Model perubahan garis pantai di sekitar delta sungai jeneberang, Makassar, Sulawesi Selatan

(1)

MODEL PERUBAHAN GARIS PANTAI DI SEKITAR DELTA

SUNGAI JENEBERANG, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

S A K K A

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Model Perubahan Garis Pantai di Sekitar Delta Sungai Jeneberang, Makassar, Sulawesi Selatan adalah karya saya sendiri dengan arahan pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2012

S a k k a

NIM: C661040021


(3)

ABSTRACT

SAKKA, Shoreline Changes Model at Jeneberang Around River Delta, Makassar, South Sulawesi. Under direction of MULIA PURBA, I WAYAN NURJAYA. HIDAYAT PAWITAN AND VINCENTIUS P. SIREGAR.

The study of shoreline changes during 1990 - 2008 around the delta of the River Jeneberang, Makassar was conducted by evaluating sediment transport into and out of a cell. The wave heights and periods at deep water offshore of the coast ware predicted using wind data recorded at Potere Stasiun, Makassar in 1990 - 2008. Wave transformation as these deep water waves propagated toward the coast ware analized by considereing the effect of shoaling and refraction to determine changes of wave patterns (wave directions and heights) and the breaking of the waves near the coast. Longshore sediment transport was computed by considering the influence of heights and angles of the breaking waves. Generally the height of breaking wave that coming from southwest and west ware higher than those from northwest. Results of calculation of sediment transport show that the dominant of sediment transport was to the north during the arrival of the southwest and west waves, and to the south when the wave coming from the northwest. Comparison between shore profiles resulting from model and coastline satellite imagery showed similarity. The difference between the two tended to be occurred at the head land part of the shoreline. This was due to complexity of coastal dynamic at the area. The results of the 19 years shoreline simulation showed that there was a tendency of abrasion at the upsteam head land part as the wave energy tend to converge and accretion at the bay part as the wave energy tend to diverge. Abrasion mainly occurred at Tanjung Bunga (head land) where the coast retreat 181.1 m. This was caused by the closure of the Jeneberang River and Bilibili Dam development. Therefore, the sediment supply to the coast of Tanjung Bunga was decreased while the wave heights were very large. Accretion occur in the bay area (Tanjung Merdeka) where the coast advance to the sea for about 59.8 m. The shoreline tend to be stable when the profile is straight such as Barombong Coast. Result of simulation model showed that about 24.5 ha faced abration (with abration rate about 10585.1 m3/year) while about 6.2 ha faced accretion (with sedimentation rate about 900.4 m3/year) during 1990 – 2008. Keywords: abrasion, accretion, sediment transport, shoreline changes.


(4)

SAKKA. Model Perubahan Garis Pantai di Sekitar Delta Sungai Jeneberang, Makassar, Sulawesi Selatan. Dibimbing oleh MULIA PURBA sebagai ketua komisi pembimbing, I WAYAN NURJAYA, HIDAYAT PAWITAN dan VINCENTIUS P. SIREGAR sebagai anggota komisi pembimbing.

Wilayah pantai merupakan zona persinggungan dan interaksi antara atmosfer, daratan dan lautan sehingga sangat dinamik. Zona pantai senantiasa mengalami dampak dari pengaruh eksternal dan internal baik yang bersifat alami maupun campur tangan manusia untuk menuju ke suatu kondisi keseimbangan alami. Faktor alami yang mempengaruhi wilayah pantai diantaranya adalah gelombang, arus, pasang surut, aksi angin, iklim, dan aktivitas tektonik maupun vulkanik. Sedangkan kegiatan campur tangan manusia dalam hal ini adalah pemanfaatan suatu kawasan pantai seperti kegiatan industri, perikanan, pelabuhan, pertambangan, pemukiman dan penutupan sungai.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik gelombang laut lepas, transformasi gelombang, besar angkutan sedimen dan memprediksi laju perubahan garis pantai delta Sungai Jeneberang dengan menggunakan model dan dibandingkan dengan hasil citra satelit.

Kebaruan penelitian ini adalah model yang dibuat terdiri dari model perhitungan gelombang laut lepas yang menggunakan data angin harian selama 19 tahun, model transformasi gelombang dari laut lepas ke garis pantai, model angkutan sedimen sejajar pantai dan model perubahan garis pantai, dimana keempat model tersebut menyatu dalam satu program utama dan saling mempengaruhi. Selain itu pada model perhitungan angkutan sedimen dilakukan penyesuaian pada grid dimana garis pantai hasil model terlalu jauh menyimpang dari garis pantai hasil citra.

Profil lereng pantai dari selatan ke utara (dari pantai Barombong sampai Tanjung bunga) cenderung semakin membesar. Lereng pantai di perairan Barombong berkisar antara 0.9-1.3%, di perairan Tanjung merdeka berkisar antara 0.8-1.2% dan di perairan Tanjung bunga berkisar antara 1.0-1.3%,

Hasil perhitungan tinggi gelombang menunjukkan bahwa tinggi gelombang dominan berada pada kisaran 0.40 - 0.59 m (47.98 %) dan 0.60 – 0.79 m (30.53 %). Sedangkan arah gelombang dominan dari arah barat (32.25 %), barat laut (21.46 %) dan barat daya (20.46 %). Tinggi gelombang rata-rata bulanan yang terjadi umumnya lebih besar pada bulan Desember – Februari (musim barat) dibandingkan pada bulan Juni – Agustus (musim timur), kecuali pada tahun 2007 tinggi gelombang rata-rata bulanan terbesar pada bulan Juni. Tinggi gelombang yang terjadi di lokasi penelitian sangat dipengaruhi oleh kondisi angin musiman di Selat Makassar.

Gelombang yang merambat dari laut lepas menuju pantai akan mengalami perubahan tinggi dan arah gelombang. Pada saat gelombang mendekati pantai maka terjadi perubahan garis ortogonal gelombang yaitu menunjukkan arah perambatan gelombang yang membelok dan cenderung untuk tegak lurus dengan garis pantai. Tinggi gelombang mula-mula mengalami penurunan di perairan transisi dan di perairan yang sangat dangkal tinggi gelombang membesar secara


(5)

perlahan hingga mencapai tinggi maksimum saat gelombang pecah. Penurunan tinggi gelombang mulai terjadi pada kedalaman 10 m kemudian pada kedalaman 5 m tinggi gelombang mulai membesar sampai pecah, dan tinggi gelombang berkurang secara drastis hingga bernilai nol pada garis pantai. Perubahan tinggi dan arah gelombang yang terjadi selama menjalar dari laut lepas ke pantai di sebabkan oleh pengaruh shoaling dan refraksi karena adanya perubahan kedalaman laut.

Pada saat gelombang datang dari arah barat daya besar angkutan sedimen berkisar antara 0.9 sampai 282.5 m3/hari dengan rata-rata 20.6 m3/hari ke arah utara dan 0.8 sampai 11.2 m3/hari dengan rata-rata 2.7 m3/hari ke arah selatan. Pada saat gelombang datang dari arah barat besar angkutan sedimen berkisar antara 0.1 sampai 265 m3/hari dengan rata-rata 19.9 m3/hari ke arah utara dan 7.8 sampai 49.7 m3/hari dengan rata-rata 11.9 m3/hari ke arah selatan. Pada saat gelombang datang dari arah barat laut angkutan sedimen di sepanjang pantai berkisar antara 0.5 sampai 10.1 m3/hari dengan rata-rata 2.6 m3/hari ke arah utara dan 0.1 sampai 280.5 m3/hari dengan rata-rata 19.7 m3/hari ke arah selatan. Hal ini menunjukkan bahwa netto angkutan sedimen di lokasi penelitian dominan ke arah utara.

Hasil prediksi model pada tahun 1990 - 2008 memperlihatkan adanya perbedaan perkembangan daratan yang tidak simetris di sekitar muara sungai pada pantai Barombong bagian utara dan pantai Tanjung Merdeka bagian selatan. Hal ini diduga karena perkembangan daratan di sekitar muara sungai sangat dipengaruhi oleh arah angkutan sedimen yang dibangangkitkan oleh gelombang.

Pantai Tanjung Bunga mempunyai bentuk garis pantai yang melekuk ke darat sehingga secara teori seharusnya mengalami akresi, tetapi orientasi pantai Tanjung Bunga cenderung menghadap barat laut sehingga pada saat gelombang datang dari arah barat daya dan barat sudut gelombang pecah di pantai Tanjung Bunga lebih besar dibandingkan dengan pantai Barombong dan Tanjung Merdeka. Hal ini menyebabkan angkutan sedimen di pantai Tanjung Bunga lebih besar dibandingkan dengan pantai Barombong dan Tanjung Merdeka sehingga pantai Tanjung Bunga mengalami abrasi lebih besar dibandingkan dengan pantai Barombong dan Tanjung Merdeka.

Selain itu pada tahun 1993 muara Sungai Jeneberang bagian utara ditutup sehingga sedimen yang berasal dari Sungai Jeneberang semuanya mengalir ke muara bagian selatan. Hal ini menyebabkan pantai Tanjung Bunga tidak mendapat lagi suplai sedimen dari muara Sungai Jeneberang bagian utara, sedangkan hempasan gelombang yang terjadi setiap saat cukup besar sehingga pantai Tanjung Bunga telah mengalami abrasi sekitar 181.1 m pada tahun 2008. Laju abrasi di pantai Tanjung Bunga selama tahun 1990 sampai 2008 sebesar 9.5 m/tahun.

Hasil prediksi model menunjukan bahwa luas lahan yang mengalami abrasi di sepanjang pantai pada tahun 1990-2008 sekitar 24.5 ha, sedangkan yang mengalami akresi sekitar6.2 ha. Berdasarkan luas lahan yang mengalami abrasi, maka diperkirakan jumlah sedimen yang terangkut selama tahun 1990-2008 sekitar 201 116.5 m3 atau 10 585.1 m3/tahun, sedangkan yang tersedimentasi sekitar 17 107.6 m3 atau 900.4 m3/tahun.


(6)

Hak Cipta milik IPB, tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.


(7)

MODEL PERUBAHAN GARIS PANTAI DI SEKITAR DELTA

SUNGAI JENEBERANG, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

S A K K A

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Ilmu Kelautan

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(8)

Penguji pada Ujian Tertutup:

Dr. Ir. John I. Pariwono, M.Sc.

Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, IPB Dr. Ir. Bisman Nababan, M.Sc.

Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, IPB

Penguji pada Ujian Terbuka:

Prof. Dr. Dadang Ahmad Suriamiharja, M.Sc. Guru Besar Jurusan Fisika, FMIPA, UNHAS Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc.


(9)

Judul : Model Perubahan Garis Pantai di Sekitar Delta Sungai Jeneberang, Makassar, Sulawesi Selatan

Nama : Sakka NIM : C661040021

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Mulia Purba, M.Sc Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc

Ketua Anggota

Prof. Dr. Ir. Hidayat Pawitan, M.Sc. Dr. Ir. Vincentius P. Siregar, DEA Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Ilmu Kelautan

Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr


(10)

PRAKATA

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kebesaran nikmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Judul penelitian ini adalah Model Perubahan Garis Pantai di Sekitar Delta Sungai Jeneberang, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Kelautan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Penulis mendapatkan bantuan dan kemudahan dari berbagai pihak, karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Mulia Purba, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing, Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Hidayat Pawitan, M.Sc. dan Dr. Ir. Vincentius P. Siregar, DEA masing-masing selaku anggota komisi pembimbing atas segala masukan dan saran-saran yang diberikan.

2. Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc selaku ketua program studi Ilmu Kelautan, Program Pascasarjana IPB.

3. Dr. Ir. John I. Pariwono, M.Sc. dan Dr. Ir. Bisman Nababan, M.Sc. atas kesediaannya menjadi penguji luar komisi pada ujian sidang tertutup.

4. Prof. Dr. Dadang Ahmad Suriamiharja, M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc. atas kesediaannya menjadi penguji luar komisi pada ujian sidang terbuka.

5. Rektor dan Dekan Fakultas MIPA Universitas Hasanudin yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan Pendidikan Program Doktor (S3) pada Program Studi Ilmu Kelautan IPB.

6. Pemerintah RI, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Biaya Pendidikan Pascasarjana (BPPS) atas bantuan beasiswa yang diberikan.

7. PEMDA Provinsi Sulawesi Selatan dan Mitra Bahari-Coremap II yang telah memberikan bantuan biaya penulisan disertasi.

8. Dr. M. A. Hamzah, M.Sc. yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di Makassar.

9. Berbagai pihak yang telah banyak membantu terhadap keberhasilan penulis dalam menyelesaikan program doktor di Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2012


(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Salongge Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Oktober 1964. Penulis masuk sekolah dasar (SD) tahun 1971 pada SD Negeri Bara-baraya, Makassar dan tamat tahun 1977. Kemudian melanjutkan studi tahun 1977 pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri IV Makassar dan tamat tahun 1981. Setelah menamatkan SMP, penulis melanjutkan studi pada Sekolah Menengah Umum (SMU) LPPM UMI Makassar dan tamat tahun 1984. Pada tahun 1984 melanjutkan studi pada Universitas Hasanuddin pada Fakultas MIPA Jurusan Fisika dan memperoleh gelar sarjana Fisika pada tahun 1990. Sejak tahun 1991 sampai sekarang, penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Program Studi Geofisika Fakultas MIPA Universitas Hasanudi. Pada tahun 1993 penulis melanjutkan studi Program Magister (S2) di Program Studi Geografi Fisik Fakultas Geografi UGM dan menyelesaikan studi pada tahun 1996. Kesempatan untuk melanjutkan studi ke Program Doktor diperoleh pada tahun 2004 pada Program Studi Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7

1.4 Hipotesis ... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ... 7

1.6 Kebaruan ... 8

2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Gelombang ... 11

2.2 Kecepatan Arus Menyusur Pantai ... 14

2.3 Angkutan Sedimen di Pantai ... 16

2.4 Perubahan Garis Pantai ... 18

3 METODOLOGI ... 25

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 25

3.2 Alat dan Bahan ... 25

3.3 Pengumpulan Data ... 27

3.3.1 Data kecepatan dan arah angin ... 27

3.3.2 Pengukuran kedalaman dasar laut ... 27

3.3.3 Pengukuran pasang surut ... 27

3.3.4 Pengambilan sampel sedimen ... 29

3.3.5 Citra landsat ... 29

3.4 Analisis Data ... 29

3.4.1 Analisis data angin ... 29

3.4.2 Analisis data sedimen ... 29

3.4.3 Analisis data pasang surut ... 32

3.4.4 Analisis data citra ... 33

3.5 Desain Model ... 34

3.5.1 Struktur model perubahan garis pantai ... 34

3.5.2 Perhitungan tinggi dan periode gelombang ... 37

3.5.3 Transformasi gelombang ... 42

3.5.4 Perhitungan angkutan sedimen ... 45

3.5.5 Perubahan garis pantai ... 46

4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Kecepatan dan Arah Angin ... 51

4.2 Bentuk Profil Pantai ... 53

4.3 Gelombang ... 56

4.3.1 Karakteristik gelombang laut lepas ... 56

4.3.2 Transformasi gelombang ... 59


(13)

xviii

4.5 Sedimen Pantai ... 65

4.5.1 Karakteristik sedimen pantai ... 65

4.5.2 Angkutan sedimen sejajar pantai ... 69

4.6 Perubahan Garis Pantai ... 72

5 SIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Simpulan ... 87

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(14)

DAFTAR TABEL

No. halaman

1. Kriteria gelombang pecah ... 14

2. Klasifikasi ukuran partikel sedimen ... 30

3. Distribusi nilai parameter statistik sedimen ... 31

4. Persentase kecepatan dan arah angin harian selama tahun 1990 – 2008 51 5. Data Kemiringan pantai pada jarak 0 sampai 1 km ke lepas pantai ... 54

6. Presentase tinggi dan arah gelombang laut pada kedalaman 20 m selama tahun 1990 – 2008 ... 58

7. Hasil perhitungan konstanta harmonik pasang surut Kota Makassar... 65

8. Hasil perhitungan tunggang air pasang surut pada referensi MSL ... 65

9. Hasil perhitungan persentase diameter butiran sedimen ... 66

10. Massa jenis dan statistik butiran sedimen di sepanjang patai lokasi penelitian ... 66

11. Jarak maksimum perubahan garis pantai hasil citra tahun 1990 – 2008 74 12. Selisih perubahan garis pantai antara hasil citra pada tahun yang sama dengan hasil model relatif terhadap garis pantai awal tahun 1990 ... 80 13.

