PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN

IPA DI KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar

OLEH :

AYU KURNIASIH

NIM. 1123111009

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2015/2016

AYU KURNIASIH, (NIM.1123111009) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Gaya penggunaan Model Kooperatif Tipe Word Square dengan menggunakan LKS di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2015/2016 serta untuk mengetahui Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square dengan menggunkan LKS akan meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam peelitian ini adalah 33 siswa kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar observasi. Tes dgunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan Gaya IPA dan lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran ketika Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square diterapkan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu : pada siklus I siswa diberikan LKS secara individu namun guru tetap membimbing pekerjan siswa. Pada saat siswa mengerjakan LKS, guru membiarkan siswa bekerja dengan kemampuaannya yang dimiliki setiap individu, sedangkan guru memantau pekerjaan siswa mengerjakan LKS, guru membiarkan siswa bekerja dengan kemampuannya yang dimiliki setiap individu, sedangkan guru memantau pekerjaan siswa dengan berkeliling ke meja siswa. Kemudian di akhir siklus diberikan Tes Hasil Belajar (THB) 1 kepada siswa guna dapat melihat hasil belajar siswa selama siklus I berlangsung. Namun hasil belajar belum terlihat keberhasilan pada siswa. Kemudian dilakukan siklus II dengan pembelajaran yang sama, siswa diberikan LKS namun secara kelompok. Dan kelompok dibagi berdasarkan hasil Tes Hasil Belajar (THB) 1. Dan di akhir siklus II diberikan Tes Hasil Belajar (THB) II. Kemudian dari hasil analisis data akhir siklus II dengan pembelajaran yang sama ternyata hasilnya lebih meningkat dibandingkan siklus I.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkana hasil belajar siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Word Square pada mata pelajaran


(6)

i

IPA materi gaya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif word square dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 33 orang siswa kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran IPA berlangsung. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis memberikan tes tertulis sebanyak 20 soal dan melakukan observasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilihat dari berapa persen tingkat keberhasilan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.

Dari analisis data tes awal diperoleh banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 13 orang dari 20 siswa atau 39,40% dengan rata-rata kelas 56,2369. Hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar 17 dari 16 orang siswa 51,50% yang hasil belajarnya tuntas dengan rata-rata 59,70%, 16 orang siswa atau 48,50% yang tergolong hasil belajarnya tidak tuntas nilainya < 65. Hasil analisis data akhir siklus II dengan pembelajaran yang sama dipeloreh banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 32 orang siswa 96,97% dengan rata-rata 78,95%, 1 orang siswa 3,03% yang hasil belajarnya rendah yang tergolong hasil belajarnya tidak tuntas. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus II. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia pada mata pelajaran IPA materi pokok Gaya meningkat. Saran yang dijukan yaitu guru dapat menerapkan Model Pembelaaran Kooperatif Tipe Word Square sebagai dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.


(7)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan PPSD Universitas Negeri Medan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Selama dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED beserta para

staf pegawai rektorat,

2. Bapak Dr. Nasrun, MS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan,

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD UNIMED, dan

sebagai penguji,

4. Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD, dan Dosen

Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

5. Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan saran dari sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

6. Terimah kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Risma Sitohang,

sebagai penguji.

7. Terimah kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Masta Ginting M.Pd

sebagai penguji.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan.

9. Seluruh staf pegawai Jurusan PPSD UNIMED, yang telah memberikan

pengajaran selama penulis duduk sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED yang telah banyak membantu memberikan kesempatan

kepada penulis dalam pengumpulan berkas-berkas untuk wisuda

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

10. Ucapan terimah kasih juga kepada Bapak Armansyah Harahap, S.Pd selaku

Kepala Sekolah SD Negeri 101765 Bandar Setia yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian, dan kepada Ibu Sukhriyanti Harahap, S.Pd serta dan Bapak dan Ibu guru SD Negeri 101765 Bandar Setia yang telah banyak


(8)

iii

memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

11. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda saya Dr. Edy

Surya, M.Si, Ibunda tercinta Swasni, dan Adikku tersayang Dimas Nuari Surya, teman-teman seperjuangan yang memberikan dukungan moril, materil serta do’a dan memberikan semangat demi keberhasilan penulis.

12. Ucapan terimah kasih juga kepada sahabat-sahabat saya selama perkuliahan

kepada : Alimin Samosir, Estu Jhon Perwira Harahap, Yahya Anzani Nasution, Ody Rachmawadi, Fyan Samosir, Rizal Nuari, Cakra Tarigan, Latifah, Suci Ayu Lestari, Martha Meyliana, Endah Permata Sari, Greis C. Sihotang, Erwina Rachmamawati, Lelyta NMC Purba, Switri Indah Puspita Sari Nababan, Adinda Fahriza Batubara, Puput Maulidya, Sri Novianti, Masdalina, Nia Bintang Hutagaol, Karmila Siahaan, Hijrah Apriani Tanjung, Khalida Mustika, Nila Muharni Dongoran, dan Siswa kelas V SD SD Negeri 101765 Bandar Setia yang telah antusias selama proses penelitian, skripsi ini, dan berbagi suka maupun duka dari awal perkulihan sampai sekarang.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi in, namun penulis masih menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bisa bermanfaat dalam memperkaya dalam ilmu pendidikan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 12 Agustus 2016 Penulis

AYU KURNIASIH NIM. 1123111009


(9)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan PPSD Universitas Negeri Medan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Selama dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED beserta para

staf pegawai rektorat,

2. Bapak Dr. Nasrun, MS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan,

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD UNIMED, dan

sebagai penguji,

4. Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD, dan Dosen

Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

5. Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan saran dari sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

6. Terimah kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Risma Sitohang,

sebagai penguji.

