35
Lanjutan Tabel 5 Operasionalisasi variabel penelitian
Lanjutan tabel 5 Operasionalisasi variabel penelitian
Diolah dari berbagai sumber oleh penulis
Variabel Penjelasan
Indikator Skala
X
5
Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan volume
bisnis yang cukup dibandingkan investasi dalam total aktivanya.
Rasio ini mencerminkan efisiensi manajemen
dalam menggunakan
keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan
penjualan dan
mendapatkan laba
Z =1,2X1+1,4X
2 +3,3X3 + 0,6X4 +
1,0X5
Munawir 2002
Kali
Z Score Data laporan keuangan perusahaan
akan dianalisis dengan menggunakan beberapa
rasio keuangan
yang dianggap
dapat memprediksi
kebangkrutan sebuah perusahaan. Beberapa
rasio keuangan
yang mencerminkan
rasio likuiditas,
profitabilitas, dan
aktivitas perusahaan yang akan menghasilkan
rasio rasio atau angka-angka yang akan diproses lebih lanjut dengan
formula Altman Z score. Kali
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Objek penelitian yang diambil peneliti adalah perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2006 sampai
dengan tahun 2011. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Bakrie Telecom Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, PT Mobile-8 Telecom Tbk,dan PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk adalah operator telekomunikasi berbasis CDMA di
Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Ratelindo, yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT Bakrie Brother
Tbk Yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access ETDMA. Pada
bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT Bakrie Telekom, pada tahun 2006, PT Bakrie Telecom telah go-public dengan mendaftarkan
sahamnya dalam Bursa Efek Indonesia Pada 17 September 2007, pemerintah
Indonesia memberikan lisensi atas jaringan tetapsambungan langsung internasional Indonesia kepada Bakrie Telecom. Sebagai bagian dari lisensi ini,
Bakrie Telecom diharuskan membangun jaringan tetap untuk sambungan
langsung internasional.
PT XL Axiata Tbk didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan layanan umum.
Enam tahun kemudian, Perusahaan mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group
– pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari
– dan tiga investor asing NYNEX, AIF, dan Mitsui. Nama Perusahaan kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama dan
berikutnya menjadi PT. XL Axiata, dengan bisnis utama di bidang penyediaan layanan telepon dasar. Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial
dengan focus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan layanan
telepon dasar bergerak seluler. Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak
37 penting untuk Perusahaan. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL
menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia. Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh Axiata
Group Berhad “Axiata” melalui Indocel Holding Sdn Bhd 83,8 dan Emirates Telecommunications Corporation Etisalat melalui Etisalat International
Indonesia Ltd 16,0. PT Indosat Tbk
adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan
telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler Satelindo, IM3, StarOne. Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah:
Qatar Telecom Qtel Q.S.C. Qtel atas nama Qatar Telecom Qtel Asia Pte. Ltd 65, Pemerintah Indonesia 14.29 dan public 20.71.termasuk saham Seri
A. PT Indosat Tbk juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham NewYork.
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulakan operasinya pada tahun
1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat
menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI dan layanan transmisi televisi antarbangsa.
PT Satelit Palapa Indonesia Satelindo didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Ia mulai beroperasi pada tahun
1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan
kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Pada tahun 1994 Indosat
memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya yang sekarang ini berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia, dan New York Stock
Exchange. Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94 saham
Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi
PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha. PT Mobile-8 Telecom Tbk adalah perusahaan operator seluler berbasis
CDMA 800 MHz di Indonesia yang didirikan pada bulan Desember 2002. PT Mobile-8 Telecom Tbk memiliki produk layanan seluler dengan nama pasar fren
yang diluncurkan pada tanggal 08 Desember 2003 dan layanan fixed wireless