14.

Jarak maksimumperubahan garis pantai hasil model

tahun 1990 – 2008 ... Luas lahan yang mengalami abrasi dan akreasi serta jumlah sedimen yang terangkut dan terendapkan dari hasil model dan hasil citra ………

82 83


(15)

DAFTAR GAMBAR

No. halaman

1. Diagram alir rumusan masalah dan pencapaian tujuan penelitian ... 9

2. Peta lokasi penelitian ... 26

3. 4. 5. Peta lokasi pengukuran batimetri, pasang surut dan sedimen ... Penentuan kelerengan pantai ……….. Penentuan posisi muka air pada saat perekaman citra ………... 28 33 34 6. Diagram alir program utama perubahan garis pantai ... 36

7. Hubungan antara RL dengan kecepatan angin di darat (UL) ... 39

8. Diagram alir koreksi kecepatan angin dan perhitungan tinggi serta perioda gelombang laut lepas ... 40

9. Defenisi sudut gelombang pecah terhadap garis pantai ... 43

10. Bentuk grid yang digunakan dalam perhitungan transformasi Gelombang ... 44

11. Diagram alir transpormasi gelombang ... 44

12. Pembagian garis pantai menjadi sederetan sel ... 46

13. Angkutan sedimen yang masuk dan keluar sel ... 46

14. Perubahan garis pantai akibat angkutan sedimen ... 47

15. Diagram alir perhitungan angkutan sedimen dan perubahan garis pantai ... 49

16. Mawar angin (wind rose) pada tahun 1990 – 2008 ... 52

17. Diagram batang distribusi kecepatan angin tahun 1990 – 2008 ... 52

18. Mawar angin (wind rose) (a) musim baratan, (b) musim timuran ... 53

19. Hasil pengukuran kedalaman dasar laut ... 54

20. Hasil pengukuran kelerengan pantai (a) Tanjung Bunga (b) Tanjung Merdeka, (c) Barombong ... 55

21. Tinggi gelombang harian selama tahun 1990 –2008 ... 57

22. Periode gelombang harian selama tahun 1990 –2008 ... 57

23. Tinggi dan perioda gelombang maksimum bulanan (a) tahun 1990 – 1999, (b) tahun 2000 – 2008 ... 58

24. Proses refraksi gelombang yang menuju pantai (a) arah gelomabng dari barat laut, (b) dari barat dan (c) dari barat daya, (d) refraksi gelombangpada pantai yang melengkung ke darat dan ke laut ... 60


(16)

25. Perubahan tinggi gelombang dari laut lepas sampai pada saat

gelombang pecah, (a) i = 250, (c) i = 630 dan (c) i = 940 ... 61

26. Tinggi gelombang pecah sepanjang pantai dengan tinggi gelombang laut lepas (H0) yang berbeda ... 62

27. Jarak gelombang pecah dari garis pantai dengan tinggi gelombang laut lepas (H0) yang berbeda ... 64

28. Grafik data pasang surut di lokasi penelitian ... 64

29. Persentase jenis sedimen di sepanjang patai Barombong ... 67

30. Persentase jenis sedimen di sepanjang patai Tanjung Merdeka ... 68

31. Persentase jenis sedimen di sepanjang patai Tanjung Bunga ... 69

32. Besar angkutan sedimen di sepanjang pantai dengan arah datang gelombang dari barat daya, barat dan barat laut ... 70

33. Besar angkutan sedimen pada setiap lokasi daerah penelitian ... 72

34. Perubahan garis pantai hasil citra tahun 1990 – 2008 (atas) dan diperbesar pada lokasi A, B, C,D, E, F dan G (bawah) ... 73

35. Jarak perubahan garis pantai hasil citra (a) tahun 1999, (b) 2003 dan (c) 2008 ... 75

36. Perubahan garis pantai hasil citra dan hasil model tahun 1999 (atas) dan diperbesar pada lokasi A, B, C,D, E, F dan G (bawah) ... 77

37. Perubahan garis pantai hasil citra dan hasil model tahun 2003 (atas) dan diperbesar padalokasi A, B, C, D, E, F dan G(bawah) ... 78

38. Perubahan garis pantai hasil citra dan hasil model tahun 2008 (atas) dan diperbesar pada lokasi A, B, C,D, E, F dan G (bawah) ... 79

39. Perubahan garis pantai hasil model tahun 1990 – 2008, atas dan dan diperbesar pada lokasi A, B, C,D, E, F dan G (bawah) ... 81 40.

41.

Lokasi pantai yang mengalami abrasi dan akresi ... Jarak perubahan garis pantai hasil model (a) tahun 1999,

(b) 2003 dan (c) 2008 ...

83 85


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No. halaman

1. Data kecepatan angin harian tahun 1990 – 2008 ... 93

2. Data arah angin harian tahun 1990 – 2008 ... 101

3. Grafik distribusi sedimen ... 109

4. Data hasil pengukuran pasang surut ... 113

5. Data pengukuran posisi untuk koreksi citra ... 115

.6. Program Perubahan garis pantai ... 117

7. Mawar angin (wind rose) setiap tahun (1990 – 2008) ... 131

8. Wind rose data angin reanalisis yang diunduh dari http://ecmwf.int.... 133

9. Hasil perhitungan tinggi gelombang laut lepas ... 135


(18)

1.1 Latar Belakang

Wilayah pantai merupakan suatu zona yang sangat dinamik karena merupakan zona persinggungan dan interaksi antara udara, daratan dan lautan. Zona pantai senantiasa memiliki proses penyesuaian yang terus menerus menuju ke suatu keseimbangan alami terhadap dampak dari pengaruh eksternal dan internal baik yang bersifat alami maupun campur tangan manusia. Faktor alami diantaranya adalah gelombang, arus, pasang surut, aksi angin, iklim, dan aktivitas tektonik maupun vulkanik. Sedangkan kegiatan campur tangan manusia adalah pemanfaatan suatu kawasan pantai seperti kegiatan parawisata, industri, perikanan, pelabuhan, pertambangan, pemukiman dan penutupan sungai (Suriamihardja 2005).

Perubahan yang terjadi di sepanjang pantai berlangsung dari waktu ke waktu. Pola perubahan dalam waktu yang lama berlangsung pada kurun waktu ratusan atau ribuan tahun, pola perubahan sedang berlangsung pada kurun waktu puluhan tahun, sedangkan pola perubahan dalam waktu yang singkat merupakan perubahan yang terjadi dalam kurun waktu harian atau bulanan (Horikawa 1988 dan Thomas et al. 2002).

Suatu pantai mengalami abrasi, akresi atau tetap stabil tergantung pada sedimen yang masuk dan yang meninggalkan pantai. Abrasi pantai terjadi apabila di suatu pantai yang ditinjau mengalami pengurangan sedimen yaitu sedimen yang terangkut lebih besar dari yang terdeposit (Triatmodjo 1999).

Pantai di sekitar delta Sungai Jeneberang berhadapan langsung dengan Selat Makassar sehingga mudah diterjang oleh gelombang yang berasal dari Selat Makassar. Akibat hembusan angin musiman yang berganti setiap enam bulan, maka pantai di di sekitar delta Sungai Jeneberang menerima hempasan gelombang yang berubah-ubah sesuai dengan arah hembusan angin dan akan menyebabkan arah dan besar angkutan sedimen berubah sesuai dengan dinamika hempasan gelombang (Suriamihardja 2005).


(19)

2

Upaya manusia dalam memanfaatkan kawasan pantai sering tidak dilandasi dengan pemahaman yang baik tentang perilaku pantai sehingga menimbulkan dampak yang merugikan lingkungan pantai seperti abrasi atau sedimentasi. Dalam pemanfaatan wilayah pantai, diperlukan pengetahuan dan pemikiran ilmiah tentang fenomena pantai sebagai bahan masukan dalam pengembangan perencanaan dan pelestarian daerah pantai.

Pengetahuan tentang karakteristik gelombang yang dibangkitkan oleh angin merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam perencanaan bangunan pantai, dimana data gelombang dalam waktu yang panjang sangat diperlukan (Shahidi et al. 2009). Namun demikian pada beberapa tempat data gelombang hasil pengukuran di lapangan dalam waktu panjang biasanya tidak tersedia sehingga perlu untuk melakukan prediksi gelombang dengan menggunakan data angin.

Sampai saat ini telah dikembangkan beberapa metode prediksi gelombang di laut lepas, seperti metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB), Wilson, JONSWAP, Donelan dan Coastal Engineering Manual (CEM) (Shahidi et al. 2009). Metode tersebut telah digunakan dan diuji ketelitiannya di berbagai tempat seperti metode SMB telah digunakan di U.S. Army dan British Standard, metode Wilson telah digunakan di pelabuhan Jepang. Metode Donelan, SMB dan JONSWAP telah digunakan dan dievaluasi di Ontario, metode CEM juga digunakan dan dievaluasi di Ontario untuk kondisi fetch terbatas (Kazeminezhad

et al. 2005).

Beberapa model telah dikembangkan untuk memprediksi karakter gelombang. Model yang menyelesaikan persamaan kekekalan energi telah dilakukan oleh Booij et al. (1999), Kazeminezhad et al. (2007), Moeini dan Shahidi (2009). Model tersebut memerlukan data batimetri, meteorologi dan oseanografi dalam waktu yang panjang (Browne et al. 2007).

Dalam perancanaan teknik pantai sangat perlu untuk mengetahui karakteristik penjalaran gelombang dari laut lepas ke garis pantai. Hal ini disebabkan karena gelombang yang menjalar di atas batimetri yang tidak seragam akan mengalami sejumlah perubahan bentuk (Balas & Inan 2002). Terjadinya perubahan bentuk gelombang pada saat merambat dari laut lepas ke pantai dapat


(20)

disebabkan karena pengaruh dari beberapa proses seperti shoaling, refraksi, difraksi, refleksi, interaksi nonlinier, gesekan dasar, perkolasi, input energi angin, irregularitas gelombang, penyebaran arah gelombang, gelombang pecah dan interaksi gelombang arus (Maa & Wang 1995, USACE 2003a).

Analisis transformasi gelombang sangat sulit dilakukan jika semua faktor tersebut dimasukkan dalam perhitungan dengan hanya menggunakan program komputer sederhana. Namun demikian, pada saat gelombang merambat dari laut lepas ke garis pantai faktor-faktor tersebut tidak mempunyai pengaruh yang sama pentingnya pada semua kasus. Umumnya, faktor yang sangat penting dalam transformasi gelombang adalah proses refraksi dan shoaling, tetapi jika terdapat struktur maka faktor-faktor yang berpengaruh adalah refraksi, shoaling dan difraksi (Maa & Wang 1995).

Model yang mensimulasikan transformasi gelombang dengan hanya memperhitungkan pengaruh shoaling telah dilakukan oleh Thornton dan Guza (1983) yang didasarkan pada persamaan kekekalan flux energi untuk menjelaskan transformasi distribusi tinggi gelombang di pantai Torrey Pines. Model ini memberikan hasil simulasi transformasi gelombang yang baik dengan memasukkan pengaruh dissipasi akibat gesekan dasar pantai.

Model yang memperhitungkan tiga proses utama (refraksi gelombang,

shoaling dan difraksi gelombang) pada transformasi gelombang telah dilakukan oleh Maa dan Wang (1995) dengan menggunakan model RCPWAVE yang dikembangkan oleh U.S. Army Corps of Engineers. Model ini telah digunakan di teluk Chesapeake, pantai Virginia. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa gesekan dasar merupakan faktor yang sangat penting dalam transpormasi gelombang. Jika efek gesekan dasar dikeluarkan, maka hasil perhitungan tinggi gelombang di dekat pantai akan menjadi lebih besar dari pada hasil pengukuran.

Balas dan Inan (2002) membuat model transformasi gelombang yang memperhitungkan pengaruh shoaling, difraksi, refraksi dan gelombang pecah dengan menggunakan persamaan mild slopes. Untuk menjelaskan transformasi gelombang, persamaan mild slope diselesaikan menggunakan tiga parameter yaitu tinggi gelombang, sudut gelombang dan fase gelombang. Hasil simulasi model menunjukkan adanya kesesuaian dengan hasil eksperimen.


(21)

4

Abdallah et al. (2006) memprediksi parameter gelombang (tinggi, periode dan arah gelombang) laut lepas dan transformasi gelombang di Tanjung Rosetta, Teluk Abu-Qir dengan menggunakan program ACES. Tinggi gelombang rata-rata tahunan sekitar 0.94 m dan periode sekitar 6.5 detik dengan arah gelombang dominan datang dari arah barat daya sepanjang tahun. Hasil simulasi transformasi gelombang menunjukkan bahwa karakteristik gelombang pada kedua sisi Tanjung Rosetta hampir sama.