7. Terimah kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Masta Ginting M.Pd

sebagai penguji.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan.

9. Seluruh staf pegawai Jurusan PPSD UNIMED, yang telah memberikan

pengajaran selama penulis duduk sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED yang telah banyak membantu memberikan kesempatan

kepada penulis dalam pengumpulan berkas-berkas untuk wisuda

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

10. Ucapan terimah kasih juga kepada Bapak Armansyah Harahap, S.Pd selaku

Kepala Sekolah SD Negeri 101765 Bandar Setia yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian, dan kepada Ibu Sukhriyanti Harahap, S.Pd serta dan Bapak dan Ibu guru SD Negeri 101765 Bandar Setia yang telah banyak


(10)

iii

memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

11. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda saya Dr. Edy

Surya, M.Si, Ibunda tercinta Swasni, dan Adikku tersayang Dimas Nuari Surya, teman-teman seperjuangan yang memberikan dukungan moril, materil serta do’a dan memberikan semangat demi keberhasilan penulis.

12. Ucapan terimah kasih juga kepada sahabat-sahabat saya selama perkuliahan

kepada : Alimin Samosir, Estu Jhon Perwira Harahap, Yahya Anzani Nasution, Ody Rachmawadi, Fyan Samosir, Rizal Nuari, Cakra Tarigan, Latifah, Suci Ayu Lestari, Martha Meyliana, Endah Permata Sari, Greis C. Sihotang, Erwina Rachmamawati, Lelyta NMC Purba, Switri Indah Puspita Sari Nababan, Adinda Fahriza Batubara, Puput Maulidya, Sri Novianti, Masdalina, Nia Bintang Hutagaol, Karmila Siahaan, Hijrah Apriani Tanjung, Khalida Mustika, Nila Muharni Dongoran, dan Siswa kelas V SD SD Negeri 101765 Bandar Setia yang telah antusias selama proses penelitian, skripsi ini, dan berbagi suka maupun duka dari awal perkulihan sampai sekarang.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi in, namun penulis masih menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bisa bermanfaat dalam memperkaya dalam ilmu pendidikan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 12 Agustus 2016 Penulis

AYU KURNIASIH NIM. 1123111009


(11)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

Riwayat Hidup ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... . viii

Daftar Grafik ... xi

Daftar Tabel ... xii

Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Batasan Masalah... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Pengertian Belajar ... 11

2.1.2. Hasil belajar ... 12

2. 1.3. Model pembelajaran ... 14

2.1.4. Model pembelajaran Kooperatif ... 17

2.1.4.1 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 20

2.1.4.2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 20

2.1.5. Word Square (Teka-Teki Silang) ... 24

2.1.6. Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square ... 24

2.1.7. Belajar Mengajar IPA ... 26

2.1.8. Materi Belajar IPA ... 28

2.18. Hasil Penelitian yang Relevan... 99


(12)

v BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 102

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 102

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 102

3.4 Variabel Penelitian ... 103

3.5 Desain Penelitian ... 103

3.6 Prosedur Penelitian ... 105

3.7 Alat Pengumpulan Data ... 108

3.8 Teknik Analisis Data ... 109

3.9 Tingkat Keberhasilan Penelitian ... 110

3.10 Jadwal Penelitian ... 113

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi dan Lokasi Penelitian ... 114

4.2 Hasil Penelitian ... 115

4.2.1 Deskripsi Kemampuan Tes Awal Siswa ... 115

4.2.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 120

4.2.3. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 139

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 156

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 167

5.2 Saran ... ... 168


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gaya Gesek ... ... 29

Gambar 2.2 Gerakan Antara Rem dengan Ban Dapat Menghentikan Gerak Mobil... 29

Gambar 2.3 Seorang Anak dapat Meluncur Cepat Ke Bawah Saat Bermain Seluncuran ... 30

Gambar 2.4 Ban Sepeda Dapat Menjadi Aus ... 31

Gambar 2.5 Koper yang Beroda Mudah Digerakkan ... 32

Gambar 2.6 Bola yang Dilempar Ke atas akan Jatuh lagi ke bawah ... 34

Gambar 2.7 Magnet ... 37

Gambar 2.8 Macam-Macam Bentuk Magnet ... 37

Gambar 2.9 Cara Membuat Magnet dengan Cara Menggosok ... 39

Gambar 2.10 Penerjun Payung Bergerak Ke Bawah ... 40

Gambar 2.11 Gravitasi Kasur ... 40

Gambar 2.12 Arah Gaya Gesek Berlawanan dengan Arah Gerak Ban Mobil 44

Gambar 2.13 Berbagai Bentuk Magnet ... 49

Gambar 2.14 Kutub-Kutub Magnet ... 50

Gambar 2.15 Magnet Memiliki Gaya Tarik Sehingga Dapat Menarik Logam 52

Gambar 2.16 Membuat Magnet Dengan Cara Menggosok ... 57

Gambar 2.17 Pembuatan Magnet dengan Cara Menggunakan Induksi ... 58

Gambar 2.18 Pembuatan Magnet dengan Cara Menggunakan Aliran Listrik.. 59

Gambar 2.19 Kompas Menunjukkan Arah Mata Angin ... 60\

Gambar 2.20 Alat Pengangkut Besi Tua ... 60

Gambar 2.21 Gunting dan Obeng ... 61

Gambar 2.22 Pintu Lemari Es ... 62

Gambar 2.23 Gambar Buah Catur ... 62

Gambar 2.24 Gambar Kereta Api ... 63

Gambar 2.25 Dinamo Sepeda ... 63


(14)

