Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman dan teknologi memicu semakin bertambahnya perusahaan –
perusahaan yang muncul khususnya dibidang industri. Hal ini mengakibatkan perusahaan
– perusahaan mengalami tantangan yang sangat delematis. Permasalahan yang sering terjadi yaitu adanya tingkat persaingan yang sangat tinggi, menuntut
perusahaan lebih berdaya guna dalam mengakses jumlah produksi.
Pada dasarnya suatu perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak dibidang industri jasa maupun manufacturing selalu berusaha menjamin kelancaran,
kelangsungan hidup dan pertumbuhan, baik jangka panjang maupun jangka pendek perusahaan. Walaupun perusahaan mempunyai banyak tujuan yang harus dicapai,
tetapi pada dasarnya tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Demikian halnya dengan perusahaan – perusahaan produksi. Namun,
permasalahan yang mungkin dihadapi, perusahaan belum bisa menentukan jumlah produksi yang optimum. Terkadang banyaknya jumlah permintaan pasar tidak
sebanding dengan jumlah produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga timbul ketidakpastian dalam menentukan jumlah produksi tersebut. Dengan adanya
ketidakpastian, maka perlu menentukan jumlah produksi yang optimum.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menentukan jumlah produksi optimum, salah satunya adalah dengan menggunakan logika fuzzy. Dengan
menggunakan metode tersebut diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan jumlah produksi.
Logika fuzzy merupakan salah satu metode untuk melakukan analisis sistem yang mengandung ketidakpastian. Logika fuzzy dianggap mampu untuk memetakan
suatu input ke dalam suatu output tanpa mengabaikan faktor – faktor yang ada.
Dengan berdasarkan logika fuzzy, akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memperkirakan jumlah produksi. Faktor
– faktor yang mempengaruhi dalam menentukan jumlah produksi dengan logika fuzzy antara lain jumlah permintaan dan
jumlah persediaan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penentuan ketidakpastian dalam logika fuzzy. Antara lain, metode mamdani, metode sugeno dan metode
tsukamono.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode logika fuzzy - mamdani untuk memperkirakan berapa jumlah produksi optimum dengan memperhatikan
jumlah permintaan dan jumlah persediaan.
Logika fuzzy – mamdani berdasarkan kaedah – kaedah linguistik dan memiliki
algoritma fuzzy yang menyediakan sebuah aproksiasi untuk dimasuki oleh analisis matematika, sehingga lebih mudah dipahami.
1.2 Perumusan Masalah