Untuk keperluan perencanaan pengelolaan kawasan pantai, maka selain penelitian tentang transformasi gelombang juga dibutuhkan penelitian tentang perubahan garis pantai sehingga pembangunan yang dilakukan tidak berdampak terhadap lingkungan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan garis pantai di suatu lokasi adalah dengan menggunakan model matematik atau numerik (Larson et al. 1987; Koutitas 1988; Dabees & Kamphuis 2000).

Beberapa model numerik telah dibuat untuk mensimulasikan perubahan garis pantai, model ini meliputi model dua dimensi dan tiga dimensi. Model dua dimensi menghitung perubahan garis pantai dengan cara mengamati pergerakan posisi garis pantai dengan asumsi bahwa profil pantai tidak berubah yang biasa disebut metode one-line, sedangkan model tiga dimensi mengamati variasi topografi. Model numerik dua dimensi dibuat oleh Leont’yev (1997) untuk mengamati perubahan garis pantai dalam waktu singkat di sekitar struktur tegak lurus pantai dengan menggunakan metode one-line. Diperoleh bahwa jumlah total material sedimen yang terangkut adalah 25 x 103 m3 untuk daerah sebelah utara groin dan 12 x 103 m3 untuk daerah sebelah selatan groin dengan perubahan garis pantai tertinggi adalah melebihi 4 m.

Purba dan Jaya (2004) meneliti perubahan garis pantai dan penutupan lahan di pesisir Lampung timur yang menggunakan citra Landsat-TM tahun 1991, 1999, 2001 dan 2003 dan menemukan erosi di sisi hilir tonjolan garis pantai dan akresi di daerah lekukan. Ashton dan Murray (2006) meneliti pengaruh sudut datang gelombang terhadap perubahan garis pantai yang berbentuk spit dan tanjung dan memperoleh bahwa interaksi antara input sedimen, pembentukan kembali gelombang dan hempasan gelombang mengakibatkan sifat yang komplek, dengan


(22)

garis pantai menyerupai bentuk delta Nile dan bentuk yang lebih komplek seperti Delta Ebro atau Danube. Shibutani et al. (2007) membuat model transpormasi gelombang dan perubahan garis pantai dengan menggunakan metode one-line, dan memperoleh bahwa ukuran butiran sedimen yang terdapat di pantai mempunyai pengaruh terhadap perubahan garis pantai yaitu semakin kecil ukuran butiran, maka semakin besar jarak perubahan garis pantai yang terjadi.

Hung et al. (2008) membuat model transpormasi gelombang dan perubahan garis pantai akibat pengaruh pemecah gelombang dengan menggunakan metode

one-line dan memperoleh bahwa terjadi bentuk garis pantai menonjol yang terbentuk di belakang pemecah gelombang serta perubahan garis pantai menunjukkan kecenderungan yang sesuai dengan hasil eksperimen. Shibutani et al. (2008) membuat model evolusi pantai menggunakan metode N-line dengan memasukkan pengaruh difusi dan adveksi sedimen. Model ini memberikan hasil yang baik pada pemulihan garis pantai mundur.

Kim dan Lee (2009) mengembangkan model perubahan garis pantai dengan menggunakan persamaan logarithmic spiral bay untuk memprediksi konfigurasi garis pantai yang berbentuk teluk. Triwahyuni et al. (2010) membuat model perubahan garis pantai Timur Tarakan dengan menggunakan metode one-line. Tinggi, kedalaman dan sudut gelombang pecah dihitung dengan menggunakan persamaan matematik, kemudian digunakan sebagai input dalam model. Secara umum profil garis pantai hasil akhir model menunjukkan kemiripan dengan garis pantai hasil citra.

1.2 Rumusan Masalah

Perairan delta muara Sungai Jeneberang yang terletak di wilayah Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan merupakan perairan yang sangat strategis, karena fungsi ekonomis dan ekologisnya memberikan manfaat bagi Kota Makassar. Manfaat ekonomi yang diperoleh Kota Makassar tidak luput diiringi pula oleh sejumlah permasalahan terhadap lingkungan perairan pantai Kota Makassar.

Perubahan garis pantai di sekitar delta Sungai Jeneberang sangat tergantung pada gelombang yang datang dari laut lepas dan suplai sedimen yang berasal dari


(23)

6

Sungai Jeneberang. Selain itu, sejumlah aktivitas pembangunan yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap perubahan garis pantai di sekitar delta Sungai Jeneberang seperti:

• Penutupan muara Sungai Jeneberang bagian utara (1993), menyebabkan pasokan sedimen dari Sungai Jeneberang ke pantai Tanjung Bunga berkurang.

• Pembangunan Bendungan Karet pada aliran Sungai Jeneberang (1995), menyebabkan suplai sedimen dari Sungai Jeneberang ke pantai sekitar delta Sungai Jeneberang berkurang

• Pembangunan Bendungan Serbaguna Bilibili (efektif digunakan pada tahun 1997), menyebabkan suplai sedimen dari Sungai Jeneberang ke pantai sekitar delta Sungai Jeneberang berkurang

Sebagai dampak dari serangkaian kegiatan di atas, maka garis pantai di sekitar delta Sungai Jeneberang selalu mengalami perubahan. Sampai tahun 1993 Sungai Jeneberang mempunyai dua buah muara yang dikenal dengan Muara Utara dan Selatan. Kedua muara tersebut mensuplai material sedimen yang sangat besar yang berasal dari hulu Sungai Jeneberang. Besarnya pasokan sedimen ini menyebabkan terbentuknya daratan Tanjung Bunga ke arah utara (Suriamihardja 2005). Penurunan suplai sedimen dari Sungai Jeneberang dan penutupan muara Utara mengakibatkan sedimen dari Sungai Jeneberang ke pantai Tanjung Bunga berkurang dengan drastis. Dilain pihak hempasan gelombang dan arus terus-menerus mengangkut sedimen yang ada di pantai sehingga garis pantai di sekitar delta Sungai Jeneberang dapat mengalami abrasi.

Permasalahannya adalah adanya interfensi manusia pada Sungai Jeneberang mengakibatkan terjadinya pola dinamika pantai di sekitar delta Sungai Jeneberang sehingga dinamika garis pantai mencari bentuk keseimbangan baru.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka diperlukan suatu kemampuan untuk memprediksi perubahan garis pantai yang disebabkan oleh angkutan sedimen. Dalam penelitian ini, prediksi perubahan garis pantai dilakukan melalui model numerik yang dibuat dengan memperhitungkan jumlah sedimen yang masuk dan keluar sel, serta model prediksi gelombang laut lepas dan transformasi gelombang dengan menggunakan data angin harian selama tahun 1990-2008.


(24)

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

• Menganalisis karakteristik gelombang laut lepas yang dibangkitkan oleh angin. • Menganalisis transformasi gelombang yang merambat dari laut lepas menuju

ke garis pantai.

• Menganalisis angkutan sedimen sejajar pantai yang terjadi di sekitar delta Sungai Jeneberang.

• Menganalisis perubahan garis pantai di sekitar delta Sungai Jeneberang selama tahun 1990 – 2008.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan penelitian dalam bidang perubahan garis pantai. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang penting bagi pemerintah Kota Makassar dalam menentukan kebijakan untuk memanfaatkan dan melestarikan delta Sungai Jeneberang dalam pengembangan kawasan wisata dan pemukiman.

1.4 Hipotesis

1. Pantai yang berbentuk tonjolan akan mengalami konsentrasi energi gelombang (konvergen) sedangkan pantai yang berbentuk lekukan terjadi penyebaran energi gelombang (divergen).

2. Penutupan muara sungai menyebabkan pasokan sedimen ke pantai berkurang yang berpengaruh pada sistem angkutan sedimen sehingga dinamika garis pantai mencari bentuk keseimbangan baru.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kemampuan untuk memprediksi perubahan garis pantai yang disebabkan oleh angkutan sedimen menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam upaya perencanaan kawasan pantai. Kemampuan ini dapat dilakukan melalui beberapa alternatif seperti kajian langsung di lapangan, pemodelan secara fisik dan pemodelan secara numerik.

Kajian perubahan garis pantai secara langsung di lapangan sangat sulit dilakukan karena kompleksnya proses-proses yang terlibat di dalamnya serta membutuhkan waktu yang relatif lama. Sedangkan pemodelan secara fisik seperti eksperimen di laboratorium membutuhkan biaya yang tinggi dan kesulitan


(25)

8

kesulitan dalam pengambilan skala yang tepat. Dengan semakin berkembangnya kemampuan komputer, menjadikan model numerik sebagai alternatif yang cukup ekonomis dalam penyelesaian masalah ini (Dean & Zheng 1997).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dijabarkan secara umum pada Gambar 1. Diagram tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan mengacu pada tinjauan pustaka, maka dalam penelitian ini dibuat model perubahan garis pantai yang aplikasikan pada pantai di sekitar Delta Sungai Jeneberang. Uji hasil model dilakukan dengan membandingkan perubahan garis pantai yang diperoleh dari hasil interpretasi citra sampai diperoleh bahwa hasil model sudah sesuai dengan hasil citra.

1.6 Kebaruan

Kebaruan (novelty) yang di peroleh dalam penelitian ini antara lain:

• Dalam penelitian ini dibuat model perhitungan gelombang laut lepas dengan menggunakan data angin harian selama 19 tahun, model transformasi gelombang, model angkutan sedimen sejajar pantai dan model perubahan garis pantai, keempat model tersebut menyatu dalam satu program utama yang menerapkan prinsip cascades (output dari hasil proses terakhir menjadi input pada proses berikutnya).

• Model perhitungan angkutan sedimen dilakukan penyesuaian pada titik grid dimana garis pantai hasil model masih terlalu jauh menyimpang dari garis pantai hasil citra.


(26)

Gambar 1 Diagram alir rumusan masalah dan pencapaian tujuan penelitian.

Latar Belakang Pustaka

Hipotesis Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Perubahan garis pantai hasil model

Perbandingan hasil model denga Citra

Garis Pantai Akhir

Selesai Ya Tidak

Metode Penelitian Pengumpulan Data

Model Citra

Perubahan garis pantai hasil citra


(27)

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gelombang

Dinamika yang terjadi di pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah gelombang, suplai sedimen dan aktifitas manusia (Sorensen 1993). Mula-mula angin membangkitkan gelombang di laut lepas, kemudian gelombang merambat menuju ke pantai. Selama penjalaran gelombang menuju pantai terjadi transformasi gelombang dan membangkitkan arus menyusuri pantai (longshore current) atau arus tegak lurus pantai (rip current) yang dapat mengubah bentuk garis pantai.

Gelombang yang dominan terjadi di laut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Angin yang berhembus di atas permukaan laut mentransfer energi ke permukaan air sehingga dapat membangkitkan gelombang yang merambat menjauhi daerah asal terbentuknya. Tinggi dan periode gelombang yang terbentuk tergatung pada kecepatan angin, lama hembusan angin dan jarak hembusan angin tanpa rintangan (Komar 1976 dan Massel 1989).

Jika suatu muka barisan gelombang datang dengan membentuk sudut terhadap garis pantai yang mempunyai kedalaman dasar pantai dangkal, maka gelombang tersebut akan mengalami refraksi. Dalam hal ini arah perambatan gelombang berangsur-angsur berubah dengan berkurangnya kedalaman, sehingga muka gelombang cenderung sejajar dengan kontur kedalaman laut. Proses pembiasan gelombang ini disebabkan oleh perubahan kedalaman yang mengakibatkan perubahan kecepatan dan amplitudo gelombang (Carter 1988 dan Dean & Dalrymple 1984).

Beberapa model transformasi gelombang telah dibuat untuk melihat perubahan tinggi dan arah gelombang yang merambat dari laut lepas ke garis pantai. Misalnya, model yang dibuat oleh Thornton dan Guza (1983) untuk mengamati transformasi gelombang dengan menggunakan persamaan distribusi

Rayleigh dalam menjelaskan distribusi tinggi gelombang yaitu:


(28)

dimana:

p(H) = distribusi tinggi gelombang

H0 = Tinggi gelombang laut lepas

Ks = koefisien soaling

Hh = tinggi gelombang pada kedalaman h

Hasil ini menunjukkan bahwa metode distribusi Rayleigh memprediksi gelombang secara detail sedikit lebih tinggi dari hasil pengukuran lapangan, walaupun demikian metode ini mampu memprediksi H1/3 dan H1/10 dengan baik.

Selain itu, metode distribusi Rayleigh mampu meramalkan peningkatan tinggi gelombang rata-rata akibat shoaling dan penurunan tinggi gelombang akibat gelombang pecah. Perhitungan tinggi gelombang pada surf zone dilakukan dengan menggunakan koefisien gesekan dasar Cf = 0.01 dan menghasilkan penurunan tinggi gelombang maksimum sebesar 3%.

Maa dan Wang (1995) mengamati transformasi gelombang di pantai Virginia dengan menggunakan model RCPWAVE. Dalam model ini perhitungan transformasi gelombang dilakukan dengan memasukkan pengaruh shoaling, refraksi dan difraksi menggunakan persamaan mild slope. Hasil perhitungan metode ini menunjukkan bahwa gesekan dasar merupakan suatu faktor penting yang mempengaruhi transpormasi gelombang. Jika efek gesekan dasar dikeluarkan dalam perhitungan, hasil perhitungan spectra gelombang di dekat pantai akan menjadi sangat lebih besar dari pada hasil pengukuran. Dengan menggunakan konstanta faktor gesekan dasar yang kecil (fw = 0,01 untuk

frekuensi ≤ 0,07 Hz, fw = 0,02 untuk 0,07 < frekuensi < 0,08 Hz, dan fw = 0,03

untuk frekuensi ≥ 0,08 Hz), maka diperoleh spectra gelombang yang baik pada stasiun dekat pantai.

Hung et al. (2008) membuat model transformasi gelombang dengan menggunakan persamaan mild slope bergantung waktu yang dinyatakan sebagai berikut:

(2)


(29)

13

dimana:

adalah operator gradien horizontal

η = elevasi permukaan air laut (m)

C = kecepatan gelombang (m/s)

= percepatan gravitasi (m/det2)

h = kedalaman air laut (m)

db = ketebalan medium pemecah gelombang (m)

k = bilangan gelombang

εb = Porositas medium pemecah gelombang

Cr = Koefisien energi aliran

f = Faktor gesekan

Untuk keperluan penentuan tinggi gelombang pecah, maka model ini menggunakan kriteria gelombang pecah dari Goda (1975) yaitu:

(4) dimana:

Hb = Tinggi gelombang pecah (m)

L0 = Panjang gelombang di laut lepas (m)

tan β = Kelerengan pantai

h = kedalaman laut (m)

Perubahan tinggi dan panjang gelombang berhubungan dengan berkurangnya kedalaman air. Hubungan antara tinggi gelombang dan kedalaman air pada saat gelombang pecah telah banyak diteliti. Dari beberapa hasil eksperimen memberikan perbandingan antara tinggi gelombang pecah (Hb) dan


(30)

kedalaman air di mana gelombang pecah (hb) berkisar antara 0.7 sampai 1.2 (Messel 1988).

