Tahap Persiapan Tahap penelitian

Suaibatul Aslamiah, 2013 Implemetasi Pembelajaran Induktif Pada Materi Kalor Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Ketermpilan Berpikir Rasional Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Guru dan setiap siswa diminta untuk menjawab pernyataan dengan jawaban sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, atau sangat tidak setuju STS. Pengkonversian dengan menggunakan skala Likert dengan anggapan bahwa skala tersebut dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai variabel penelitian Sugiyono, 2012: 136. Kemudian jawabannya akan dikonversi menggunakan 4 titik skala Likert. Untuk pertanyaan positif maka dikaitkan dengan nilai SS = 4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1 dan sebaliknya untuk pertanyaan negatif maka dikaitkan dengan nilai SS = 1, S = 2, TS = 3 dan STS = 4 Sugiyono, 2012: 137. Skor dari setiap pernyataan akan dijumlahkan, kemudian dirata-ratakan dan dinyatakan dalam bentuk persentase pencapaian terhadap skor maksimum. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui persentase tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan pembelajaran induktif pada materi kalor. Sebelum instrumen tersebut digunakan, terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pembimbing.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran, hasil belajar siswa yang diperoleh dari guru dalam buku nilai, dan kendala yang dihadapi guru dan siswa di sekolah. Studi pendahuluan ini dilaksanakan Suaibatul Aslamiah, 2013 Implemetasi Pembelajaran Induktif Pada Materi Kalor Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Ketermpilan Berpikir Rasional Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dengan cara mengamati pembelajaran, sarana dan prasarana pendukung pembelajaran, dan menganalisis hasil belajar siswa. b. Studi literatur dilakukan untuk mencari teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran induktif, pemahaman konsep, dan keterampilan berpikir rasional. Studi ini juga dilakukan untuk mengkaji temuan-temuan penelitian sebelumnya. Selain itu, mengkaji Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD untuk kemudian dipergunakan dalam penyusunan indikator- indikator pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. c. Penyusunan RPP serta penyusunan instrumen TPK dan TKBR. Pembuatan RPP ini mengacu pada SK, KD dan indikator yang ingin diteliti. d. Pertimbangan judgment dosen pembimbing dan beberapa dosen ahli terhadap instrumen TPK dan TKBR. e. Ujicoba instrumen TPK dan TKBR yang dilakukan pada subyek yang pernah mempelajari materi kalor kelas VII. Hasil ujicoba tes dianalisis untuk melihat kualitas instrumen tes yang meliputi reliabilitas tes, tingkat kemudahan, dan daya pembeda butir soal dalam tes. f. Penentuan instrumen dan perbaikan instrumen yang akan digunakan sebagai instrument tes penelitian berdasarkan hasil ujicoba.

2. Tahap penelitian

a. Pada awal pertemuan dilakukan penjaringan data pretest kepada dua kelas sebelum subjek penelitian diberikan perlakuan pembelajaran induktif. Instrumen tes yang diberikan meliputi Tes Pemahaman Konsep dan Tes Keterampilan Berpikir Rasional materi kalor. Suaibatul Aslamiah, 2013 Implemetasi Pembelajaran Induktif Pada Materi Kalor Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Ketermpilan Berpikir Rasional Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Pertemuan berikutnya pemberian perlakuan pembelajaran induktif pada dua kelas sebanyak tiga kali pertemuan selama 80 menit 2 jam pelajaran setiap kelasnya. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, ditinjau oleh dua orang observer melalui lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. c. Pertemuan terakhir memberikan posttest pada kedua kelas untuk mengetahui pemahaman konsep dan keterampilan berpikir rasional siswa setelah mendapat perlakuan pembelajaran induktif, dan menyebar skala sikap tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan pembelajaran induktif.

3. Tahap Akhir

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN EXELEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR.

1 2 52

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SOCIOSCIENTIFIC ISSUES UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR.

4 16 19

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS TANTANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL.

3 9 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA SMP.

0 2 41

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

0 0 49

PEMBELAJARAN INKUIRI REFLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TERMOKIMIA DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA.

0 6 52

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

0 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATERI KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA.

0 0 38

Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Topik Cahaya.

4 12 41

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA TOPIK LARUTAN PENYANGGA.

0 1 21