Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

wawancara, dan 3 examining pengujian yang dilakukan dengan mencari bukti- bukti dokumenter.

1. Observasi

Mengacu pada Walcott, peneliti melakukan pengumpulan data melalui observasi secara partisipatif. Peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan sambil memberikan bimbingan dan mencatat kegiatan-kegiatan tersebut. Adapun observasi partisipatif yang dilakukan peneliti adalah partisipasi lengkap yaitu, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data Sugiyono, 2011:312. Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah sering terlibat dalam proses pembelajaran terompet pada mata kuliah IPW I di Jurusan Pendidikan Seni Musik sejak tahun akademik 20102011 semester ganjil. Dari pengalaman tersebut, berkaitan dengan fokus penelitian, peneliti memperoleh gambaran bahwa, pada dasarnya setiap mahasiswa sering melakukan proses belajar mandiri, namun tidak setiap mahasiswa melakukannya dengan fokus pada tujuan akademiknya. Maka untuk membangun fokus tersebut peneliti dan pengajar menyusun suatu format monitoring pembelajaran mandiri yang meliputi waktu, tempat, dan materi praktik-praktik yang dilaksanakan mahasiswa.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara yang bersifat informal. Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang dianggap relevan terhadap penelitian ini guna memperoleh data-data yang diperlukan. Peneliti melakukan wawancara secara tak berstruktur dengan pedoman wawancara berupa garis besar topik yang akan ditanyakan. Menurut Sugiyono 2011:320 untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam, peneliti dapat menggunakan wawancara tidak terstruktur. Artinya, pada awal wawancara, yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan, dan bila sudah terbuka kesempatan untuk menanyakan sesuatu yang menjadi tujuan, maka segera ditanyakan. Adapun secara umum, wawancara yang peneliti lakukan baik kepada pengajar maupun kepada mahasiswa, meliputi pertanyaan-pertanyaan tentang pengalaman, pengetahuan, dan pendapat mereka terhadap keterampilan memainkan terompet, dan praktik-praktik pembelajaran mandiri. Peneliti mencatat setiap kegitan wawancara dengan menggunakan alat handphone yang memiliki fasilitas program words serta didokumentasikan melalui foto.

3. Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN JAM SESSION DALAM PEMBELAJARAN GITAR PILIHAN 4 DI PRODI PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

1 8 23

PENGGUNAAN MEDIA BACKING TRACK DALAM PEMBELAJARAN GITAR PILIHAN DI PRODI PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

1 15 23

MODEL PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH VOKAL WAJIB I DI PRODI SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2013/2014.

0 2 26

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB (FLUTE) DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI.

0 0 28

MODEL PEMBELAJARAN VOKAL DAERAH PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB IV TAHUN AJARAN 2013/2014 DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPBS UPI.

0 7 33

PENERAPAN TEKNIK ORNAMENTASI SULING SUNDA LUBANG ENAM PADA LAGU TEMBANG SUNDA CIANJURAN :Penelitian Tindakan dalam Pembelajaran Suling Sunda pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib IV di Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia.

6 68 55

STUDI TENTANG PERILAKU BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB GITAR II DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPBS UPI.

0 0 35

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB (FLUTE) DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI - repository UPI S SMS 1001380 Title

0 0 2

MODEL PEMBELAJARAN VOKAL DAERAH PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB IV TAHUN AJARAN 2013 2014 DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPBS UPI - repository UPI S PSM 1000032 Title

0 0 3

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Akuntansi Pendahuluan - Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Akuntansi

0 0 10