67.5 Analisis Profitabilitas Usaha dan Nilai Tambah Produk Pada Usaha Keripik Singkong Geprek Di Kabupaten Bogor

48 biaya variabel usaha sebesar 15.6 rupiah per gram. Perhitungan rata-rata biaya variabel ini dengan jelas dapat terlihat pada uraian berikut: Perhitungan titik impas pada penelitian ini dibedakan menjadi dua berdasarkan satuannya, yaitu unit dan rupiah. Berikut perhitungan titik impas pada usaha keripik singkong geprek Bapak Unandar dapat dilihat sebagai berikut: Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui titik impas dalam unit kilogram sebesar 42.7 kilogram dan titik impas dalam rupiah didapatkan sebesar 1 067 841.3 rupiah. Artinya untuk mencapai keadaan impas atau usaha tidak rugi dan tidak untung, usaha keripik singkong Bapak Unandar harus memproduksi paling sedikit sebanyak 42.7 kilogram per tahun dengan total penerimaan sebesar 1 067 841.3 rupiah per tahun pada produk keripik singkong ukuran 20 gram. Adapun perbandingan antara hasil perhitungan titik impas dengan kondisi aktual usaha dapat di lihat lebih jelas pada Tabel 21. Tabel 21 Perbandingan titik impas dengan kondisi aktual usaha keripik singkong geprek ukuran 20 gram per tahun Keterangan Titik Impas Keadaan Aktual Per Tahun Per Tahun Dalam unit kg

42.7 48

Dalam RupiahRp 1 067 841.3 1 200 000 Berdasarkan Tabel 21 terlihat bahwa usaha keripik singkong Bapak Unandar kondisinya berada di atas keadaan titik impas. Ini terlihat dari kemampuan usaha dalam memproduksi dan menjual habis sebanyak 48 kilogram keripik singkong yang dihasilkan dari produk keripik singkong berukuran 20 gram, serta memperoleh pendapatan sebesar 1 200 000 rupiah per tahun. Kelebihan total penerimaan di atas biaya variabel pada usaha keripik singkong Bapak Unandar, menunjukkan usaha tersebut mampu menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Kondisi perusahaan dalam titik impas juga dapat digambarkan pada grafik, seperti 49 pada Gambar 7. Pada gambar terlihat bahwa penerimaan pada titik impas berada di atas biaya tetap sehingga perusahaan mampu berproduksi di atas titik impas. Gambar 7 Titik impas produk keripik singkong ukuran kemasan 20 gram Kemampuan suatu usaha memperoleh laba dapat dianalisis dengan profitabilitas. Analisis profitabilitas merupakan hasil perkalian antara MIR dan MOS. MIR Marginal Income Ratio merupakan pembagian antara selisih dari total penerimaan dan total biaya variabel, dengan hasil penjualan itu sendiri. Total penerimaan yang didapat adalah sebesar 1 200 000 rupiah per tahun sedangkan TVC sebsar 749 134.178 rupiah per tahun. Adapun perhitungan MIR untuk usaha Keripik Singkong geprek dapat terlihat sebagai berikut : = 37.6 Keterangan di atas menjelaskan bahwa setiap tahun usaha keripik singkong Bapak Unandar yang berukuran 20 gram mampu memberikan 37.6 persen dari hasil penjualannya, untuk menutupi biaya tetap usaha dan mendapatkan keuntungan. Hasil penjualan pada tingkat titik impas jika dihubungkan dengan penjualan aktual, maka akan diperoleh informasi tentang seberapa jauh volume penjualan boleh turun sehingga usaha tidak rugi yang disebut juga Marginal of Safety MOS. MOS adalah penurunan jumlah produksi yang dapat ditoleransi oleh perusahaan di atas titik impas. Berikut perhitungan MOS untuk usaha ini dapat terlihat pada uraian berikut : 50 = 11 Perhitungan di atas menunjukkan bahwa usaha ini memiliki tingkat keamanan yaitu 11 persen, yang menunjukkan batas penurunan tingkat penjualan agar usaha tidak mengalami kerugian. Persentase dari MOS dapat dihubungkan langsung dengan tingkat keuntungan usaha atau MIR guna melihat tingkat profitabilitas usaha yang bersangkutan. Profitabilitas yaitu ukuran seberapa besar kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan, dimana perhitungan profitabilitas untuk usaha Keripik Singkong Bapak Unandar sebagai berikut: = 4.1 Perhitungan di atas menunjukkan usaha Bapak Unandar dengan memproduksi produk berukuran 500 gram memiliki tingkat profitabilitas sebesar 4.1 persen. Ini menunjukkan bahwa apabila usaha tersebut mampu menjual seluruh hasil produksi, maka keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan adalah 4.1 persen. Di samping perhitungan di atas yang sudah dijelaskan, ada satu parameter lagi yang disebut degree of operating leverage DOL guna memberikan ukuran dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap profit pada tingkat penjualan tertentu. Perhitungan DOL dapat dihitung dengan menghitung komponen- komponen terlebih dahulu. Komponen tersebut diantaranya laba kontribusi dan laba bersih.. Berikut perhitungan DOL untuk produk keripik singkong ukuran 500 gram adalah sebagai berikut : =9.1 Berdasarkan perhitungan di atas pada total penerimaan sebesar 1 200 000 rupiah, degree of operating leverage usaha ini adalah sebesar 9.1 kali. Jika misalnya total penerimaan mengalami kenaikan sebesar 10 persen pada total penerimaan 1 200 000 rupiah tersebut, maka laba bersih akan mengalami kenaikan yaitu sebesar 91 persen yang didapat dari 9.1 dikali 10. 51 Tabel 22 Perbandingan perhitungan profitabilitas dan degree of operating leverage keripik singkong geprek per ukuran kemasan per tahun No Ukuran Kemasan gram Keuntungan DOL 1 150 dan 75 26.1

2.3 2 130

28.3 2.2

3 500 25.2

2.3 4 20

4.1 9.1

Berdasarkan Tabel 22 terlihat bahwa produk keripik singkong geprek Bapak Unandar yang memiliki tingkat keuntungan terbesar adalah pada ukuran 130 gram yaitu sebesar 28.3 persen. Akan tetapi nilai degree of operating leverage DOL terbesar adalah pada ukuran 20 gram yaitu sebesar 9.1. Nilai dari DOL tertinggi menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai peluang menghasilkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan produk yang lain apabila total penjualan produk di tingkatkan. Produk utama dari UKM Keripik Singkong Geprek adalah produk dengan ukuran kemasan 150 dan 75 gram, karena kedua produk tersebut memiliki tingkat penjualan terbesar per bulan. Keuntungan dari produk tersebut dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 Perhitungan keuntungan UKM keripik singkong geprek ukuran 150 dan 75 gram per bulan No Uraian UKM Keripik Singkong Geprek 150 dan 75 gram 1 Total Biaya Variabel Rp 6 294154.223 2 Total Biaya Tetap Rp 5 195 682.044 3 Total Biaya Rp 11 489 836.27 4 Total Penerimaan Rp