Latar Belakang Masalah Alat Pemisah Benda Berdasarkan Warna Menggunakan Sensor TCS230 Berbasis Mikrokontroler AT89S51.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, telah banyak peralatan elektronika yang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia. Pada bidang industri, peralatan-peralatan manual digantikan dengan peralatan elektronik yang dapat bekerja secara otomatis. Peralatan- peralatan ini diantaranya digunakan untuk mempermudah pekerjaan, memperkecil biaya, meminimalisasi waktu, dan menghemat tenaga. Salah satu contoh peralatan eletronika ini adalah alat pengenal, pemisah, dan pengelompokan benda. Hal ini dapat diperoleh melalui sifat benda seperti warna, massa dan bentuknya. Berdasarkan hal ini, penulis ingin mengangkat salah satu topik peralatan elektonika yang dapat memisahkan benda berdasarkan warnanya. Sebuah mesin pengisian bola dengan pemisah warna dibuat oleh Yoanes Maria Vianey. Dengan menggunakan LED berwarna biru sebagai sumber cahaya, dipantulkan pada bola berwarna, ke sebuah LDR. LDR sebagai sensor warna akan mengolah perbedaan pantulan cahaya. Setelah melakukan 400 kali percobaan, alat tersebut melakukan 3 kali kesalahan. Dalam artikelnya pada November 2000, David Cook merancang sensor warna untuk mendeteksi warna- warna pada permen MM. Sensor warna dibuat menggunakan sebuah photocell berupa LDRLight Depend Resistor yang menerima pantulan cahaya dari benda berwarna menggunakan sumber cahaya LEDLight Emitting Diode. Hasil outputnya berupa tegangan yang berbeda pada setiap permen yang memiliki warna yang berbeda-beda pula. Dengan mengubah tegangan analog ke digital maka akan diperoleh sebuah data yang diolah menggunakan mikrokontroller Atmel ATtiny45. Sensor warna ini bisa membedakan Universitas Sumatera Utara warna- warna dari permen MM tersebut. Namun warna yang diperoleh sensor tidak bukan warna yang sebenarnya. Kelemahan menggunakan LDR dan LED ini juga terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Yudhi Andrian jurusan Fisika FMIPA USU, yang membuat sebuah robot pemindah benda berdasarkan warna. Kesalahan terjadi ketika benda didekatkan pada sensor warna, jarak antara benda dan sensor tidak selalu sama. Hal ini membuat data yang diperoleh tidak selalu sama, sehingga error alat tersebut sangat besar. Pilihan yang lebih baik ada pada sensor TCS230, yang didesain khusus sebagai sensor warna. TCS230 adalah IC pengkonversi warna ke frekuensi. Ada dua komponen utama pembentuk IC ini, yaitu photodioda dan pengkonversi arus ke frekuensi. Setiap warna bisa disusun dari warna dasar. Untuk cahaya tampak, warna dasar penyusunnya adalah warna Merah, Hijau dan Biru, atau lebih dikenal dengan istilah RGB Red-Green-Blue. Kelebihan sensor ini terletak pada tingkat kesensitifan sensor dan skala output yang bisa diatur langsung. Photodioda pada IC TCS230 disusun secara array 8x8 dengan konfigurasi: 16 photodiode untuk menfilter warna merah, 16 photodiode untuk memfilter warna hijau, 16 photodiode untuk memfilter warna biru, dan 16 photodiode tanpa filter. Kelompok photodiode mana yang akan dipakai bisa diatur melalui kaki selektor S2 dan S3. Dengan menggunakan sensor TCS230 ini penulis akan membuat sebuah alat pemisah benda berdasarkan warna yang lebih baik dan akurat. Untuk merancang alat tersebut menjadi suatu alat yang cerdas inteligent , digunakan sebuah mikrokontroler yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil pilihan yang digunakan sebagai otaknya. Mikrokontroler merupakan sebuah chip atau IC yang di dalamnya terdapat sebuah prosessor dan flash memori yang dapat dibacatulis sampai 1000 kali, sehingga biaya pengembangan menjadi murah karena dapat dihapus kemudian diisi kembali dengan program lain sesuai dengan kebutuhan. AT89S51 adalah chip mikrokontroler produksi Atmel Inc. AT89S51 mempunyai fitur dasar yang cukup lengkap untuk suatu pemrosesan input-output. Universitas Sumatera Utara

1.2. Tujuan Penelitian