BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sumber daya alam obat tradisional merupakan aset nasional yang perlu terus digali, diteliti, dikembangkan dan dioptimalkan pemanfaatannya. Indonesia
sebagai suatu negara dengan wilayah yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, dimana potensi sumber daya tumbuhan yang ada merupakan
suatu aset berharga dan sebagai modal dasar dalam upaya pemanfaaatan dan pengembangannya untuk menjadi komoditi yang kompetitif Depkes RI, 2007.
Upaya pemerintah untuk mengembangkan dan meningkatkan pemanfaatan tanaman obat dilakukan melalui program anjuran pembuatan TOGA Tanaman
Obat Keluarga. Dalam usaha pembuatan TOGA dipilih tanaman yang bermanfaat bagi pengobatan, mudah didapat dan digunakan. Tanaman yang dianjurkan salah
satunya adalah ceplukan. Ceplukan mudah tumbuh ditanah yang subur, gembur, dan tidak tergenang air Pitojo, 2002.
Daun dan batang ceplukan mengandung saponin, flavonoid, dan juga polifenol Depkes RI, 1994. Buah ceplukan berkhasiat sebagai obat gusi
berdarah, obat bisul dan obat mulas Depkes RI, 2000. Daunnya berkhasiat sebagai obat bisul, obat bengkak, dan peluruh air seni Depkes RI, 1994. Saponin
yang terkandung dalam ceplukan memberikan rasa pahit dan berkhasiat sebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker usus besar.
Flavonoid dan polifenol berkhasiat sebagai antioksidan Anonim, 2009. Penulis memperoleh informasi bahwa pemanfaatan tanaman ceplukan telah
digunakan oleh masyarakat di kelurahan Batang Beruh, kecamatan Sidikalang,
Universitas Sumatera Utara
kabupaten Dairi, provinsi Sumatera Utara untuk mengobati masalah pencernaan terutama untuk penyakit disentri dengan meminum air rebusan daun ceplukan 2-3
kali sehari. Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan nyeri
pada perut bagian bawah, panas tinggi, menggigil, hilang nafsu makan, malas, sakit kepala, lemah, buang air besar yang encer secara terus menerus diare, dan
tinja bercampur lendir, nanah dan darah. Bakteri Escherichia coli, Vibrio cholerae, Campylobacter jejuni, Shigella
dysenteriae, Salmonella sp, Bacillus cereus, Clostridium perferingens, Vibrio haemolyticus, Clostridium difficile, Yersinia enterolitica, Klebsiella pneumoniae
merupakan penyebab terjadinya penyakit diare yang juga dapat menyebabkan disentri Gibson, J.M, 1996.
Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri gram negatif yang habitat alaminya berada pada sistem usus manusia. Beberapa organisme misalnya
Escherichia coli menjadi patogen ketika mencapai jaringan di tempat yang kurang umum seperti pada saluran air kemih, kelenjar prostat dan tempat lain. Sedangkan
Salmonella dan Shigella merupakan patogen yang opportunistik dimana infeksi terjadi ketika daya pertahanan pada inang tidak sempurna khusus pada bayi atau
usia tua Cappuccino, J and Sherman, 1987. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini bertujuan untuk menguji
aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan terhadap bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli, dan Salmonella typhimurium. Penelitian ini
meliputi karakterisasi simplisia, penapisan fitokimia, pembuatan ekstrak etanol daun ceplukan dan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun ceplukan.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan masalah