Kendala dalam Pariwisata Kabupaten Samosir

keterampilan dan manajemen kewirausahaan, bekerjasama dengan lembaga. Pelatihan swasta, dunia usaha maupun lembaga pelatihan pemerintah BLK. Di samping itu, diupayakan pula peningkatan dan pemasyarakatan kegiatan pelatihan kerja dan aspek- aspek yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

4.7.4. Kendala dalam Pariwisata Kabupaten Samosir

Agar prospek pariwisata di Pulau Samosir dan Danau Toba menjadi lebih cerah di masa-masa yang akan datang, pemerintah pusat maupun daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Samosir, perlu mempertimbangkan beberapa hal yang penting yang berhubungan dengan penyediaan fasilitas umum, yang telah menjadi kendala utama setiap wisatawan di Pulau Samosir. Kendala-kendala yang ada diantara lain: 1. Kualitas jalan umum yang belum memadai. Ini terbukti dengan kondisi jalan jembatan kayu pada jalur jalan kecamatan Ambarita dan Pangururan yang perlu segara ditangani. Di samping itu jalan menuju kawasan wisata Pusuk Buhit yang masih memprihatinkan, dan jalan-jalan menuju kawasan wisata yang lainnya masih membutuhkan perbaikan. 2. Instalasi listrik yang sering sekali macet. Ini justru sering sekali terjadi di kawasan wisata Tuk-tuk, yang merupakan basis utama pariwisata Pulau Samosir. 3. Hampir tidak tersedianya hubungan komunikasi, saluran telepon umum dan jaringan internet. Ini merupakan kendala utama yang membuat para pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara wisatawan tidak cukup betah. Untuk menelepon, harus berjalan kaki dari Tuk- tuk ke Tomok yang memerlukan waktu 45 menit. 4. Kurangnya promosi budaya lewat kegiatan-kegiatan budaya yang diadakan secara reguler dengan menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Untuk itu kegiatan budaya seperti Pesta Danau Toba, terbang layang perlu tetap dilestarikan dan dikembangkan. 5. Adanya ketidakseragaman tarif penginapan. Terkadang ditemukan perbedaan tarif yang sangat menyolok antara dua penginapan di kelas yang sama. Perlu dibentuk suatu asosiasi pemilik penginapan yang nantinya dapat berfungsi untuk mengatasi persoalan-persoalan seperti itu. 6. Kurangnya petunjuk menuju lokasi obyek-obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Samosir. Perlu dibuat suatu petunjuk standar yang memudahkan pencapaian obyek-obyek wisata tersebut, sehingga jelas informasi lokasi wisata. 7. Perlu ditanamkan kepada semua pelaku bisnis pariwisata di Kabupaten Samosir dengan melibatkan wadah PHRI, juga dengan kabupaten lainnya di sekitar Danau Toba, untuk bersaing secara sehat dan tetap yang mengutamakan kepuasan wisatawan yang berkunjung. 8. Kurangnya fasilitas penginapan yang memenuhi orientasi kebutuhan dan preferensi berkunjung wisatawan, sehingga prosentase tingkat hunian rendah di masing-masing penginapan dan hotel, dalam hal ini wisatawan yang berkunjung hanya terbatas menikmati view Danau Toba, dan merasa sepi pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara karena tidak terpenuhi kebutuhan lainnya seperti di daerah tujuan wisata DTW yang umumnya menyediakan beragam kebutuhan yang dapat dinikmati. 9. Kurangnya fasilitas publik yang dapat digunakan untuk menikmati pemandangan Danau Toba dari jalan utama. Banyaknya hotel-hotel yang berada di tepian Danau Toba yang menghalangi akses publik untuk menikmati Danau Toba secara langsung.

4.8. Dampak Pemekaran terhadap Perekonomian Masyarakat Daerah