Simulasi 1 Simulasi Kenaikan Upah Minimum tahun 2013

52 Tabel 5.5. Ringkasan Variabel dan Besaran Shock pada Simulasi 1 Elemen Shock Variabel Shock Besaran Penerima upah dan gaji bidang pertanian di desa pfacLAB01 6.61 Penerima upah dan gaji bidang pertanian di kota pfacLAB02 6.61 Penerima upah dan gaji bidang Produksi, Operator Alat Angkutan, Manual dan buruh kasar di desa pfacLAB05 6.61 Penerima upah dan gaji bidang Produksi, Operator Alat Angkutan, Manual dan buruh kasar di kota pfacLAB06 6.61 Penerima upah dan gaji bidang Tata Usaha, Penjualan, Jasa-Jasa di desa pfacLAB09 6.61 Penerima upah dan gaji bidang Tata Usaha, Penjualan, Jasa-Jasa di kota pfacLAB10 6.61 Kepemimpinan, Ketatalaksanaan, Militer, Profesional dan Teknisi di desa pfacLAB13 6.61 Kepemimpinan, Ketatalaksanaan, Militer, Profesional dan Teknisi di kota pfacLAB14 6.61

5.3.2. Simulasi 2 Simulasi Kenaikan Upah Minimum tahun 2014

Pada saat laporan penelitian ini disusun, terdapat 20 provinsi yang sudah menetapkan upah minimumnya dan mempunyai rata-rata pertumbuhan geometrik sebesar 14,83 dari tahun 2013 ke tahun 2014 Lampiran . Mengacu pada perkiraan Bank Indonesia dan Asumsi Makro RAPBN 2014, inflasi tahun 2014 diperkirakan sebesar 5,5. Jika kenaikan upah minimum pada tahun 2014 sekitar 14,83, maka upah riil yang dirasakan para buruh pada tahun 2014 sebesar 9,33 dan ini lebih baik dari yang dirasakan para buruh pada tahun 2013. Simulasi kenaikan upah minimum akan dilakukan juga untuk tahun 2014 dengan kenaikan upah riil sebesar 9,33 yang merupakan shock pada simulasi upah minimum yang kedua. Hasil dari kedua simulasi untuk upah minimum akan menjadi input untuk melihat dampak kenaikan upah minimum terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Model kemiskinan akan diterangkan pada bagian lain laporan penelitian ini. Kenaikan UMR pada simulasi 2, diberikan kepada rumahtangga yang sama dengan simulasi 1, dengan besaran yang berbeda, menjadi 9,33 persen. Dengan demikian, ringkasan shock pada simulasi 2 diperlihatkan pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Ringkasan Variabel dan Besaran Shock pada Simulasi 2 Elemen Shock Variabel Shock Besaran Penerima upah dan gaji bidang pertanian di desa pfacLAB01 9.33 Penerima upah dan gaji bidang pertanian di kota pfacLAB02 9.33 Penerima upah dan gaji bidang Produksi, Operator Alat Angkutan, Manual dan buruh kasar di desa pfacLAB05 9.33 Penerima upah dan gaji bidang Produksi, Operator Alat Angkutan, Manual dan buruh kasar di kota pfacLAB06 9.33 Penerima upah dan gaji bidang Tata Usaha, Penjualan, Jasa-Jasa di desa pfacLAB09 9.33 Penerima upah dan gaji bidang Tata Usaha, Penjualan, Jasa-Jasa di kota pfacLAB10 9.33 Kepemimpinan, Ketatalaksanaan, Militer, Profesional dan Teknisi di desa pfacLAB13 9.33 Kepemimpinan, Ketatalaksanaan, Militer, Profesional dan Teknisi di kota pfacLAB14 9.33 53

5.3.3. Simulasi 3 Simulasi Kenaikan Investasi Sektoral

Berdasarkan Press Release dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia pada tanggal 23 Oktober 2013, perkembangan realisasi penanaman modal pada triwulan III tahun 2013 bersumber dari PMDN mencapai Rp. 33,5 trilyun. Selama tahun 2013,yang tercatat sampai dengan bulan September 2013, nilai investasi dari PMDN sebesar Rp. 94,1 Trilyun. Nilai ini menunjukkan perkembangan y-o-y sebesar 32,9 untuk pertumbuhan PMDN di Indonesia. Nilai investasi dari PMDN berdasarkan sektor, ditunjukkan pada gambar di bawah. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum memiliki porsi yang dominan atau sebesar 46,7 dari total investasi PMDN di Indonesia sampai dengan triwulan III 2013. Sektor Industri Makanan mempunyai kontribusi sebesar 11,9. Sektor lainnya yang merupakan sektor-sektor lain yang terakumulasi mencapai 19,1. Gambar 5.15. Realisasi PMDN Triwulan III 2013 Berdasarkan Sektor Sumber: Press Release BKPM RI, 23 Oktober 2013 Berdasarkan informasi kontribusi per sektor realisasi PMDN sampai dengan triwulan III tahun 2013, maka penelitian ini mengasumsikan pertumbuhan y-o-y menjadi acuan pertumbuhan per sektor. Shock pada variabel investasi dilakukan dengan mengacu pada lima sektor selain sektor Lainnya. Kelima sektor yang di-shock diperlihatkan pada Tabel 5.7.