Beberapa hasil penelitian telah dibuat untuk memformulasikan hubungan antara tinggi gelombang pecah dengan tinggi gelombang laut lepas (Hb/Ho) yaitu

Komar dan Gaughan (1972) dalam Sunamura (1992) menggunakan hubungan fluks energi dalam teori gelombang linier untuk mendapatkan persamaan semi-empiris. Le Mehaute dan Koh (1967) dalam Sunamura (1992) menurunkan hubungan Hb/Ho dengan memasukkan efek kemiringan dasar pantai. Kriteria

gelombang pecah telah diformulasikan oleh beberapa penulis seperti diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Kriteria gelombang pecah (Thornton & Guza 1983) Penulis Sifat

Shoaling Kriteria Gelombang Pecah

Collins (1970) Linier Battjes (1972) Linier Kuo & Kuo (1974) Linier Goda (1975) Nonlinier

2.2 Kecepatan Arus Menyusur Pantai

Salah satu aspek penting dari gelombang yang berambat menuju pantai adalah terbentuknya arus menyusur pantai dan arus tegak lurus pantai yang akan mempengaruhi pergerakan material sedimen sepanjang pantai (Ippen 1966). Apabila garis puncak gelombang sejajar dengan garis pantai, maka akan terjadi arus tegak lurus pantai yang menuju ke laut. Selain itu, apabila gelombang yang datang membentuk sudut terhadap garis pantai akan membangkitkan arus menyusur pantai (Horikawa 1988).

Longuet-Higgins (1970) dalam Horikawa (1988) menganalisis proses pembangkitan arus menyusur pantai dengan menggunakan konsep tekanan radiasi (radiation stress). Jika garis puncak gelombang datang miring terhadap garis


(31)

15

pantai, maka tekanan radiasi akan timbul di sepanjang pantai. Setelah gelombang pecah, maka komponen geser tekanan radiasi semakin berkurang dan akan menghasilkan suatu tenaga pembangkit (driving force) untuk membangkitkan arus menyusur pantai. Kecepatan arus menyusur pantai (V) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

(5) dimana:

tanβ* =

(

)

8 / 3 1

tan

2 b

γ

β

+

tan β = kelerengan pantai

= percepatan gravitasi (m/det2) = sudut gelombang pecah (derajat)

Cf = koefisien gesekan dasar pantai γb = indeks gelombang pecah

Suriamihardja (2005) meneliti kecepatan arus menyusur pantai di delta Sungai Jeneberang untuk mengestimasi angkutan sedimen menyusur pantai dan kecenderungan perubahan garis pantai sepanjang delta Sungai Jeneberang. Gelombang yang datang miring terhadap garis normal pantai setelah pecah akan membangkitkan arus menyusuri pantai. Berdasarkan arah dan tinggi gelombang pecah serta kedalaman air, maka kecepatan arus menyusuri pantai di sepanjang pantai delta Sungai Jeneberang sebagian besar berada pada interval 0.051 sampai 0.10 m/det (76.79%), kemudian pada interval 0.11 m/det sampai 0.15 m/det (22.32%) dan sebagian kecil terjadi pada kecepatan lebih besar dari 0.2 m/det (15.6%). Di sepanjang pantai delta Sungai Jeneberang kecepatan arus menyusuri pantai ke arah utara lebih besar dari pada ke arah selatan. Arah arus menyusuri pantai di sepanjang delta Sungai Jeneberang tergantung dari arah gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Berdasarkan pola arah gelombang, mengindikasikan bahwa gelombang yang datang dari arah barat dan barat daya akan membangkitkan arus menyusuri pantai di sepanjang pantai delta Sungai


(32)

Jeneberang kearah utara, sedangkan gelombang yang datang dari arah barat laut membangkitkan arus menyusuri pantai ke arah selatan.

2.3 Angkutan Sedimen di Pantai

Laju angkutan sedimen sejajar pantai merupakan faktor utama dalam mengevaluasi perubahan garis pantai (Hung et al. 2008 dan Elfrink & Baldock 2002). Untuk mempelajari angkutan sedimen akibat gelombang, maka daerah dekat pantai dapat dibagi dalam tiga wilayah yaitu daerah offshore zone, surf zone

dan wash zone (Horikawa 1988). Offshore zone adalah daerah yang terbentang dari garis dimana gelombang pecah sampai laut lepas. Surf zone adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam dari gelombang pecah dan batas naik-turunnya gelombang di pantai. Dalam daerah ini angkutan sedimen terutama disebabkan oleh gelombang pecah dan arus yang diinduksi oleh gelombang. Wash zone adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas tertinggi naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di pantai.

Arah angkutan sedimen di sepanjang pantai dapat berupa angkutan sedimen dari pantai ke laut atau dari laut ke pantai yang dapat terjadi oleh gerakan gelombang dan arus balik dasar serta arus tegak lurus pantai. Angkutan sedimen sejajar pantai (Long shore transport) yaitu angkutan sedimen sepanjang pantai atau biasa disebut angkutan sedimen sejajar pantai yang berkaitan erat dengan arus menyusuri pantai.

Dalam mengestimasi perubahan garis pantai, maka diperlukan suatu evaluasi kuantitatif laju angkutan sedimen pada setiap titik di grid horizontal dua dimensi. Untuk tujuan ini, angkutan sedimen yang terjadi di daerah pantai dibagi menjadi angkutan sedimen lintas pantai (cross-shore transport) dan angkutan sedimen sejajar pantai (longshore transport). Mekanisme angkutan sedimen dibagi dalam dua tipe yaitu (Horikawa 1988):

• Angkutan sedimen dasar (bed load transport) adalah gerakan material sedimen pada dasar perairan yang terseret oleh arus secara menggelinding, bergeser dan saltasi.

• Angkutan sedimen suspensi (suspended load transport) adalah gerak material sedimen melayang yang terhanyut oleh aliran.


(33)

17

Madsen dan Grant (1976) dalam Horikawa (1988) membuat hubungan antara besar angkutan sedimen lintas pantai yang tak berdimensi dengan parameter shields dengan mengembangkan hasil yang diperoleh oleh Brown (1950) dalam kasus aliran searah. Pendekatan ini menghasilkan laju transpor sedimen rata-rata terhadap setengah periode gelombang, tanpa arah transpor sedimen ke pantai atau ke lepas pantai dan nilai laju transpor pada setiap fase satu periode gelombang, yaitu :

(6) dimana:

Ql = angkutan sedimen menyusur pantai (m3/det) = Amplitudo dari

= Parameter shield

um = kecepatan maksimum orbital gelombang (m/det) u = kecepatan orbital gelombang (m/det)

Cf = koefisien gesekan dasar pantai ρs = Massa jenis sedimen (kg/m3)

= percepatan gravitasi (m/det2)

d50 = diameter sedimen rata-rata (mm)

Ozasa dan Brampton (1980) merumuskan angkutan sedimen menyusuri pantai untuk digunakan dalam mengamati perubahan garis pantai dengan menggunakan metode one-line. Metode one-line adalah model dua dimensi yang menghitung perubahan garis pantai dengan cara mengamati pergerakan posisi garis pantai dengan asumsi bahwa profil pantai tidak berubah. Laju angkutan sedimen menyusuri pantai didasarkan pada komponen fluks energi gelombang pada daerah gelombang pecah. Persamaan angkutan sedimen menyusur pantai dinyatakan sebagai:

(7)

dimana:

Hbs = tinggi gelombang signifikan pada saat pecah (m)


(34)

Ad = koefisien kalibrasi

= Koefisien empiris = kelerengan pantai

Shibutani et al. (2007) menghitung laju angkutan sedimen sejajar pantai untuk mengamati perubahan garis pantai dengan menggunakan persamaan Ozasa dan Brampton (1980).

Hung et al. (2008) menggunakan persamaan angkutan sedimen sejajar pantai yang dibuat oleh Komar dan Inman (1970) untuk mengamati perubahan garis pantai di sekitar pemecah gelombang. Persamaan angkutan sedimen ini didasarkan pada flux energi gelombang yang dinyatakan sebagai berikut:

(8) dimana:

Ql = angkutan sedimen menyusur pantai (m3/det)

= flux energi gelombang pada saat gelombang pecah = Koefisien empiris

n = porositas sedimen

= percepatan gravitasi (m/det2)

θb = sudut gelombang pecah (derajat) ρs = Massa jenis sedimen (kg/m3)

ρ = Massa jenis air (kg/m3

)

2.4 Perubahan Garis Pantai

Perubahan garis pantai dapat diprediksi dengan membuat model matematik atau numerik yang didasarkan pada imbangan sedimen pantai pada daerah pantai yang ditinjau (Ebersole et al. 1986; Hanson & Kraus 1989). Perubahan garis


(35)

19

pantai dipengaruhi oleh angkutan sedimen sejajar pantai dan angkutan sedimen tegak lurus pantai. Gelombang badai yang terjadi dalam waktu singkat dapat menyebabkan terjadinya erosi pantai. Selanjutnya gelombang biasa yang terjadi sehari-hari akan membentuk kembali pantai yang tererosi sebelumnya. Dengan demikian dalam satu siklus yang tidak terlalu lama profil pantai kembali pada bentuk semula, atau dalam satu siklus pantai dalam kondisi stabil. Sebaliknya, akibat pengaruh transpor sedimen sejajar pantai, sedimen dapat terangkut sampai jauh dan menyebabkan perubahan garis pantai. Untuk mengembalikan perubahan garis pantai pada kondisi semula diperlukan waktu cukup lama. Dengan demikian, maka transpor sedimen sejajar pantai merupakan penyebab utama terjadinya perubahan garis pantai (USACE 2003b).

Dinamika lautan atau proses-proses yang berasal dari laut dapat mengakibatkan perubahan pada pantai, baik karena proses abrasi maupun sedimentasi. Kemudian karena adanya perubahan garis pantai tersebut, maka dinamika laut, seperti arah datang gelombang, atau pembiasan gelombang akan mengalami perubahan. Jika arah arus mengalami perubahan, maka arah transpor sedimen juga berubah, sehingga bentuk pantai juga berubah. Jadi perubahan bentuk pantai dan arah gelombang saling mempengaruhi.

Berbagai penelitian tentang perubahan garis pantai telah dilakukan baik secara analitik maupun secara numerik, seperti:

Komar (1973), membuat model numerik perubahan garis pantai dengan menggunakan metode one-line yang mengamati evolusi delta yang didominasi gelombang. Model ini menggunakan sumber sedimen yang berlokasi tetap dan gelombang yang merambat ke pantai hanya dari satu arah dengan puncak gelombang sejajar garis pantai. Model Komar menghasilkan delta yang tumbuh dengan bentuk melengkung berhubungan dengan delta “tipe Nile”. Gelombang dengan sudut miring, menunjukkan sedikit asimetri di samping arah angkutan sedimen.

Leont’yev (1997) membuat model numerik perubahan garis pantai untuk waktu singkat di sekitar struktur tegak lurus pantai dengan menggunakan metode

one-line. Dalam studi ini ditinjau dampak groin atau struktur tipe dermaga dan pipa dibawah air yang berorientasi tegak lurus terhadap pantai. Pendekatan ini


(36)

telah dipakai untuk mengestimasi perubahan garis pantai selama musim panas di pantai Yamal, Teluk Baidara (Laut Kara). Dampak gabungan dari pipa dan dermaga terlihat jelas setelah 70 hari. Durasi total kondisi gelombang ketika tinggi gelombang rms melebihi 0.7 adalah sekitar 500 jam, periode gelombang adalah 4-7 detik dan sudut gelombang dari -40 sampai +45. Material dasar pantai adalah pasir halus dengan ukuran rata-rata 0.12-0.15 mm dan kemiringan dasar pantai landai dengan kontur kedalaman paralel terhadap garis pantai. Fluks sedimen sejajar pantai bergerak ke arah utara atau selatan tergantung pada situasi gelombang. Pengaruh nyata groin ditinjau pada jarak sekitar 10 km. Hasil simulasi diperoleh bahwa perubahan garis pantai yang tertinggi melebihi 4 m. Jumlah total material sedimen yang terangkut adalah 25 x 103 m3 untuk daerah sebelah utara groin dan 12 x 103 m3 untuk daerah sebelah selatan groin.

Dabees dan Kamphuis (2000) membuat model perubahan kontur kedalaman pantai dalam skala spasial dan temporal dengan metode NLine. Model ini mensimulasikan transformasi gelombang pada kondisi batimetri yang tidak teratur dan menghitung hubungan antara transformasi sedimen dengan perubahan morfologi pantai serta pengaruh pemecah gelombang terhadap perubahan morfologi pantai. Hasil simulasi model ini memperlihatkan perubahan profil pantai berdasarkan perubahan musim, yaitu pada musim panas terjadi sedimentasi pada pantai depan sedangkan pada musim dingin terjadi abrasi pada pantai depan dan terjadi bar (gundukan pasir) bagian bawah. Model ini dicoba diterapkan di pantai Pulau Gasparilla di sebelah barat daya pantai Florida di Teluk Meksiko. Panjang pantai yang digunakan dalam model adalah 10600 m dengan jumlah grid tegak lurus pantai 100 dan sejajar pantai 11 (dari kedalaman 1.5 sampai -9 m). model disimulasikan selama 20 tahun (1975-1995) dengan menggunakan data gelombang interval 3 jam dari U.S Army Corps of Engineers Wave Information Study. Hasil simulasi memperlihatkan adanya lokasi yang mengalami abrasi dan akresi. Daerah yang mengalami erosi menunjukkan adanya peningkatan angkutan sedimen sedangkan yang mengalami akresi menunjukkan adanya penurunan angkutan sedimen.

Makota et al. (2004) meneliti perubahan garis pantai di pantai utara dan selatan Kunduchi, Tanzania dengan menggunakan photo udara, tahun 1981, 1992


(37)

21

dan 2002. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1981-1992 pantai utara telah mengalami abrasi seluas 2.02 ha dan akresi seluas 0.11 ha dan pada tahun 1992-2002 telah mengalami abrasi seluas 0.68 ha. Perubahan garis pantai pada tahun 1992-2002 dipengaruhi oleh adanya konstruksi bagunan pengaman pantai sehingga abrasinya lebih kecil. Pada pantai selatan telah mengalami abrasi seluas 1.13 ha dan akresi seluas 0.04 ha pada tahun 1981-1992, sedangkan pada tahun 1992-2002 mengalami abrasi seluas 0.12 ha dan akresi seluas 2.81 ha.