viii

Gambar 2.27 Benda Magnetik ... 65

Gambar 2.28 Benda Magnetis ... 66

Gambar 2.29 Berbagai Bentuk Magnet ... 69

Gambar 2.30 Cara Induksi ... 69

Gambar 2.31 Cara Menggosok ... 69

Gambar 2.32 Sebelum Dialiri Listrik Paku Digulung dengan Kabel Listrik.... 71

Gambar 2.33 Pembuatan Elektromagnetik ... 71

Gambar 2.34 Cara Menghilangkan Sifat Magnet ... 72

Gambar 2.35 Kutub Magnet ... 75

Gambar 2.36 Alat Pengangkat Besi Tua ... 77

Gambar 2.37 Kompas ... 78

Gambar 2.38 Magnet yang Digunakan pada Speaker Telepon ... 78

Gambar 2.39 Magnet pada Pintu Lemari Es sebagai Perapat Pintu ... 79

Gambar 2.40 Magnet pada Tas, Kotak Pinsil, dan Dibalik Pintu ... 80

Gambar 2.41 Kereta Api Maglev ... 80

Gambar 2.42 Orang Terjun Payung ... 82

Gambar 2.43 Burung Mendarat di Permukaan Air ... 82\

Gambar 2.44 Pelumas Mengurangi Gesekan Dalam Mesin ... 83

Gambar 2.45 Pesawat Terbang dan Lumba-Lumba Memiliki Bentuk yang Runcing ... 84

Gambar 2.46 Jalan Beraspal ... 84

Gambar 2.47 Permainan Karambol ... 86

Gambar 2.48 Sepatu Sepak bola Memiliki Sol Sepatu Berpaku-paku ... 87

Gambar 2.49 Ban Mobil Beralur Kasar ... 87

Gambar 2.50 Sepatu Bersol Karet ... 88

Gambar 2.51 Bentuk Parasut Menyerupai Payung ... 89

Gambar 2.52 Daun Berguguran dan Penerjun Payung ... 91

Gambar 2.53 Naik Tangga Terasa Berat Karena Pengaruh Gaya Gravitasi ... 92

Gambar 2.54 Permukaan Air Selalu Datar ... 93

Gambar 2.55 Di Luar Angkasa Tidak ada Gaya Gravitasi ... 94

Gambar 2.56 Koin selalu Jatuh ke bawah karena Gaya Gravitasi ... 95


(15)

viii

Gambar 2.58 Kepakan Sayap Menghasilkan Gaya Angkat ... 96

Gambar 2.59 Balon Udara dan pesawat Luar Angkasa ... 97

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 104

Gambar 4.1 Lokasi dan Penelitian ... 114

Gambar 4.2 Peneliti Melakukan Tes Awal ... 115

Gambar 4.3 Menyiapkan Fisik dan Psikis Siswa ... 121

Gambar 4.4 Guru Melakukan Apersepsi ... 122

Gambar 4.5 Guru Menyajikan Materi Pelajaran ... 123

Gambar 4.6 Guru Kelas Mengamati Peneliti Menjelaskan Materi ... 124

Gambar 4.7 Guru Membentuk Kelas menjadi Beberapa Kelompok.... 124

Gambar 4.8 Siswa Melakukan Model Word Square ... 126

Gambar 4.9 Siswa Mengerjakan Soal Post Test Siklus I ... 126

Gambar 4.10 Menyiapkan Fisik dan Psikis ... 141

Gambar 4.11 Guru Melakukan Apersepsi Guru sedang Bertanya ... 142

Gambar 4.12 Siswa Melakukan Model Word Square ... 143

Gambar 4.13 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post Test Siklus II ... 144

Gambar 4.14 Siswa Mengkomunikasikan Hasil Kerja Kelompok ... 162

Gambar 4.15 Siswa Yang Berhasil Mempresentasikan Hasil Jawabannya Berpoto Bersama Peneliti ... 162

Gambar 4.16 Peneliti Bersama Seorang Siswa Yang Berprestasi ... 163 Gambar 4.17 Peneliti Bersama Siswa Setelah Proses Belajar Mengajar 163


(16)

Xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Pada Tes Awal ... 122

Grafik 4.2 Grafik Ketuntasan Siklus I ... 131

Grafik 4.3 Grafik Persentase Ketuntasan Siklus II ... 148

Grafik 4.4 Rekapitulasi Tes Awal, Siklus I dan Siklus II ... 158


(17)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Square ... 21

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kegiatan Siswa Secaraa Individu ... 111

