Operasionalisasi Variabel Definisi dan Operasionalisasi Variabel

M itha Persia Prahara, 2014 Pengaruh pengelolaan barang milik daerah dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas akuntabilitas keuanganstudi kasus pada skpd pemerintah kabupaten bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Agar penelitian ini dapat dikatakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Butir Skala Pengelolaan Barang Milik Daerah X 1 Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah, 2010: 179; Permendagri Nomor 17 tahun 2008 1. Perencanaan Kebutuhan dan Pengangaran 1. Menyusun Daftar Rencana Tahunan Barang dengan memperhatikan data barang. 2. Berpedoman pada standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah serta standar harga yang ditetapkan Keputusan Kepala Daerah. 1 2 Ordinal 2. Pengadaan 1. Pelaksanaan pengadaan menggunakan sistem tenderlelang. 2. Menyusun dokumen kontrak. 3 4 Ordinal 3. Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran 1. Penerimaan barang dituangkan dalam berita acara dan disertai dengan dokumen yang jelas. 2. Diselenggarakan administrasi penyimpanan dalam gudang. 3. penyaluran dilaksanakan atas dasar SPPB. 5,6 7,8 9 Ordinal 4. Penggunaan Status penggunaan barang milik daerah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah. 10 Ordinal 5. Penatausahaan 1. Kegiatan pembukuan 2. Kegiatan inventarisasi 3. Pelaporan barang milik daerah 11,12 13 14,15 Ordinal 6. Pemanfaatan Pemanfaatan barang milik daerah dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD. 16,17 Ordinal 7. Pengamanan dan Pemeliharaan 1. Pengamanan berupa sertifikasi dan bukti kepemilikan. 2. Pemeliharaan berpedoman pada DKPBMD. 18 19 Ordinal M itha Persia Prahara, 2014 Pengaruh pengelolaan barang milik daerah dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas akuntabilitas keuanganstudi kasus pada skpd pemerintah kabupaten bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Penilaian Melibatkan penilai independen yang bersertifikat di bidang penilaian aset. 20 Ordinal 9. Penghapusan Penghapusan dilakukan ketika barang sudah tidak dalam penguasaan, alih kepemilikan, serta terjadi pemusnahan berdasarkan persetujuan dan keputusan kepala daerah. 21 Ordinal 10. Pemindahtanganan Pemindahtanganan BMD berupa tanah danatau bangunan dan selain tanah danatau bangunan 22 Ordinal 11. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan 1. Pembinaan dilakukan melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan dan supervisi. 2. Dilakukan inspeksi dan mengadakan pemeriksaan secara berkala. 3. Dilakukan pemantauan dan penertiban BMD serta audit tindak lanjut hasil pemantauan. 23,24,25 26,27 28 Ordinal 12. Pembiayaan Pembiayaan dibebankan pada APBD 29 Ordinal 13. Tuntutan Ganti Rugi Tuntutan ganti rugi sesuai dengan undang-undang. 30 Ordinal Sistem Pengendalian Intern X 2 PP Nomor 60 tahun 2008 1. Lingkungan pengendalian 1. Integritas dan nilai etika 2. Komitmen terhadap kompetensi 3. Struktur organisasi 4. wewenang dan tanggung jawab 5. Kebijakan sumber daya manusia dan penerapannya. 1 2 3 4 5 Ordinal 2. Penilaian risiko 1. Penetapan tujuan instansi 2. Penetapan tujuan kegiatan 3. Identifikasi risiko 6 7 8 Ordinal 3. Kegiatan pengendalian 1. Review kinerja 2. Pembinaan sumber daya manusia 3. Pengendalian fisik atas aset 4. Pemisahan fungsi 5. Otorisasi transaksi dan aktivitas 6. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu 7. Pembatasan akses terhadap sumber daya. 9 10 11 12 13 14 15 Ordinal 4. Informasi dan komunikasi 1. Sarana komunikasi 2. Manajemen sistem informasi 16 17 Ordinal 5. Pemantauan 1. Pemantauan yang berkelanjutan 2. Evaluasi terpisah 3. Tindak lanjut 18 19 20 Ordinal Kualitas 1. Pertanggungjawaban 1. Pengungkapan sebab adanya 1 M itha Persia Prahara, 2014 Pengaruh pengelolaan barang milik daerah dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas akuntabilitas keuanganstudi kasus pada skpd pemerintah kabupaten bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Akuntabilitas Keuangan Y Ismail Mohamad, 2004: 43 pengelolaan keuangan untuk melaksanakan program dan aktivitas pemerintahan perbedaan antara anggaran dan realisasi. 2. Pengungkapan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Pengungkapan sebab-sebab adanya perbedaan realisasi anggaran tahun sekarang dan tahun lalu. 4. Penyampaian akuntabilitas kinerja keuangan tepat waktu. 2 3 4 Ordinal 2. Penilaian kinerja keuangan 1. Penilaian kinerja keuangan dari aspek kehematan penggunaan sumber dana. 2. Penilaian kinerja keuangan dari aspek efisiensi penggunaan sumber dana. 3. Penilaian kinerja keuangan dari aspek efektivitas penggunaan sumber dana. 4. Penilaian atas pencapaian tujuan yang telah dibiayai, dengan manfaat yang dirasakan atas pencapaian tujuan tersebut dari tahun ke tahun. 6 7 8 9 Ordinal 3. Sistem informasi yang handal 1. Data keuangan yang disajikan bebas dari kesalahan material. 2. Data keuangan yang disajikan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Dalam penyajian data keuangan terdapat netralitas dalam pengungkapannya. 10 11 12 Ordinal 4. Akuntabilitas kinerja keuangan dinilai secara objektif dan independen 1. Adanya penilaian yang objektif dan independen terhadap akuntabilitas kinerja keuangan. 2. Tindak lanjut terhadap laporan penilaian atas akuntabilitas. 13 14 Ordinal

3.3 Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Cimahi)

0 3 1

Pengaruh Pengawasan Intern dan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung)

1 23 44

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

4 30 83

PENDAHULUAN Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo).

0 2 8

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL BARANG MILIK DAERAH TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH: PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

2 8 56

PENGARUH PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH : Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.

0 4 54

Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

0 2 47

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN (Studi Kasus pada SKPD Pemerintah Kabupaten Bandung) - repository UPI S PEA 1006114 Title

0 0 3

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT (Studi pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat)

0 0 8

PENGARUH KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pangkalpinang)

1 2 20