Purba dan Jaya (2004) melakukan penelitian tentang perubahan garis pantai dan penutupan lahan di pesisir Lampung timur dengan menggunakan citra Landsat-TM tahun 1991, 1999, 2001 dan 2003. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perubahan garis pantai dan karakteristik gelombang tergantung pada kekuatan angin yang terjadi. Bagian pantai yang berbentuk tonjolan, disisi hilir dari arah arus menyusuri pantai umumnya angkutan sedimen dominan ke utara menyebabkan terjadinya erosi. Hasil gerusan sedimen tersebut diangkut ke sisi utara dalam proses littoral drift kemudian diendapkan pada bagian tertentu sehingga terjadi proses sedimentasi.

Ashton dan Murray (2006) membuat model perubahan garis pantai dengan menggunakan metode one-line. Penggunaan model ini memasukkan suatu penghalang hempasan gelombang sederhana, untuk menyelidiki implikasi sudut gelombang yang dapat mengakibatkan perubahan garis pantai. Dalam model ini diasumsikan bahwa delta didominasi oleh gelombang, ada sumber sedimen dari sungai yang berlokasi tetap. Perhitungan angkutan sedimen dilakukan dengan menggunakan persamaan CERC (USACE 1984) dan mengasumsikan bahwa kontur kedalaman parallel dengan garis pantai, bentuk profil lintas pantai konstan dan evolusi garis pantai terjadi akibat gradien angkutan sedimen sejajar pantai. Dalam model ini satu sumber sedimen dimasukkan ke dalam model: setiap step waktu 0.1 hari dengan jumlah sedimen yang sama ditambahkan ke pantai pada lokasi yang tetap. Hasil simulasi menunjukkan bahwa interaksi antara input sedimen, pembentukan kembali gelombang dan hempasan gelombang mengakibatkan sifat yang komplek, dengan garis pantai menyerupai bentuk delta Nile dan bentuk yang lebih komplek seperti Delta Ebro atau Danube.


(38)

Shibutani et al. (2007) menggunakan persamaan kontinuitas sedimen untuk membuat model perubahan garis pantai dengan metode one-line. Model ini diaplikasikan di pantai Yumigahama Jepang sepanjang 4 km sejajar pantai. Hasil simulasi model setelah 2 tahun menunjukkan terjadinya abrasi pada pantai bagian atas dan pada sisi lain yaitu pantai bagian bawah mengalami sedimentasi. Model ini juga melihat pengaruh ukuran butiran sedimen terhadap perubahan garis pantai. Hasil simulasi menunjukkan bahwa ukuran butiran sedimen yang terdapat di pantai mempunyai pengaruh terhadap besarnya perubahan garis pantai. Semakin kecil ukuran butiran, maka semakin besar jarak perubahan garis pantai yang terjadi.

Hung et al. (2008) membuat model perubahan garis pantai akibat adanya pemecah gelombang di sekitar pantai. Model perubahan garis pantai dibuat berdasarkan perhitungan dari persamaan kontinuitas sedimen yang menggunakan metode one-line yaitu:

(9) dimana:

Q = laju angkutan sedimen

hs = Kedalaman kritis

Persamaan (8) dapat ditulis dalam bentuk beda hingga (finite-difference) yaitu:

(10) Hasil simulasi model ini menunjukkan adanya perubahan garis pantai yaitu terjadi bentuk garis pantai menonjol yang terbentuk di belakang pemecah gelombang. Hasil simulasi model perubahan garis pantai menunjukkan kecenderungan yang sesuai dengan hasil eksperimen.

Triwahyuni et al. (2010) membuat pemodelan perubahan garis pantai di sepanjang pantai Timur Tarakan, Kalimantan Timur. Model perubahan garis pantai ini menggunakan metode one-line, dan perhitungan angkutan sedimen dilakukan dengan menggunakan persamaan yang dibagun oleh Komar (1983). Model ini tidak mengamati transformasi gelombang, sehingga proses transformasi


(39)

23

gelombang harus dihitung di luar model yang kemudian digunakan sebagai input dalam model. Hasil simulasi model ini menunjukkan bahwa selama 10 tahun (1991 – 2001) telah terjadi kemajuan garis pantai (sedimentasi) yang lebih intensif di bagian utara dibandingkan pada pantai bagian selatan. Secara umum profil garis pantai hasil akhir model menunjukkan kemiripan dengan garis pantai hasil citra.

Sejumlah penelitian dalam aspek oseanografi telah dilakukan pada kawasan perairan Kota Makassar. Lokasi penelitian dipusatkan di sekitar muara Sungai Jeneberang, karena wilayah ini merupakan wilayah yang sangat dinamik dan mempunyai arti strategis. Seperti, Departemen PU (1989) memfokuskan penelitian tentang hidrologi, perubahan garis pantai dan batimetri di Sekitar muara Sungai Jeneberang. Suriamiharja (2005) telah melakukan telaah pasang surut, gelombang, arus dan angkutan sedimen dalam kaitannya dengan sedimentasi dan abrasi pantai Tanjung Bunga.


(40)

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengambilan data lapangan seperti pengukuran batimetri, pasang surut dan sedimen dilakukan pada bulan Maret 2008 di pesisir sekitar muara Sungai Jeneberang, Kota Makassar. Panjang garis pantai yang ditelaah adalah sekitar 10 km yang terbentang mulai dari pantai Barombong sebelah selatan hingga ujung spit Tanjung Bunga di sebelah utara. Secara geografis lokasi penelitian terletak antara 5o 08’ 40’’ sampai 5o 12’ 40’’ LS dan 119o 21’ 00’’ sampai 119o 24’ 10’’ BT. Lokasi pengukuran data angin (Stasiun Potere) terletak pada 5o 07’ 12” LS dan 119o 24’ 36’’ BT. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : • Echosounder digunakan untuk mengukur kedalaman laut

Bottom grab sampler digunakan untuk pengambilan sampel sedimen dasar

• GPS (Global Positioning System) digunakan untuk penentuan posisi pengukuran.

• Tiang skala digunakan untuk pengukuran pasang surut. • Perahu digunakan untuk transportasi selama pengukuran.

• Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) skala 1 : 50000, digunakan sebagai peta dasar.

• Peta citra Landsat tahun 1990, 1999, 2003 dan 2008 digunakan untuk mengetahui perubahan garis pantai.

Sieve Net digunakan untuk menentukan ukuran butiran sedimen. • Timbangan digital digunakan untuk mengukur massa jenis sedimen. • Hardware dan Software Komputer (Excel, Surfer 9, Visual Fortran,

ErMapper6.4, Map Info dan Arc View 3.3) digunakan untuk analisis data.


(41)

26


(1)

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 97 4.7 4.8 3.9 3.4 3.4 5.3 4.2 3.9 3.9 3.8 5.0 4.5 4.7 3.3 4.0 4.6 4.0 2.4 3.5 98 4.1 4.0 3.8 3.9 3.3 4.1 4.1 3.9 3.9 3.7 3.6 3.8 4.6 3.8 4.2 4.9 4.3 3.8 3.4 99 4.1 3.9 5.1 3.5 3.4 4.0 4.5 4.1 3.8 4.0 4.6 5.3 3.7 3.7 4.2 4.1 3.9 3.6 3.5 100 3.7 4.4 4.8 4.6 3.5 4.0 4.7 3.5 4.2 4.2 3.9 4.5 3.7 4.0 4.8 5.4 4.5 3.6 4.0 101 4.2 3.8 4.7 3.8 3.7 3.8 3.8 4.4 3.9 3.5 4.0 4.0 3.7 3.3 4.0 3.9 4.3 3.3 3.7 102 4.0 4.0 4.1 4.5 3.3 4.0 3.6 4.1 3.7 3.4 4.0 4.6 4.2 4.3 3.5 4.7 4.0 4.1 4.0 103 4.2 3.8 4.8 4.0 3.5 3.5 3.5 3.5 4.2 3.9 4.2 4.3 4.1 4.2 4.1 4.3 3.5 4.3 3.8 104 4.5 3.5 3.9 3.3 4.1 3.7 3.6 4.4 4.1 4.1 3.6 3.9 4.2 3.9 4.2 4.9 4.2 3.8 4.0 105 3.8 4.7 4.1 3.9 4.1 4.0 3.7 4.2 4.0 3.5 3.7 4.1 3.5 3.9 5.4 4.2 4.1 4.1 3.3 106 4.6 4.1 4.1 3.7 3.3 3.3 3.5 3.8 3.7 4.7 3.8 3.7 3.8 4.3 4.1 4.2 3.9 4.2 4.1 107 4.1 4.5 4.3 3.8 3.8 3.5 3.7 4.2 4.3 4.6 3.1 4.2 4.1 4.1 3.7 4.3 3.7 4.5 4.0 108 4.9 4.3 4.1 3.5 3.4 4.1 3.5 4.2 3.6 4.7 5.6 4.1 3.9 4.1 4.2 4.3 3.8 4.6 4.6 109 3.8 3.9 4.0 3.4 3.8 4.1 5.1 4.2 4.1 3.8 4.1 3.8 3.6 3.5 4.0 4.3 4.7 4.0 3.8 110 3.9 3.9 4.3 4.0 4.0 3.5 4.0 3.6 3.6 3.5 3.5 4.2 3.5 3.4 3.7 4.2 4.6 4.1 3.6 111 4.4 4.2 3.9 3.6 4.1 3.8 3.9 4.1 3.5 3.5 3.5 3.7 4.7 4.2 4.0 4.5 4.9 4.1 3.4 112 4.9 4.5 4.2 4.2 4.3 4.1 3.5 3.9 4.0 3.9 4.1 3.8 4.5 3.7 3.7 4.1 5.3 3.7 3.8 113 4.4 4.8 4.2 4.1 3.7 3.7 3.8 4.2 3.9 3.5 3.8 4.1 4.1 4.3 3.6 3.9 2.9 4.0 3.4 114 3.9 4.9 3.8 3.7 3.7 3.5 3.8 4.1 4.5 4.0 3.8 4.2 4.2 4.1 4.3 4.3 4.0 4.1 4.1 115 4.0 3.9 4.1 3.7 3.7 4.2 3.4 4.1 3.7 3.7 4.7 4.3 3.3 4.2 3.9 4.2 3.3 3.9 4.3 116 3.6 3.4 4.1 3.5 3.4 3.9 4.0 4.3 3.7 4.0 4.3 3.9 4.3 4.3 3.9 4.3 4.3 3.8 4.1 117 4.3 4.3 4.3 4.0 3.4 4.0 3.8 3.7 4.1 4.0 2.1 3.7 4.3 3.4 4.2 4.5 4.0 3.7 4.5 118 4.0 4.1 3.8 3.9 3.1 3.8 4.1 4.6 3.8 4.1 4.2 4.1 4.3 3.8 4.2 3.9 4.3 4.7 4.1 119 4.2 4.2 4.0 4.3 3.9 3.9 3.9 3.9 4.1 3.2 4.2 4.0 4.7 4.3 4.3 4.1 4.3 4.2 3.6 120 4.6 4.5 4.5 3.8 3.4 4.1 3.6 4.2 3.7 3.8 3.6 3.4 4.5 4.2 4.5 4.7 3.5 3.9 3.5 121 4.1 4.0 4.0 3.6 4.1 4.3 3.7 4.3 4.3 4.3 5.1 3.9 3.7 4.5 4.1 4.3 4.1 4.1 4.1 122 4.0 4.0 4.3 4.3 3.3 4.0 3.6 4.1 3.7 3.7 4.5 3.9 4.3 4.1 4.1 4.2 4.0 4.0 4.1 123 4.5 4.1 3.9 3.6 3.6 4.1 4.5 4.0 4.2 4.0 3.3 4.3 4.5 4.1 3.5 3.5 3.9 4.1 4.3 124 4.1 4.3 3.8 4.5 3.6 4.1 3.9 4.2 4.0 3.5 3.3 4.3 4.2 4.0 3.8 4.0 3.5 4.5 3.7 125 4.3 4.7 4.6 3.6 3.5 4.2 4.0 3.7 4.3 3.5 4.4 4.0 4.5 4.0 3.7 4.6 4.4 4.3 4.3 126 4.2 3.7 3.7 3.7 4.1 3.6 4.0 4.0 4.3 4.6 4.3 4.2 3.7 4.1 3.9 3.6 4.4 4.1 3.4 127 4.0 3.9 4.0 3.4 3.7 4.0 3.8 4.3 3.7 4.5 4.1 3.8 4.2 4.0 3.9 4.2 3.2 4.3 3.9 128 4.0 4.4 4.4 3.8 3.9 3.8 3.8 4.1 4.3 3.7 3.8 3.8 4.0 3.4 4.3 4.6 4.0 4.3 3.8 129 4.0 4.5 3.5 3.5 3.3 4.1 4.3 3.4 4.5 3.6 4.0 4.0 5.3 3.6 4.2 3.8 4.3 4.3 4.1 130 4.2 4.7 4.5 3.7 4.1 4.3 3.8 4.0 4.2 4.0 3.8 4.2 4.0 4.3 4.3 4.1 4.0 4.0 4.5 131 4.6 4.3 4.3 3.8 4.0 3.3 4.3 4.1 4.2 4.1 3.7 4.0 3.3 3.8 3.8 4.2 4.6 4.1 4.2 132 4.6 3.7 4.0 4.0 3.4 3.9 4.1 4.1 4.6 3.5 4.0 3.5 4.3 3.4 4.0 4.8 4.2 3.7 3.6 133 4.2 3.9 4.3 3.7 4.0 2.4 4.0 4.0 4.3 3.9 3.9 3.8 4.2 4.0 4.3 5.1 7.3 4.6 3.9 134 4.7 3.6 4.6 3.8 4.4 4.0 4.0 4.1 4.2 4.0 3.7 4.7 4.1 4.2 3.5 4.2 4.0 3.8 3.4 135 3.9 4.1 3.5 4.2 3.9 4.1 4.1 3.3 4.0 4.5 4.2 4.3 4.2 3.8 3.3 4.2 3.8 4.0 4.1 136 4.3 3.9 4.0 4.3 3.9 3.1 4.0 3.8 4.0 4.3 4.5 3.4 4.6 3.8 4.0 4.3 4.3 3.8 4.2 137 4.0 4.0 4.1 3.9 4.0 3.1 4.2 4.1 3.9 3.9 4.0 4.0 4.3 3.7 4.3 4.2 3.9 4.1 4.3 138 4.1 4.2 3.7 3.9 3.4 4.0 3.7 3.9 4.2 3.9 4.5 4.5 4.1 3.3 3.4 4.3 4.1 4.2 4.0 139 4.4 4.7 4.3 4.0 3.7 4.3 3.9 3.6 3.7 4.1 3.9 4.2 4.1 3.5 3.6 4.2 3.8 4.0 3.1 140 4.4 4.5 4.2 4.7 3.7 4.0 4.4 3.6 4.0 4.3 4.3 4.2 4.0 3.8 3.8 3.5 3.5 3.8 4.0 141 4.3 3.9 4.7 4.0 3.7 3.1 4.1 4.0 3.9 3.8 4.3 4.1 4.2 4.3 4.0 3.4 4.0 4.2 4.3 142 3.3 4.1 4.5 4.0 4.1 3.6 3.8 3.8 4.2 3.8 4.0 4.1 4.1 4.2 4.3 3.6 4.1 4.1 3.4 143 3.5 3.7 3.8 3.8 4.1 4.2 3.8 4.0 4.1 3.8 4.6 3.8 3.3 4.0 3.7 4.3 4.0 3.7 3.3 144 3.5 4.2 4.2 3.3 3.4 3.9 3.8 4.1 4.3 4.2 4.1 3.8 4.3 4.1 3.4 3.8 4.0 3.7 4.2