Tabel 3.2 Tabel Persentase Hasil Observasi Guru ... 112

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 113

Tabel 4.1 Hasil Tes Awal Siswa ... 116

Tabel 4.2 Persentase Skor Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal ... 117

Tabel 4.3 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu pada Tes Awal.... 118

Tabel 4.4 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal pada Tes Awal .... 119

Tabel 4.5 Hasil Post Test Pada Siklus I ... 127

Tabel 4.6 Persentase Skor Hasil Belajar Siswa pada Pos Test Siklus I ... 128

Tabel 4.7 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu pada Pos Tes Siklus I ... 129

Tabel 4.8 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal pada Pos Tes Siklus I ... 130

Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada Siklus I ... 132

Tabel 4.10 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada Siklus I ... 134

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Seluruh Siswa Pada Siklus I ... 134

Tabel 4.12 Aktivitas Belajar Siswa pada Sklus I ... 136

Tabel 4.13 Hasil Post Test Siklus II ... 144

Tabel 4.14 Presentase Skor Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus II ... 146 Tabel 4.15 Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu Pada Post Test II 147


(18)

xii

Tabel 4.16 Hasil Ketuntasan Belajara Siswa Secara Klasikal Pada Post Test II 147

Tabel 4.17 Nilai Kemampuan IPA pada Siklus II berdasarkan Ketuntasan ... 148

Tabel 4.18 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada Siklus II ... 150

Tabel 4.19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 152

Tabel 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Seluruh Siswa Pada Siklus II ... 153

Tabel 4.21 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 154

Tabel 4.22 Rekapitulasi Tes Kemampuan Hasil Belajar IPA ... 156

Tabel 4.23 Rekapitulasi Nilai Pretes, Post Test I dan Post Test II ... 156

Tabel 4.24 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus .... 160


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ...172

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan ...177

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ...114

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ... 182

Lampiran5 Lembar Kreativitas Siswa 1 Siklus I Pertemuan 1 ... 187

Lampiran 6 Lembar Kreativitas Siswa 2 Siklus I Pertemuan 2 ... 191

Lampiran 7 Lembar Kreativitas Siswa 3 Siklus II Pertemuan 1 ...194

Lampiran 8 Lembar Kreativitas Siswa 4 Siklus II Pertemuan 2 ... 197

Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ...199

Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus I ...203

Lampiran 11 Tes Kemapuan Siswa Hasil Belajar IPA ... 211

Lampiran 12 Jawaban Tes Kemapuan Siswa ...216

Lampiran 13 Soal Pre Tes...217

Lampiran 14 Jawaban Pre Test... 218

Lampiran 15 Word Square... 219

Lampiran 16 Hasl Tes Awal... 220

Lampiran 17 Hasil Post Test Pada Siklus I...221

Lampiran 18 Hasil Post Test Pada Siklus II...222

Lampiran 19 Rekapitulasi Nilai Pre Tes, Post Tes I, dan Post Tes II...223

Lampiran 20 Daftar Nama Siswa ...225

Lampiran 21 Surat Izin Penelitian...226


(20)

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, antara lain : Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan dengan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik, dan tenaga kependidikan, standar sarana, dan prasarana, standar pengelolaan, standar, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yng dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaiki pendidikan pada semua tingkat perlu terus - menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2011:1)

Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktrif dalam hidup manusia. Karena inilah kita dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan tersebut, ssebagai pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yang mendidik, dan mendidik. Secara historis, pendidikan jauh lebih tua dari ilmu pendidikan, sebab pendidikan telah ada sejak adanya manusia, adanya ilmu pendidikan, manusia melakukan tindakan mendidik didasarkan atas pengalaman, intuisi, dan kebijaksanaaan.

Pendidikan nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk


(22)

2

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang - Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmenyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan ertujuan untuk memngembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berilmu, dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.

Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar – mengajar yang

dilakukan, diarahkan untuk mecapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran (Djamarah dan Zain, 2013).

Sekolah adalah lingkungan tempat siswa memperoleh pendidikan dan pengajaran secara formal. Dari lingkungan sekolah anak akan tumbuh berkembang sesuai dengan apa yang dia peroleh. Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


(23)

3

Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan atas keaktifan (hasil) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa.Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah tingkah laku seperti telah dijelaskan di muka. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencangkup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.

Dari segi proses, guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar siswa aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu merubah perilaku peserta didik ke arah penguasaan kompetensi dasar yang lebih, dengan kata lain guru berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar peserta didiknya. Salah satu masalah yang dihadapi di dalam dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan hasil belajarnya.

Masalah di atas berhubungan dengan guru. Guru sangat berperan penting untuk mendorong, membimbing dan memberi arahan belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena guru merupakan orang yang berhadapan langsung dengan siswa. Di dalam interaksi pendidikan, peserta didik tidak selalu harus diberi atau dilatih, melainkan mereka harus dapat mencari, menemukan, memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri. Sebagian besar guru dalam proses pembelajaran hanya sekedar menyampaikan materi tanpa memperhatikan aspek yang lain. Hal ini membuat proses pembelajaran di kelas cenderung membosankan.


