risiko berhubungan positif dengan tingkat keuntungan. Semakin tinggi suatu risiko maka akan mengakibatkan semakin tinggi keuntungan yang diharapkan. Risiko merupakan ketidakpastian yang selalu menyertai seorang investor dalam melakukan kegiatan investasi di pasar modal. Untuk mengatasi masalah ini investor harus mempunyai pengetahuan tertentu agar dapat membuat perkiraan-perkiraan rasional pada masa yang akan datang. Dari perkiraan-perkiraan rasional ini dibuatlah keputusan investasi, yaitu jenis investasi yang diperkirakan dapat menghasilkan keuntungan yang paling besar dengan risiko yang paling kecil. Variabel ini menunjukkan varian tingkat pertumbuhan laba yang menggambarkan resiko dari masing-masing saham, dihitung dengan formula : σ g = dimana: σ g : varian pertumbuhan laba gt : pertumbuhan laba. g : rata-rata pertumbuhan laba. n : banyaknya pengamatan dalam satu sampel.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 41 118

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio Dan Dividen Tunai Terhadap Harga Saham Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia

0 61 101

Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. Serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk.)

0 36 85

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, LEVERAGE DAN DIVIDEN PAY OUT RATIO TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 97

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 4