(2)

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 145 3.8 4.6 3.6 4.2 2.9 3.8 3.4 3.6 4.0 3.9 4.5 4.2 4.5 3.8 4.0 3.7 3.3 4.2 4.0 146 4.0 4.2 4.4 4.1 3.5 3.8 3.7 4.2 4.0 3.9 4.0 4.1 4.3 4.1 4.5 4.2 3.2 4.1 4.5 147 4.2 4.3 4.2 3.7 3.8 4.1 4.0 4.0 4.1 4.9 3.8 4.1 4.3 3.4 3.7 4.2 4.1 3.6 3.5 148 3.5 3.8 3.7 4.0 3.7 3.4 4.0 4.2 4.2 3.8 3.5 4.5 4.1 4.3 3.8 4.5 4.6 3.3 3.9 149 3.9 4.1 4.2 4.0 4.1 4.7 4.3 3.8 3.4 3.9 4.3 4.6 4.0 3.8 3.8 4.3 4.3 3.9 4.2 150 4.1 4.3 4.2 3.6 3.9 3.8 3.8 4.1 4.4 3.8 3.7 3.8 4.5 4.3 3.4 3.5 4.4 4.1 3.6 151 4.3 4.5 3.8 3.4 3.8 3.1 4.0 3.7 4.1 3.7 3.5 4.3 4.1 4.2 3.7 3.8 4.0 4.1 3.2 152 4.2 4.6 4.5 4.1 3.7 3.9 3.5 4.0 3.8 4.1 4.8 4.3 4.3 4.0 3.3 4.0 3.9 3.7 3.3 153 4.0 3.6 4.4 3.8 3.6 4.0 3.3 4.3 4.2 3.7 4.1 3.7 3.9 3.8 4.0 4.1 3.2 4.1 4.7 154 3.9 4.1 3.7 4.0 3.7 4.1 4.0 3.9 3.9 3.5 3.9 4.2 4.2 4.1 3.7 4.0 2.9 4.5 4.1 155 4.2 4.2 4.1 3.7 3.8 4.1 4.1 4.3 3.9 4.0 3.9 4.2 4.0 4.1 3.3 4.2 3.3 4.1 4.3 156 3.8 3.9 4.2 4.0 3.3 4.2 3.6 4.3 4.5 4.0 3.8 4.3 3.9 3.9 4.1 3.5 4.2 3.4 3.6 157 4.5 4.0 4.8 3.5 3.4 3.6 4.7 4.0 4.2 4.1 4.2 3.9 4.3 4.1 3.7 4.3 4.2 6.4 4.5 158 4.4 3.9 4.2 4.1 3.1 4.1 3.4 4.3 4.0 4.1 4.1 4.1 4.0 4.1 3.5 4.1 4.0 3.7 4.1 159 4.7 3.6 4.1 3.7 3.5 3.9 4.3 4.1 4.1 4.1 4.1 4.7 4.0 4.3 4.7 4.9 3.9 4.0 4.3 160 4.6 4.0 4.0 3.7 4.2 3.5 4.3 4.5 4.1 3.8 3.7 3.5 4.1 4.2 4.0 4.3 4.7 3.9 4.0 161 4.5 4.5 4.0 3.5 3.4 4.1 4.2 4.0 3.8 3.4 4.6 3.3 3.8 3.8 4.1 4.3 3.6 3.7 4.0 162 3.9 4.3 4.2 3.7 4.0 4.1 3.9 4.0 4.3 3.7 4.0 4.1 3.8 4.3 4.6 4.5 3.8 4.1 3.7 163 4.4 4.5 4.0 3.7 4.1 3.4 3.9 4.2 4.3 4.2 4.0 4.5 3.8 4.1 3.7 4.6 4.0 3.7 3.6 164 4.0 4.0 3.7 3.6 3.4 4.1 4.2 4.2 4.3 3.7 3.9 4.1 3.8 3.3 2.9 3.8 4.1 4.3 4.1 165 4.0 4.2 4.2 4.1 4.3 3.8 3.4 4.3 4.3 4.3 3.8 3.3 4.3 4.1 2.9 4.1 4.2 4.0 3.6 166 4.5 4.5 4.3 3.5 3.8 3.8 4.2 3.9 3.8 4.1 4.2 4.2 4.1 3.5 4.1 4.3 4.1 4.0 4.0 167 3.4 4.0 4.4 4.1 4.1 4.3 4.6 4.2 4.5 3.2 4.3 4.1 4.2 3.5 3.7 4.3 4.0 3.5 3.5 168 3.4 4.0 4.1 3.4 3.8 4.3 3.8 4.1 4.2 3.9 3.8 4.1 4.0 4.0 4.1 4.1 3.5 3.4 3.7 169 4.3 3.7 3.4 4.3 3.4 4.3 3.8 4.2 4.2 4.0 4.4 3.8 3.8 4.1 4.4 4.3 3.3 3.3 3.6 170 4.0 4.3 3.9 3.8 4.3 4.2 4.0 3.6 4.1 3.5 4.2 3.9 4.7 3.9 3.9 4.2 3.7 4.2 4.5 171 4.5 3.8 4.1 3.8 3.8 3.7 3.8 4.1 4.1 3.5 3.5 4.2 4.0 4.5 4.0 4.0 4.0 4.1 3.8 172 3.6 4.4 3.6 3.7 4.0 3.7 3.6 3.8 4.1 3.8 3.4 4.0 3.1 4.2 4.0 4.3 3.8 4.0 4.0 173 4.0 3.9 4.3 3.7 4.0 3.3 4.1 3.5 3.6 4.0 4.0 4.3 3.5 3.8 3.8 4.2 3.5 4.1 4.1 174 3.9 4.2 4.3 3.7 3.4 3.3 4.1 4.1 4.1 3.7 3.6 4.0 4.9 3.4 3.3 4.1 4.3 3.8 4.1 175 4.2 4.6 3.7 4.3 3.5 3.8 4.1 4.0 4.0 3.7 3.7 3.8 2.9 3.7 3.4 4.2 4.2 3.9 4.3 176 3.7 4.1 4.1 3.4 4.0 4.1 3.8 4.3 4.1 4.1 3.8 3.8 4.5 3.4 3.9 4.5 4.0 4.1 3.7 177 4.4 4.7 3.7 4.3 3.5 3.8 3.8 3.6 4.1 3.6 4.3 3.9 4.7 4.0 4.4 3.8 4.3 4.7 3.8 178 3.9 3.8 3.8 3.8 3.5 4.1 4.3 4.0 3.7 3.9 4.0 4.1 4.5 4.2 3.8 3.9 3.5 5.1 3.8 179 4.3 3.7 4.3 3.6 3.4 4.1 4.2 3.8 4.2 3.8 3.8 4.3 4.0 4.1 4.1 3.8 4.0 3.7 4.0 180 4.0 4.3 4.0 3.7 4.1 4.0 4.1 3.8 4.5 3.9 4.1 4.0 4.2 4.2 3.9 4.1 3.8 3.5 4.2 181 3.9 4.6 4.5 4.4 4.0 3.7 3.5 3.9 4.1 4.1 4.1 3.5 3.6 4.0 4.5 4.7 4.3 3.4 3.5 182 4.5 4.4 3.7 3.1 3.9 3.7 4.9 4.1 3.3 3.8 4.2 4.0 4.3 3.8 4.0 4.2 4.6 4.0 3.3 183 3.6 4.1 3.8 4.1 3.6 4.2 3.4 4.0 4.1 3.6 4.0 4.1 4.5 4.5 3.6 4.3 2.1 3.8 4.1 184 3.6 4.5 4.1 3.7 3.4 3.8 4.2 4.1 3.9 3.3 4.2 4.2 3.5 3.7 4.0 4.3 4.2 4.2 3.7 185 4.2 3.8 4.5 3.9 3.4 3.2 4.5 4.2 3.8 4.0 4.0 3.7 4.3 4.3 4.2 3.8 4.1 3.6 4.5 186 3.9 4.4 3.8 3.6 3.6 3.8 4.1 4.3 4.0 3.3 4.2 3.7 4.3 3.7 4.0 3.9 4.0 3.9 4.0 187 4.1 4.5 4.1 4.0 3.7 4.0 4.1 4.0 4.0 4.3 4.1 3.7 4.2 4.5 3.9 3.3 4.1 3.9 3.3 188 4.0 4.1 4.2 3.5 3.5 3.6 4.0 4.1 4.1 3.9 4.1 3.7 4.1 3.9 3.8 4.2 4.2 3.7 3.7 189 3.7 3.8 4.2 3.8 3.5 4.0 4.0 4.0 3.5 3.8 4.1 4.5 3.6 4.1 3.6 4.2 4.2 4.0 3.7 190 4.2 4.3 4.2 4.0 3.6 4.0 3.5 4.0 3.8 3.8 4.0 3.7 3.9 4.2 4.2 3.7 3.7 3.4 4.5 191 4.1 3.7 4.3 4.3 4.1 3.8 3.5 4.1 4.4 3.9 3.6 4.1 4.6 4.7 3.7 3.9 3.9 3.8 3.3 192 3.7 4.3 4.2 3.9 4.1 3.8 3.4 4.3 3.6 3.6 3.7 4.2 3.8 3.9 3.5 4.1 4.9 4.2 3.4


(3)

