Sanitasi Lingkungan Industri Analisa CCP dan HACCP

101 menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari pucuk teh. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, bukan pupuk kimia. Pucuk teh dipetik di bawah pengawasan mandor petik. Pemetik memastikan pucuk teh yang dipetik merupakan pucuk teh yang baik. Dengan bantuan mandor, pucuk teh yang didapat dijaga dari pencemaran seperti pencemaran dari gulma. Pucuk teh yang telah dipetik kemudian dimasukkan ke dalam waring. Penggunaan waring ditujukan agar pucuk teh mendapatkan udara segar dan tidak terjadi pemanasan berlebihan yang dapat merusak pucuk daun teh. Pengangkutan teh pun diperhatikan agar pucuk teh tidak rusak atau pun tercemar. Penempatan waring-waring berisi teh diatur sedemikian rupa sehingga masih ada tempat untuk para pekerja pengangkutan di dalam truk teh. Hal ini akan membuat teh tidak terinjak-injak oleh pekerja ketika diangkut dari kebun ke pabrik pengolahan. Sesampainya di pabrik, teh kemudian diolah dengan pengawasan agar tidak ada barang yang mencemari. Produk antara dipindahkan dari satu bagian ke bagian berikutnya dengan hati-hati agar tidak rusak. Salah satu cara agar produk antara tidak tercemar adalah dengan menggunakan peralatan angkut khusus. Untuk produk jadi, produk disimpan dalam gudang. Produk jadi diletakkan di atas pallet agar tidak langsung bersentuhan dengan lantai, sehingga dapat meminimalisir adanya pencemaran. Selain itu, bahan kemasan untuk produk jadi yang digunakan adalah kemasan yang kedap udara. Dengan demikian, produk teh dapat terhindar dari pencemaran yang berasal dari lingkungan.

2. Sanitasi Lingkungan Industri

Lingkungan adalah hal yang perlu mendapat perhatian yang seksama. Pencemaran terhadap produk banyak dapat terjadi dari lingkungan yang tidak baik. Penjagaan sanitasi lingkungan industri akan mengurangi adanya kemungkinan pencemaran. Sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan pembuatan fasilitas dan konstruksi bangunan yang baik. Fasilitas dibangun berdasarkan persyaratan teknis dan kesehatan. 102 a. Konstruksi Bangunan Konstruksi bangunan pabrik dibuat sedemikian rupa agar bangunan kokoh. Bangunan dengan konstruksi yang kuat akan membuat pekerja bekerja dengan aman dan nyaman. Konstruksi bangunan juga disesuaikan dengan peralatan yang digunakan. Karena banyak peralatan yang memiliki ukuran besar dan tinggi, maka bangunan juga didesain besar dan tinggi. Kesesuaian konstruksi bangunan dengan penggunaannya akan membuat proses produksi dapat berjalan dengan lancar. b. Lantai Lantai di pabrik pengolahan teh di PT Pagilaran adalah lantai yang dilapisi keramik. Namun, ruangan yang berada di lantai 2 pabrik memiliki lantai yang terbuat dari kayu. Ruang produksi yang berada di lantai dua adalah ruang pelayuan. Selain itu, terdapat pula ruang yang memiliki lantai yang terbuat dari semen. Pemilihan bahan untuk lantai disesuakan dengan pemanfaatannya. Lantai ruang produksi dibuat dari keramik agar mudah untuk proses pembersihan, terlebih pada ruang sortasi basah. Pada ruang sortasi basah, lantai dibuat agak miring ke satu sisi agar air dapat mengalir keluar ketika disiram untuk dibersihkan. Selain itu, terdapat pula saluran air yang ditutupi kayu di tengah ruangan dan saluran air di tepi ruangan. Saluran air ini digunakan untuk mengalirkan air keluar menuju saluran pembuangan. Untuk gudang penyimpanan, lantai berupa lantai semen. Lantai semen adalah lantai yang cukup kuat untuk dilalui alat angkut yang berupa forklift dan hand-pallet. c. Dinding Dinding bangunan pabrik pengolahan teh PT. Pagilaran sebagian besar berupa dinding tembok. Pada beberapa bagian, dinding berupa perpaduan antara dinding tembok dan strimmin. Penggunaan strimmin sebagai salah satu bagian dinding adalah untuk tempat masuknya udara segar ke dalam ruangan tetapi dapat mencegah 103 masuknya hewan seperti burung. Ruangan yang menggunakan strimmin adalah ruang pelayuan pucuk teh. Pada bagian fermentasi, dinding juga dilapisi dengan keramik. Sedangkan untuk ruangan sortasi kering, dinding dilengkapi dengan penghisap debu yang berfungsi untuk menghisap debu yang berterbangan di dalam ruangan. d. Atap Atap bangunan pabrik terbuat dari seng yang bergelombang. Bahan seng dipilih karena mampu melindungi dari hujan, sinar matahari, dan angin kencang. Selain itu, atap seng dapat menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu dingin mengingat pabrik berada di daerah yang tinggi dan dingin. Atap pabrik tidak dilengkapi dengan langit- langit. e. Ventilasi Ventilasi berfungsi sebagai tempat pertukaran udara. Ventilasi dipasang diseluruh ruangan. f. Penerangan Penerangan dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Penerangan utama untuk pabrik adalah penerangan dari sinar matahari yang masuk melalui kaca jendela, ventilasi atau atap transparan. Selain itu juga digunakan lampu di ruangan yang sedikit celah atau ketika intensitas cahaya matahari kecil.

3. Sanitasi Mesin dan Peralatan