(24)

4

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti mengamati bahwa hasil belajar siswa-siswi kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia masih rendah. Hal ini terlihat dari kurangnya semangat, perhatian dan antusias siswa selama pembelajaran, cepat merasa bosan dengan tugas-tugas yang diberikan guru, kurang fokus dan konsentrasi saat belajar di kelas, dan tekadang siswa merasa bosan selama belajar. Hal lain yang dapat diperlihatkan yaitu dengan adanya siswa yang keluar kelas untuk ke kamar mandi atau ke luar kelas untuk menghilangkan kebosanan, bahkan terdapat beberapa siswa yang mengganggu teman ketika proses belajar mengajar berlangsung, serta kegiatan - kegiatan negatif lainnya.

Selain itu, dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah seorang guru di sekolah tersebut, dijelaskan bahwa tidak sedikit siswa yang masih dibawah KKM. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 65, sementara siswa yang mencapai nilai KKM berjumlah 16 orang siswa atau 48,5 % dari 33 orang siswa yang ada di kelas V. Sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 65 berjumlah 17 orang siswa atau 51,5 % dari jumlah keseluruhan siswa kelas V-A. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa diantaranya: kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru, siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, metode belajar yang digunakan guru terlalu monoton, serta minimnya media yang digunakan

Masalah yang lebih khususnya yaitu penggunaan metode atau model pembelajaran. Guru pada umumnya menggunakan metode atau model pembelajaran konvensional: seperti ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Sehingga proses pembelajaran cenderung membosankan. Proses pembelajaran yang membosankan akan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran masih tergolong rendah, seperti bertanya atau mengemukakan pendapat. Siswa belum mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik, seperti berdiskusi dalam kelompok, menyampaikan pendapat, membuat laporan diskusi sehingga cenderung belajar siswa tersebut hanya menerima pelajaran, siswa lebih banyak diam dan mendengarkan materi yang


(25)

5

disajikan. Hal itu terbukti dengan kebiasaan siswa yang rendah dalam menanyakan hal yang belum diketahui atau kurang dipahami oleh siswa. Ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

Hasil belajar setiap siswa akan berbeda, sesuai dengan proses pembelajaran yang dialaminya, karena siswa memiliki latar belakang dan karakteristik yang berbeda pula. Proses pembelajaran dapat membuat siswa aktif apabila siswa termotivasi dalam belajar. Namun dalam kenyataan aktivitas siswa masih rendah dalam pelajaran IPA hal ini dikarenakn siswa tidak berperan aktif selama proses pembelajaran IPA karena hampir semua guru menjadikan siswa sebagai objek yang menerima pelajaran IPA bukanlah sebagai subjek yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal ini sejalan dengan pemikiran Supatmono (dalam http/pandisuryadi-berbagi ilmu. blogspot.com/penerapan-pembelajaran-aktif-kreatif.html) faktor penyebab rendahnya aktivitas siswa terhadap pelajaran IPA adalah :

“1. Guru sebagai subjek aktif sedangkan muid sebagai objek pasif yang hanya mendengar materi yang disampaikan guru, 2. Guru memilih dan memaksakan pilihannya sedangkan murid menuruti, akibatnya murid tidak bisa berpikir kreatif karena murid tidak diberi kesempatan untuk memilih apa yang harus dilakukan selama proses pemelajaran berlangsung. 3. Guru menilai siswa dari hasil akhir, sistem penilaian disekolah cenderung hanya menilai hasil akhir pekerjaan siswa dan bukan menilai proses pekerjaan siswa. Akibatnya siswa yang sudah berusaha keras pun jika hasilnya salah, maka akan mempeloreh nilai yang jelek”.

Rendahnya hasil belajar IPA yang dipereh oleh siswa, merupakan suatu gambaran tersendiri yang menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPA masih kurang efektif. Sedangkan penyebab rendahnya hasil belajar IPA, salah satunya dalah dalam proses kegiatan belajar mengajar, pengajaran IPA disajikan dalam bentuk yang kurang menarik dan terkesan sulit, sehingga siswa lebih dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. IPA


(26)

6

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (BSNP). Pada pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran IPA di sekolah dasar adalah agar siswa memiliki kemempuan mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalahdan membuat keputusan (Depdiknas, 2008). Karena itu pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah..

Materi-materi IPA yang cukup luas membuat siswa merasa kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, faktor malas membaca juga menambah anggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. Faktor guru juga mempengaruhi kelancaran pembelajaran IPA yang dilaksanakan. Penerapan metode ceramah yang dominan didukung dengan ketiadaan media pembelajaran akan menambah masalah pembelajaran IPA.

Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru dituntut adalah, bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada tiga spek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis.

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakn berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing - masing sejalan dengan filsafatnya. Yang mnjadi petujuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil yaitu daya serap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai perstasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok. Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.


(27)

7

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai.

Menurut Djamarah dan Zein (2012:119) mengatakan bahwa :

“Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses belajar mengajar itu

dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkat keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Istimewa / maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa, 2) Baik sekali / optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa, 3) Baik / minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa, dan 4) Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa”.

Tujuan pengajaran berfungsi dalam menentukan arah kegiatan pengajaran sehingga dapat dijadikan patokan atau kriteria dalam menentukan keberhasilan pengajaran. Kriteria ini penting sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari efisiensi, keefektifan, relevansi, dan produktivitas. Efisiensi berkenaan dengan pengorbanan yang relatif kecil mepeloreh hasil yang optimal. Keefektifan berkenaan dengan jalan, upaya, tenik, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara cepat dan tepat. Relevansi berkenaan dengan kesesuaian antara apa yang dilaksanakan dengan apa yang seharusnya dilaksanakan. Produktivitas berkenaan dengan pencapaian hasil belajar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif (Sudjana, 2009:59-60).

