selang waktu tertentu. Kemudian jumlah pulsa yang diterima dalam selang waktu tersebut disimpan kedalam register 8 bit yang ada pada mikrokontroler untuk
dikonversikan menjadi data digital 8 bit dan menampilkan hasilnya melalui fasilitas port IO yang ada pada mikrokontroler. Data digital yang dihasilkan dapat diubah
kembali kedalam frekuensi dengan cara yang dijelaskan seperti diatas.
2.4 Mikrokontroler
Dalam merancang aplikasi elektronika digital dibutuhkan sebuah alatkomponen yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil pilihan dan
digunakan sebagai otaknya. Kemampuan ini dimiliki oleh sebuah komputer, namun tidaklah efisien jika harus menggunakan komputer hanya untuk keperluan tersebut.
Untuk itu komputer dapat digantikan dengan sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler sebenarnya adalah pengembangan dari mikroprosesor, namun dirancang khusus untuk
keperluan instrumentasi sederhana. Mikrokontroler seri MCS-51 termasuk sederhana, murah dan mudah didapat dipasaran. Salah satu mikrokontroler seri MCS-51 adalah
mikrokontroler AT89S51.
2.5 Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 adalah mikrokontroler keluaran ATMEL.Inc. Mikrokontroler ini kompatibel dengan keluaran mikrokontroler 80C51.
Mikrokontroller AT89S51 terdiri dari 40 pin dan sudah memiliki memory flash didalamnya, sehingga sangat praktis untuk digunakan. Beberapa kemampuan fitur
yang dimiliki adalah sebagai berikut : •
Memiliki 4K Flash EPROM yang digunakan untuk menyimpan program. Flash EPROMErasable Programmable Read Only Memory dapat ditulis dan
dihapus sebanyak 1000 kali menurut manual. •
Memiliki internal RAM 128 byte.
Universitas Sumatera Utara
RAM Random Access Memory, suatu memori yang datanya akan hilang bila catu padam, diakses secara random, tidak sekuensial, artinya dialamat mana
saja dapat dicapai secara langsung dengan cepat. •
4 buah 8-bit IO InputOutput port Port ini berfungsi sebagai terminal input dan output. Selain itu, dapat
digunakan sebagai terminal komunikasi paralel, serta komunikasi serial pin10 dan 11.
• Dua buah timercounter 16 bit.
• Tegangan operasi dinamis dari 2,7 volt hingga 6 volt.
• Operasi clock dari 0 hingga 24 MHz
• Program bisa diproteksi, sehingga tidak dapat dibaca oleh orang lain.
• Menangani 6 sumber interupsi.
• Ada kemampuan Idle mode dan Down mode
Berikut adalah gambar susunan pin pada Mikrokontroller AT89S51:
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
40 39
38 37
36 35
34 33
32 31
30 29
28 27
26 25
24 23
22 21
VCC P0.0 AD0
P0.1 AD1 P0.2 AD2
P0.3 AD3 P0.4 AD4
P0.5 AD5 P0.6 AD6
P0.7 AD7 EA VPP
ALE PROG PSEN
P2.7 A15 P2.6 A14
P2.5 A13 P2.4 A12
P2.3 A11 P2.2 A10
P2.1 A9 P2.0 A8
P1.0 P1.1
P1.2 P1.3
P1.4 P1.5
P1.6 P1.7
RST RXD P3.0
TXD P3.1 INT 0 P3.2
INT 1 P3.3 T0 P3.4
T1 P3.5 WR P3.6
RD P3.7 XTAL 2
XTAL 1 GND
AT89S51
Gambar 2.10 Susunan Pin pada Mikrokontroller AT89S51
Keterangan fungsi-fungsi masing-masing pin adalah sebagai berikut : Pin 40
Vcc, Masukan catu daya +5 volt DC Pin 20
Gnd, Masukan catu daya 0 volt DC
Universitas Sumatera Utara
Pin 32-39 P0.0-P0.7, Port inputoutput delapan bit dua arah yang juga
dapat berfungsi sebagai bus data dan bus alamat bila mikrokontroler menggunakan memori luar eksternal.
Pin 1-8 P1.0-P1.7, Port inputoutput dua arah delapan bit dengan
internal pull up. Pin 10-17
P3.0-P3.7Port inputoutput delapan bit dua arah, selain itu Port 3 juga memiliki alternativef fungsi sebagai :
RXD pin 10 Port komunikasi input serial
TXD pin 11 Port komuikasi output serial
INT0 pin 12 Saluran Interupsi eksternal 0 aktif rendah
INT1 pin 13 Saluran Interupsi eksternal 1 aktif rendah
T0 pin 14 Input Timer 0
T1 pin 15 Input Timer 1
WR pin 16 Berfungsi sebagai sinyal kendali tulis, saat
prosesor akan menulis data ke memori IO luar.
RD pin 17 Berfungsi sebagai sinyal kendali baca, saat
prosesor akan membaca data dari memori IO luar.
Pin 9 RESET, Pin yang berfungsi untuk mereset mikrokontroller
AT89S51 ke keadaan awal. Pin 30
ALE Address Latch Enable, berfungsi menahan sementara alamat byte rendah pada proses pengalamatan ke memori
eksternal. Pin 29
PSEN Program Store Enable, Sinyal pengontrol yang berfungsi untuk membaca program dari memori eksternal.
Pin 31 EA, Pin untuk pilihan program, menggunakan program internal
atau eksternal. Bila ‘0’, maka digunakan program eksternal. Pin 19
X1, Masukan ke rangkaian osilator internal. Sumber osilator eksternal atau quartz crystal kristal dapat digunakan.
Pin 18 X2, Masukan ke rangkaian osilator internal, koneksi quartz
crystal atau tidak dikoneksikan apabila digunakan eksternal osilator.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Instruksi MCS-51