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 193 4.2 4.6 4.3 4.5 3.4 4.2 3.7 4.1 4.3 4.0 4.2 3.8 3.8 4.0 3.7 3.5 4.3 4.3 3.5 194 4.7 4.1 4.3 3.5 3.6 3.8 3.7 3.5 4.4 4.0 4.2 4.2 4.1 3.5 4.1 4.3 4.1 4.1 4.3 195 3.9 4.3 4.5 3.4 3.4 4.0 3.4 4.1 3.3 4.2 3.5 4.5 3.8 4.5 4.2 4.6 3.8 3.9 3.4 196 4.5 4.3 3.7 3.8 3.7 4.0 3.8 4.3 3.3 3.8 4.2 4.6 3.8 4.0 4.0 4.5 4.0 4.8 4.1 197 4.3 4.0 3.5 3.9 3.7 3.8 3.5 4.1 4.1 3.9 4.0 4.1 4.2 3.8 4.1 4.0 4.1 3.9 4.3 198 4.3 4.1 4.1 4.3 4.2 3.8 3.4 3.7 4.2 4.5 4.1 4.0 4.3 4.3 3.6 4.0 3.8 4.0 4.7 199 4.4 4.3 3.8 3.9 4.1 4.0 3.9 4.1 3.7 4.3 3.9 4.3 4.3 4.1 4.1 4.0 4.2 4.0 3.6 200 4.3 4.6 3.9 3.5 4.2 3.9 4.1 4.1 4.3 4.0 3.7 4.3 4.5 4.0 5.2 3.8 4.1 3.5 3.7 201 4.1 4.5 4.0 4.1 3.7 3.5 4.1 3.9 4.0 3.9 4.5 4.3 3.8 4.3 4.5 3.8 4.1 4.3 4.1 202 3.5 4.1 4.2 3.5 3.6 4.0 4.0 4.7 3.7 4.1 4.3 4.3 4.1 4.5 3.8 4.3 3.4 4.0 4.4 203 3.9 4.4 3.9 3.8 3.5 3.4 3.7 3.7 3.7 4.0 4.3 3.8 4.3 4.1 4.5 3.9 3.9 4.1 4.3 204 4.3 4.5 3.3 3.6 4.2 4.0 3.5 3.8 4.2 4.0 3.8 4.6 4.1 3.6 4.6 3.8 4.3 3.9 3.8 205 3.9 4.7 4.0 4.1 4.0 4.2 4.3 4.3 3.5 3.7 4.6 4.6 4.5 4.5 4.5 4.0 4.6 3.9 3.6 206 3.6 3.9 3.9 3.9 3.8 3.8 4.0 4.2 3.8 3.8 4.1 4.2 4.0 4.6 3.7 4.2 4.6 4.3 4.2 207 4.4 4.7 4.6 4.3 3.7 4.1 3.9 4.3 4.9 3.8 4.2 4.5 3.8 4.2 4.2 4.1 4.5 3.8 4.6 208 4.9 4.1 3.6 3.6 3.6 3.7 4.1 4.5 3.9 4.0 4.1 3.8 3.7 4.6 4.7 3.7 3.6 4.2 3.7 209 4.5 4.2 4.0 4.0 4.3 3.8 4.2 4.5 3.8 4.1 4.1 4.0 4.3 4.0 4.0 4.1 4.0 3.7 3.9 210 4.1 3.8 4.6 4.1 3.7 3.7 4.1 4.2 3.9 3.8 3.8 3.7 3.8 3.8 4.8 4.0 3.7 3.7 3.6 211 3.6 4.2 4.3 4.5 4.2 3.9 3.9 4.3 4.3 4.3 4.1 4.1 4.2 3.7 4.0 4.3 3.8 4.6 3.7 212 4.1 4.1 3.9 4.2 3.7 4.3 4.4 4.2 3.7 3.8 4.4 4.2 4.3 4.6 4.0 4.0 4.1 4.1 3.8 213 3.7 4.2 4.3 3.4 4.1 3.8 4.1 3.7 3.9 4.2 4.0 4.2 4.0 3.9 4.5 3.8 4.2 4.0 4.1 214 4.1 3.9 4.0 3.9 4.0 4.0 3.9 4.2 4.0 4.3 4.6 4.3 4.1 3.8 3.7 3.9 4.2 3.7 3.8 215 4.6 4.7 4.0 4.3 4.0 4.2 4.3 4.5 4.5 4.2 4.6 4.1 3.3 4.4 4.6 4.5 4.2 4.3 4.0 216 4.2 3.8 3.8 3.6 4.0 4.5 3.9 4.5 4.0 4.3 4.3 4.4 4.3 4.0 4.3 4.1 3.9 4.2 4.1 217 4.3 4.2 4.1 4.1 3.6 3.4 3.8 4.3 4.0 4.3 4.5 4.1 4.1 3.6 4.1 4.2 4.1 4.2 3.9 218 4.3 4.5 4.3 3.7 3.6 4.0 4.3 4.2 4.1 3.7 4.1 3.6 4.1 4.0 4.6 4.2 4.2 3.7 4.6 219 4.2 4.7 4.3 4.2 4.0 4.6 4.3 4.2 4.1 4.0 3.7 4.2 3.9 4.5 4.3 4.8 4.1 4.5 4.5 220 4.3 3.7 4.5 4.0 4.0 4.2 4.2 4.1 3.8 4.2 4.1 4.5 4.5 4.1 4.5 4.6 4.7 4.8 4.1 221 4.6 4.2 4.7 3.8 4.0 4.2 4.0 4.3 4.2 4.2 4.1 4.8 4.3 3.9 4.6 3.9 4.3 4.3 4.0 222 4.8 4.6 4.2 4.1 3.8 4.0 4.8 4.0 3.9 4.1 4.1 4.3 4.0 3.5 4.6 3.8 4.3 4.5 3.7 223 3.8 4.6 4.2 3.5 4.6 4.5 4.5 4.2 4.5 3.8 4.5 3.9 4.3 4.0 3.7 4.0 3.6 4.6 3.8 224 3.7 4.6 3.7 4.0 4.2 4.1 4.2 4.6 4.3 4.3 4.0 4.1 4.1 4.1 4.1 4.3 3.7 4.6 4.2 225 4.5 4.2 4.3 4.1 3.8 4.6 4.3 4.0 4.3 4.0 4.5 4.2 4.5 4.2 4.2 4.3 4.0 3.7 4.3 226 4.5 4.4 4.3 4.1 3.9 4.3 3.9 4.0 4.1 4.4 4.2 4.3 4.7 3.9 3.7 4.7 4.7 4.2 4.5 227 3.9 4.1 3.8 3.7 2.7 4.0 3.7 4.2 4.3 4.0 3.9 3.9 3.9 4.0 3.9 4.2 3.7 4.0 3.7 228 4.7 4.1 4.5 4.0 3.8 4.3 4.5 4.1 3.9 4.1 4.2 4.2 4.5 4.7 4.7 3.5 4.5 4.6 3.7 229 4.5 3.8 4.3 4.0 4.1 4.5 4.5 4.1 3.7 4.2 4.0 4.2 4.1 3.8 4.3 3.7 3.9 3.8 3.9 230 4.7 4.2 4.2 4.6 3.2 4.5 4.2 4.0 3.8 4.3 4.5 4.6 4.0 3.9 4.6 4.5 4.3 4.8 4.1 231 4.8 4.1 4.6 4.2 3.3 4.3 3.5 3.8 4.5 4.4 4.1 4.6 3.6 4.5 4.1 4.3 4.3 3.8 4.1 232 4.0 3.9 4.7 4.5 4.1 4.6 4.1 4.0 3.4 4.5 3.9 4.1 3.6 4.0 4.5 4.6 4.3 4.6 4.0 233 4.3 4.4 4.1 4.3 4.1 4.5 4.1 4.6 3.9 3.8 4.1 4.3 4.0 5.3 3.5 4.7 3.9 4.0 5.0 234 3.9 4.4 4.1 4.1 4.2 3.9 4.2 4.3 3.9 4.1 4.5 4.5 3.8 4.4 4.6 4.6 4.6 4.5 4.0 235 4.4 4.7 4.3 3.9 3.3 4.7 4.0 4.6 4.0 4.3 4.6 4.6 4.5 4.6 3.9 4.5 3.9 4.7 3.8 236 4.1 4.5 4.3 3.7 3.5 4.2 4.2 4.5 4.3 4.4 3.8 4.2 4.6 4.3 4.3 4.1 4.6 3.7 4.0 237 4.7 4.3 4.6 4.0 4.5 4.3 3.8 4.3 4.6 4.7 3.8 4.6 3.9 4.0 4.2 3.6 4.6 4.1 4.1 238 4.5 4.6 4.8 3.9 4.3 4.0 4.3 4.4 4.2 4.5 4.3 4.5 4.0 3.5 3.9 4.3 3.8 3.6 4.1 239 4.6 4.7 4.3 3.9 4.2 4.7 4.1 4.5 4.9 3.4 4.3 4.2 4.3 4.1 4.1 4.3 4.1 4.6 4.1 240 4.1 4.6 4.1 4.2 3.6 3.9 4.1 4.3 4.2 3.9 4.3 4.6 3.9 4.6 4.0 4.1 3.9 4.1 4.0


(4)

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 241 4.4 4.4 4.2 4.1 4.3 3.6 3.7 4.5 4.6 4.2 4.3 4.5 3.8 4.8 4.2 3.7 4.2 4.6 4.2 242 4.5 4.3 4.1 4.3 3.7 4.3 4.4 3.8 4.3 4.6 4.1 4.1 4.3 4.7 4.3 3.9 4.2 4.6 4.1 243 5.0 4.4 4.1 4.2 4.3 3.9 4.3 4.1 3.9 3.6 4.2 4.0 4.2 4.0 3.8 3.7 4.3 4.2 3.8 244 4.1 4.5 4.2 4.3 3.9 4.5 4.0 4.2 4.5 3.8 4.3 4.5 4.5 4.5 4.2 4.0 3.9 4.0 3.7 245 4.9 4.5 4.1 3.5 3.9 4.5 3.9 4.5 4.2 3.6 4.0 4.5 4.0 4.1 4.0 3.4 4.1 2.1 3.6 246 5.3 4.5 4.3 3.9 3.6 4.1 5.0 4.5 4.0 4.0 4.4 4.5 4.5 4.6 4.3 3.6 4.0 5.0 3.8 247 4.3 4.1 4.5 4.1 4.3 3.9 4.1 4.3 4.3 4.0 4.5 4.5 4.1 4.3 4.1 3.8 4.3 4.2 3.7 248 4.5 3.8 4.5 4.6 4.0 4.7 4.0 4.4 4.3 3.3 4.5 4.6 4.4 4.0 4.3 3.5 4.0 4.3 4.0 249 4.1 4.8 4.7 3.7 3.2 4.5 4.6 4.5 4.0 4.3 4.5 4.1 4.6 3.9 4.3 3.9 4.5 4.5 3.8 250 4.4 4.7 4.2 4.0 4.2 4.1 4.5 4.0 3.8 3.9 4.3 4.8 4.7 4.3 4.3 3.7 5.0 4.9 4.3 251 4.5 4.4 3.8 3.7 4.0 4.1 4.1 4.3 3.8 3.5 4.6 4.1 4.2 4.6 3.8 3.9 4.3 4.1 4.3 252 4.5 4.3 4.6 4.2 3.9 4.3 3.9 4.2 4.1 3.8 4.3 4.1 4.8 4.9 4.5 3.5 4.6 4.8 4.3 253 4.5 4.1 3.6 4.3 3.6 4.2 4.3 4.1 4.1 3.9 4.5 4.5 4.3 4.5 4.5 3.6 3.5 4.1 3.7 254 4.1 4.7 4.2 3.7 4.3 4.2 4.2 4.9 4.2 3.6 4.0 3.8 4.2 3.8 4.0 4.1 4.6 4.7 4.7 255 4.1 4.6 3.9 4.5 4.5 4.5 4.3 4.7 4.3 4.0 4.7 4.1 4.6 4.0 4.8 3.9 4.0 4.2 3.8 256 4.7 4.9 3.8 4.3 4.2 4.7 4.3 4.8 4.1 4.0 4.7 4.7 4.3 4.0 5.1 3.7 4.5 4.5 4.3 257 4.5 5.1 4.3 4.0 4.2 4.3 3.9 4.0 4.2 4.2 4.0 4.6 4.2 4.0 4.2 3.7 4.5 4.5 4.0 258 4.5 4.7 4.0 3.8 3.6 4.6 4.2 4.5 3.7 3.8 4.2 4.5 4.6 4.1 4.8 3.8 4.6 4.7 4.2 259 4.7 4.7 4.1 4.3 4.1 4.0 4.2 4.2 4.1 3.9 4.5 4.1 4.1 4.2 4.9 3.8 4.3 5.2 4.3 260 4.7 4.4 4.5 4.3 4.6 3.9 4.5 4.3 4.3 4.5 4.7 4.2 4.5 4.2 4.8 4.1 4.5 4.3 4.2 261 4.4 4.6 4.6 4.1 4.6 4.5 4.1 4.2 4.2 4.3 4.8 4.6 4.7 4.1 4.1 3.9 4.2 4.7 3.7 262 4.1 3.9 4.5 4.1 4.3 4.7 4.1 4.3 3.9 4.0 4.6 4.5 4.6 4.2 4.0 3.7 4.7 4.3 3.7 263 4.4 4.6 3.3 4.0 4.2 4.2 4.6 4.1 3.6 3.9 3.6 4.7 4.7 4.4 3.2 3.6 4.0 3.9 4.7 264 4.8 4.4 4.1 4.3 4.1 4.0 4.2 4.6 3.9 4.1 4.7 4.1 4.0 4.3 4.0 3.6 3.7 4.4 5.0 265 4.1 4.5 4.3 4.0 3.8 4.1 4.1 4.4 4.0 4.0 4.2 4.6 4.2 4.2 3.9 3.9 4.5 4.2 4.8 266 4.9 4.3 4.3 4.3 4.2 4.5 4.1 4.4 3.6 4.0 4.6 4.7 4.5 4.6 4.2 4.1 2.4 4.8 4.2 267 4.4 4.5 4.7 4.2 3.8 4.3 4.9 4.0 3.9 3.7 4.5 4.6 4.2 4.9 4.0 3.8 4.8 3.7 4.6 268 4.8 4.7 3.7 4.3 4.5 4.2 4.2 4.1 3.8 3.8 4.1 4.5 4.3 4.1 4.6 3.9 4.7 4.7 3.8 269 4.7 4.3 4.4 3.8 4.6 3.8 4.4 4.6 3.9 3.8 4.7 4.0 4.5 3.5 4.3 3.6 4.6 4.9 4.5 270 4.7 4.6 4.1 4.2 4.2 4.5 4.5 4.3 4.3 4.0 4.4 3.5 4.1 4.4 3.8 3.7 4.7 4.7 4.1 271 4.8 4.5 4.6 4.6 4.5 4.0 4.0 4.3 3.9 4.1 5.3 4.2 3.8 4.2 4.2 4.1 3.8 4.1 4.8 272 4.4 4.4 4.2 4.6 4.5 4.1 4.1 4.1 4.1 3.8 4.6 4.9 4.7 4.8 4.0 3.6 4.1 4.0 4.7 273 4.7 4.8 4.3 4.1 4.6 4.3 4.0 4.0 4.3 4.3 3.9 4.2 4.2 3.9 4.2 3.5 3.8 4.6 3.9 274 4.1 4.7 3.9 3.9 4.2 4.2 4.3 4.2 4.0 4.5 3.9 4.2 4.3 3.9 4.5 3.8 4.6 4.6 4.2 275 5.0 4.2 4.1 3.5 4.1 4.1 4.1 4.3 4.5 5.1 4.2 4.3 4.7 3.9 4.2 4.0 4.1 4.7 3.7 276 4.6 4.6 4.0 4.5 4.3 4.5 4.0 4.5 4.3 3.8 4.2 4.5 4.3 4.5 4.9 3.5 4.7 4.5 4.9 277 4.6 4.6 4.3 4.3 4.0 4.2 4.5 4.1 4.2 4.3 4.5 4.4 4.1 4.6 5.1 3.7 4.0 4.7 4.6 278 4.5 4.7 4.5 4.3 4.2 4.8 4.2 4.6 4.3 3.9 4.5 4.5 4.5 4.3 4.0 3.8 3.7 4.2 4.1 279 4.3 4.4 4.1 4.2 4.4 4.4 3.5 4.1 4.9 4.0 4.5 3.6 4.1 4.2 4.5 3.9 4.0 4.6 4.1 280 4.8 4.8 4.1 4.6 4.1 4.0 4.2 4.2 3.7 4.0 4.0 3.9 4.1 3.8 4.6 3.9 4.1 4.2 3.4 281 4.3 4.2 4.0 4.3 4.5 4.5 4.1 4.1 3.9 4.5 3.9 4.1 4.1 4.0 4.8 3.6 4.3 5.1 4.3 282 4.7 3.8 3.5 4.3 4.1 4.3 4.2 4.1 4.3 3.9 4.5 4.8 4.5 4.1 4.6 3.8 4.6 3.7 3.8 283 4.7 4.5 3.7 4.0 4.2 4.3 3.5 3.8 4.0 3.9 4.5 4.3 4.4 4.6 4.1 3.7 4.8 3.6 4.6 284 4.9 4.0 4.6 4.6 3.3 3.2 4.1 4.0 4.3 4.2 4.2 4.2 4.1 4.5 4.3 3.6 3.8 4.6 3.7 285 4.8 4.3 4.4 4.3 3.7 4.3 4.2 4.6 3.7 4.1 4.9 4.1 4.5 3.9 4.5 3.7 4.1 4.5 3.9 286 4.9 4.3 4.6 4.0 4.1 4.2 4.0 4.6 5.1 4.3 3.9 4.2 4.1 3.7 3.9 3.7 4.5 4.6 3.8 287 4.7 4.5 4.7 4.1 3.7 4.5 4.8 4.4 3.6 3.7 4.1 4.3 3.7 4.0 4.2 4.5 4.3 4.3 4.7 288 4.6 4.5 4.6 4.2 4.0 4.3 4.2 4.2 4.0 4.6 4.1 3.9 4.7 4.3 4.0 4.4 3.4 4.5 4.0


(5)

