produksi juga akan mengalami penurunan. Tentunya mengakibatkan pula harga jual per unit barang akan turun. Pada keadaan seperti ini produsen cenderung
untuk meningkatkan produksi barangnya karena permintaan akan barang-barang oleh para konsumen akan meningkat. Disamping itu permintaan akan tenaga kerja
dapat bertambah besar karena peningkatan kegiatan produksi perusahaan dalam menghasilkan output. Permintaan tenaga kerja seperti itu disebut “derived
demand “. Peningkatan dalam permintaan tenaga kerja seperti ini diakibatkan
karena efek skala scale effect. Apabila upah atau harga barang modal naik maka pengusaha ada yang lebih suka menggunakan teknologi padat modal untuk proses
produksinya dan menggantikan kebutuhan akan tenaga kerja dengan kebutuhan akan barang modal seperti mesin dan lain-lain sehingga terjadi
capital intensif dalam proses produksi. Penurunan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan karena
adanya pergantian atau penambahan penggunaan alat-alat atau mesin-mesin untuk proses produksi disebut efek subtitusi tenaga kerja subtitution effect. Jadi secara
relatif penggunaan tenaga kerja adalah
berkurang.
2.4 Kesempatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Mankiw 2007, hukum Okun menyatakan bahwa terdapat kaitan yang erat antara tingkat pengangguran dengan GDP Gross Domestic Product
riil, di mana terdapat hubungan yang negatif antara tingkat pengangguran dengan GDP riil. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan positif antara
kesempatan dengan GDP riil. Okun menggunakan data tahunan dari Amerika Serikat untuk menunjukkan hukum Okun ini seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 merupakan titik sebar dari perubahan dalam tingkat pengangguran pada sumbu horizontal dan perubahan persentase dalam GDP riil
pada sumbu vertikal. Gambar ini menunjukan dengan jelas bahwa perubahan dalam tingkat pengangguran dari tahun ke tahun sangat erat kaitannya dengan
perubahan dalam GDP riil dari tahun ke tahun, seperti terlihat pada garis titik sebar pengamatan yang berslope negatif.
Sumber : Mankiw , 2007
Gambar 2.4. Kurva Hukum Okun
Harrod-Domar Todaro, 2006 dalam teori pertumbuhannya menyatakan bahwa secara definitif tingkat pertumbuhan output Y dikurangi dengan tingkat
pertumbuhan produktivitas tenaga kerja YL sama dengan pertumbuhan kesempatan kerja L. Secara matematis hubungan-hubungan tersebut dapat
disajikan sebagai berikut :
∆
………………………………………………………… 1 Sementara itu menurut Todaro, 2006, faktor-faktor atau komponen
pertumbuhan ekonomi yang penting dalam masyarakat adalah sebagai berikut : 1.
Akumulasi modal, termasuk semua investasi baru dalam bentuk tanah, peralatan fisik, dan sumberdaya manusia.
2. Perkembangan populasi, yang akan mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan angkatan kerja. 3.
Kemajuan teknologi, terutama sektor industri. Perubahan Persentase
GDP riil
Perubahan Tingkat Pengangguran
Teori Harod-Domar menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya dengan lebih mengutamakan
perkembangan sektor-sektor ekonomi yang padat karya. Apabila pertumbuhan ekonomi dilihat dari pertambahan output dalam bentuk GDP konstan, maka akan
menghilangkan unsur inflasi didalamnya. Sementara itu di sisi lain inflasi sebenarnya dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan dapat
menciptakan kesempatan kerja. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa tolak ukur dari keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah diantaranya
adalah PDRB daerah tersebut dan pertumbuhan penduduk yang bermuara pada tingkat kesempatan kerja. PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah
dalam mengelola sumberdaya alam dan faktor-faktor produksi.
2.5. Penelitian Terdahulu