Salah satu pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah metode penemuan. Bruner (dalam Dahar,1996) menganggap bahwa :

“Belajar dengan menggunakan metode penemuan sesuatu dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan msalah serta pengetahuan yang menyertainya,

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi siswa”.

(http:jurnal.upi.edu/penelitian-penddikan/author/leo-adhar-efendi) diakses 2 Oktober 2012.

Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu media pengajaran yang efisien dan menerapkan alat penyajian materi pelajaran agar siswa tidak jenuh atau membosankan. Dalam penggunaan lembar aktifitas siswa


(28)

8

ini siswa dituntut keterlibatan aktifitasnya dalam proses belajar mengajar. Dalam bidang pendidikan, lembar kerja siswa dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk media pengajaran disekolah. Dengan adanya media pengajaran Lembar Kerja Siswa (LKS), diharapkan siswa dapat termotivasi dalam proses belajar sehingga dapat memahami atau menguasai materi dengan cepat dan mudah. Selain itu dengan adanya lembar aktifitas siswa dapat mengembangkan kreatifitas siswa.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang disajikan di atas, maka perlu dilakukan perbaikan dalam penggunaan model pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran IPA. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dipilih yaitu model pembelajaran kooperatif tipe word square guna meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran kooperatif ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar yang diharapkan dapat membuat siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang dalam konteks situasi dunia nyata. Dalam model pembelajaran word square diharapkan siswa mampu menjawab pertanyaan dengan teliti dan jeli dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Jadi selain belajar dari guru dan dari model pembelajaran ini siswa juga harus menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir kritis, teliti dan bertanggung jawab untuk membelajarkan mereka sendiri.

Untuk melakukan itu perlu disusun model pembelajaran dan dicarikan alternatif yang dapat memperbaiki pembelajaran IPA tersebut. Salah satu alternatif yakni model pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square. Karena model ini selain dapat mengembangkan kemampuan kognitif siswa, juga dap meningkatkan kemampuan siswa dalam hal mengomunikasikan IPA keterampilan dan keterampilan sosial. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe word square, siswa dapat berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah dari bahan yang dipelajarinya.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini adalah salah satu strategi pemecahan masalah


(29)

9

yang memanfaatkan tindakan nyata serta pengembangan kemampuan dalam

memecahkan masalah. Adapun judul penelitian ini adalah : “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan pembelajaran IPA di SD, antara lain:

a. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

b. Guru dalam proses pembelajaran cenderung menggunakan metode

Konfensional : ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

c. Guru jarang menggunakan alat peraga.

d. Siswa pasif pada saat proses belajar mengajar berlangsung

e. Siswa kurang menyenangi mata belajar IPA.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang diteliti dibatasi pada penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAmateri pokok gaya di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Apakah dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok Gaya di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun

Ajaran 2015/2016.”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok


(30)

10

Gaya dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil belajar di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia..

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Bagi Siswa, Sebagai dapat meningkatkan hasil belajar siswa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 101765 di Bandar Setia.

2. Bagi Guru, Memperoleh pengetahuan tentang mengembangkan model pembelajaran, salah satunya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square.

3. Bagi Pengelola Sekolah, Sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar IPA.

4. Bagi Peneliti, Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square, sertasebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang permasalahan yang sama.

5. Bagi Mahasiswa, Sebagai bahan referensi yang ingin mengadakan penelitian dengan model pembelajaran yang sama.


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Dari data yang diperolehpadaTest Hasil Belajarpada Siklus I, pada test hasil

belajar I hanya 17 orang siswa yang tuntas secara individual dengan rata –

rata kelas keseluruhan 59,70, tingkat ketuntasan belajar klasikal 51,50 %.

2. Berdasarkan Tes Hasil Belajar I yang didapat, peneliti membuat rencana

tindakan yang baru dengan pembelajaran kooperatif tipe word square sebagai perbaikan tindakan sebelumnya. Namun, agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka tindakan II dilakukan dengancara yang sama namun sedikit dirubah. Pada siklus II siswa diberikan LKS, namun dikerjakan secara berkelompok dan guru sebagai fasilisator dan memantau setiap pekerjaan siswa. Hal ini agar siswa dapat berdiskusi dengan teman lainnya. Sehingga dapat bertukar pikiran dan saling mengemukakan pendapat sehingga lebih memudahkan siswa untuk memecahkan masalah yang ada pada LKS. Terlihat pada siklus II, nilai rata - rata kelas pada tes hasil belajar II meningkat menjadi 78,94 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 96,97 %.

3. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran dengan

menggunakan LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Gaya di kelas V SD Negeri 101765 di Bandar Setia.


(32)

170

1.2. Saran

Saran-saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru IPA, khususnya guru IPA SD Negeri 101765 di

Bandar Setia untuk menggunakan pendekatan model kooperatif tipe word square dalam upayameningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada siswa SD Negeri 101765 di Bandar Setia disarankan lebih berani

dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide, dapat mempergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran IPA.

