Metode Box-Jenkins Peramalan Model Box-Jenkins Studi Kasus Analisa Plot Data Awal

t 2 2 1 t e B B 1 X        Perbedaan model moving average dan model autoregressive terletak pada jenis variabel independen pada model autoregressive adalah nilai sebelumnya lag dari variabel dependen X t itu sendiri, maka pada model moving average sebagai variabel independen adalah nilai residual pada periode sebelumnya.

2.8 Metode Box-Jenkins

Metode ARIMA meliputi tiga tahap yang harus dilakukan secara berurutan :

1. Identifikasi parameter-parameter model dengan menggunakan metode

autokorelasi dan autokorelasi parsial

2. Estimasi penaksiran komponen komponen autoregresif AR dan rata

bergerak MA untuk melihat apakah komponen-komponen tersebut secara signifikan memberikan kontribusi pada model atau salah satunya dapat dihilangkan.

3. Pengujian dan penerapan model untuk meramalkan series data beberapa

periode ke depan. Pada tahap ini digunakan try and error yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dalam aplikasi model ARIMA untuk memprediksi data-data klimatologi yang berbasis time series.

2.9 Peramalan Model Box-Jenkins

Tujuan peramalan adalah untuk menduga nilai deret waktu masa yang akan datang. Jika model yang di tetapkan menunjukkan residual yang acakan, maka model itu dapat dipergunakan untuk maksud peramalan. Universitas Sumatera Utara BAB III ANALISA DAN EVALUASI

3.1 Studi Kasus

Dalam penyelesaian masalah diperlukan suatu data sebagai bahan penunjang dan diharapkan mendekati masalah. Data yang diambil merupakan data kelembaban nisbi dari bulan Januari 2005 sampai bulan Desember 2009 di Kota Medan. Tabel 3.1.1. Data Kelembaban Nisbi Bulan Januari 2005- Bulan Desember 2009 Bulan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Januari 83 82 84 81 81 Februari 81 83 79 80 78 Maret 81 81 77 81 81 April 81 78 81 81 80 Mei 82 83 82 80 82 Juni 79 77 81 81 76 Juli 81 79 83 81 78 Agustusr 79 80 82 79 82 September 80 81 83 82 82 Oktobet 86 84 85 82 83 November 83 84 85 84 83 Desember 86 85 84 84 81 Sumber : Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan

3.2 Analisa Plot Data Awal

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menganalisis data time series adalah membuat plot data terhadap waktu dan melakukan interpretasi secara visual. Dengan Universitas Sumatera Utara membuat plot data mentah ,yaitu data yang akan diolah dan dianalisis, dapat dideteksi apakah pola data mengandung unsur trend, siklik , musiman atau tidak mengandung pola tertentu. Gambar 3.2.1. Plot Kelembaban Nisbi Kota Medan Tahun 2005-2009 Gambar 3.2.2. Autokorelasi Kelembaban Nisbi Kota Medan Tahun 2005-2009 Gambar 3.2.3. Autokorelasi Parsial Kelembaban Nisbi Kota Medan 2005-2009 Universitas Sumatera Utara Plot data diatas memperlihatkan deret data yang tidak stationer, maka perlu diadakan pembedaan pertama dengan persamaan: = 81-83 = 2 Tebel 3.2.1. Nilai-Nilai Pembedaan Pertama No Wt No Wt No Wt No Wt No Wt 1 13 -4 25 -1 37 -3 49 -3 2 -2 14 1 26 -5 38 -1 50 -3 3 15 -2 27 -2 39 1 51 3 4 16 -3 28 4 40 52 -1 5 1 17 5 29 1 41 -1 53 2 6 -3 18 -6 30 -1 42 1 54 -6 7 2 19 2 31 2 43 55 2 8 -2 20 1 32 -1 44 -2 56 4 9 1 21 1 33 1 45 3 57 10 6 22 3 34 2 46 58 1 11 -3 23 35 47 2 59 12 3 24 1 36 -1 48 60 -2 Gambar 3.2.4. Plot Kelembaban Nisbi dengan Menggunakan Pembedaan Pertama Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2.5. Autokorelasi Kelembaban Nisbi Menggunakan Pembedaan Pertama Gambar 3.2.6. Autokorelasi Parsial Lembab Nisbi Menggunakan Pembedaan Pertama Dari plot korelasi diatas terlihat bahwa ada satu koefisien korelasi diri berbeda nyata dari nol, sehingga diduga ordo dari proses MA adalah 1 q=1.Dari plot fungsi korelasi diri parsial, ditentukan ordo dari proses regresi diri.Dari plot tersebut dilihat bahwa ada koefisien korelasinya berbeda nyata dari nol, sehingga di duga bahwa ordo AR adalah 1 p=1.Sesuai dengan keterangan diatas model sementara data yang dibedakan adalah ARIMA 1,1,1.Pendugaan parameter-parameter model ARIMA dari Box-Jenkins adalah untuk model ARIMA 1,1,1 adalah: Universitas Sumatera Utara Parameter Taksiran Standard Error Nilai-t 0.396 0.148 2.681 0.995 0.916 1.086

3.3 Pengecekan Model