commit to user 37
Dalam hal Mahkamah Agung berpendapat bahwa permohonan Peninjauan Kembali dapat diterima untuk
diperiksa, berlaku ketentuan seperti dalam Pasal 266 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, sebagai
berikut : 1 Apabila Mahkamah Agung tidak membenarkan alasan
bahwa permintaan Peninjauan Kembali dengan menetapkan
bahwa putusan
yang dimintakan
Peninjauan Kembali itu tetap berlaku disertai dasar pertimbangannya.
2 Apabila Mahkamah Agung mambenarkan alasan pemohon, Mahkamah Agung membatalkan putusan
yang dinyatakan Peninjuauan Kembali itu dan menyatakan putusan yang dapat berupa :
a Putusan bebas. b Putusan lepas dari segala tuntutan hukum.
c Putusan tidak dapat menerima tuntutan penuntut umum.
d Putusan dengan menerapkan ketentuan pidana yang lebih ringan.
5. Tinjauan tentang rehabilitasi
a. Pengertian rehabilitasi Definisi tentang Rehabilitasi yang diatur dalam KUHAP
Pasal 1 butir 23 disebutkan sebagai berikut: Rehabilitasi adalah hak seorang untuk mendapat pemulihan
haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan,
penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-
undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang ini.
commit to user 38
Sedangkan pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pemulihan kepada kedudukan atau
keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No.14 tahun 1970 itu tentang kekuasaan kehakiman mengatakan bahwa seseorang
yang ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau
hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. Pengertian rehabilitasi dalam UU ini adalah pemulihan
hak seseorang dalam kemampuan atau posisi semula yang diberikan oleh pengadilan. Kemudian menurut Pasal 1 butir 22
KUHAP rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa
alasan berdasarkan UU atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam UU
ini. Rehabilitasi mengikuti ganti kerugian. Artinya praperadilan dilakukan karena permohonan ganti kerugian, karena aparat salah
melakukan penangkapan, atau tidak sesuai dengan hukum dan sebagainya dan setelah itu setelah praperadilannya dikabulkan
oleh hakim maka yang bersangkutan bisa meminta rehabilitasi agar nama baiknya dipulihkan kembali.
Berdasarkan pada pengertian rehabilitasi diatas dapat disimpulkan bahwa alasan bagi seseorang untuk mengajukan
permohonan Rehabilitasi ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan alasan atau dasar untuk pengajuan ganti kerugian
sebagaimana yang terdapat dalam pasal 95 KUHAP. Persamaan lain adalah rehabilitasi sebagaimana halnya dengan ganti kerugian
dibedakan menjadi dua yaitu antara perkara yang diajukan ke pengadilan dan yang diajukan melalui praperadilan.
commit to user 39
Perbedaannya adalah pada tujuan dari permintaan yang dimaksud. Dari pengertian ganti kerugian pada pasal 1 butir 22
KUHAP tujuan dari ganti kerugian tuntutannya adalah sesuatu yang bersifat materi yaitu uang, sedangkan tujuan pada rehabilitasi
menurut pasal 1 butir 23 KUHAP tuntutannya adalah bersifat immateri yaitu kedudukan, harkat dan martabatnya kembali.
Berbeda dengan ganti kerugian yang sifatnya fakultatif yang artinya putusan ganti kerugian tidak dicantumkan bersamaan
dengan putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum sedangkan pada rehabilitasi ini khususnya yang diajukan ke
pengadilan bersifat imperatif yang artinya dicantumkan bersamaan dengan putusan pengadilan tersebut Pasal 97 ayat 2 Kitab
Undang-Undang HUkum Acara Pidana KUHAP.Akan tetapi rehabilitasi yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan diputus
oleh hakim praperadilan maka harus diajukan permohonan rehabilitasi dalam jangka waktu 14 Empat Belas hari semenjak
putusan mengenai sah tidaknya penangkapan dan penahanan
tersebut diberitahukan kepada pemohon rehabilitasi.
Ketentuan mengenai Rehabilitasi di dalam KUHAP hanya terdapat dalam satu pasal saja yaitu pasal 97 yang disebutkan
bahwa: Seorang berhak memperoleh rehabilitasi apabila oleh pengadilan
diputus bebas atau diputus lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Selanjutnya pengaturan
tentang rehabilitasi
dapat ditemukan dalam PP No.27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan
KUHAP di dalam pasal 12 sampai dengan pasal 15. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa rehabilitasi ini dibedakan
menjadi 2 dua yaitu yang diajukan perkaranya ke pengadilan dan
commit to user 40
yang tidak diajukan perkaranya ke pengadilan tetapi melalui praperadilan. Pembedaan ini juga menimbulkan perbedaan dalam
beberapa hal misalnya terkait dengan bunyi amar putusannya putusannya. Amar putusan pengadilan mengenai rehabilitasi
berbunyi “Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat serta martabatnya”, sedangkan amar
putusan dalam praperadilan mengenai rehabilitasi bunyinya mirip dengan sebelumnya namun kata terdakwa diubah dengan kata
pemohon.
b. Pihak-pihak yang berhak mengajukan rehabilitasi Itu adalah pihak yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan
hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Misalnya seseorang diadili, kemudian diputuskan bebas atau
lepas dari segala tuntutan hukum, maka dia itu berhak memperoleh rehabilitasi atas pemulihan nama baiknya.Perbedaan antara
rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum.
Artinya si pemohon rehabilitasi adalah tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan ada
campur tangan aparat karena rehablitasi itu adalah hak yang diberikan oleh KUHAP kepada tersangka atau terdakwa.
Rehabilitasi lebih kepada hal yang tidak berhubungan dengan materi melainkan hanya menyangkut nama baik saja karena
rehabilitasi adalah pemulihan hak seseorang hak atau kemampuan seseorang dalam posisi semula. Sementara pencemaran nama baik
diatur dalam KUHP mengenai pencemaran nama baik adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap telah
mencemarkan nama baiknya. Jadi tidak ada campur tangan aparat dalam hal upaya paksa. Permintaan rehabilitasi bisa diajukan oleh
commit to user 41
tersangka, keluarga atau kuasanya. Jadi ahli waris juga bisa mengajukan rehabilitasi. Begitu juga halnya dengan ganti kerugian.
6. Tinjauan tentang ganti rugi