KERANGKA PEMIKIRAN KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Wahyu Purnama, 2014 Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri Se-Kecamatan Ujungberung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Secara umum karakteristik usia sekolah menengah atas tidak jauh berbeda dengan masa usia sekolah menengah pertama. Masa usia remaja madya ini kelanjutan dari masa remaja awal.

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran dibutuhkan sebagai acuan atau pegangan penulis dalam proses penelitian, dan dijadikan anggapan dasar yang merupakan suatu titik tolak pendapat dalam melihat suatu bahasa dengan menelusuri gejala yang akan diamati sebagai titik tolak dari proses yang akan dilakukan dalam penelitian yang berdasarkan kebenaran yang telah diyakini oleh para peneliti. Dalam upaya pencapaian pembelajaran yang maksimal, dibutuhkan beberapa faktor pendukung, diantaranya adalah fasilitas dan perlengkapan yang memadai serta tenaga pengajar yang profesional. Proses pembelajaran bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja yang harus di perhatikan, tetapi ada banyak hal lain yang harus di perhatikan, salah satunya adalah tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran. Apakah termasuk tinggi, sedang atau rendah. Setiap jenjang pendidikan sekolah memiliki tingkatan partisipasi yang berbeda-beda, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas. Seperti yang diketahui ketika individu memasuki tingkatan jenjang pendidikan yang lebih tinggi maka secara alamiah perubahan akan terjadi dalam diri individu tersebut, bisa dikarenakan faktor lingkungan, faktor psikologis maupun faktor pendidikan. Berkaitan dengan pembelajaran pendidikan jasmani, faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat keikutsertaan atau partisipasi siswa dalam pembelajaran. Terlebih lagi perbedaan psikologis antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan akan terlihat berbeda tatkala saat mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani disekolah. Siswa laki-laki cenderung tetap terkadang meningkat dalam keikutsertaan atau partisipasi dan ketertarikan terhadap pembelajaran pendidikan jasmani disekolah dalam setiap tingkat jenjang pendidikannya, berbeda halnya dengan siswa perempuan yang cenderung Wahyu Purnama, 2014 Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an Sma Negeri Se-Kecamatan Ujungberung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menurun keikutsertaan atau partisipasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani di setiap tingkat jenjang pendidikannya. Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas penulis beranggapan bahwa tingkat partisipasi siswa putri cenderung menurun dalam pembelajaran pendidikan jasmani di setiap tingkat jenjang pendidikannya.

C. HIPOTESIS