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 289 4.7 4.4 4.6 3.9 3.6 4.2 4.2 4.0 4.1 4.4 5.0 4.2 4.5 4.7 4.2 3.5 4.6 4.7 4.7 290 4.7 4.1 4.3 3.7 3.7 3.9 4.3 4.4 3.7 4.0 4.2 3.6 4.2 4.3 4.7 4.1 3.8 4.1 4.3 291 4.5 4.5 4.2 4.2 4.6 4.5 4.0 4.0 4.3 4.0 4.1 4.6 4.0 4.0 4.7 3.8 4.3 4.0 4.7 292 4.0 5.0 4.3 4.0 3.8 4.0 4.3 4.0 4.9 3.9 3.8 4.2 3.9 4.2 4.3 3.6 4.6 4.7 3.8 293 4.5 5.0 4.3 4.5 4.0 4.3 4.2 4.2 4.1 4.7 4.8 4.1 4.1 4.2 4.1 3.3 4.6 4.5 4.5 294 4.5 4.9 4.3 3.7 3.8 4.3 4.1 4.1 4.7 4.0 4.7 4.3 4.5 4.0 3.8 4.1 3.9 4.0 4.1 295 4.5 4.7 4.5 4.2 3.5 4.1 4.5 4.2 4.0 4.5 3.4 4.1 4.5 4.1 4.3 3.6 4.6 4.6 4.5 296 4.5 4.7 4.1 4.0 4.5 4.3 4.5 4.3 3.5 4.5 3.7 3.9 4.2 4.4 4.7 3.4 4.0 4.9 3.9 297 4.4 4.7 4.3 4.4 4.2 4.6 4.0 4.3 3.7 4.7 4.1 4.2 4.5 4.5 4.7 3.5 4.9 3.9 4.1 298 4.2 4.7 4.3 4.2 4.0 3.9 3.6 4.1 4.5 4.0 5.4 4.6 4.3 4.1 4.1 3.9 4.7 3.9 4.6 299 4.5 4.8 4.5 4.5 4.4 3.9 4.3 4.4 4.3 3.9 4.3 4.5 4.3 4.0 3.9 3.8 4.1 4.3 4.7 300 4.8 4.8 4.3 2.9 3.8 4.5 4.3 4.1 4.5 4.1 4.1 4.2 3.7 3.9 4.1 3.5 4.2 4.1 4.3 301 4.3 4.6 4.3 3.9 4.3 4.5 3.9 4.1 4.0 4.7 4.4 4.6 4.7 4.4 4.3 3.3 3.9 4.4 3.8 302 4.5 4.6 4.5 3.7 4.6 4.5 4.7 3.9 3.5 5.1 4.4 4.5 4.4 4.2 4.6 4.1 4.4 3.5 4.2 303 4.3 4.7 4.1 4.2 4.3 4.2 3.6 4.5 3.9 4.2 4.0 4.1 4.3 4.2 4.4 3.6 3.4 4.1 4.3 304 4.0 4.7 4.5 4.7 4.0 4.3 4.5 4.3 3.7 4.3 3.9 4.0 3.8 4.6 4.0 3.4 3.8 3.9 4.1 305 4.0 4.6 3.5 4.5 4.2 3.9 4.0 4.1 3.7 4.1 4.1 4.9 3.8 3.5 4.0 4.4 4.2 4.1 3.7 306 4.5 4.2 4.5 4.1 4.3 4.2 3.5 4.6 3.8 3.8 3.6 4.5 4.7 4.0 4.9 3.1 4.2 3.8 4.0 307 4.6 4.5 4.3 4.5 4.2 4.1 3.3 4.5 3.8 4.8 3.8 4.5 4.7 4.7 4.6 3.4 4.6 4.2 4.7 308 4.4 4.6 4.3 4.6 3.5 4.0 3.3 4.2 3.7 4.6 4.1 4.2 4.3 4.3 4.6 3.9 3.8 4.1 3.5 309 4.5 4.7 4.1 4.3 4.0 4.0 4.0 4.1 4.3 4.3 3.7 4.6 4.7 3.3 4.7 3.4 4.7 4.0 3.5 310 4.4 5.1 4.2 4.2 4.2 4.6 3.7 4.0 4.1 4.2 4.2 4.1 3.6 4.3 4.0 3.6 4.0 4.0 3.9 311 4.5 4.5 3.8 3.9 4.4 4.5 3.9 4.2 3.8 5.0 4.6 4.8 4.9 4.2 3.9 3.5 4.2 3.8 3.4 312 4.5 4.3 3.8 4.2 3.6 4.5 4.7 4.3 3.8 3.9 4.1 4.1 4.2 4.1 4.1 3.7 4.5 4.0 3.7 313 4.2 4.2 4.2 4.3 4.1 3.8 3.8 4.2 3.8 3.4 4.3 4.1 3.9 3.8 4.5 3.7 4.2 4.1 3.7 314 4.6 4.1 4.0 4.3 4.3 4.0 4.2 4.2 3.3 3.9 3.9 4.5 4.8 4.0 4.1 4.1 5.1 4.8 4.6 315 4.5 3.7 4.3 3.8 4.0 3.8 4.1 3.9 4.2 3.7 5.0 4.5 3.8 3.7 4.0 3.7 4.8 3.8 4.1 316 4.6 4.3 3.7 4.4 4.0 4.0 4.2 4.4 4.0 3.5 4.0 4.1 4.0 4.1 4.5 3.7 4.7 4.1 3.5 317 4.5 4.4 4.2 3.5 4.1 4.7 4.2 4.3 4.0 4.1 4.3 4.7 4.6 3.7 4.6 3.7 4.5 3.7 3.5 318 4.4 4.2 4.2 4.1 4.0 3.5 3.5 4.4 4.1 3.9 4.2 4.6 4.5 3.7 4.8 3.9 3.6 3.8 4.5 319 4.8 4.2 4.0 3.6 4.0 4.6 4.0 4.2 4.9 4.1 4.6 4.8 4.1 3.4 4.4 3.6 4.6 3.7 3.7 320 4.3 4.7 4.0 4.0 3.9 4.1 3.8 4.0 3.5 4.1 4.7 4.5 4.3 4.3 3.9 3.4 4.3 4.2 3.9 321 4.0 4.5 4.5 3.7 4.5 4.1 4.6 3.7 4.7 4.1 3.3 4.2 4.0 4.0 4.6 3.1 3.7 3.9 3.7 322 4.5 4.5 3.8 4.0 4.0 4.3 3.5 4.1 4.3 4.3 4.2 4.6 4.7 4.1 4.6 3.5 3.7 4.6 3.5 323 3.9 4.4 4.0 3.5 3.9 4.3 3.5 4.7 4.8 3.3 3.9 4.5 3.7 4.6 4.0 3.7 4.7 3.7 5.1 324 3.9 3.9 4.0 3.8 4.3 4.5 3.6 4.4 3.6 3.9 4.3 4.7 4.0 4.5 4.8 4.3 4.2 4.5 4.3 325 3.7 4.3 3.8 4.0 4.0 4.3 4.1 4.6 5.1 4.1 4.3 4.1 4.3 4.0 4.5 3.3 4.1 3.5 4.3 326 4.1 4.1 3.6 4.1 4.1 3.8 4.6 3.9 4.5 4.6 4.2 4.2 4.9 4.1 4.2 2.1 4.8 4.0 4.2 327 4.0 4.6 4.2 4.2 3.9 5.1 3.9 4.7 5.1 4.0 4.7 4.0 4.1 4.5 4.5 3.4 3.6 4.1 3.9 328 4.1 4.7 4.0 4.1 4.1 5.1 4.2 3.7 4.5 3.6 3.6 3.9 3.8 4.0 4.0 3.7 3.7 3.9 4.5 329 4.2 3.9 3.9 3.8 4.1 4.9 4.2 3.9 3.9 3.8 4.1 3.8 4.6 3.9 5.1 3.7 4.7 4.0 4.2 330 3.3 4.8 4.0 3.8 4.7 4.2 4.2 4.7 3.9 3.9 4.9 3.7 4.5 4.1 3.5 3.8 3.7 4.2 3.9 331 3.7 4.3 4.6 3.9 4.2 4.0 4.1 4.7 3.7 3.9 4.7 3.5 3.5 3.6 4.2 3.5 4.3 4.1 4.7 332 4.0 4.6 3.7 4.3 3.5 3.6 4.0 3.7 3.7 4.9 5.3 4.2 4.1 3.9 4.9 3.4 4.0 4.2 3.8 333 4.3 3.9 4.5 4.3 3.4 3.8 4.3 4.1 3.8 4.1 5.0 4.2 4.8 4.3 4.8 4.5 3.7 4.1 4.7 334 4.0 4.2 4.1 4.3 4.0 4.1 3.8 4.7 4.1 4.7 4.9 6.1 5.7 3.4 4.5 4.8 4.6 4.2 3.1 335 4.3 3.9 4.5 4.2 3.6 4.2 4.1 3.9 4.5 3.7 5.2 5.0 3.8 4.5 4.9 5.2 3.5 4.8 4.7 336 4.2 4.3 4.1 3.9 3.7 3.7 3.7 4.6 3.4 3.8 4.1 5.9 3.1 4.6 5.3 4.4 4.6 3.7 3.5


(6)

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 337 4.2 4.5 4.5 3.8 3.5 4.3 4.0 4.1 5.0 4.2 5.4 4.8 4.1 4.0 3.5 4.5 4.6 4.3 3.4 338 4.2 4.2 3.9 3.7 3.7 4.0 3.5 4.0 5.6 4.3 4.9 4.5 4.3 4.1 4.1 4.4 3.7 4.3 3.8 339 5.2 4.4 4.5 3.7 4.1 5.1 3.7 3.7 4.2 3.9 5.1 5.1 4.1 4.1 4.1 3.6 3.5 4.0 3.9 340 4.1 3.8 4.2 3.9 4.6 5.1 4.1 3.8 4.9 3.9 5.7 3.9 4.2 4.2 3.7 4.3 3.7 3.8 4.8 341 3.6 4.7 3.9 3.9 4.5 6.0 3.8 3.1 5.3 4.7 4.8 3.9 4.5 3.4 4.0 3.6 3.8 3.7 3.9 342 4.0 5.0 3.9 3.5 3.5 5.1 3.6 4.6 4.0 5.3 4.3 4.1 3.7 4.6 5.2 4.0 4.3 4.0 4.0 343 3.9 3.9 4.0 4.0 3.9 5.3 4.6 3.4 3.5 5.3 3.5 4.1 4.0 3.8 4.0 4.7 4.2 4.2 5.2 344 3.8 4.5 3.4 3.7 4.4 3.8 4.3 4.1 3.9 5.7 4.1 3.7 4.7 3.9 4.7 3.8 3.7 4.1 4.9 345 4.3 4.9 4.3 3.5 4.5 4.3 4.9 4.3 4.9 3.4 4.1 3.9 4.1 4.1 3.5 3.9 5.3 3.8 4.3 346 3.7 3.7 4.7 4.3 3.4 4.3 4.9 4.1 4.1 5.5 5.5 3.5 4.3 4.1 5.1 4.4 3.8 3.7 4.0 347 3.5 4.3 3.8 4.2 4.8 3.3 4.9 4.7 4.0 5.4 5.1 4.1 3.5 3.7 4.1 4.5 3.9 3.8 4.0 348 4.0 3.7 4.1 4.3 3.4 5.1 5.8 4.1 3.6 3.3 5.2 4.1 3.8 3.5 3.8 4.8 3.7 3.8 4.3 349 4.6 4.2 4.1 4.2 4.0 3.3 5.9 4.3 3.7 6.4 3.4 4.5 4.4 4.7 3.9 4.3 3.9 4.5 3.8 350 3.6 4.2 4.1 4.5 4.1 4.2 6.1 4.1 3.6 4.5 5.3 5.6 3.7 4.9 3.8 3.9 3.8 3.8 4.1 351 3.9 3.7 4.5 4.0 4.6 5.3 4.4 3.6 4.1 3.7 5.1 4.9 4.5 4.9 3.7 4.0 3.5 5.0 4.1 352 4.7 4.0 3.9 3.7 4.3 4.5 5.2 4.1 3.8 3.8 4.1 4.2 4.3 5.8 4.5 3.4 4.1 5.2 3.9 353 4.2 4.2 4.3 3.8 4.0 4.7 5.5 3.7 4.5 4.2 3.5 4.2 4.2 6.4 4.3 5.0 4.4 4.1 4.0 354 3.6 3.7 3.9 4.1 3.8 4.1 5.3 3.8 4.4 4.0 4.2 3.8 4.0 6.2 4.3 3.9 4.0 4.9 4.7 355 4.7 3.6 3.4 4.7 3.5 5.3 4.1 3.7 4.8 4.2 4.5 4.0 4.3 4.9 3.9 3.9 3.8 5.7 5.1 356 4.9 4.4 3.9 4.3 4.1 3.7 5.3 3.8 4.6 4.2 3.9 4.7 3.4 6.1 3.9 3.9 4.6 5.3 3.9 357 4.5 4.1 4.1 4.9 4.1 3.6 6.0 3.9 4.6 4.1 4.1 4.3 4.0 6.1 3.7 3.7 4.7 5.5 3.4 358 4.7 4.5 4.5 4.6 4.7 3.9 5.4 5.4 3.8 5.3 4.5 4.1 4.7 4.8 4.6 3.8 4.6 5.6 3.7 359 4.5 4.5 3.8 5.9 4.3 3.9 5.1 4.7 3.8 5.3 3.8 4.5 5.3 4.7 5.0 4.1 4.6 5.5 5.1 360 4.0 4.6 4.3 4.8 3.3 3.8 5.9 6.0 4.2 3.5 4.1 3.5 4.3 5.5 5.2 5.0 5.2 4.2 4.1 361 4.0 4.5 4.0 5.1 3.5 3.8 5.9 2.9 3.9 4.4 3.9 4.8 4.2 4.0 4.9 5.3 4.9 4.4 4.3 362 3.8 4.1 2.9 3.7 3.5 3.5 5.2 3.8 5.3 4.0 4.3 4.5 5.5 4.8 5.3 5.0 5.3 4.7 5.0 363 4.2 3.8 4.0 4.1 4.0 4.2 6.3 3.2 4.5 5.0 4.2 5.1 5.0 4.3 5.1 5.8 5.5 3.9 4.2 364 4.0 5.1 4.5 4.2 3.9 3.9 4.8 4.2 5.0 5.4 4.0 5.6 3.8 5.3 4.7 4.7 5.0 5.0 5.0 365 4.1 4.5 4.6 4.2 3.8 3.7 5.1 4.1 4.9 4.8 4.5 5.4 4.1 5.7 4.5 4.2 4.9 6.1 3.8 366 4.2 4.9 4.6 3.8 4.8