3. Sebelum proses pembelajaran dilakukan, guru harus mengetahui penguasaan

siswa terhadap materi- materi prasyarat dari topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami materi baru yang akan diajarkan.

4. Kepada peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan menggunakan

pembelajaran yang serupa, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik lagi sehingga membangkitkan semangat belajar siswa kedepannya dalam mempelajari IPA.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Utama Widya. Arikunto, Suharsimi, dkk., 2012. Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

BSNP. 2006. Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas

Damayanti, Puti, Yanti Herlianti, dan Sulistyani. IPA 5 B Alam Sekitar Kita SD Kelas V. Jakarta : Yudhistira.

Depdiknas .2008. Permen No. 22, 23, 24 Tahun 2006 tentang Standar Pendidikan. Jakarta : Depdiknas Republik Indonesia

Djamarah, Syaiful Bahri and Zain Aswan. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fujianti, Lia Nurbanillah. 2011. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar dan Madrasah IbtidaiyahKelas V. Bandung : CV. Thursina.

Herianti, Yanti, Tutut M. Lestari, Donny H. F. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam IPA Kelas 5 Sekolah Dasar. Jakarta : Yudisthira.

Holden, Stewart. 2012. The Scrabble Player’s Handbook. U.S.A and Canada.

England

Ibrahim, N. 2003. Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan Kualitas Hasil Belajar Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 044. Tahun ke-9

Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Penerbit Media Persada

K. Lowe, Norman. 1988. Games and Toys in the Theaching of Science nd Technology. Paris : UNESCO

Kompasiana. 2010. Aktivitas Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Lubis, Asrin. 2006. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jurusan Matematika FMIPA Unimed. Universitas Negeri Medan.

Moursund, Dave. 2007. Introduction To Using Games In Education : A Guide For Teacher AndParents. University Of Oregon 97403 : Teacher Education, Collage of Edoucation.


(34)

172

Nasution, 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar, & Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Nurhidayah. 2012. Penggunaan Metode Word Square Dalam Pemerolehan

Kosakata Bahasa PerancisTersedia pada

http//repository.upi.edu/operator/upload/s_prs_0706015_chapter2.pdf. (diakses tanggal 20 Januari 2014)

Panut, dkk. 2007. Dunia IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD. Semester Kedua 5B. Jakarta : Yudhistira.

Riyanto, Yatim.. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta. Kencana Prenada Medua Grup.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran.. Jakarta : Rineka Cipta Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Ke

SD an dan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2012 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.

Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD Ditjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (tidak diterbitkan).

Sisdiknas. 2003. Undang- Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 (UU RI No. 20 Th. 2003). Jakarta : Sinar Grafika

Subyabrata, Sumadi. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sudiani, Ni Luh, Nyoman Dantes, Nyoman Kusmariyatni. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Word Square terhadap Hasil belajar IPA dengan Kovariabel Kemampuan Berpikir Kritis.e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD , Vol. 2 No. 1 Tahun

2014

.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakarya


(35)

173

Tersedia pada http://respository.upi.edu/operator/upload/s c0551 060339-

chapter2.pdf. ( diakses pada tanggal 1 Juli 2012)

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learnin g Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar

Utami, Kiki. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Word Square dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Ekosistem di MTs Negeri Karangampel Kabupaten Indramayu. Skripsi. Jurusan Tadris IPA Biologi-Fakultas Tarbiyah IAIN Cirebon.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Wardani, Sellvia Kusuma. 2015.

Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Word Square pada Mata Pelajaran IPA Pokok

Bahasan Energi dan Penggunaannya untuk meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas IV di SDN Srimulyo O5 Kecamatan Dampit.

Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Malang.

Winaputra. 2009. Pengertian Word Square. Tersedia pada http:///wina7882.blogspot.com/2009/03/pengertian-word-square-html (diakses pada tanggal 1 Juli 2012).

Widodo, Rahmad. 2009. Model Pembelajaran Word Square. Tersedia http://wina7882.blogspot.com/2009/03/pengertan-word-square-html. (diakses pada tanggal 1 Juli 2012.


(1)

10

Gaya dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil belajar di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia..

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Bagi Siswa, Sebagai dapat meningkatkan hasil belajar siswa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri 101765 di Bandar Setia.

2. Bagi Guru, Memperoleh pengetahuan tentang mengembangkan model pembelajaran, salah satunya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square.

3. Bagi Pengelola Sekolah, Sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar IPA.

4. Bagi Peneliti, Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Word Square, sertasebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang permasalahan yang sama.

5. Bagi Mahasiswa, Sebagai bahan referensi yang ingin mengadakan penelitian dengan model pembelajaran yang sama.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Dari data yang diperolehpadaTest Hasil Belajarpada Siklus I, pada test hasil belajar I hanya 17 orang siswa yang tuntas secara individual dengan rata – rata kelas keseluruhan 59,70, tingkat ketuntasan belajar klasikal 51,50 %. 2. Berdasarkan Tes Hasil Belajar I yang didapat, peneliti membuat rencana

tindakan yang baru dengan pembelajaran kooperatif tipe word square sebagai perbaikan tindakan sebelumnya. Namun, agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka tindakan II dilakukan dengancara yang sama namun sedikit dirubah. Pada siklus II siswa diberikan LKS, namun dikerjakan secara berkelompok dan guru sebagai fasilisator dan memantau setiap pekerjaan siswa. Hal ini agar siswa dapat berdiskusi dengan teman lainnya. Sehingga dapat bertukar pikiran dan saling mengemukakan pendapat sehingga lebih memudahkan siswa untuk memecahkan masalah yang ada pada LKS. Terlihat pada siklus II, nilai rata - rata kelas pada tes hasil belajar II meningkat menjadi 78,94 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 96,97 %.

3. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Gaya di kelas V SD Negeri 101765 di Bandar Setia.


(3)

170

1.2. Saran

Saran-saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru IPA, khususnya guru IPA SD Negeri 101765 di Bandar Setia untuk menggunakan pendekatan model kooperatif tipe word square dalam upayameningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada siswa SD Negeri 101765 di Bandar Setia disarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide, dapat mempergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran IPA.

3. Sebelum proses pembelajaran dilakukan, guru harus mengetahui penguasaan siswa terhadap materi- materi prasyarat dari topik yang akan diajarkan, karena pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memahami materi baru yang akan diajarkan.

4. Kepada peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan menggunakan pembelajaran yang serupa, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik lagi sehingga membangkitkan semangat belajar siswa kedepannya dalam mempelajari IPA.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Utama Widya. Arikunto, Suharsimi, dkk., 2012. Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

BSNP. 2006. Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas

Damayanti, Puti, Yanti Herlianti, dan Sulistyani. IPA 5 B Alam Sekitar Kita SD Kelas V. Jakarta : Yudhistira.

Depdiknas .2008. Permen No. 22, 23, 24 Tahun 2006 tentang Standar Pendidikan. Jakarta : Depdiknas Republik Indonesia

Djamarah, Syaiful Bahri and Zain Aswan. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fujianti, Lia Nurbanillah. 2011. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar dan Madrasah IbtidaiyahKelas V. Bandung : CV. Thursina.

Herianti, Yanti, Tutut M. Lestari, Donny H. F. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam IPA Kelas 5 Sekolah Dasar. Jakarta : Yudisthira.

Holden, Stewart. 2012. The Scrabble Player’s Handbook. U.S.A and Canada. England

Ibrahim, N. 2003. Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan Kualitas Hasil Belajar Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 044. Tahun ke-9

Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Penerbit Media Persada

K. Lowe, Norman. 1988. Games and Toys in the Theaching of Science nd Technology. Paris : UNESCO

Kompasiana. 2010. Aktivitas Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Lubis, Asrin. 2006. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jurusan Matematika FMIPA Unimed. Universitas Negeri Medan.

Moursund, Dave. 2007. Introduction To Using Games In Education : A Guide For Teacher AndParents. University Of Oregon 97403 : Teacher Education, Collage of Edoucation.


(5)

172

Nasution, 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar, & Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Nurhidayah. 2012. Penggunaan Metode Word Square Dalam Pemerolehan

Kosakata Bahasa PerancisTersedia pada

http//repository.upi.edu/operator/upload/s_prs_0706015_chapter2.pdf. (diakses tanggal 20 Januari 2014)

Panut, dkk. 2007. Dunia IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 SD. Semester Kedua 5B. Jakarta : Yudhistira.

Riyanto, Yatim.. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta. Kencana Prenada Medua Grup.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran.. Jakarta : Rineka Cipta Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Ke

SD an dan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2012 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.

Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD Ditjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (tidak diterbitkan).

Sisdiknas. 2003. Undang- Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 (UU RI No. 20 Th. 2003). Jakarta : Sinar Grafika

Subyabrata, Sumadi. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sudiani, Ni Luh, Nyoman Dantes, Nyoman Kusmariyatni. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Word Square terhadap Hasil belajar IPA dengan Kovariabel Kemampuan Berpikir Kritis.e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD , Vol. 2 No. 1 Tahun 2014

.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakarya


(6)

Tersedia pada http://respository.upi.edu/operator/upload/s c0551 060339- chapter2.pdf. ( diakses pada tanggal 1 Juli 2012)

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learnin g Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar

Utami, Kiki. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Word Square dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Ekosistem di MTs Negeri Karangampel Kabupaten Indramayu. Skripsi. Jurusan Tadris IPA Biologi-Fakultas Tarbiyah IAIN Cirebon.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

______, 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Wardani, Sellvia Kusuma. 2015.

Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Word Square pada Mata Pelajaran IPA Pokok

Bahasan Energi dan Penggunaannya untuk meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas IV di SDN Srimulyo O5 Kecamatan Dampit.

Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Malang.

Winaputra. 2009. Pengertian Word Square. Tersedia pada

http:///wina7882.blogspot.com/2009/03/pengertian-word-square-html (diakses pada tanggal 1 Juli 2012).

Widodo, Rahmad. 2009. Model Pembelajaran Word Square. Tersedia http://wina7882.blogspot.com/2009/03/pengertan-word-square-html. (diakses pada tanggal 1 Juli 2012.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 67

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 01 SUKA AGUNG BARAT KECAMATAN BULOK

1 5 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 4 TANGKIT SERDANG TANGGAMUS

0 22 51

PENERAPAN MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 03 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 45 78

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8