43
Nuri Novianti Afidah, 2012 Mantra Dangdan Banjarsari : Cermin Konsep Cantik Orang Sunda Di Banjarsari
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
mengenai pola pikir penutur mantra dangdan Banjarsari mengenai cermin konsep cantik orang Sunda di Banjarsari. Hal itu disebabkan, beberapa atau mungkin
hampir semua penutur mantra tidak akan memberikan jawaban secara langsung mengenai harapan dan tujuan mereka menggunakan mantra. Jawaban yang
diberikan lebih bersifat tertutup yang memungkinkan peneliti untuk memberikan penafsiran. Dalam penelitian budaya khususnya, metode interpretatif menjadi sifat
yang cukup penting. Sesuai dengan yang disarankan oleh Geertz 1992 dalam Nuryani, 2010: 37 bahwa dalam penelitian kebudayaan senantiasa terbuka
kemungkinan untuk menganalisis data dengan mempertimbangkan sifat penelitian itu sendiri. Adapun sifat penelitian itu adalah penafsiran interpretatif.
3.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Hasil analisis data dalam penelitian ini akan disajikan dengan menggunakan metode penyajian formal dan informal Sudaryanto, 1993: 145
dalam Usman 2008:76. Metode formal digunakan pada pemaparan hasil analisis data yang berupa kaidah-kaidah atau lambang-lambang formal dalam bidang
linguistik. Lambang-lambang formal seperti lambang dalam bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis disajikan dengan metode formal. Sementara itu, metode
informal digunakan pada pemaparan hasil analisis data yang berupa kata-kata atau kalimat keseharian yang sering digunakan dalam tuturan biasa tanpa lambang-
lambang formal yang sifatnya teknis.
3.5 Model Penelitian
44
Nuri Novianti Afidah, 2012 Mantra Dangdan Banjarsari : Cermin Konsep Cantik Orang Sunda Di Banjarsari
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Untuk memperjelas paparan sebelumnya tentang metode penelitian, pada bagian ini akan digambarkan bagan alur penelitian dalam bentuk diagram berikut
adaptasi model Miles dan Huberman, 1992: 20.
Mantra dangdan Banjarsari
Pengumpulan Data
1 Observasi
Partisipan
Penyajian Data
1
Profil Situasi Kebahasaan
1
3
45
Nuri Novianti Afidah, 2012 Mantra Dangdan Banjarsari : Cermin Konsep Cantik Orang Sunda Di Banjarsari
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Bagan 3.1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif oleh Miles dan Huberman 1992:20.
Miles dan Huberman 1992: 16 melihat bahwa dalam analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu:
46
Nuri Novianti Afidah, 2012 Mantra Dangdan Banjarsari : Cermin Konsep Cantik Orang Sunda Di Banjarsari
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi. Terkait dengan hal itu, penulis mencoba mengadaptasi komponen-komponen analisis data: model
interaktif oleh Miles dan Huberman. Berikut ini uraian model penelitian yang dilakukan peneliti.
Setelah penulis menentukan objek penelitianya, langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Dalam teknik pengumpulan data, data yang dijaring
dalam penelitian ini harus sesuai dengan ketentuan yang dikemukakan pada data primer dan data sekunder, yakni tuturan lisan atau tulisan mantra dangdan di
Banjarsari. Dalam penelitian ini, ada dua metode dalam mengumpulkan data, yaitu: 1 observasi: observasi partisipan dan observasi periodik ke lapangan dan
2 wawancara mendalam. Selanjutnya adalah tahap reduksi data. Menurut Miles dan Huberman
1992: 16 Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data,
berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Sebenarnya bahkan sebelum data benar-benar terkumpul, antisipasi
akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan acapkali tanpa disadari sepenuhnya kerangka konseptual wilayah penelitian,
permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data yang mana yang dipilihnya.
Reduksi bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
47
Nuri Novianti Afidah, 2012 Mantra Dangdan Banjarsari : Cermin Konsep Cantik Orang Sunda Di Banjarsari
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Tahap selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data merupakan salah
satu alur penting dalam kegiatan analisis. Bentuk penyajian data dalam penelitian ini, antara lain: 1 profil situasi kebahasaan, 2 profil situasi kebudayaan, dan 3
pola pikir masyarakat Banjarsari terhadap realita dunia. Setelah tahap penyajian data, penulis melakukan penafsiran data untuk mengungkap faktor bahasa
terhadap budaya dan masyarakat penuturnya. Kegiatan analisis lainnya yang penting adalah menarik kesimpulan dan
verifikasi. Miles dan Huberman 1992: 19 mengatakan bahwa dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-
benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Penarikan kesimpulan hanyalah
sebagian dari suatu kegiatan dari konfogurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Demikianlah tiga hal utama
dalam analisis,
yaitu reduksi
data, penyajian
data, dan
penarikan kesimpulanverifikasi sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum,
selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”.
107
Nuri Novianti Afidah, 2012 Mantra Dangdan Banjarsari : Cermin Konsep Cantik Orang Sunda Di Banjarsari
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan